PLC Oprek
PLC Oprek
PENDAHULUAN
1
Makalah open recruitment asisten PDSK
BAB II
PEMBAHASAN
2
Makalah open recruitment asisten PDSK
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi
secara umum dan secara khusus.
Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut:
1 . Sekuensial Control
3
Makalah open recruitment asisten PDSK
PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan
pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step
atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur,
tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan
dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan
pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC
untuk kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC
mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya
dipakai untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
2.3. Prinsip Kerja PLC
Prinsip kerja PLC secara singkat dapat ditunjukkan seperti pada gambar
berikut :
PLC dapat menerima data berupa sinyal analog dan digital dari komponen
input device. Sinyal dari sinyal input device dapat berupa saklar-saklar, tomboltombol tekan, peralatan pengindera dan peralatan sejenisnya. PLC juga dapat
menerima sinyal analog dari input device yang berupa potensiometer, putaran motor
dan peralatan sejenisnya. Sinyal analog ini oleh modul masukan dirubah menjadi
sinyal digital.
Central Processing Unit (CPU) mengolah sinyal digital yang masuk sesuai
dengan program yang telah dimasukkan.Selanjutnya CPU mengambil keputusan
keputusan yang berupa sinyal dengan logika High (1) dan Low (0). Sinyal keluaran
ini dapat langsung dihubungkan ke peralatan yang akan dikontrol atau dengan
4
Makalah open recruitment asisten PDSK
bantuan kontaktor untuk mengaktifkan peralatan yang akan dikontrol. Bagian PLC
pada prinsipnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), PM (Programming
Memory), PD (Programming Device), modul masukan keluaran dan unit catu daya.
5
Makalah open recruitment asisten PDSK
a.
dan kemudian mengeksekusi instruksi tersebut. Selama proses tersebut CPU akan
menghasilkan sinyal kendali, mengalihkan data kebagian masukan atau keluaran
dan sebaliknya, melakukan fungsi aritmatika dan logika juga mendeteksi sinyal
luar CPU.
b. PROGRAMMING MEMORY (PM)
PM adalah bagian yang berfungsi untuk menyimpan instruksi, program dan
data. Program pada PLC ini dapat dilakukan dengan cara mengetik pada papan
ketik (Keyboard) yang sesuai dengan masing-masing PLC. Papan ketik ini sering
juga disebut dengan Programming Device.
c. PROGRAMMING DEVICE (PD)
PD disebut juga Programming Device Terminal (PDT), adalah suatu perangkat
yang digunakan untuk mengedit, masukkan, memodifikasi dan memantau
program yang ada didalam memori PLC. Bagian bagian dari PDT adalah
monitor dan papan ketik (keyboard).
Dalam PLC ada tiga (3) jenis Programming Device yaitu :
6
Makalah open recruitment asisten PDSK
7
Makalah open recruitment asisten PDSK
Dalam system PLC terdapat 4 komponen bagian utama, keempat komponen bagian
utama tersebut:
1. Central Processing Unit (CPU)
2. Monitor/programmer
3. Module I/O PLC
4. Power Supply
Didalam pemrograman PLC dikenal bermacam metode pemrograman, salah satunya
ladder diagram. Suatu Ladder diagram tersusun dari beberapa symbol inputan dan keluaran
yang memiliki alamat-alamat tertentu, symbol tersebut antara lain:
Normally open (NO), keadaan input-an (dapat berupa saklar, puss button, sensor,dll)
yang normalnya pada posisi OFF, dan akan ON bila relay telah ter-energies
-----| |-----
Normally close (NC), keadaan input-an yang normalnya pada posisi ON, dan akan
OFF bila relay telah terenergies
-----|/|-----
Normally close(NC)
Output, keluaran dapat berupa relay, lampu, Buzzer, motor, pneumatic, dll
--------( )-|
output
Timer, pewaktu (delay) yang dapat diatur pada PLC memiliki teknologi solid state
sehingga mempunyai kecermatan dan kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan
relay konvensional
-----|-----------|
|TIM
|
Timer
|
|
|-----------|
|address
|
|-----------|
|value
|
|
|
|-----------|
Counter (pencacah), counter PLC dapat sebagai pencacah naik maupun pencacah
turun dimana tergantung pada nilai yang dimasukkan dalam fungsi counter tersebut.
Untuk pencacah naik (up-conter), pencacah dimulai dari 0 dan kemudian ditambah 1
pada masing-masing pulsa on dari masukan pencacah. Ketika nilai setting-nya telah
tercapai, maka keluaran akan ter-energize. Pengaktifan masukan reset akan
8
mengakibatkan pencacah akan kembali ke nilai awal yaitu 0 dan juga akan mereset
keluaran pencacah. Pada pengoperasian pencacah turun (down-counter) dimulai dari
nilai setting-nya dan ketika telah mencapai nilai 0 maka akan mengaktifkan keluaran
pencacah
-----|-----------|
|CNT
Counter
|-----------|
-----|address
|
|-----------|
|Value
|
|
|
|-----------|
disambungkan
sebagai
garis-garis
horisontal
yang
merupakan
anak
a. Jumlahnya bergantung dari masing-masing tipe PLC. Jika suatu nomor sudah
dipergunakan sebagai TIMER/COUNTER, maka nomor tersebut tidak boleh
lagi dipakai lagi sebagai TIMER/COUNTER yang lain.
b. Nilai TIMER/COUNTER bersifat menghitung mundur dari nilai awal yang
ditetapkan oleh program. Setelah hitungan tersebut mencapai angka nol, maka
kontak NO TIMER/COUNTER akan bekerja.
c. TIMER mempunyai batas hitungan antara 0000 sampai 9999 dalam bentuk
BCD (binary Code Decimal) dan dalam orde sampai 100 ms. Sedangkan
COUNTER mempunyai orde angka BCD dan mempunyai batas antara 0000
sampai dengan 9999.
TIMER
Keterangan :
N : Nomor T/C
SV : Set Value
g. Function Block Diagram / Function Plan
COUNTER
Keterangan :
CP : Pulsa
R : Reset
language yaitu
pemograman
yang
dipergunakan pada sistem sebelumnya. Para pengguna mulai mengalihkan perhatian kepada
PLC karena banyak kelebihan maupun keuntujngan yang ditawarkan oleh sistem yang dapat
diprogram kembali ini. Adapun kelebihan maupun keuntungan tersebut antara lain:
Fleksibel
Jika kita melihat kembali kepada sisi fleksibilitasnya tentunya sudah menjadi jawaban,
dimana harga yang dikeluarkan jauh lebih sedikit (murah) jika dibandingkan dengan
menggunakan sistem sebelumnya. Ketika system lama (relay) masih banya menggunakan
pengkabelan yang memakan banyak biaya, PLC menawarkan pengkabelan yang sederhana.
Pengkabelan dapat dilakukan dengan jumlah yang banyak hanya dengan sebuah PLC, karena
PLC mencakup relay, timer, counter, sequencer, dan beberapa fungsi yang dapat disesuaikan
sesuai dengan kebutuhan.
Banyaknya kontak yang dimiliki sebuah PLC memberikan banyak kemudahan kepada
pengguna. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sisi instalasi. Akan jauh lebih sederhana
dan mudah jika dibandingkan dengan relay. Misalnya saja pada PLC-5, sebuah PLC keluaran
Allen Bradley dengan jumlah kontak minimal 16-32 kontak, sementara itu relay menyediakan
kontak sejumlah 4-8 kontak.
Ulang dan Koreksi dengan Mudah PLC memiliki kelebihan dimana sistemnya dapat
deprogram ulang secara cepat, proses produksi yang bercampurpun dapat diselesaikan
dengan cepat. Bahkan ketika system sedang dijalankan. Bila salah satu sistem akan diubah
atau dikoreksi, pengubahannya hanya dilakukan pada program yang terdapat di komputer,
12
Makalah open recruitment asisten PDSK
dengan waktu yang relative singkat, setelah itu baru didownload ke PLC. Jika dengan relay,
diperlukan pengubahan pada pengkabelannya, waktunya akan sangat lama dan beresiko
tinggi sehingga harus mematikan sistem yang sedang berjalan.
Banyak metode untuk membuat suatu program pada PLC.Seperti pada penjelasan
pemrograman pada PLC, disebutkan bahwa terdapat banyak metode yangditawarkan untuk
membuat suatu program pada PLC, diantaranya Ladder Logic Diagram, Mneumonic dan
FunctionBlock Diagram. Setiap programer dapat memiih metodesesuai dengan kebutuhan
dan kemampuan.
Dalam PLC juga terdapat timer, counter, relay dan komponen lainnya, sehingga tak lagi
membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai tambahan. Penggunaan relay
membutuhkan counter, timer atau komponen lain untuk perangkat tambahan.
Keamanan Terjamin
Jika dilihat dari sisi keamanan, PLC tergolong perangkat yang luar biasa aman, dari segi
dokumentasi, perangkat dan hal-hal mengenai program. PLC mempunyai system penguncian
(lock), sehingga mengurangi dan dapat menghindarkan dari adanya pecurian dalam bentuk
apapun.
Memudahkan Pengguna PLC dirancang untuk mampu menyimpan data-data yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan dan program. Dimudahka dengan adanya interface yang dapat
menampilkan proses, data maupun perbandingan ke dalam suatu perangkat komputer (PC)
yang terhubung dengan PLC.
Sistem terbaru dari PLC yaitu dengan menawarkan siste yang wireless dan dapat diakses oleh
penggunanya dengan mudah dan jarak jauh. Tak harus masuk ke dalam kantor atau ruangan
khusus.
13
Makalah open recruitment asisten PDSK
Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya
temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau
menampilkan pesan tersebut pada operator.
Sedangkan fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC
(Computerized Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai untuk proses
finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan
lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan
program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk
mengendalikan aktuator
atau peralatan lainnya.
Bahasa pemograman PLC
14
Makalah open recruitment asisten PDSK
Terdapat lima tipe bahasa pemrograman yang bisa dipakai untuk memprogram PLC,
meski tidak semuanya di-support oleh suatu PLC, yaitu antara lain :
1. Bahasa pemrograman Ladder Diagram (LD)
2. Bahasa pemrograman Instruction List (IL)/Statement List (SL)
3. Bahasa pemrograman Sequential Function Chart (SFC)/Grafcet
4. Bahasa pemrograman Function Block Diagram (FBD)
5. Bahasa pemrograman tingkat tinggi (high-level), contohnya Visual Basic
Penulis akan membahas bahasa pemrograman PLC yang paling populer digunakan
dan paling mudah dipahami, yaitu Ladder Diagram, dengan menggunakan contoh rangkaian
Interlock. Ladder Diagram mudah dipahami karena menggunakan pendekatan grafis, yaitu
menggunakan simbol-simbol komponen elektromagnetik-mekanik relay (coil dan contact),
blok-blok fungsi (function block), seperti timer, counter, trigger, kondisional, serta blok
fungsi yang didefinisikan sendiri oleh programmer. Selain itu, karena Ladder Diagram
menggunakan pendekatan grafis, maka programmer menjadi lebih mudah untuk melakukan
troubleshooting pada program yang akan dijalankan pada PLC
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari penjelasan PLC di atas dapat disimpulkan kesimpulan sebagai berikut :
15
Makalah open recruitment asisten PDSK
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan suatu unit yang secara khusus
pengontrol berbasisi mikroprosesor yang memanfaatkan memori yang dapat diprogram
untuk menyimpan instruksi instruksi dan untuk mengimplementasikan fungsi fungsi
semisal logika, sequencing, pewaktu (Timing), pencacahan (counting) dan aritmatika
guna untuk mengontrol mesin mesin dalam industri.
Didalam PLC Baterai backup sangatlah diperlukan dalam menjalankan rangkaian PLC.
Semua rangkaian untuk system dapat manggunakan PLC tergantung logic yang kita inginkan.
Serta Penempatan alamat pada ladder diagram sangatlah penting.
16
Makalah open recruitment asisten PDSK