INDONESIA
Disusun Oleh:
Silvana Delita
1410103010064
Absract
Setiap
negara
pasti
memiliki
sistem
untuk
menjalankan
kehidupan
pemerintahannya. Sistem tersebut adalah sistem pemertintahan. Didunia ini ada beberapa
macam sistem pemerintahan yang masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan,
karakteristik, serta perbedaan sendiri sendiri. Sistem pemerintahan adalah acara
pemerintah dalam mengatur semua yang berkaitan dengan sistem pemerintahan. Sistem
pemerintahan dapat diartikan sebagai suatu tatanan yang utuh yang terdiri atas berbaagai
komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam
mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan. Selama ini berfungsi untuk menjaga kestabilan
pemerintahan, politik, pertahanan, ekonomi, dll. Sistem pemerintahan yang dijalankan
secara benar dan menyuluruh, maka semua negara tersebut akan berada dalam keadaan
stabil.
Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti
sistem
hubungan
kekuasaan
antar
lembaga
negara.
Sistem
pemerintahan dalam arti sempit ialah sistem hubungan kekuasaan antara eksekutif
(pemerintah) dan legislatif. Dalam pada itu, sistem pemerintahan dalam arti luas
adalah sistem hubungan kekuasaan antara lembaga-lembaga negara yang terdapat
dalam Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sistem
pemerintahan dalam arti luas inilah yang dimaksud dengan sistem ketatanegaraan
Indonesia.
Bagir Manan mengungkapkan pula bahwa sistem pemerintahan adalah suatu
pengertian (begrip) yang berkaitan dengan tata cara pertanggungjawaban
penyelenggara pemerintahan (eksekutif) dalam suatu tatanan negara demokrasi.
Dalam negara demokrasi terdapat prinsip geen macht zonder veraantwoordelijkheid
(tidak ada kekuasaan tanpa suatu pertanggungjawaban). Terdapat beberapa
perubahan sistem pemerintahan Indonesia berdasarkan tiga konstitusi yang pernah
berlaku yaitu UUD 1945, konstitusi RIS, dan UUDS 1950. Secara formal terdapat
beberapa periode perkembangan sistem pemerintahan Indonesia.
Bentuk Negara
: Kesatuan
Bentuk Pemerintahan
: Republik
Sistem Pemerintahan
: Parlementer
Konstitusi
: UUDS 1950
UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17
Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Pemilihan Umum 1955
berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk
konstitusi baru hingga berlarut-larut. Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno
mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.Isi dekrit
presiden 5 Juli 1959 antara lain :
1. Kembali berlakunya UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
2. Pembubaran Konstituante
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
Dikeluarkannya dekrit presiden ini diiringi dengan perubahan sistem pemerintahan
dari parlementer ke presidensial.
4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Orde Lama)
Lama periode : 5 Juli 1959 22 Februari 1966
Bentuk Negara : Kesatuan
Bentuk Pemerintahan : Republik
Sistem Pemerintahan : Presidensial
Konstitusi : UUD 1945
Dikeluarkannya dekrit Presiden 1959 mengembalikan sistem pemerintahan
Indonesia ke sistem pemerintahan presidensial.
5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)
Lama periode
: 22 Februari 1966 21 Mei 1998
Bentuk Negara
: Kesatuan
Bentuk Pemerintahan
: Republik
Sistem Pemerintahan
: Presidensial
Konstitusi
: UUD 1945
6. Sistem Pemerintahan Periode 1998 sekarang
Lama periode
: 21 Mei 1998 sekarang
Bentuk Negara
: Kesatuan
Bentuk Pemerintahan
: Republik
Sistem Pemerintahan
: Presidensial
Sistem pemerintahan RI menurut UUD 1945 tidak menganut suatu sistem dari
negara manapun, melainkan suatu sistem yang khas bagi bangsa Indonesia. Hal ini
tercermin dari proses pembentukan bangsa NKRI yang digali dari nilai-nilai kehidupan
bangsa Indonesia sendiri. Menurut UUD 1945, kedudukan Presiden sebagai kepala negara
dan kepala pemerintahan. Sistem ketatanegaraan yang kepala pemerintahannya adalah
Presiden dinamakan sistem presidensial . Presiden memegang kekuasaan tertinggi negara di
bawah pengawasan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dalam pelaksanaan sistem
UUD
1945
Sebelum
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan
wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), yaitu Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan yaitu anggota
MPR. DPR memiliki kewenangan legislatif dan kewenangan mengawasi jalannya
pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan
dibawahnya.
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan
yang ada dalam sistem presidensial.
Beberapa contoh variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia
adalah sebagai berikut:
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
Jadi, DPR tetap memiliki kewenangan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undangundang dan hak budget (anggaran).
Adanya perubahan sistem pemerintahan Indonesia dari waktu ke waktu ini
diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam penyelenggaraan negara.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Adek Indira. Sistem Pemerintahan Indonesia Dari Masa Ke Masa.05 Juni 2015.
http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.com/2014/06/sistem-pemerintahanindonesia-dari-masa.html