LEMPEG
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Geologi Tektonik
DISUSU OLEH :
Kelompok 2
Hamdan Fathurokhman
Ezzat Fayza
Lovya Niranda
Galih Wiriaswana
M. Indra Kusumah
Syam Rachman
Ari Kadarisman
Gelar Fajar Hakiki
Chandra Prasetya
Rizki Irvantoro
Lodih R. Basari
M. Reza. F. Hasibuan
R. M. Rizqi Rachmat
140710070028
140710070029
140710070035
140710070039
140710070047
140710070059
140710070066
140710070069
140710070079
140710070104
140710070110
140710070114
140710070120
2009
BAB 1
PENDAHULUAN
Di Bumi terdapat sekitar 5 lempeng besar dan beberapa lempeng kecil. Kelima
lempeng besar tersebut adalahLempeng Pasifik, Lempeng Afrika, Lempeng Indo-Australia,
Lempeng Eurasia dan Lempeng Antartika. Lempeng-lempeng tersebut sepanjang tahun terus
bergerak dan berinteraksi di perbatasannya. Interaksi ini dapat berupa interaksi konvergen,
divergen atau persinggungan (transform).
Pada interaksi konvergen, terjadi tabrakan antar lempeng dan kemudian salah satu
lempeng menunjam (membenam) ke bawah lempeng lainnya. Jika tabrakan terjadi di laut,
akan terbentuk palung pada sepanjang batas antara kedua lempeng. Lempeng yang
menunjam adalah lempeng yang lebih berat (densitasnya lebih tinggi), yang biasanya adalah
lempeng samudra. Ketika mencapai mantel, lempeng yang menunjam ini mengalami
pelelehan sebagian (partial melting). Lelehan lempeng ini merupakan bahan baku magma.
Pada interaksi divergen yang umumnya terjadi di tengah dasar samudera, lempenglempeng saling memisah akibat dorongan material magma dari dalam mantel. Magma yang
mendorong lempeng sebagian muncul ke permukaan, membeku dan menghasilkan lempeng
baru. Batas antar lempeng dalam interaksi divergen, ditandai dengan adanya punggungan
tengah samudera (mid-oceanic ridge). Punggungan ini sebenarnya adalah rangkaian gunung
api tempat keluarnya magma yang membentuk lempeng baru.
Sedangkan pada interaksi persinggungan, lempeng-lempeng saling bergesekan tanpa
membentuk pemekaran maupun penunjaman. Tidak terjadi pelelehan lempeng lama maupun
pemunculan lempeng baru.
Dalam interaksi konvergen dan persinggungan, lempeng-lempeng saling bertabrakan
atau bergesekan. Tabrakan dan gesekan ini menimbulkan tegangan pada kedua lempeng,
mirip dengan yang terjadi pada sepotong penggaris besi yang tegang karena dibengkokkan.
Jika penggaris besi itu kembali ke posisi semula, akan terjadi getaran disertai bunyi yang
cukup keras.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dapat diidentifikasi yaitu :
a.
bagaimana interaksi intra continental strike slip zone
b.
bagaimana interaksi pada trenchlinked strike slip zone
c.
bagaimana interaksi pada konvergen plate tektonik
d.
zona subduction
Maksud dan Tujuan Penulisan
Makalah ini mempunyai tujuan yaitu :
a.
Mengetahui definisi dari berbagai interaksi suatu strike slip zone.
b.
Memahami lebih dalam tentang interaksi - interaksi yang terjadi pada zone tersebut.
c.
Mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhinya
d.
Mengetahui akibat dari interaksi yang terjadi.
BAB 2
ISI
Tektonik Lempeng (Plate Tectonic)
Menurut teori Tektonik Lempeng, lapisan terluar bumi kita terbuat dari suatu
lempengan tipis dan keras yang masing-masing saling bergerak relatif terhadap yang lain.
Gerakan ini terjadi secara terus-menerus sejak bumi ini tercipta hingga sekarang. Teori
Tektonik Lempeng muncul sejak tahun 1960-an, dan hingga kini teori ini telah berhasil
menjelaskan berbagai peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya
gunung berapi, juga tentang bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra.
Lempeng tektonik terbentuk oleh kerak benua (continental crust) ataupun kerak
samudra (oceanic crust), dan lapisan batuan teratas dari mantel bumi (earth's mantle). Kerak
benua dan kerak samudra, beserta lapisan teratas mantel ini dinamakan litosfer. Kepadatan
material pada kerak samudra lebih tinggi dibanding kepadatan pada kerak benua. Demikian
pula, elemen-elemen zat pada kerak samudra (mafik) lebih berat dibanding elemen-elemen
pada kerak benua (felsik).
Di bawah litosfer terdapat lapisan batuan cair yang dinamakan astenosfer. Karena
suhu dan tekanan di lapisan astenosfer ini sangat tinggi, batu-batuan di lapisan ini bergerak
mengalir seperti cairan (fluid).
Litosfer terpecah ke dalam beberapa lempeng tektonik yang saling bersinggungan
satu dengan lainnya. Berikut adalah nama-nama lempeng tektonik yang ada di bumi, dan
lokasinya bisa dilihat pada Peta Tektonik.
Lempeng Tektonik
Pasifik
Arab
Amerika Utara
Philipina
Eurasia
Fiji
Afrika
Juan de Fuka
Antartika
Karibia
Indo-Australia
Kokos
Skotia
Peta Tektonik yang dibuat berdasarkan kondisi bumi pada abad 20.
Sumber: The Dynamic Earth, USGS
Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart).
Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk
batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor
spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah
retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi
yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik,
membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
2. Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang
mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath
another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau
lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman
inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra
(oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
3. Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other),
yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun
saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform
fault).
Ketika
suatu
lempeng
samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang
suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah
deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian
terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk
dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan
Lempeng Amerika Selatan.
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena
keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk
tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras
dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang
terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India
dan Lempeng Eurasia.
Lempeng-lempeng litosfer bergerak di atas lapisan astenosfir (kedalaman 500 km di
dalam selubung dan bersifat kampir melebur atau hampir berbentuk cair). Karena hal
tersebut, maka terjadi interaksi antar lempeng pada batas-batas lempeng yang dapat
berbentuk : batas divergen (batas saling menjauh), konvergen (batas saling mendekat), dan
transform (batas saling berpapasan).Pada halaman ini akan dijelaskan mengenai batas yang
konvergen.
Batas konvergen ialah batas lempeng-lempeng yang saling mendekat dan
menyebabkan tumbukan dimana...salah satu dari lempeng akan mengalami penunjaman
(menyusup) ke bawah lempeng yang lain masuk ke selubung. Daerah penunjaman lempeng
membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang
kuat. Dalam pergerakan lempeng ini, lempeng bergerak hanya beberapa sentimeter setiap
tahun, sehingga benturan yang terjadi sangatlah lambat dan berlangsung selama berjuta-juta
tahun.
SUBDUCTIO
Subduksi adalah batas antar lempeng, dimana kerak samodera menunjam di bawah
kerak benua ataupun kerak samodera. Jika kerak samodera menunjam di bawah kerak
samodera, maka akan menghasilkan suatu sistem busur kepulauan (island arc system) atau
disebut juga busur magmatik dan juga terbentuk melange serta busur cekungan.
Busur kepulauan adalah rangkaian aktifitas gunung api yang berkaitan dengan
penunjaman lempeng. Melange adalah salah satu karakteristik batas konvergen, yang
merupakan campuran pecahan berbagai batuan teranjakkan.
Busur cekungan, palung , dan busur magmatik merupakan bentuk topografi utama
pada batas konvergen. Pada umumnya diantarany terdapat punggungan dan cekungan yang
disebut busur punggungan depan dan busur cekungan depan. Busur punggungan depan
terbentuk oleh penebalan kerak akibat sesar-sesar anjakan pada ujung lempeng yang
ditabrak. Busur cekungan depan merupakan dataran rendah yang terletak diantara palung
samidera dan busur magmatik.
Pada sistem busur kepulauan terdapat aktivitas gempabumi yang sangat padat. Di
bawah busur kepulauan, pusat-pusat gempabumi yang dijumpai membentuk suatu bidang
yang mempunyai kemiringan sebesar 45o dan bisa mencapai kedalaman sampai dengan 680
km. Bidang itu disebut bidang Wadati-Benioff.
Pada lempeng yang menunjam dijumpai variasi temperatur yang dikontrol oleh beberapa
hal, yaitu:
pulau gunung api baru yang terletak beberapa ratus kilometer dari palung laut dimana kedua
lempeng samudra bertemu.
2. Tumbukan lempeng benua dengan lempeng samudra
Tumbukan ini, lempeng samudra akan tertekuk ke bawah dengan sudut 45 atau
lebih, menyusup ke bawah blok benua menuju atenosfer. Pada zona ini disebut zona
subduksi.
3. Tumbukan lempeng benua dengan lempeng benua
Pada tumbukan ini, terjadi penyusupan lempeng ke bawah benua sehingga
menyebabkan massa benua dan sedimen lantai samudra tertekan , terlipat, dan terdeformasi.
Akibatnya adalah terbentuknya formasi pegunungan baru. Peristiwa ini terjadi pada saat
bersatunya India ke benua Asia yang menghasilkan pegunungan Himalaya.
STRIKE-SLIP
Strike slip biasa disebut sesar mendatar (transform faults) dimana permukaan sesar
biasanya mendekati vertical dan footwall bergerak kea rah kiri atau kanan atau lateral dengan
pergerakan vertical yang sangat kecil. Sesar mendatar yang pergerakannya searah jarum jam
disebut sesar sinistral, sebaliknya disebut sesar dekstral.
Strike-slip tectonics terhubung dengan pembentukan struktur oleh proses tektonik
yang berasosiasi dengan zona perpindahan/ pergeseran kerak atau litosfer.
Areas yang berasosiasi dengan strike-slip tectonics:
Batas batas lempeng dari Continental transform
Lateral ramps in areas of extensional or contractional tectonics accommodating
lateral offsets between major extensional or thrust faults
Zones oblique lempeng benua-benua collision
Perubahan bentuk zona lempeng benua-benua collision, prosesnya dikenal dengan
escape tectonic
Sequential top surface photographs showing the progressive evolution of experiment W303,
90 restraining stepover. (a) 2 cm displacement; (b) 4 cm displacement; (c) 6 cm
displacement; (d) 8 cm displacement; (e) 10 cm displacement.
Serial vertical sections and a line diagram of the surface of experiment W303 after
10 cm sinistral strike-slip displacement on the basement fault system. Fifty serial
sections were cut at 1 cm intervals across the model. Faults are numbered to permit
correlation between the plan view diagram and the vertical sections.
DAFTAR PUSTAKA
Storti. F, Holdsworth. R.E. 2003. Intraplate Strike-Slip Deformation Belt. London: The
Geological Society Publishing. 210
C. A. J. Wibberley. 2008. The Internal Structure of Fault Zones: implications for mechanical
and fluid-flow properties. London: The Geological Society Publishing. 299
W. D. Cunningham, Paul Mann. 2007. Tectonics of Strike-slip Restraining and Releasing
Bends. London: The Geological Society Publishing. 290
John R. Allen. 1990.
Scientific Publications
Dari Internet :
http://books.google.co.id/books?id=oG1VRYCSOwC&pg=PA119&lpg=PA119&dq=trenchlinked+strike+slip&source=bl&ots=Eje9eDSQiE&sig=9d9Uyvs_oNEIGUtJTlzOiipDuo8&h
l=id&ei=NIEaS_udLMmekQXB5cTeAw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=5&ve
d=0CCUQ6AEwBA#v=onepage&q=trench-linked%20strike%20slip&f=false
http://sp.lyellcollection.org/cgi/content/abstract/290/1/13
http://www.mines.unr.edu/geology/faculty/jthomepage/GEOL_755_files/Dan%20strike_slip
_basins.pdf
http://books.google.co.id/books?id=LMR3V1o4djUC&pg=PA185&lpg=PA185&dq=intraco
ntinental+strike+slip&source=bl&ots=aFd1z9KR4r&sig=7gbLunq5ezSkmuY6qndjdTYLck&hl=id&ei=VIIaS8PIBMuGkAXFspjiAw&sa=X&oi=book_result&ct
=result&resnum=7&ved=0CDAQ6AEwBg#v=onepage&q=intracontinental%20strike%20sli
p&f=false
http://books.google.co.id/books?id=ce42jBktYGsC&printsec=frontcover&dq=intracontinent
al+strike+slip&vq="Intraplate+strikeslip+deformation+belts"&source=gbs_citations_module_r&cad=5#v=onepage&q=%22Intra
plate%20strike-slip%20deformation%20belts%22&f=false
http://en.wikipedia.org/wiki/Oceanic_trench
http://en.wikipedia.org/wiki/Convergent_boundary
http://en.wikipedia.org/wiki/Subduction
http://www.platetectonics.com/book/page_12.asp
http://www.ruf.rice.edu/~leeman/billarcmaps.html