Adhityawan P.
Martha S. Momot
Ligia Toisuta
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Epilepsi
merupakan
neurologis
yang
salah
utama.
satu
Epilepsi
penyakit
sering
dengan
tingkat
ekonomi
sejajar,
sosial
kecemasan,
yang
buruk,
gangguan
gangguan psikiatrik.
ketakutan,
kognitif,
dan
TUJUAN
Tujuan Umum
di
Instalasi
Farmasi
RSUD
Dok
II
Jayapura.
Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Epilepsi merupakan kumpulan gejala dan
tanda-tanda klinis yang muncul disebabkan
gangguan fungsi otak secara intermiten,
yang terjadi akibat lepas muatan listrik
abnormal
atau
berlebihan
dari
neuron-
Sedangkan
seizure)
serangan
adalah
epilepsi
manifestasi
(epileptic
klinis
yang
Etiologi
Penyebab spesifik dari epilepsi antara lain:
Cidera
kepala
yang
dapat
menyebabkan
Cidera
atau
selaput otak.
infeksi
pada
otak
dan
KLASIFIKASI
Klasifikasi epilepsi secara umum yang direkomendasikan
oleh ILAE yaitu pada tahun 1981 dan tahun 1989 :
1.
2.
Bangkitan mioklonik
3.
Bangkitan tonik
4.
Bangkitan atonik
5.
Bangkitan klonik
6.
Bangkitan tonik-klonik
PATOFISIOLOGI
Dasar serangan epilepsi ialah gangguan fungsi neuronneuron otak dan transmisi pada sinaps.
Potensial
membran
neuron
bergantung
pada
Lanjutan
sedangkan keadaan sebaliknya terdapat diruang
ekstraseluler.
Perbedaan
konsentrasi
ion-ion
Ujung
terminal
neuron-neuron
berhubungan
yang
bersifat
inhibitorik
lainnya
Secara
teoritis
faktor
yang
menyebabkan
epilepsi yaitu:
pelepasan
impuls
epileptik
secara
Lanjutan
Keadaan
berlebihan
sehingga
terjadi
pelepasan
neuron
penghambat
normal
tapi
Lanjutan
Pada
juga
mempunyai
potensi
untuk
PRESENTASI KLINIS
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan serum elektrolit,glukosa,
kalsium, magnesium, kreatinin,
Pemeriksaan urin, dan
Test
fungsi
hepar
mungkin
dapat
memberikan petunjuk yang sangat berguna.
TERAPI FARMAKOLOGI
Obat-obat
yang
meningkatkan
transmisi
inhibitori
GABAergik:
Ex: benzodiazepin, barbiturat, vigabatrin, Tiagabin, gabapentin,
2+
TERAPI NON-FARMAKOLOGI
Pembedahan
Diet
ketogenik
Stimulasi
Stimulation)
DESKRIPSI OBAT
Fenitoin
Fenobarbital
Indikasi: Epilepsy semua jenis, kecuali
petit mal
Dosis dan cara pemberian:
Oral : 60-180 mg (malam)
Anak : 5-8 mg/KgBB/Hari.
Injeksi intramuscular/intravena : 50200 mg, ulang setelah 6 jam bila
perlu, maksimal 600 mg/hari.
Kontraindikasi: Depresi pernapasan
berat, porfiria.
klonazepam,
Tiagabin,
valproate,
lamotrigin,
dan
dan
zonisamid.
Efek
samping:
Mengantuk,
letargi,
depresi
mental, ataksia
Primidon
Indikasi
Semua jenis epilepsi kecuali petit mal. Juga dipakai untuk
tremor esensial.
Efek samping
Mengantuk, ataksia, mual, gangguan penglihatan, dan ruam,
biasanya reversible meski obat diteruskan.
karbamazepin
Indikasi
Epilepsi, semua jenis, kecuali petit mal, neuralgia trigeminus,
profilaksis pada manik depresif.
Interaksi obat
Menurunkan kadar plasma klobazam,
klonazepam, lamotrigin, metabolit aktif dari
okskarbazepin dan fenitoin, tiagabin,
topiramat, valproate, dan zonisamid.
Efek samping
Mual, muntah, pusing, mengantuk, sakit
kepala, ataksia, konstipasi atau diare,
leukopenia, hepatitis, artalgia, demam,
proteinuria, gangguan konduksi jantung,
depresi.
Golongan Benzodiazepin
Diazepam
b. Klonazepam
Indikasi
Epilepsi, semua jenis, termasuk petit mal, mioklonus, status
epileptikus.
Kontraindikasi
Depresi pernapasan, insufisiensi pulmoner akut, porfiria.
Efek samping
Letih,mengantuk, pusing, hipotoni otot, gangguan koordinasi
gerak, hipersalivasi pada bayi, agresi, iritabel dan perubahan
mental, abnormalitas fungsi hati.
Dosis
Dosis awal 1 mg (LANSIA : 500 mcg) malam hari, selama 4
hari. Bertahap dosis dinaikkan dalam 24 minggu sampai dosis
pemeliharaan : 4-8 mg/hari, dalam dosis terbagi.
Anak samapi 1 tahun, 250 mcg, dinaikkan bertahap sampai
0,5-1 mg, 1-5 tahun 250 mcg, dinaikkan bertahap sampai 1-3
mg, 5-12 tahun 500 mcg, bertahap naik sampai 3-6 mg.
Asam valproat
Indikasi
Sebagai
terapi
tunggal
atau
terapi
tambahan
pada
pengobatan
partial
Kontaindikasi
Hipersensitifitas penderita penyakit hati atau disfungsi hati.
Efek samping
Mual, muntah, pankreatitis, perdarahan, hematoma, leukopenia, trombositopenia,
anemia, supresi sumsum tulang, psikosis,kelelahan.
Dosis
Dosis awal 15 mg/kgbb perhari, dosis ditingkatkan sebesar 5-10 mg/kgbb perhari
dengan interval 1 minggu.
Dosis maksimum adalah 60 mg/kgbb perhari. Jika dosis total melebihi 250 mg
perhari diberikan dalam dosis terbagi 2.
Saran
Paramedis
dapat memperhatikan
penggunaan, pemberian dan peresepan obat
anti epilepsi antara lain Indikasi, interaksi
obata, efek samping obat, perhatian dan
peringatan obat,bentuk sediaan.
memperhatikan setiap pemeriksaan
maupun terapi Epilepsi terapi non
farmakologis maupun terapi farmakologis.
Pasien
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Zulielis Ikawatiti,Ph.D,Ap.
Pusat.2011, Yogyakarta.
Farmakoterapi
penyakit
Sistem
saraf
THANK YOU
GOD BLESS..