Prosedur Pendaftaran Peserta JKN Bpjs Kesehatan
Prosedur Pendaftaran Peserta JKN Bpjs Kesehatan
A.
B.
C.
Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi dan Surat Ijin Praktik atau
Surat Ijin Kerja (SIP/SIK) bagi tenaga kesehatan lain
3.
Surat Ijin Praktik Apoteker (SIPA) bagi Apoteker dalam hal klinik
menyelenggarakan pelayanan kefarmasian
2.
Surat Ijin Praktik (SIP) bagi dokter/dokter gigi, Surat Ijin Praktik Apoteker
(SIPA) bagi Apoteker, dan Surat Ijin Praktik atau Surat Ijin Kerja (SIP/SIK)
bagi tenaga kesehatan lain;
D. Untuk Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara harus memiliki :
1. Surat Ijin Operasional
2. Surat Ijin Praktik (SIP) tenaga kesehatan yang berpraktik
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan
4. Perjanjian kerja sama dengan jejaring, jika diperlukan
5.
Catatan :
Diutamakan Klinik Pratama untuk memiliki jejaring dengan Dokter Gigi, dan
apabila Klinik Pratama telah memenuhi persyaratan Kredensialing, serta
sesuai dengan kebutuhan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada wilayah
Kantor Cabang, maka Klinik Pratama dapat melakukan Perjanjian Kerja Sama
dengan Kantor Cabang setempat.
Data Migrasi karyawan dan anggota keluarganya sesuai format yang ditentukan oleh
BPJS Kesehatan.
2. Perusahaan / Badan Usaha menerima nomor Virtual Account (VA) untuk dilakukan
pembayaran ke Bank yang telah bekerja sama dengan BPJS untuk pembayaran Iuran (Bank
Republik Indonesia BRI / Bank Mandiri / Bank Negara Indonesia BNI)
3. Bukti Pembayaran iuran peserta BPJS (Karyawan) diserahkan ke Kantor BPJS Kesehatan
untuk dicetakkan kartu JKN atau mencetak e-ID secara mandiri oleh Perusahaan / Badan
Usaha.
Bagi pelaku usaha yang mendaftarkan karyawannya sebagai anggota BPJS Kesehatan, maka
telah memenuhi hak karyawan untuk mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan
tempatnya bekerja. Karena tentu berkas yang diserahkan cukup banyak, pendaftaran
karyawan sebagai anggota BPJS sebaiknya dilakukan di kantor secara langsung, tidak dengan
pendaftaran BPJS secara online:
Ringkasan:
Iuran bulanan BPJS kesehatan karyawan ditanggung oleh pemilik perusahaan 60%
dan karyawan 40%,
Dengan mendaftarkan karyawan sebagai anggota BPJS, maka pemilik usaha telah
memberikan hak karyawan mengenai jaminan kesehatan.