Anda di halaman 1dari 32

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat

Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

PENGANTAR
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofsika (BMKG) setiap tahun menerbitkan dua
buku Prakiraan Musim yaitu Prakiraan Musim Kemarau diterbitkan setiap awal Maret
dan Prakiraan Musim Hujan setiap awal September.
Informasi Prakiraan Musim Kemarau 2015 wilayah Jawa Barat ini meliputi
Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015, Perbandingan antara Prakiraan Awal Musim
Kemarau 2015 terhadap Rata-ratanya atau Normalnya selama 30 tahun (1981-2010), dan
Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Kemarau 2015.
Berdasarkan pengelompokan pola distribusi curah hujan rata-rata bulanannya,
BMKG telah mengidentifikasi khusus untuk wilayah Jawa Barat terbagi menjadi :
a. Daerah - daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan
periode musim kemarau, disebut Zona Musim (ZOM) sebanyak 36 ZOM
b. Daerah - daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan
dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non Zona Musim
(Non ZOM) sebanyak 2 Non ZOM
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis dapat dirangkum informasi Prakiraan
Musim Kemarau 2015 yaitu Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015 umumnya terjadi
pada bulan Mei 2015 (67%), Prakiraan Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau
2015 umumnya sama hingga maju dengan normalnya dan Prakiraan Sifat Hujan
Musim Kemarau 2015 umumnya Normal ( N ).
Demikian diharapkan Prakiraan Musim Kemarau 2015 ini bermanfaat dalam
mendukung berbagai kegiatan terkait.

Bogor, Maret 2015


KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
DARMAGA BOGOR

DEDI SUCAHYONO SOSAIDI, S.Si, M.Si


NIP. 195909141985031001

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

DAFTAR ISI
PENGANTAR........

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................................

ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM..

vi

I.

PENDAHULUAN..

Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia.

RINGKASAN.

A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut..

B. Prakiraan Musim Kemarau 2015 Zona Musim Jawa Barat....................................

C. Prakiraan Musim Kemarau 2015 Wilayah Non ZOM (Luar Zona Musim ).............

II.

III.

IV.

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 WILAYAH ZONA MUSIM (ZOM)


JAWA BARAT..
A. Gambaran Umum Geografi Wilayah dan Iklim.......................................................

7
7

B. Prakiraan Hujan Musim Kemarau 2015.................................................................

10

B.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015............................................................

10

B.2 Perbandingan Prakiraan Musim Kemarau 2015 Terhadap Rata-ratanya........

11

B.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2015..................................................

12

C. Peta Prakiraan Hujan Musim Kemarau 2015..........................................................

16

C.1 Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015...................................................

16

C.2 Peta Perbandingan Prakiraan Musim Kemarau 2015 Terhadap Rata-ratanya

17

C.3 Peta Sifat Hujan Musim Kemarau 2015...........................................................

18

PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF APRIL - SEPTEMBER 2015


DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM)
A. Prakiraan Curah Hujan Kumulatif April - September 2015....................................

19

B. Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif April - September 2015


Terhadap Rata-Ratanya (1980 - 2010)..................................................................

19
19

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

ii

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Wilayah Zona Musim (ZOM) di Jawa Barat.....................................................

Tabel 2. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015 Jawa Barat.........................................

10

Tabel 3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2015 Jawa Barat...............................

11

Tabel 4. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2015 Terhadap


Rata-Ratanya...................................................................................................

12

Tabel 5. Prakiraan Musim Kemarau 2015 Zona Musim (ZOM) Jawa Barat ..................

13

Daftar Peta
Peta 1. Peta Wilayah Zona Musim (ZOM) JawaBarat

DAFTAR

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

iii

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1

Peta ZOM dan Non ZOM di Provinsi Jawa Barat.

Gambar C.1 Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015................................................

16

Gambar C.2 Peta Perbandingan Prakiraan Musim Kemarau 2015


Terhadap Rata-Ratanya...........................................................................

17

Gambar C.3. Peta Sifat Hujan Musim Kemarau 2015....................................................

18

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

iv

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tabel Normal Musim Kemarau 1981-2010 Zona Musim
di Jawa Barat.

20

Lampiran 2. Rata-rata Curah Hujan Dasarian Periode 1981-2010 Zona Musim


di Jawa Barat.

21

Lampiran 3. Grafik Rata-rata Curah Hujan Dasarian Periode 1981 - 2010 (Milimeter)
Zona Musim di Jawa Barat....................................................................

22

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM


1.

Curah hujan (mm) : merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam
tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah
hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak
satu liter.

2.

Curah hujan kumulatif (mm) : merupakan jumlah hujan yang terkumpul dalam
rentang waktu kumulatif tersebut. Dalam periode musim, rentang waktunya
adalah rata-rata panjang musim pada masing-masing Zona Musim (ZOM).

3.

Zona Musim (ZOM) : adalah daerah yang pola hujan rata-ratanya memiliki
perbedaan yang jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan. Daerahdaerah yang pola hujan rata-ratanya tidak memiliki perbedaan yang jelas antara
periode musim kemarau dan musim hujan, disebut Non ZOM.
Luas suatu wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah
administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari
beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari
beberapa ZOM.

4.

Awal Musim Kemarau, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu
dasarian (10 hari) kurang dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian
berikutnya. Permulaan musim kemarau, bisa terjadi lebih awal (maju), sama,
atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

5.

Awal Musim Hujan, ditetapkan berdasar jumlah curah hujan dalam satu
dasarian (10 hari) sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa
dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan, bisa terjadi lebih awal (maju),
sama, atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (rata-rata 1981-2010).

6.

Dasarian : adalah rentang waktu selama 10 (sepuluh) hari.


Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 (tiga) dasarian, yaitu :
a. Dasarian I

: tanggal 1 sampai dengan 10.

b. Dasarian II

: tanggal 11 sampai dengan 20.

c. Dasarian III

: tanggal 21 sampai dengan akhir bulan.

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

vi

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

7.

Sifat Hujan : merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama


rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode
musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30
tahun periode 1981-2010) dalam periode yang sama.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu :
a. Atas Normal (AN)

: jika nilai curah hujan lebih dari 115%


terhadap rata-ratanya.

b. Normal (N)

: jika nilai curah hujan antara 85%--115%


terhadap rata-ratanya.

c. Bawah Normal (BN)

8.

: jika nilai curah hujan kurang dari 85%


terhadap rata-ratanya.

Rata-rata curah hujan yang digunakan sebagai dasar penentuan curah hujan
normal, menggunakan data periode 1981-2010.

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

vii

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

I. PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara
Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta
dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat
ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan
terhadap perubahan iklim/cuaca.
Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi
oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik
Tengah/Nino34) dan Dipole Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera
Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional,
seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau
Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan,
serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia.
Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak
pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di
wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil
analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah
Indonesia terdapat 407 pola kemarau, dimana 342 pola merupakan Zona Musim
(ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode
musim Kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 65 pola lainnya adalah Non Zona
Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya tidak mempunyai perbedaan yang
jelas antara periode musim kemarau dan musim hujan, dalam hal ini daerah yang
sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Jumlah pola hujan dalam 30 tahun
terakhir (periode 1981-2010) sebanyak 342 pola hujan tersebut, merupakan hasil
pemutakhiran pola iklim sebelumnya (periode 1971-2000) yang berjumlah 293 pola
hujan, dimana 220 pola merupakan Zona Musim (ZOM) dan 73 pola lainnya adalah
Non Zona Musim (Non ZOM).
Dari 342 Zona Musim dimaksud, sebanyak 9 ZOM memiliki pola hujan kebalikan dengan
daerah zona musim pada umumnya (pola monsun), dimana pada daerah pola monsun
mengalami musim kemarau, di daerah 9 ZOM tersebut mengalami musim hujan,
demikian sebaliknya.
Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 550 - 750 LS dan 10448 10848 BT dengan batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa,
sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah, sebelah barat berbatasan
dengan Provinsi Banten dan DKI Jakarta serta sebelah seltan berbatasan dengan
Samudera Indonesia. Daratan di Provinsi Jawa Barat dapat dibedakan atas wilayah
pegunungan curam di selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan
laut, wilayah lereng bukit yang landai di tengah ketinggian 100 - 1.500 m dpl, wilayah
dataran luas di utara ketinggian 0 - 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai. Iklim di Jawa
Barat adalah tropis, dengan suhu 9 C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 C di Pantai
Utara, curah hujan rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah
pegunungan antara 3.000 sampai 5.000 mm per tahun
Berdasarkan hasil analisis data periode terkakhir (1981-2010), secara klimatologis
wilayah Jawa Barat terdapat 38 pola hujan, dimana 36 pola merupakan Zona Musim
(ZOM) dan 2 daerah Non Zona Musim (Non ZOM).
1
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia


1. El Nino dan La Nina
El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang
ditandai memanasnya suhu muka laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau
anomali suhu muka laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya).
Sementara, sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung
dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di
wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru
akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi
suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah
hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah
Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali
suhu muka laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah
(Nino 3,4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia
meningkat bila dibarengi dengan menghangatnya suhu muka laut di perairan
Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh
wilayah Indonesia .

2. Dipole Mode
Dipole Mode merupakan fenomena interaksi lautatmosfer di Samudera Hindia yang
dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan
pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai
anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI).
Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian
barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di
Indonesia bagian barat.

3. Sirkulasi Monsun Asia Australia


Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di
Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam
setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola
monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun
sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan
dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara
terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan
berlangsungnya musim Kemarau di Indonesia.

2
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical


ITCZ)

Convergence Zone /

ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan
posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan
khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada
daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan
awan-awan hujan.
5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia
Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai
salah satu indikator banyak-sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat
kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu
muka laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya
panasnya suhu muka laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.

3
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

II. RINGKASAN
A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut
Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena
alam, meliputi : El Nino/La Nina, Dipole Mode, Sisrkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ,
dan Suhu Permukaan laut Indonesia.
Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi
pada Musim Kemarau 2015, adalah :
1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena El Nino/La Nina dan Dipole Mode
a. El Nino La Nina
Pada Oktober 2014 kondisi di Ekuator Pasifk Tengah (Nino 3.4) berada pada
kondisi normal, kondisi ini terjadi sejak Maret 2014. Pada bulan Oktober 2014
indeksnya bernilai +0.49, selanjutnya memasuki bulan November 2014 hingga
Januari 2015 indeks Nino34 sudah berada pada kondisi El Nino Lemah dengan
indeksnya bernilai +0.53.
Beberapa analisis menunjukkan bahwa kondisi normal hingga El Nino lemah akan
dominan hingga pertengahan tahun 2015. Dalam kaitan ini memberikan indikasi,
bahwa awal Musim Kemarau 2015 di Wilayah Indonesia berada pada kisaran
normalnya hingga maju beberapa dasarian.
Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Juli 2014 sampai dengan Januari 2015
cenderung bernilai negatif berkisar -4 s/d -9, nilai ini masih berada didalam kisaran
normalnya. Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi
angin pasat diperhitungkan tidak berpengaruh signifikan
ke wilayah
Indonesia.

b. Dipole Mode
Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : +0.02 (November
2014) ; -0.31 (Desember 2014) dan -0.49 (Januari 2015). Sementara, prediksi
Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan Februari hingga April 2015 berkisar pada
nilai -0.2 s/d +0.1. Nilai ini berada pada kondisi normal. Dengan demikian,
mengindikasikan bahwa pada Musim Kemarau 2015, uap air dari Samudera
Hindia menuju wilayah Indonesia tidak berpotensi bertambah atau
berkurang.

4
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia,


ITCZ, dan Suhu permukaan Laut Indonesia
a. Sirkulasi Monsun Asia Australia
Hingga akhir Januari 2015 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam
kisaran normalnya. sirkulasi angin pada lapisan 850mb untuk wilayah Indonesia
bagian selatan bertiup dari arah barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian
utara angin berbelok dari utara ke timur. Diprakirakan bahwa monsun Asia akan
menguat hingga Maret 2015.

b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence


Zone / ITCZ)
Posisi ITCZ pada akhir Januari 2015 masih berada di sebelah selatan ekuator
dan cenderung bergerak ke arah utara menuju garis ekuator mengikuti
pergerakan tahunannya. Jika dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi
tersebut cukup sesuai dengan kisaran rata-rata, sehingga potensi kejadian musim
hujan di beberapa wilayah diprakirakan akan cenderung normal sesuai kondisi
rata-rata wilayah masing-masing.

c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia


Hingga akhir Januari 2015, kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia,
pada umumnya berada pada kondisi netral dengan anomali suhu berkisar -0.5C
s/d +0.5C. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif hangat berada diperairan
di barat Sumatera dan bagian selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, yang
anomali suhu permukaan lautnya mencapai >0.5C .
Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Kemarau 2015 diprakirakan
sebagai berikut :
1) Wilayah perairan di barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara diprakirakan akan tetap hangat hingga Juli 2015 dengan anomali
suhu berkisar +0.5C s/d +1C,

2) Wilayah perairan Indonesia lainnya diprakirakan akan berada pada kondisi


normalnya dengan anomali
+0.5 C.

suhu permukaan laut berkisar antara -0.5oC s/d

5
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

B. Prakiraan Musim Kemarau 2015 pada 36 Zona Musim (ZOM) di Jawa Barat
1. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015.
- April 2015
- Mei 2015
- Juni 2015

= 8 ZOM (22 % dari 36 ZOM)


= 24 ZOM ( 67 % dari 36 ZOM)
= 4 ZOM ( 11 % dari 36 ZOM)

2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015 terhadap Rata-Ratanya


(Periode 1981 2010)
- Maju dari rata-ratanya
= 14 ZOM (39 % dari 36 ZOM)
- Sama dari rata-ratanya = 16 ZOM ( 44 % dari 36 ZOM)
- Mundur dari rata-ratanya = 6 ZOM ( 17 % dari 36 ZOM)
3. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2015.
-

Atas Normal (AN)


Normal (N)
Bawah Normal (BN)

= 3 ZOM (8 % dari 36 ZOM)


= 28 ZOM (78 % dari 36 ZOM)
= 5 ZOM (14 % dari 36 ZOM)

Prakiraan Musim Kemarau 2015 di wilayah Jawa Barat secara umum dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Awal Musim Kemarau 2015 di 36 Zona Musim (ZOM) diprakirakan sebagian besar
mulai Mei 2015, dan sebagian kecil lainnya memulai pada bulan April 2015 dan Juni
2015.
2. Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981-2010), Awal Musim
Kemarau 2015 umumnya sama dan Maju (lebih cepat), dan sebagian kecil lainnya
mundur (lebih lambat) dengan rata-ratanya.
3. Sifat Hujan selama musim kemarau 2015 di sebagian besar Zona Musim (ZOM) pada
umumnya diprakirakan Normal (N) dan sebagian lain dalam kondisi Atas Normal
(AN) dan Bawah Normal (BN)

C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April - September 2015 di Luar Zona


Musim (Non ZOM)
a.

Curah hujan kumulatif selama periode April 2015 sampai dengan September 2015 di
wilayah luar Zona Musim, diprakirakan antara 1000 - 2000 mm, wilayah Non Zona
Musim ( Non ZOM) yang diprakirakan tersebut meliputi wilayah sebagian besar
Kabupaten dan Kota Bogor.

b.

Sifat hujan kumulatif selama periode April 2015 sampai dengan September 2015 di
wilayah luar Zona Musim diprakirakan Normal (N).

6
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2015 PADA


ZONA MUSIM (ZOM) DI JAWA BARAT

A. Gambaran Umum Geografi Wilayah dan Iklim


Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 550 - 750 LS dan
10448 - 10848 BT dengan batas-batas wilayahnya sebelah utara berbatasan dengan
Laut Jawa bagian barat dan Banten serta DKI Jakarta di utara, sebelah timur berbatasan
dengan Provinsi Jawa Tengah, antara Samudera Indonesia di Selatan dan Selat Sunda di
barat. Dengan daratan dan pulau-pulau kecil (48 Pulau di Samudera Indonesia, 4 Pulau
di Laut Jawa, 14 Pulau di Teluk Banten dan 20 Pulau di Selat Sunda), luas wilayah Jawa
Barat 44.354,61 Km atau 4.435.461 Ha.
Kondisi geografis yang strategis ini merupakan keuntungan bagi daerah Jawa
Barat terutama dari segi komunikasi dan perhubungan. Kawasan utara merupakan
daerah dataran rendah, sedangkan kawasan selatan berbukit-bukit dengan sedikit pantai
serta dataran tinggi bergunung-gunung ada di kawasan tengah.
Ciri utama daratan Jawa Barat adalah bagian dari busur kepulauan gunung api
(aktif dan tidak aktif) yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera hingga ujung
utara Pulau Sulawesi. Daratan dapat dibedakan atas wilayah pegunungan curam di
selatan dengan ketinggian lebih dari 1.500 m di atas permukaan laut, wilayah lereng bukit
yang landai di tengah ketinggian 100 - 1.500 m dpl, wilayah dataran luas di utara
ketinggian 0 - 10 m dpl, dan wilayah aliran sungai. Iklim di Jawa Barat adalah tropis,
dengan suhu 9 C di Puncak Gunung Pangrango dan 34 C di Pantai Utara, curah hujan
rata-rata 2.000 mm per tahun, namun di beberapa daerah pegunungan antara 3.000
sampai 5.000 mm per tahun.
Provinsi Jawa Barat memiliki banyak objek unggulan di bidang perkebunan,
antara lain teh, cengkeh, kelapa, karet, kakao, tembakau, kopi, tebu, dan akar wangi.
Dari semua jenis komoditas itu, cengkeh, kelapa, karet, kakao, tembakau, dan kopi
merupakan komoditas unggulan nasional asal Jawa Barat. Dari sisi lahan, produktivitas
terbaik yakni luas areal tanam sama dengan Iuas tanaman yang menghasilkan adalah
komoditas tembakau dan tebu. Dari sisi produksi, produktivitas terbanyak adalah kelapa
sawit

(6,5

ton/ha)

dan

tebu(5,5ton/ha).

7
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Untuk memberi penggambaran yang detil secara pewilayahan dibawah ini


disajikan peta dan tabel wilayah 36 Zona Musim (ZOM) wilayah Jawa Barat sebagai
berikut :

Gambar 1. Peta ZOM dan Non ZOM di Provinsi Jawa Barat

Tabel 1. Wilayah Zona Musim (ZOM) Jawa Barat sebagai berikut :


NO
ZOM

60

61

DAERAH / KABUPATEN
Jakarta Utara, Jakarta
Timur/Jakarta Barat bagian utara,
Bekasi/Karawang utara bagian
barat
Jakarta Timur/Jakarta Selatan
bagian selatan, Kota
Tangerang/Kab Tangerang bagian
selatan, Serang bagian tenggara,
Lebak, Depok, Bogor bagian Utara
dan timur laut

NO
ZOM

DAERAH / KABUPATEN

66

Karawang/Bekasi bagian selatan,


Bogor utara bagian timur,
Purwakarta bagian utara

67

Sukabumi bagian barat

64

Karawang/ Bekasi bagian utara

68

Cianjur/Sukabumi bagian selatan

65

Karawang bagian tengah, Bekasi


utara bagian timur

69

Sebagian Sukabumi tengah dan


Cianjur bagian tengah

8
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Tabel 1 (Lanjutan)

NO
ZOM

DAERAH / KABUPATEN

NO
ZOM

DAERAH / KABUPATEN

70

Sukabumi bagian utara

84

Bandung bagian tengah

Sukabumi utara bagian timur,


Cianjur tengah, Bandung bagian
barat

85

71

Bandung bagian selatan, Garut


bagian selatan, Cianjur bagian
selatan

Bogor Selatan bagian timur,


Sukabumi utara bagian timur,
Cianjur utara bagian barat.

86

72

Garut bagian selatan, Cianjur


bagian selatan.

73

Cianjur bagian utara, Bandung


bagian utara

87

Garut Selatan bagian timur,


Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis
bagian selatan

74

Subang bagian selatan, Sumedang


bagian barat, Bandung bagian
utara, Purwakarta bagian selatan

88

Bandung bagian timur, Garut


bagian tengah,Tasikmalaya bagian
barat

75

Subang bagian tengah, Purwakarta


bagian utara

89

Bandung Utara bagian timur, Garut


bagian utara, Tasikmalaya bagian
utara, Sumedang bagian selatan

76

Subang bagian utara, Karawang


bagian barat

90

Kuningan bagian selatan, Ciamis


bagian utara, Majalengka bagian
selatan, Sumedang bagian timur

77

Indramayu Barat bagian utara,


Subang Utara bagian timur

91

Kuningan bagian barat, Majalengka


bagian tengah

78

Indramayu Timur bagian utara

92

Cirebon bagian tengah, Kuningan


bagian utara

79

Indramayu Timur bagian selatan,


Cirebon bagian utara

93

Tasikmalaya bagian utara, Ciamis


bagian utara

80

Indramayu Barat bagian selatan,


Subang Tengah bagian timur

94

Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya


Tengah bagian barat

81

Majalengka bagian utara, Cirebon


bagian utara

95

Cirebon bagian timur, Brebes


bagian tengah, Tegal bagian barat

82

Sumedang bagian tengah dan


utara,

96

Kuningan bagian timur, Brebes


bagian utara

83

Kota Bandung, Bandung bagian


utara

100

Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis


bagian selatan, Garut selatan
bagian timur

9
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

B. Prakiraan Musim Kemarau 2015 di Wilayah Jawa Barat


B.1 Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015
Awal Musim Kemarau 2015 pada wilayah Zona Musim (ZOM) di Jawa Barat
diprakirakan berkisar antara bulan April s/d Juni. Sebanyak 8 wilayah ZOM awal
musim kemarau pada bulan April dasarian I-II, sebanyak 24 wilayah ZOM awal
musim kemarau pada bulan Mei dasarian I-III, sebanyak 4 wilayah ZOM awal musim
kemarau pada bulan Juni dasarian I-III. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 2
sebagai berikut :
Tabel 2. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015
AWAL MUSIM
KEMARAU

URAIAN

Dasarian I-III
April 2015

Terjadi di sebagian besar Indramayu, Bekasi utara bagian barat


dan timur, Karawang bagian utara dan tengah, Subang bagian
utara, Cirebon bagian timur.

Dasarian I-III
Mei 2015

Terjadi di sebagian besar Cianjur, Bandung, Purwakarta, Garut,


Sumedang, Sukabumi, Ciamis bagian tengah dan utara,
sebagian kecil Depok dan Bogor bagian utara, Subang bagian
selatan, Majalengka bagian selatan, Tasikmalaya bagian utara.

Dasarian I-III
Juni 2015

Terjadi di sebagian besar Tasikmalaya bagian tengah dan


selatan, Ciamis bagian selatan, sebagian kecil Sukabumi
bagian tengah, Cianjur bagian tengah, Sukabumi utara bagian
timur, Bogor selatan bagian timur, Garut selatan bagian timur.

10
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

B.2 Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2015 Terhadap Rata- ratanya
Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim kemarau periode 1981-2010,
sebanyak 14 wilayah ZOM yang awal musim kemaraunya maju (lebih awal) dari rataratanya, sebanyak 16 wilayah ZOM prakiraan awal musim kemaraunya sama dengan
rata-ratanya, dan mundur (Lebih Lambat) dari rata-ratanya sebanyak 6 wilayah
ZOM. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Perbandingan Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2015


PERBANDINGAN
AWAL MUSIM
KEMARAU

URAIAN

Maju
(Lebih Cepat)

Terjadi di Sukabumi, Bogor bagian utara dan selatan bagian


timur, Bekasi bagian selatan, Karawang bagian selatan,
Purwakarta, Cianjur, Bandung bagian utara dan selatan,
Subang bagian tengah dan selatan, Sumedang bagian
tengah dan barat, Garut selatan bagian timur, Tasikmalaya
bagian selatan dan utara, Ciamis bagian utara dan tengah,
Kuningan timur.

Sama
( Tetap )

Terjadi di Sukabumi bagian utara dan selatan bagian timur,


Cianjur bagian tengah dan selatan, Bekasi bagian utara,
Karawang bagian tengah, Subang bagian tengah, Indramayu,
Majalengka bagian tengah dan utara, Cirebon, Tasikmalaya
bagian tengah, Ciamis bagian selatan, Kuningan bagian
barat.

Mundur
(Lebih Lambat)

Terjadi di Bekasi bagian utara, Karawang bagian utara,


Garut, Bandung bagian timur, Sumedang bagian selatan dan
timur, Majalengka bagian selatan, Ciamis bagian utara,
Kuningan bagian barat.

11
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

B.3 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2015


Sebanyak 3 wilayah ZOM sifat hujannya Atas Normal (AN), 28 wilayah ZOM
sifat hujannya Normal (N) dan terdapat wilayah ZOM yang memiliki sifat hujan
Bawah Normal (BN) sebanyak 5 ZOM. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4 di
bawah ini :
Tabel 4. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2015
SIFAT MUSIM
KEMARAU

URAIAN

Atas Normal
(AN)

Terjadi di sebagian kecil Sukabumi bagian selatan, Cianjur


bagian selatan, Bandung bagian tengah, Kuningan timur.

Normal (N)

Terjadi di sebagian besar Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut,


Tasikmalaya, Ciamis, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang
bagian tengah dan selatan, Sumedang, Majalengka,
Kuningan, Cirebon utara, Indramayu bagian selatan.

Bawah Normal
(BN)

Terjadi di sebagian besar Subang bagian utara, Indramayu


bagian utara, Cirebon bagian tengah dan selatan.

12
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Prakiraan Musim Kemarau 2015 setiap wilayah Zona Musim (ZOM) di Jawa Barat
secara rinci disajikan dalam tabel 5 dibawah ini :

Tabel 5. Prakiraan Musim Kemarau 2015 Zona Musim (ZOM) di Jawa Barat

NO
ZOM

Daerah / Kabupaten

Awal Musim
Kemarau
Antara

Perbandingan
Thd Rata- rata
(Dasarian)

Sifat Hujan

60

Jakarta Utara, Jakarta


Timur/Jakarta Barat bagian
utara, Bekasi/Karawang utara
bagian barat

Apr I - Apr III

61

Jakarta Timur/Jakarta Selatan


bagian selatan, Kota
Tangerang/Kab Tangerang
bagian selatan, Serang bagian
tenggara, Lebak, Depok, Bogor
bagian Utara dan timur laut

Mei II - Jun I

-1

64

Karawang/ Bekasi bagian utara

Mar III - Apr II

+2

65

Karawang bagian tengah, Bekasi


utara bagian timur

Apr I - Apr III

66

Karawang/Bekasi bagian selatan,


Bogor utara bagian timur,
Purwakarta bagian utara

Mei I - Mei III

-1

67

Sukabumi bagian barat

Mei II - Jun I

-3

68

Cianjur/Sukabumi bagian selatan

Mei II - Jun I

AN

69

Sebagian Sukabumi tengah dan


Cianjur bagian tengah

Mei III - Jun II

-1

70

Sukabumi bagian utara

Mei I - Mei III

71

Sukabumi utara bagian timur,


Cianjur tengah, Bandung bagian
barat

Mei II - Jun I

72

Bogor Selatan bagian timur,


Sukabumi utara bagian timur,
Cianjur utara bagian barat

Mei III - Jun II

-1

13
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Tabel 5 (Lanjutan)
NO
ZOM

Daerah / Kabupaten

Awal Musim
Kemarau
Antara

Perbandingan
Thd Rata- rata
(Dasarian)

Sifat Hujan

73

Cianjur bagian utara, Bandung


bagian utara

Mei II - Jun I

-1

74

Subang bagian selatan,


Sumedang bagian barat,
Bandung bagian utara,
Purwakarta bagian selatan

Mei II - Jun I

-3

75

Subang bagian tengah,


Purwakarta bagian utara

Mei I - Mei III

-1

76

Subang bagian utara, Karawang


bagian barat

Apr I - Apr III

BN

77

Indramayu Barat bagian utara,


Subang Utara bagian timur

Apr I - Apr III

+3

BN

78

Indramayu Timur bagian utara

Apr II - Mei I

BN

79

Indramayu Timur bagian selatan,


Cirebon bagian utara

Apr II - Mei I

80

Indramayu Barat bagian selatan,


Subang Tengah bagian barat

Apr III - Mei II

81

Majalengka bagian utara, Cirebon


bagian utara

Mei I - Mei III

82

Sumedang bagian tengah dan


utara,

Mei I - Mei III

-1

83

Kota Bandung, Bandung bagian


utara

Mei II - Jun I

84

Bandung bagian tengah

Mei II - Jun I

AN

85

Bandung bagian selatan, Garut


bagian selatan, Cianjur bagian
selatan

Mei II - Jun I

-2

86

Garut bagian selatan, Cianjur


bagian selatan

Mei II - Jun I

+1

14
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Lanjutan (Tabel 5)
NO
ZOM

Daerah / Kabupaten

Awal Musim
Kemarau
Antara

Perbandingan
Thd Rata- rata
(Dasarian)

Sifat Hujan

87

Garut Selatan bagian timur,


Tasikmalaya bagian selatan, Ciamis
bagian selatan

Jun II - Jul I

-3

88

Bandung bagian timur, Garut


bagian tengah,Tasikmalaya bagian
barat

Mei II - Jun I

+1

89

Bandung Utara bagian timur, Garut


bagian utara, Tasikmalaya bagian
utara, Sumedang bagian selatan

Mei II - Jun I

+2

90

Kuningan bagian selatan, Ciamis


bagian utara, Majalengka bagian
selatan, Sumedang bagian timur

Mei II - Jun I

+1

91

Kuningan bagian barat, Majalengka


bagian tengah

Mei I - Mei III

92

Cirebon bagian tengah, Kuningan


bagian utara

Apr III - Mei II

BN

93

Tasikmalaya bagian utara, Ciamis


bagian utara

Mei II - Jun I

-3

94

Ciamis bagian tengah, Tasikmalaya


Tengah bagian barat

Mei II - Jun I

-1

95

Cirebon bagian timur, Brebes


bagian tengah, Tegal bagian barat

Apr II - Mei I

-1

AN

96

Kuningan bagian timur, Brebes


bagian utara

Apr III - Mei II

BN

100

Tasikmalaya bagian tengah, Ciamis


bagian selatan, Garut selatan
bagian timur

Mei III - Jun II

Keterangan :
a. I, II, III
b. Tanda minus (-)
c. Tanda nol (0)
d. Tanda Plus (+)
c. AN
N
BN

: Menunjukkan dasarian pada bulan yang bersangkutan


: Menunjukkan musim kemarau maju terhadap rata-ratanya
: Menunjukkan musim kemarau sama terhadap rata-ratanya
: Menunjukkan musim kemarau mundur terhadap rata-ratanya
: Atas Normal ( > 115% dari rata-ratanya)
: Normal (85-115% dari rata-ratanya)
: Bawah Normal (< 85% dari rata-ratanya)

15
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

C. Peta Prakiraan Musim Kemarau 2015 di Jawa Barat


Untuk memberikan penggambaran yang detil disajikan peta Prakiraan Musim Kemarau 2015 pada Gambar C.1, Gambar C.2,
dan Gambar C.3 sebagai berikut :

Gambar C.1. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2015 Zona Musim di Jawa Barat

16
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Gambar C.2. Perbandingan Awal Musim Kemarau 2015 Terhadap Rata-Ratanya Zona Musim di Jawa Barat

17
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

Gambar C.3. Prakiraan Sifat hujan Musim Kemarau 2015 Zona Musim di Jawa Barat

18
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


Musim
BMKGHujan Tahun 2009/2010 Wilayah Jawa Barat

IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF


PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2015
DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) JAWA BARAT

A.

PRAKIRAAN CURAH HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL 2015


SEPTEMBER 2015
Sebagian besar diperkirakan wilayah Non ZOM di Jawa Barat dengan curah hujan
kumulatif cukup tinggi selama April 2015 September 2015.
Curah hujan kumulatif selama periode April 2015 sampai dengan September 2015 di
daerah Non Zona Musim 26, diprakirakan berkisar antara 1501 mm 2000 mm, ini
terjadi di sebagian Kabupaten Bogor bagian barat. Sementara itu di daerah Non Zona
Musim 27, curah hujan kumulatif selama April 2015 sampai dengan September 2015
berkisar 1001 mm - 1500 mm terjadi di sebagian Kota Bogor dan Kabupaten Bogor
bagian tengah dan timur.

B.

PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF APRIL 2015 SEPTEMBER


2015 TERHADAP RATA-RATANYA (1981 - 2010)
Sifat hujan kumulatif selama periode April 2015 sampai dengan September 2015 di
daerah Non Zona Musim, merupakan perbandingan antara curah hujan yang
diprakirakan terhadap rata-rata periode tahun 1981-2010 pada masing-masing daerah
dalam periode yang sama. Sifat hujan tersebut dibagi dalam tiga kategori yaitu Atas
Normal, Normal, dan Bawah Normal.

Sifat hujan kumulatif di daerah Non Zona Musim, diprakirakan umumnya Normal (N)
atau diprakirakan hujannya sama dengan rata-ratanya. Sedangkan untuk wilayah yang
sifat hujannya Bawah Normal (BN) dan Atas Normal (AN) diprakirakan tidak terjadi.

19
Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


BMKG

Lampiran 1

TABEL NORMAL MUSIM KEMARAU PERIODE TAHUN 1981-2010


ZONA MUSIM DI JAWA BARAT
NO
ZOM

60
61
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79

RATA-RATA
PANJANG
NORMAL
NO
PERIODE
MUSIM
CURAH HUJAN ZOM
MUSIM KEMARAU (DASARIAN)
(mm)
APR II - NOV III
JUN I - SEP II
MAR II - NOV III
MAR II - DES I
MEI III - OKT I
JUN III - SEP I
MEI III - SEP III
JUN II - SEP III
MEI II - SEP III
MEI III - OKT I
JUN II - AGT II
JUN I - OKT I
JUN III - SEP III
MEI III - OKT I
APR II - OKT III
MAR II - DES I
APR I - NOV I
APR III - NOV I

Keterangan :
a. I, II, III
b. Normal Curah Hujan

23
11
26
27
14
8
13
11
14
14
7
13
10
14
20
27
22
20

522 - 706
299 - 404
409 - 553
540 - 731
317 - 429
189 - 256
355 - 481
296 - 401
434 - 588
359 - 485
240 - 324
347 - 470
243 - 329
348 - 471
317 - 429
502 - 680
423 - 572
343 - 465

80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
100

RATA-RATA
PERIODE
MUSIM KEMARAU
MEI I
MEI II
MEI III
MEI III
MEI III
JUN II
MEI II
JUL III
MEI II
MEI I
MEI II
MEI II
MEI I
JUN III
JUN I
MEI I
MEI I
JUN I

NORMAL
PANJANG
CURAH HUJAN
MUSIM
(mm)
(DASARIAN)

OKT III
NOV I
OKT II
OKT I
OKT I
SEP III
OKT II
SEP II
OKT II
OKT II
OKT II
OKT III
NOV I
SEP II
OKT I
OKT III
OKT III
SEP II

18
18
15
14
14
11
16
6
16
17
16
17
19
9
13
18
18
11

304
302
270
332
371
305
297
204
356
299
228
302
275
250
316
348
348
314

: Menunjukkan dasarian pada bulan yang bersangkutan


: Dihitung berdasarkan jumlah curah hujan untuk satu periode
musim kemarau

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

20

411
409
365
449
502
412
401
276
481
405
309
408
372
338
427
471
471
425

Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


BMKG

Lampiran 2.
RATA-RATA CURAH HUJAN DASARIAN PERIODE 1981-2010 (mm) ZONA MUSIM (ZOM) DI JAWA BARAT

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

21

Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


BMKG

Lampiran 3.

GRAFIK RATA-RATA CURAH HUJAN DASARIAN PERIODE 1981-2010 (MILIMETER)


ZONA MUSIM (ZOM) DI JAWA BARAT

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

22

Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


BMKG

Lampiran 3. (Lanjutan)

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

23

Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


BMKG

Lampiran 3 (Lanjutan)

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

24

Prakiraan Musim Kemarau 2015 Provinsi Jawa Barat


BMKG

Lampiran 3 (Lanjutan)

---@@@---

Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Darmaga Bogor

25

Anda mungkin juga menyukai