KURIKULUM
SMP NEGERI 1 SUKOHARJO
KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENETAPAN
Nomor : 421.3/341/2015
WAHYUHADI, SE
Pembina
NIP 19680621 199802 2 003
Mengesahkan,
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukoharjo
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan
Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum ini berisi Pendahuluan, Kurikulum Nasional( Rasional,Kerangka Dasar,
Strukutur Kurikulum, Deskripsi Mata Pelajaran, KI, KD), Kurikulum Daerah, Kegiatan
Kurikuler, Kalender Pendidikan, dan lampiran Keputusan Kepala Sekolah tentang
Pembentukan Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo, Penentuan Kriteria
kenaikan Kels, Kriteria Kelulusan, Analisis Konteks, Silabus dan RPP.
Dalam kesempatan ini SMP Negeri 1 Sukoharjo menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ( LPMP) Provinsi Jawa
Tengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, segenap guru dan karyawan, serta
berbagai pihak dan lembaga terkait yang telah membantu dan bekerja sama sehingga Buku
Kurikulum SMP Negeri 1 ini dapat terselesaikan.
Meskipun telah diusahakan secara maksimal dalam penyusunannya, kami menyadari
bahwa Buku Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo ini masih memiliki keterbatasan. Oleh
karena iti kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan kurikulum berikutnya.
Sukoharjo,
2015
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................................
i
Lembar Pengesahan .....................................................................................................
ii
Kata Pengantar .............................................................................................................
iii
Daftar Isi
...................................................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pengembangan
Kurikulum
2
C. Tujuan
Penyusunan
Kurikulum
D. Acuan
Konseptual
KTSP
4
E. Prinsip-prinsip
Penyusunan
Kurikulum
6
F. Prinsip Pengembangan Kurikulum
7
G. Prinsip-prinsip
Pelaksanaan
Kurikulum
Sekolah
12
BAB III MUATAN KURIKULER
A. Muatan
14
B. Muatan
Nasional
Lokal
15
C. Bimbingan dan Konseling
16
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
20
E. Kegiatan
Ekstrakurikuler
30
F. Kriteria Ketuntasan Minimal
35
G. Remidial
dan
Pengayaan
...
.
..
37
H. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan ..
38
BAB IV BEBAN BELAJAR
40
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
41
BAB VI PENUTUP
47
..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan zaman yang sangat cepat menuntut adanya perubahan kurikulum
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta
didik sebagai generasi penerus, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia sepanjang zaman.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 ayat 19 Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Kurikulum sekolah yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Sukoharjo, merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan di SMP Negeri 1
6
Sukoharjo, agar mampu menghasilkan peserta didik yang beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani rohani, berilmu, cakap kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Dengan mengacu Undang
- Undang Republik Indonesia, Nomor
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 (PP. 19 / 2005) tentang Standar Nasional
Pendidikan, mengamanatkan setiap satuan pendidikan untuk membuat KTSP sebagai
pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang
bersangkutan. Kurikulum merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pendidikan
sedangkan Pendidikan merupakan investasi yang ditanam masa kini untuk memanen
hasil di hari ini, hari esok dan atau masa datang. Proses pendidikan memerlukan acuan
yang dapat menjamin derap peningkatan
mengakomodasi penerapan
Nasional,
beserta
segala
ketentuan
yang
dituangkan
Rencana
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Kegiatan Ekstrakurikuler;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Kepramukaan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan
kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5.
Oleh
karena
itu,
kurikulum
harus
dikembangkan
secara
berkala
dan
Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi.
11
2.
Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3.
4.
Negeri 1 Sukoharjo dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan
berpedoman pada SI dan SKL serta Panduan Penyusunan Kurikulum yang disusun oleh
BSNP.
Kurikulum
prinsip-prinsip berikut:
1.
keterampilan sosial,
diarahkan
pemberdayaan
peserta
kepada
didik
proses
yang
pengembangan,
berlangsung
pembudayaan,
sepanjang
hayat.
dan
Kurikulum
2.
a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. belajar untuk memahami dan menghayati;
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, serta;
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati dirimelalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
3.
4. suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan menghargai,
akrab, terbuka, dan hangat;
5. menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi
yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar;
6.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan.
Visi SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah Menjadi Sekolah yang unggul dalam
prestasi luhur budi pekerti, sehat jasmani rohani, dan mampu bersaing secara global
serta berwawasan kelestarian lingkungan hidup.
Visi tersebut dijabarkan ke dalam indikator visi yang meliputi :
1. Terwujudnya lulusan dengan kompetensi atau kemampuan bertaraf nasional
2. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman, bertaqwa, dan
berbudi pekerti luhur
3. Terwujudnya Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo guna menetapkan visi,misi, dan
tujuan sekolah, rencana pembelajaran yang mengacu pada strruktur kurikulum yang
ditetapkan.
4. Terwujudnya proses pembelajaran yang aktif untuk menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan.
5. Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir.
6. Terwujudnya standar tenaga pendidik dan kependidikan bertaraf nasional.
7. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan bertaraf nasional.
8. Terwujudnya standar penilaian pendidikan bertaraf nasional.
9. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai
10. Terwujudnya lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri, bersih, dan rapi.
B. Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan
bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah sebagai berikut :
1.
agama
sebagai cermin keimanan dan ketaqwaan yang mengaitkan semua pelajaran dengan
imtaq.
2.
3.
4.
Menyiapkan lulusan yang bermanfaat, berbudi pekerti luhur, kreatif, dan senantiasa
berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
5.
Menyiapkan warga sekolah yang sehat jasmani dan rohani, sejahtera lahir batin,
senantiasa bersifat religius, bersikap demokratis dan bertindak professional.
6.
i.
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan ( excepted)
Melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pelajaran sesuai dengan
j.
perkembangan teknologi.
Mewujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan
mutakhir yang bertaraf nasional
k.
l.
Melaksanakan
kependidikan
m.
17
o.
p.
Melaksanakan
r.
Mewujudkan budaya bersih, indah, asri, nyaman, sehat, aman, dan santun
C. Tujuan Sekolah
Sesuai dengan visi dan misi sekolah, tujuan SMP Negeri 1 Sukoharjo pada akhir
tahun pembelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut .
1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang memiliki prestasi akademik dan
nonakademik yang tinggi;
2. Sekolah mampu memenuhi pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator bertaraf nasional untuk semua mata pelajaran yang responsif gender.
3. Sekolah mampu memenuhi/ menghasilkan RPP bertaraf nasional semua mata
pelajaran yang responsif gender.
4. Sekolah mampu memenuhi standar isi kurikulum satuan pendidikan, meliputi:
kurikulum satuan, silabus lengkap, sistem penilaian lengkap, dan RPP lengkap, yang
semuanya bertaraf nasional yang responsif gender;
5. Sekolah mampu memenuhi standar proses pembelajaran bertaraf nasional meliputi:
pelaksanaan pembelajaran dengan metode CTL, pendekatan belajar tuntas, dan
pendekatan pembelajaran individual secara lengkap termasuk pembelajaran di luar
kelas/ sekolah yang responsif gender;
6. Sekolah mampu memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf
nasional meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S-1, telah mengikuti PTBK,
semua mengajar sesuai dengan bidangnya, dan mampu menggunakan perangkat
TIK;
7. Sekolah mampu memenuhi standar sarana prasarana/ fasilitas sekolah bertaraf
nasional meliputi: semua sarpras, fasilitas, peralatan, dan perawatan sesuai
kebutuhan peserta didik perempuan dan laki-laki;
8. Sekolah mampu memenuhi standar pengelolaan sekolah bertaraf nasional dan
memenuhi standar ISO 9001:2008, berbasis ICT meliputi: pencapaian standar
18
19
BAB III
MUATAN KURIKULER
A.
Muatan Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran
A, kelompok mata pelajaran B ditambah dengan kelompok mata pelajaran C
(peminatan), termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan.
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum Kelompok B
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan
dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B bersifat
nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal
oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.
Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas:
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia;
4.
Matematika;
5.
6.
7.
Bahasa Inggris.
Mata pelajaran umum Kelompok B terdiri atas:
1. Seni Budaya;
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan
3. Prakarya.
Mata pelajaran umum Kelompok B dapat ditambah dengan mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiri.
20
MATA PELAJARAN
VII
VIII
IX
KELOMPOK A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
7.
Bahasa Inggris
KELOMPOK B
1.
Seni Budaya
2.
3.
Prakarya
Bahasa Jawa
40
40
40
B. Muatan Lokal
Muatan
lokal
diselenggarakan
oleh
sekolah
dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia; Jika mulok ditetapkan sebagi
mapel yang berdiri sendiri, sekolah dapat menambah beban belajar mulok maksimal dua
21
jam per minggu; Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan
beban belajar mulok ditanggung oleh pemda yang menetapkan; Pengembangan mulok
oleh sekolah dilakukan oleh tim pengembang kurikulum di sekolah dengan melibatkan
komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain terkait; Pengembangan mulok oleh daerah
dilakukan oleh tim pengembang kurikulum provinsi, TPK kab/kota, tim pengembang
sekolah dan dapat melibatkan nara sumber dan pihak lain terkait;
Pengembangan
mulok dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian
agama propinsi dan kab/kota sesuai kewenangannya.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 57 Tahun 2013 tentang
Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa, dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 424. I3242 tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi muatan lokal
bahasa jawa di Jawa Tengah, maka Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa
Jawa, Bahasa Jawa telah ditetapkan sebagai Muatan Lokal di Jawa Tengah yang
diberikan untuk jenjang SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, dan SMA/SMALB/SMK/MA.
Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib di Jawa Tengah diajarkan secara terpisah
dari mata pelajaran Seni Budaya. Jam pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa tetap
dialokasikan pada struktur kurikulum 2013. Alokasi jam Mata Pelajaran Muatan Lokal
Bahasa Jawa adalah 2 (dua) jam per minggu.
C.
peserta didik mampu mandiri dan mengendalikan diri serta berkembang secara optimal
dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, dan
Jenis Layanan
Pelayanan BK menyelenggarakan jenis-jenis layanan sebagai berikut:
a. Layanan Orientasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi peserta didik baru,
dan obyek- obyek yang p e r l u dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru secara efektif dan
berkarakter.
b.
program latihan,
magang, dan kegiatan ekstra kurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d.
e.
f.
g.
Layanan Konseling
Layanan Konsultasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau
perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan
karakter yang terpuji.
i.
j.
25
Pasca kegiatan pelayanan, melalui jenis layanan dan kegiatan pendukung tertentu
Guru BK atau Konselor menyusun laporan pelaksanaan program (LAPELPROG)
yang
secara
padat
tetapi
menyeluruh
memuat
segenap
aspek
pokok
penyelenggaraan kegiatan disertai data penilaian hasil dan proses, disertai arah
tindak lanjutnya. Materi LAPELPROG ini digunakan sebagai dasar pertimbangan
untuk dilaksanakannya kegiatan pelayanan langsung sebagai tindak lanjut
kegiatan sebelumnya. Di samping itu, materi LAPELPROG dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk penilaian hasil pelayanan secara menyeluruh
(laijapang) serta laporan dalam unit waktu tertentu (misalnya laporan semesteran).
Demikianlah konsep dan komponen dasar berkenaan dengan pelaksanaan
kegiatan pelayanan, yang kesemuanya itu menegakkan dinamika kegiatan belajar
yang terintegrasikan ke dalam praktik proses pembelajaran yang diselenggarakan
oleh Guru BK atau Konselor sebagai pendidik yang diikuti secara aktif oleh peserta
didik dalam wadah suasana belajar. Terintegrasikannya berbagai komponen dalam
proses pembelajaran tersebut, dalam hal ini berbentuk kegiatan pelayanan BK,
tampak pada gambar berikut.
D.
c)
3)
a)
b)
c)
f.
a)
Mengunggah materi ajar
b)
Mengisi komentar forum diskusi sekolah
c)
Mengisi artikel, berita dan pengumuman
d)
Mengunggah nilai peserta didik
Penggunaan aplikasi e-learning
1)
interaktif
27
informasi,
Memberikan pelatihan secara tatap muka terjadwal dan berkala dalam program
tahunan, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan
dengan materi pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
Individual
Bimbingan Guru secara individual pada saat jam kerja dengan memberikan
konsultasi sesuai dengan kebutuhan guru di bidang teknologi informasi di
satuan pendidikan. Antara lain : mencari sumber belajar, pembuatan media
pembelajaran, pengolahan nilai menggunakan spread sheet.
c. Memfasilitasi tenaga kependidikan di SMP/MTs untuk mengembangkan sistem
manajemen sekolah berbasis TIK, melalui berbagai kegiatan, antara lain:
Individual
Bimbingan tenaga kependidikan lainnya secara individual pada saat jam kerja
dengan
memberikan
konsultasi
sesuai
dengan
kebutuhan
tenaga
Beban Kerja
a. Beban kerja guru TIK dalam melakukan
(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada 1 (satu) atau lebih satuan
pendidikan.
b. Bimbingan kepada peserta didik dapatdilaksanakan secara:
Klasikal atau kelompok belajar;
Memberikan bimbingan secara terjadwal dalam bentuk bimbingan secara
klasikal tatap muka dengan berkala per minggu dalam program tahunan,
sesuai dengan materi pemanfaatan teknologi informasi dalam mencari,
mengolah , menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam
rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Kegiatan
29
tersebut dibuktikan dengan surat tugas dari Kepala Sekolah dengan lampiran
jadwal, materi bimbingan dan daftar peserta didik.
Individual.
konsultasi.
Pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat,
minat
dan
kepribadian
peserta
didik
di
sekolah
dengan
informasi
Pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah dengan memanfaatkan TIK
sebagai sarana untuk mengeksplorasi sumber belajar.
Guru
melaksanakan
layanan
bimbingan
TIK
kepada
sesama
guru
untuk
3.
g. Social Engineering
h. Algoritma dan Dasar Pemrograman
i.
j.
31
4. Program Tahunan, Semester dan Mingguan Bimbingan dan Layanan TIK bagi
Peserta Didik
No
1
32
JTM
Social Engineering
10
11
5.
No
1
JTM
pembuatan bahan ajar berbasis TIK. Dalam tahap ini dideskripsikan apa
yang akan ditulis dalam setiap slide ke dalam format yang telah disediakan
berupa story board
3
MATA PELAJARAN
VII
VIII
IX
KELOMPOK A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
7.
Bahasa Inggris
KELOMPOK B
1.
Seni Budaya
2.
3.
Prakarya
Bahasa Jawa
Bimbingan Konseling *
40+4
40+4
40+4
Keterangan :
* ) Bimbingan Konseling (BK) 2 jam pelajaran masuk kelas , pada kelas VII VIII, dan IX
**) Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) tidak masuk kelas
Bimbingan Konseling dan TIK tidak masuk dalam struktur kurikulum sehingga
jumlah jam per minggu 42 jam
36
E. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Ada dua macam kegiatan ekstrakurikuler yaitu : kegiatan ekstrakurikuler wajib dan
kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan
Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor
63
Tahun
2014
tentang
Pendidikan
Kepramukaan
Sebagai
Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, maka kegiatan
ekstrakurikuler wajib SMP Ngeri 1 Sukoharjo adalah Pramuka.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukoharjo antara lain : Baca Tulis Al Quran (BTA),
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), permainan dan olahraga, seni rupa dan seni vokal
serta sains dan Karya Ilmiah Remaja (KIR).
Berikut ini adalah uraian dari ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan :
1.
a.
Ekstrakurikuler Wajib
Prosedur Pelaksanaan
1)
Prosedur
Pelaksanaan
Model
Blok
Kurikulum
2013
Pendidikan
Pramuka
melaksanakan
Kegiatan
Orientasi
Pendidikan
Kepramukaan.
c) Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepra-mukaan.
37
2) Prosedur
Pelaksanaan
Model
Aktualisasi
Kurikulum
2013
Pendidikan
Pramuka
untuk
dapat
diaktualisasikan
dalam
kegiatan
Pembina
Pramuka
Kepramukaan.
c) Setelah
pelaksanaan
kegiatan
Kepramukaan,
Penilaian
1)
2)
Teknik Penilaian
a)
3)
Media Penilaian:
a)
Jurnal/buku harian.
b)
4)
Portofolio.
Proses penilaian:
a) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam
proses pembelajaran.
b) Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan
38
penilaian
Keterampilan
Kepramukaan
disesuaikan
dengan
c.
Pembiayaan
Agar pengelolaan gugus depan dapat berjalan secara berkesinambungan
diperlukan suatu pembiayaan gugus depan yang tetap. Usaha-usaha pemenuhan
pembiayaan gugus depan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain:
Iuran Anggota
Iuran anggota pada hakikatnya merupakan alat pendidikan bagi peserta didik
dengan tujuan untuk memupuk rasa kebersamaan dan memiliki rasa turut
memiliki Gerakan Pramuka.
Wirausaha
39
Aktivitas usaha yang dilakukan oleh Gugus Depan yang berupa jasa,
pembuatan produk, dan/atau kemitraan dengan pihak lain.
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengertian
Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini sebagai berikut.
1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti
oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
b. Bentuk
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:
1). Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Peserta didik (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2)
3)
c.
Lingkup
Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
1) Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
2) Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik
secara:
a) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
b) Berkelompok dalam kelas paralel
c) Berkelompok antarkelas.
Penjadwalan
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh
pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
3)
Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif. Peserta didik wajib memperoleh
nilai minimal baik pada Pendidikan Kepramukaan pada setiap semesternya.
Nilai yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai
minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
4)
Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian
tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan satuan
pendidikan.
Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah
tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan
41
Sikap
2.
1. Kejujuran
2. Kedisplinan
3. Tanggung jawab
4. Kepedulian
5. Toleransi
6. Gotong royong
7. Kesantunan
8. Percaya diri
Interval
Interval
Predikat Sikap
Interval
( KI 3 & KI 4)
Pengetahuan
Keterampilan
( KI 1 & KI 2 )
Sikap
( KI 3 )
( KI 4 )
Sangat Baik
A-
3.83
( SB )
B+
3.50
2.83
Baik
42
B-
2.50
C+
2.17
1.83< x <
1.83
Cukup
C-
1.50
1.50
(C)
D+
1.17
1.17
Kurang
(K)
(B)
1.50 < x < 2.50
MATA PELAJARAN
VII
VIII
IX
2,80
2,80
2,80
3,00
3,00
3,00
3.00
3.00
3.00
2,80
2,80
2,80
3,00
3,00
3,00
2,80
2,80
2,80
Kelompok A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
6.
43
7.
Bahasa Inggris
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
3,00
2,80
2,80
2,80
3,00
3,00
3,00
Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
3.
Prakarya
Bahasa Jawa
Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan diselenggarakan setiap akhir
semester genap. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMP/MTs,
setelah :
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran;
c. lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran kelompok A dan kelompok B
d. lulus Ujian Nasional ; dan
e. kehadiran peserta didik di kelas mencapai minimal 90%
45
BAB IV
BEBAN BELAJAR
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di SMP Negeri 1 Sukoharjo dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII,dan IX adalah 40 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
b. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.
Adapun rinciannya sebagai berikut :
Kelas
Satu Jam
Jumlah Jam
46
Minggu
Waktu
Efektif
Pembelajaran
Pembelajaran
Tatap Muka/Menit
Per Minggu
Pembelajaran/
Per Tahun
Ajaran
VII
40
40
36 40
1224 1296
VIII
40
40
36 - 40
1224 - 1296
IX
40
40
36 - 40
1224 - 1296
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
47
pembelajaran
efektif
dan
hari
libur.
Pengaturan
waktu
belajar
di
untuk
terkait
dengan
Kabupaten/Kota,
hari
dan/atau
raya
keagamaan,
organisasi
Kepala
penyelenggara
Daerah
pendidikan
tingkat
dapat
f)
Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
sekolah/madrasah
yang
memerlukan
kegiatan
khusus
dapat
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis
pendidikan
disesuaikan
dengan
Peraturan
Pemerintah
Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera
pada Tabel berikut ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO
1.
KEGIATAN
Minggu efektif belajar
ALOKASI WAKTU
Minimum 34 minggu
KETERANGAN
Digunakan untuk
dan maksimum 38
kegiatan pembelajaran
minggu
2.
Maksimum 2
satuan pendidikan
Satu minggu setiap
3.
minggu
Maksimum 2
semester
Antara semester I dan II
4.
minggu
Maksimum 3
Digunakan untuk
minggu
5.
2 4 minggu
49
Maksimum 2
pembelajaran efektif
Disesuaikan dengan
7.
minggu
Maksimum 1
Peraturan Pemerintah
Untuk satuan
minggu
pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan
8.
Kegiatan khusus
Maksimum 3
masing-masing
Digunakan untuk
sekolah/madrasah
minggu
kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madrasah
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
KALENDER PENDIDIKAN
50
1
9
26
1
3
2
0
27
9 - 11 Juli 2015
1
4
2
1
28
13 16 Juli 2015
1
5
2
2
29
17 18 Juli 2015
1
6
2
3
30
20 25 Juli 2015
1
0
1
7
2
4
31
1
1
1
8
2
5
Senin
Selasa
1
Kamis
Jumat
Sabtu
LU= 19
TANGGAL
1
6
23/3
0
Senin
1
0
1
7
24/3
1
Selasa
1
1
1
8
25
Rabu
1
2
1
9
26
Kamis
1
3
2
0
27
1
4
2
1
28
Jumat
HBE = 8
AGUSTUS 2015
Minggu
URAIA
1
2
Minggu
Rabu
TANGGAL
17 Agustus 2015
51
URAIA
Sabtu
1
5
2
2
29
SEPTEMBER 2015
Minggu
Senin
Selasa
1
3
2
0
27
1
4
2
1
28
1
5
2
2
29
21 -30 September
2015
2
3
30
24 September 2015
Rabu
Kamis
1
0
1
7
2
4
Jumat
1
1
1
8
2
5
Sabtu
1
2
1
9
2
6
LU=1
TANGGAL
URAIA
1
1
1
8
25
1 Oktober 2015
1
2
1
9
26
5 10 Oktober 2015
1
3
2
0
27
1
4
2
1
28
14 Oktober 2015
1
5
2
2
29
17 Oktober 2015
1
6
2
3
30
28 Oktober 2015
1
0
1
7
2
4
31
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
Sabtu
URAIA
HBE = 25
OKTOBER 2015
Jumat
LU= 1
TANGGAL
1
6
Kamis
HBE = 25
NOVEMBER 2015
HBE = 26
TANGGAL
52
LU = 1
URAIA
Minggu
1
5
Senin
1
6
2
3
Selasa
1
0
1
7
2
4
Rabu
1
1
1
8
2
5
Kamis
1
2
1
9
2
6
Jumat
1
3
2
0
2
7
1
4
2
1
2
8
Sabtu
2
2
29
30
Senin
Selasa
HBE = 25
DESEMBER 2015
Minggu
10 November 2015
LU=0
TANGGAL
URAIA
1
3
2
0
27
7 12 Desember
2015
1
4
2
1
28
1
5
2
2
29
19 Desember 2015
2
3
30
21- 31 Desember
2015
31
23 Desember 2015
Rabu
1
6
Kamis
1
0
1
7
2
4
Jumat
1
1
1
8
2
5
Sabtu
1
2
1
9
2
6
HBE = 17
JANUARI 2016
Minggu
1
0
Senin
LU=3
TANGGAL
1
7
24/3
1
25
1 - 2 Januari
2016
1 Januari 2016
53
URAIA
Libur Akhir Semester Gasal
Libur Tahun Baru Masehi 2016
8
1
9
26
Try Out I
Selasa
1
2
Rabu
1
3
2
0
27
1
4
2
1
28
1
5
2
2
29
1
6
2
3
30
Kamis
Jumat
Sabtu
FEBRUARI 2016
Minggu
14 21
28
2
2
29
18 Februari 2016
Senin
Selasa
1
6
2
3
Rabu
1
0
1
7
2
4
Kamis
1
1
1
8
2
5
Jumat
5
6
LU= 1
TANGGAL
1
5
Sabtu
HBE = 25
22 - 25 Februari 2016
URAIA
Supervisi Kelas Semester 2
Try Out II
12 19 26
1
3
2
0
2
7
HBE = 24
MARET 2016
LU= 1
TANGGAL
Minggu
1
3
Senin
1
4
2
1
28
7 - 12 Maret 2016
2
2
29
30
Selasa
1
5
Rabu
2
0
27
9 Maret 2016
URAIA
54
1
7
2
4
Kamis
1
0
Jumat
1
1
1
8
1
2
1
9
Sabtu
31
19 Maret 2016
2
5
25 Maret 2016
2
6
28 Maret 2 April
2016
Ujian Sekolah
HBE = 21
APRIL 2016
TANGGAL
Minggu
1
0
Senin
1
1
1
8
25
Selasa
1
2
1
9
26
25 - 28 April 2016
Rabu
1
3
2
0
27
1
4
2
1
28
1
5
2
2
29
1
6
2
3
30
Kamis
Jumat
Sabtu
1
2
1
7
24
1 -2 April 2016
MEI 2016
Minggu
Senin
Selasa
Rabu
LU= 1
21 April 2016
URAIA
Ujian Sekolah
HBE = 25
LU= 1
TANGGAL
URAIA
1
5
2
2
29
1 Mei 2016
1
6
2
3
30
2 Mei 2016
1
0
1
7
2
4
31
5 Mei 2016
1
1
1
8
2
5
5 Mei 2016
55
Kamis
1
2
Jumat
1
3
2
0
2
7
1
4
2
1
2
8
Sabtu
1
9
2
6
20 Mei 2016
Peringatan Harkitnas
22 Mei 2016
HBE = 25
JUNI 2016
TANGGAL
1
2
1
9
26
Senin
1
3
2
0
27
6 - 11 Juni 2016
Selasa
1
4
2
1
28
13 - 17 Juni 2015
2
2
29
18 Juni 2015
30
Minggu
Rabu
1
5
Kamis
1
6
2
3
Jumat
1
0
1
7
2
4
Sabtu
1
1
1
8
2
5
27 30 Juni 2016
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
URAIA
HBE = 18
JULI 2016
Minggu
LU= 1
TANGGAL
1
0
1
7
24/3
1
1
1
1
8
25
1
2
1
9
26
1
3
2
0
27
1
4
2
1
28
29
11 Juli 2016
56
LU= 0
URAIA
Sabtu
1
6
2
3
30
HBE =
LU=0
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan di depan terkait pengembangan kurikulum
SMP Negeri 1 Sukoharjo dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. Kurikulum
SMP
Negeri
Sukoharjo
dikembangkan
sebagai
pedoman
tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Empat dari delapan standar
nasional tersebut, yaitu Standar Isi (SI) Standar Proses ( S P), Standar Penilaian
(S Pen), dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
3.
B. Saran
Kurikulum ini digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di
sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu,
disarankan kepada semua pihak pengguna agar dapat memedomani semua isi dan
tuntutan yang ada pada kurikulum ini dengan tetap memperhatikan aspek
kedinamisan
dalam
pengembangan
kurikulum
58
sesuai
dengan
tuntutan
59
60