Anda di halaman 1dari 60

BUKU 1

KURIKULUM
SMP NEGERI 1 SUKOHARJO
KURIKULUM 2013
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO


DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUKOHARJO

PENETAPAN
Nomor : 421.3/341/2015

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, maka dengan ini


Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016 ditetapkan berlaku terhitung
mulai tanggal 1 Agustus 2015.
Pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo
ini akan dievaluasi dan atau ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar
dalam melakukan penyusunan dan penetapan Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk
tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : Sukoharjo
Pada Tanggal : 1 Agustus 2015
Tim Penyusun dan Pengembang Kurikulum 2013
Mengetahui,
Ketua Komite

Kepala SMP Negeri 1 Sukoharjo


Selaku Ketua Tim

WAHYUHADI, SE

Dra. INDIAH DEWI MURNI, M.Pd.


2

Pembina
NIP 19680621 199802 2 003

Mengesahkan,
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Sukoharjo

Ir. BAMBANG SUTRISNO, MM


Pembina Utama Muda
NIP 19580822 198512 1 001

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan
Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum ini berisi Pendahuluan, Kurikulum Nasional( Rasional,Kerangka Dasar,
Strukutur Kurikulum, Deskripsi Mata Pelajaran, KI, KD), Kurikulum Daerah, Kegiatan
Kurikuler, Kalender Pendidikan, dan lampiran Keputusan Kepala Sekolah tentang
Pembentukan Tim Penyusun Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo, Penentuan Kriteria
kenaikan Kels, Kriteria Kelulusan, Analisis Konteks, Silabus dan RPP.
Dalam kesempatan ini SMP Negeri 1 Sukoharjo menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan ( LPMP) Provinsi Jawa
Tengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo, segenap guru dan karyawan, serta
berbagai pihak dan lembaga terkait yang telah membantu dan bekerja sama sehingga Buku
Kurikulum SMP Negeri 1 ini dapat terselesaikan.
Meskipun telah diusahakan secara maksimal dalam penyusunannya, kami menyadari
bahwa Buku Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo ini masih memiliki keterbatasan. Oleh

karena iti kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan
penyusunan kurikulum berikutnya.

Sukoharjo,

2015

Tim Penyusun,

DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................................
i
Lembar Pengesahan .....................................................................................................
ii
Kata Pengantar .............................................................................................................
iii
Daftar Isi

...................................................................................................................

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................


1
B. Landasan

Pengembangan

Kurikulum

2
C. Tujuan

Penyusunan

Kurikulum

D. Acuan

Konseptual

KTSP

4
E. Prinsip-prinsip

Penyusunan

Kurikulum

6
F. Prinsip Pengembangan Kurikulum

7
G. Prinsip-prinsip

Pelaksanaan

Kurikulum

BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN


A. Visi SMP Negeri 1 Sukoharjo .
10
B. Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo ...
10
C. Tujuan

Sekolah

12
BAB III MUATAN KURIKULER
A. Muatan
14
B. Muatan

Nasional
Lokal

15
C. Bimbingan dan Konseling

16
D. Teknologi Informasi dan Komunikasi
20
E. Kegiatan

Ekstrakurikuler

30
F. Kriteria Ketuntasan Minimal
35
G. Remidial

dan

Pengayaan

...
.
..

37
H. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan ..
38
BAB IV BEBAN BELAJAR

40

BAB V

KALENDER PENDIDIKAN

41
BAB VI PENUTUP
47

..

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan zaman yang sangat cepat menuntut adanya perubahan kurikulum
yang disesuaikan dengan kebutuhan. Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana yang
diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta
didik sebagai generasi penerus, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan Negara Indonesia sepanjang zaman.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 ayat 19 Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Kurikulum sekolah yang dikembangkan di SMP Negeri 1 Sukoharjo, merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan di SMP Negeri 1
6

Sukoharjo, agar mampu menghasilkan peserta didik yang beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani rohani, berilmu, cakap kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Dengan mengacu Undang
- Undang Republik Indonesia, Nomor

20 tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No. 32 tahun 2013 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 (PP. 19 / 2005) tentang Standar Nasional
Pendidikan, mengamanatkan setiap satuan pendidikan untuk membuat KTSP sebagai
pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang
bersangkutan. Kurikulum merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu pendidikan
sedangkan Pendidikan merupakan investasi yang ditanam masa kini untuk memanen
hasil di hari ini, hari esok dan atau masa datang. Proses pendidikan memerlukan acuan
yang dapat menjamin derap peningkatan

kemampuan peserta didik, oleh sebab itu

Kurikulum SMP Negeri1 Sukoharjo disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan


yang berisi tentang :
1. Standar isi, yang berisi tentang batasan materi yang disajikan pada setiap tingkat
satuan pendidikan, yang terdiri dari Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
2. Standar Proses
3. Standar Kompetensi lulusan
4. Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan
5. Standar Sarana dan Prasarana
6. Standar Pengelolaan
7. Standar Pembiayaan
8. Standar Penilaian
Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo

mengakomodasi penerapan

MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) yang sudah mulai


dilaksanakan sejak diberlakukannya otonomi daerah sehingga dengan penyusunan
Kurikulum 2013 memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah.
Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo terdiri dari :

1. Tujuan Satuan Pendidikan


2. Muatan Kurikuler
3. Kalender Pendidikan
4. Silabus
5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Landasan Pengembangan Kurikulum


Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
c. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang

Nasional,

beserta

segala

ketentuan

yang

dituangkan

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional ;


d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 54 Tahun 2013 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
f.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 64 Tahun 2013 tentang


Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

g.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 65 Tahun 2013 tentang

h.

Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 66 Tahun 2013 tentang

i.

Standar Penilaian Pendidikan;


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 58 Tahun 2014 tentang

j.

Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah;


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 61 Tahun 2014 tentang

k.

Kurikulum Satuan Pendidikan;


Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 62 Tahun 2014 tentang

l.

Kegiatan Ekstrakurikuler;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Kepramukaan

m. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 68 Tahun 2014 tentang


Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan pengolah Informasi Dalam
n.

Implementasi Kurikulum 2013;


Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 Tentang Bahasa, Sastra
dan Aksara Jawa.

Tujuan Penyusunan Kurikulum


Sebagai acuan dan pedoman bagi Sekolah (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) dalam
rangka penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang bermutu, terukur,
berkesinambungan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebagai acuan dan pedoman bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dalam rangka
ikut serta memberikan partisipasi maupun pengendalian/kontrol demi terwujudnya
satuan pendidikan yang sehat, bermutu, dan memenuhi harapan masyarakat.
Mempersiapkan peserta didik supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi
warganegara yang beriman, produktif, kreatif, dan afektif.
Peserta didik mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
Kurikulum sebagai instrumen pendidikan untuk dapat membawa insane Indonesia
memiliki kompetensi sikap, kreatif, dan afektif.

D . Acuan Konseptual KTSP


Pengembangan KTSP paling sedikit memperhatikan acuan konseptual, prinsip
pengembangan dan prosedur operasional. Adapun acuan konseptual meliputi :
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta
didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama
Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan
kerukunan interumat dan antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan
9

kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional
untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan,
dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat perkembangan
kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
5.

Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan,
berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan
pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan
tanggung jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh
sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki
dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan
peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Iptek
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat
berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian terhadap
perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
10

Oleh

karena

itu,

kurikulum

harus

dikembangkan

secara

berkala

dan

berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.


9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu
maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan
bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.
Prinsip-prinsip Penyusunan Kurikulum
Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo dikembangkan dengan berpedoman pada prinsipprinsip berikut:
1.

Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai
kompetensi.
11

2.

Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu
satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan
kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi
Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang
harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.

3.

Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum


berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap,
pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas
dalam berbagai mata pelajaran.

4.

Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan


pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan
kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.

6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni.
8

Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.

9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan


pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11 Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi, Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses memperbaiki kekurangan
dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.
12

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor
Departemen Agama Kabupaten/Kota (untuk pendidikan dasar) dan Provinsi (untuk
pendidikan menengah). Pengembangan Kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan
berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP, serta
memperhatikan

pertimbangan Komite Sekolah. Penyusunan kurikulum untuk SMP

Negeri 1 Sukoharjo dikoordinasi dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan
berpedoman pada SI dan SKL serta Panduan Penyusunan Kurikulum yang disusun oleh
BSNP.
Kurikulum

SMP Negeri 1 Sukoharjo dikembangkan dengan berpedoman pada

prinsip-prinsip berikut:
1.

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik


dan lingkungannya.Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

2. Beragam dan terpadu


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak
deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan
dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi
13

kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan


memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan

melibatkan pemangku kepentingan

(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,


termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,

keterampilan sosial,

keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional.


5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum

diarahkan

pemberdayaan

peserta

kepada
didik

proses
yang

pengembangan,

berlangsung

pembudayaan,

sepanjang

hayat.

dan

Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan


informal

dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.


7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

G. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


1.

peserta didik harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta


memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis,
dan menyenangkan;

2.

Menegakkan lima pilar belajar:


14

a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. belajar untuk memahami dan menghayati;
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, serta;
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati dirimelalui proses pembelajaran
yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
3.

peserta didik mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan


percepatan;

4. suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan menghargai,
akrab, terbuka, dan hangat;
5. menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi
yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar;
6.

mendayagunakan kondisi alam, social dan budaya, serta kekayaan daerah;


dan

7. diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok


dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN

Visi SMP Negeri 1 Sukoharjo


15

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan
pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan.
Visi SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah Menjadi Sekolah yang unggul dalam
prestasi luhur budi pekerti, sehat jasmani rohani, dan mampu bersaing secara global
serta berwawasan kelestarian lingkungan hidup.
Visi tersebut dijabarkan ke dalam indikator visi yang meliputi :
1. Terwujudnya lulusan dengan kompetensi atau kemampuan bertaraf nasional
2. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman, bertaqwa, dan
berbudi pekerti luhur
3. Terwujudnya Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo guna menetapkan visi,misi, dan
tujuan sekolah, rencana pembelajaran yang mengacu pada strruktur kurikulum yang
ditetapkan.
4. Terwujudnya proses pembelajaran yang aktif untuk menguasai kompetensi pada
tingkat yang memuaskan.
5. Terwujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir.
6. Terwujudnya standar tenaga pendidik dan kependidikan bertaraf nasional.
7. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan bertaraf nasional.
8. Terwujudnya standar penilaian pendidikan bertaraf nasional.
9. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai
10. Terwujudnya lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri, bersih, dan rapi.
B. Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau harus dilaksanakan sebagai
penjabaran visi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan
bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah sebagai berikut :
1.

Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran

agama

sebagai cermin keimanan dan ketaqwaan yang mengaitkan semua pelajaran dengan
imtaq.
2.

Menyiapkan peserta didik cerdas, kompetitif, dan mampu bersaing dan


berkolaborasi secara global serta menjadi pelopor pelestarian lingkungan hidup.

3.

Menyelenggarakan pendidikan yang bermulti, kompeten, dan terjangkau


masyarakat.
16

4.

Menyiapkan lulusan yang bermanfaat, berbudi pekerti luhur, kreatif, dan senantiasa
berguna bagi masyarakat, bangsa dan negara.

5.

Menyiapkan warga sekolah yang sehat jasmani dan rohani, sejahtera lahir batin,
senantiasa bersifat religius, bersikap demokratis dan bertindak professional.

6.

Menumbuhkembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik untuk


memasuki jenjang pendidikan lebih tinggi.
Adapun indikator misi dijabarkan sebagai berikut :
a. Mewujudkan lulusan dengan kompetensi berstandar nasional, memiliki budi pekerti
luhur serta beriman dan bertaqwa kapada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mewujudkan pencapaian SKL sesuai SNP yang diperkaya dan diperdalam sesuai
dengan kurikulum 2013 yang dikembangkan
c. Mewujudkan sekolah inovatif, kreatif, dan dinamis
d. Mewujudkan kemampuan seni yang tangguh dan kompetitif yang berdaya saing
secara nasional
e. Mewujudkan kemampuan KIR yang cerdas dan kompetitif serta berdaya saing
nasional
f. Mewujudkan nilai-nilai agama bagi hidup dan kehidupan peserta didik dan mampu
beradaptasi dengan perkembangan budaya global sesuai jati diri bangsa
g. Mewujudkan pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan peserta
didik, keluarga dan pelanggan lainnya sesuai dengan tantangan kompetensi masa
h.

depan, baik internal maupun eksternal.


Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif efektif, efisien, untuk menguasai

i.

Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan ( excepted)
Melaksanakan pengembangan bahan dan sumber pelajaran sesuai dengan
j.

perkembangan teknologi.
Mewujudnya standar prasarana dan sarana pendidikan yang relevan dan
mutakhir yang bertaraf nasional

k.

Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga memiliki


kompetensi yang sesuai dengan perkembangan teknologi.

l.

Melaksanakan

monitoring dan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga

kependidikan
m.

Mewujudkan inovasi administrasi sekolah yang inovativ, kreatif, dinamis, dan


bertaraf nasional

n. Mengimplementasikan model model pembelajaran, POAC, konsep pendekatan


scientific, serta konsep penilaian otentik pada proses dan hasil penilaian

17

o.

Mewujudkan implementasi model evaluasi pembelajaran, pengembangan


instrumen atau perangkat soal dan pedoman evaluasi

p.

Melaksanakan

pengembangan lomba lomba dan penerapan model

pembelajaran bagi anak berprestasi, bermasalah, dan kelompok lainnya yang


mengacu pada panduan yang ditetapkan pada kurikulum.
q.

Mewujudkan pengembangan pembiayaan pendidikan yang memadai, wajar dan


adil sesuai tuntutan pendidikan yang diisyaratkan.

r.

Mewujudkan budaya bersih, indah, asri, nyaman, sehat, aman, dan santun

C. Tujuan Sekolah
Sesuai dengan visi dan misi sekolah, tujuan SMP Negeri 1 Sukoharjo pada akhir
tahun pembelajaran 2014/2015 adalah sebagai berikut .
1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang memiliki prestasi akademik dan
nonakademik yang tinggi;
2. Sekolah mampu memenuhi pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator bertaraf nasional untuk semua mata pelajaran yang responsif gender.
3. Sekolah mampu memenuhi/ menghasilkan RPP bertaraf nasional semua mata
pelajaran yang responsif gender.
4. Sekolah mampu memenuhi standar isi kurikulum satuan pendidikan, meliputi:
kurikulum satuan, silabus lengkap, sistem penilaian lengkap, dan RPP lengkap, yang
semuanya bertaraf nasional yang responsif gender;
5. Sekolah mampu memenuhi standar proses pembelajaran bertaraf nasional meliputi:
pelaksanaan pembelajaran dengan metode CTL, pendekatan belajar tuntas, dan
pendekatan pembelajaran individual secara lengkap termasuk pembelajaran di luar
kelas/ sekolah yang responsif gender;
6. Sekolah mampu memenuhi standar pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf
nasional meliputi: semua guru berkualifikasi minimal S-1, telah mengikuti PTBK,
semua mengajar sesuai dengan bidangnya, dan mampu menggunakan perangkat
TIK;
7. Sekolah mampu memenuhi standar sarana prasarana/ fasilitas sekolah bertaraf
nasional meliputi: semua sarpras, fasilitas, peralatan, dan perawatan sesuai
kebutuhan peserta didik perempuan dan laki-laki;
8. Sekolah mampu memenuhi standar pengelolaan sekolah bertaraf nasional dan
memenuhi standar ISO 9001:2008, berbasis ICT meliputi: pencapaian standar

18

pengelolaan: pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana, sumber daya manusia,


kepeserta didikan, dan administrasi;
9. Sekolah mampu menerapkan Sistem Informasi Manajemen berbasis ICT;
10. Sekolah mampu memenuhi / menghasilkan standar penilaian pendidikan yang
relevan dan bertaraf nasional;
11. Sekolah mampu memenuhi pengembangan budaya mutu sekolah yang memadai;
12. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah dengan menerapkan 7K secara
lengkap.

19

BAB III
MUATAN KURIKULER

A.

Muatan Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran
A, kelompok mata pelajaran B ditambah dengan kelompok mata pelajaran C
(peminatan), termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan
kepramukaan.
Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan
untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi
keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum Kelompok B
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan
dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B bersifat
nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal
oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.
Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas:
1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;

3.

Bahasa Indonesia;

4.

Matematika;

5.

Ilmu Pengetahuan Alam;

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial; dan

7.

Bahasa Inggris.
Mata pelajaran umum Kelompok B terdiri atas:
1. Seni Budaya;
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan
3. Prakarya.
Mata pelajaran umum Kelompok B dapat ditambah dengan mata pelajaran muatan
lokal yang berdiri sendiri.
20

Adapun mata pelajaran dan bimbingan tersebut adalah :


1. Bahasa Jawa
2. Layanan Bimbingan Konseling
3. Layanan Bimbingan Teknologi Informasi Komunikasi ( TIK)
Tabel : Alokasi Waktu Mata Pelajaran
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU

MATA PELAJARAN

VII

VIII

IX

KELOMPOK A
1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3.

Bahasa Indonesia

4.

Matematika

5.

Ilmu Pengetahuan Alam

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial

7.

Bahasa Inggris

KELOMPOK B
1.

Seni Budaya

2.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3.

Prakarya

Bahasa Jawa

40

40

40

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU

B. Muatan Lokal
Muatan

lokal

diselenggarakan

oleh

sekolah

dengan

memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia; Jika mulok ditetapkan sebagi
mapel yang berdiri sendiri, sekolah dapat menambah beban belajar mulok maksimal dua
21

jam per minggu; Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan
beban belajar mulok ditanggung oleh pemda yang menetapkan; Pengembangan mulok
oleh sekolah dilakukan oleh tim pengembang kurikulum di sekolah dengan melibatkan
komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain terkait; Pengembangan mulok oleh daerah
dilakukan oleh tim pengembang kurikulum provinsi, TPK kab/kota, tim pengembang
sekolah dan dapat melibatkan nara sumber dan pihak lain terkait;

Pengembangan

mulok dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas pendidikan atau kantor kementerian
agama propinsi dan kab/kota sesuai kewenangannya.
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Tengah nomor 57 Tahun 2013 tentang
Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa, dan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah Nomor 424. I3242 tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi muatan lokal
bahasa jawa di Jawa Tengah, maka Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa
Jawa, Bahasa Jawa telah ditetapkan sebagai Muatan Lokal di Jawa Tengah yang
diberikan untuk jenjang SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, dan SMA/SMALB/SMK/MA.
Bahasa Jawa sebagai muatan lokal wajib di Jawa Tengah diajarkan secara terpisah
dari mata pelajaran Seni Budaya. Jam pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa tetap
dialokasikan pada struktur kurikulum 2013. Alokasi jam Mata Pelajaran Muatan Lokal
Bahasa Jawa adalah 2 (dua) jam per minggu.

C.

Bimbingan Konseling (BK)


Pelayanan bimbingan dan konseling (BK), sebagai bagian dari upaya pendidikan,
pada satuan pendidikan merupakan usaha membantu peserta didik dalam rangka
pengembangan potensi mereka secara optimal. Pelayanan ini juga membantu
mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik dalam
proses perkembangan diri secara optimal baik dalam mengikuti pelaksanaan pendidikan
maupun dalam menjalani kehidupan pada umumnya.
Pelayanan BK pada satuan pendidikan adalah pelayanan bantuan profesional
untuk

peserta didik, baik

secara perorangan, kelompok, maupun klasikal, agar

peserta didik mampu mandiri dan mengendalikan diri serta berkembang secara optimal
dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan
belajar, dan

perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan

pendukung, berdasarkan norma- norma yang berlaku, melalui proses pembelajaran


yang diselenggarakan baik melalui pelayanan klasikal maupun nonklasikal. Dalam hal
ini pelayanan BK disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidikan dalam mewujudkan
22

proses pendidikan yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan,


dan minat sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Adapun pelayanan bimbingan konseling ini bterbagi menjadi dua macam yaitu :
1.

Jenis Layanan
Pelayanan BK menyelenggarakan jenis-jenis layanan sebagai berikut:
a. Layanan Orientasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, seperti lingkungan satuan pendidikan bagi peserta didik baru,
dan obyek- obyek yang p e r l u dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta
mempermudah dan memperlancar peran di lingkungan baru secara efektif dan
berkarakter.
b.

Layanan Informasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik menerima


dan memahami

berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/ jabatan, dan

pendidikan lanjutan secara terarah, objektif dan bijak.


c.

Layanan Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan BK yang membantu


peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, pemi-natan/jurusan/program studi,

program latihan,

magang, dan kegiatan ekstra kurikuler secara terarah, objektif dan bijak.
d.

Layanan Penguasaan Konten, yaitu layanan BK yang membantu peserta


didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan
dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang berguna dalam
kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan tuntutan
kemajuan dan berkarakter yang terpuji.

e.

Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan BK yang membantu peserta


didik dalam mengentaskan masalah pribadinya melalui prosedur perorangan.

f.

Layanan Bimbingan Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta


didik dalam pengem-bangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan
tertentu sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji melalui pembahasan topiktopik tertentu dalam suasana dinamika kelompok.

g.

Layanan Konseling

Kelompok, yaitu layanan BK yang membantu peserta

didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi sesuai dengan


23

tuntutan karakter yang terpuji melalui suasana dinamika kelompok.


h.

Layanan Konsultasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara dan atau
perlakuan yang perlu dilaksanakan kepada pihak ketiga sesuai dengan tuntutan
karakter yang terpuji.

i.

Layanan Mediasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik dalam


menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan dengan pihak lain
sesuai dengan tuntutan karakter yang terpuji.

j.

Layanan Advokasi, yaitu layanan BK yang membantu peserta didik untuk


memperoleh kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatian dan atau
mendapat perlakuan yang salah sesuai dengan tuntutan karakter yang
terpuji.

2. Strategi Operasional Pelayanan


Segenap aspek teknis-operasional pelayanan BK dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran melalui jenis dan kegiatan pendukung BK dengan muatan materi
sebagaimana dikemas di dalam tema/subtema yang telah dibahas terdahulu. Dalam
hal ini makna dan penerapan kegiatan belajar dan proses pembelajaran menjadi
sangat utama1).
a. Strategi Pelayanan

1 )Melalui jenis layanan atau kegiatan pendukung BK tertentu Guru BK atau


konselor menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang mendorong dan
menfasilitasii sasaran pelayanan atau klien melakukan kegiatan belajar.
Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik pada umumnya (dalam hal ini
sasaran pelayanan BK atau klien) dimaknai sebagai usaha menguasai sesuatu
yang baru dengan lima dimensinya, yaitu: (a) dari tidak tahu menjadi tahu, (b)
dari tidak bisa menjadi bisa, (c) dari tidak mau menjadi mau, (d) dari tidak biasa
menjadi terbiasa, dan (e) dari tidak bersyukur dan ikhlas menjadi bersyukur dan
ikhlas. Sedangkan proses pembelajaran dimaknai sebagai upaya pendidik
untuk mebuat peserta didk belajar.
24

Strategi pelayanan BK adalah proses pembelajaran transformasional2) melalui


dinamika BMB3 (Berpikir, Merasa, Bersikap, Bertindak, dan Bertanggungjawab)
dengan menegakkan dua pilar pembelajaran, yaitu pilar kewibawaan (high touch:
sentuhan tingkat tinggi yang mengembangkan hubungan pribadi-sosial antara Guru
BK atau Konselor dengan klien/sasaran layanan yang nyaman, hangat dan
memperkembangkan) dan pilar kewiyataan (high tech: diterapkannya teknologi
tinggi dalam pelayanan yang mengarah pada efektifitas dan efisiensi pelayanan).
b. Hasil Pelayanan
Hasil pelayanan BK diperoleh dalam dimensi triguna (makna guna, daya guna, dan
karya guna) yang bertolak belakang terhadap materi hafalan, dengan orientasi
perilaku kehidupan efektif sehari-hari (KES) yang mengandung unsur-unsur
AKURS, yaitu (1) acuan : sasaran pokok perilaku dengan tujuan yang jelas dan
positif; (2) kompetensi : kemampuan menyelenggarakan perilaku yang dimaksud;
(3) usaha : kegiatan untuk mencapai tujuan perilaku dengan menerapkan
kompetensi yang dimaksud; (4) rasa : perasaan positif yang menyertai usaha yang
dilakukan; dan (5) sungguh-sungguh : suasana penuh bertanggung jawab yang
menyertai perilaku dalam usaha yang dimaksud.
c. Pengelolaan Pelayanan
Dalam pelaksanaan kegiatan layanan dan kegiatan pendukung BK, diterapkan
tahap-tahap pengelolaan P3MT (perencanaan, pengorganisasian aspek-aspek
persiapan teknis, pelaksanaan, pemonitoran, dan penilaian, serta tindak lanjut)
secara berturut-turut dilaksanakan dalam rangka konkritisasi pelayanan konseling
dengan langkah-langkah Lima-an

(yaitu: pengantaran, penjajakan, penafsiran,

pembinaan, dan penilaian). Kegiatan puncak praktik pelayanan terletak pada


langkah pembinaan yang selanjutnya diakhiri dengan penilaian dalam bentuk
penilaian segera (laiseg), penilaian jangka pendek (laijapen), dan penilaian jangka
panjang (laijapang).
2

Pembelajaran yang bersifat transformasional mengarahkan peserta didik kepada


pengubahan dan pembentukan dirinya sesuai dengan tujuan pendidikan. Secara kontras
pembelajaran transformasional itu sangat berbeda dari kegiatan (pembelajaran) yang bersifat
transaksional, yaitu kegiatan yang sekedar menyampaikan materi tertentu kepada peserta
didik tanpa adanya jaminan bahwa materi tersebut sampai ke peserta didik dengan
memberikan makna tertentu kepada mereka.

25

Pasca kegiatan pelayanan, melalui jenis layanan dan kegiatan pendukung tertentu
Guru BK atau Konselor menyusun laporan pelaksanaan program (LAPELPROG)
yang

secara

padat

tetapi

menyeluruh

memuat

segenap

aspek

pokok

penyelenggaraan kegiatan disertai data penilaian hasil dan proses, disertai arah
tindak lanjutnya. Materi LAPELPROG ini digunakan sebagai dasar pertimbangan
untuk dilaksanakannya kegiatan pelayanan langsung sebagai tindak lanjut
kegiatan sebelumnya. Di samping itu, materi LAPELPROG dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk penilaian hasil pelayanan secara menyeluruh
(laijapang) serta laporan dalam unit waktu tertentu (misalnya laporan semesteran).
Demikianlah konsep dan komponen dasar berkenaan dengan pelaksanaan
kegiatan pelayanan, yang kesemuanya itu menegakkan dinamika kegiatan belajar
yang terintegrasikan ke dalam praktik proses pembelajaran yang diselenggarakan
oleh Guru BK atau Konselor sebagai pendidik yang diikuti secara aktif oleh peserta
didik dalam wadah suasana belajar. Terintegrasikannya berbagai komponen dalam
proses pembelajaran tersebut, dalam hal ini berbentuk kegiatan pelayanan BK,
tampak pada gambar berikut.
D.

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


1.

Kompetensi TIK yang dibimbingkan bagi peserta didik


a. Pengenalan penggunaan komputer sebagai media pembelajaran
Sebagai langkah awal untuk pengembangan kemampuan guru dalam penggunaan
komputer sebagai salah satu media pembelajaran, seluruh guru harus menguasai
penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa :
1) Menyalakan dan mematikan komputer
2) Memanfaatkan media penyimpanan seperti disket, CD dan Flashdisk
3) Menggunakan LCD Projector
4) Menggunakan Aplikasi pengolah kata
5) Menggunakan Aplikasi pengolah angka
b. Pembuatan Bahan Ajar berupa Story Board.
Rencana tertulis untuk pembuatan bahan ajar berbasis TIK. Dalam tahap ini
dideskripsikan apa yang akan ditulis dalam setiap slide ke dalam format yang telah
disediakan berupa story board.
c. Pembuatan Bahan Ajar berbentuk Media Presentasi
1) Pengenalan dasar aplikasi media presentasi
a) Pengenalan Tool/Menu Bar
b) Memasukan teks pada setiap slide
26

c)

Menambahkan background pada setiap slide

d) Menambahkan Link ke slide lain dan file lain


e) Menambahkan skema dasar animasi pada setiap teks
f)

Menambahkan slide transisi diantara slide, dll.

2) Implementasi rancangan story board ke dalam bentuk point per-slide/halaman


3) Melengkapi materi ajar dalam bentuk power point dengan gambar, audio, video
4) Explorasi data pendukung bahan ajar dari internet
a) Menggunakan mesin pencarian
b) Unduh artikel
c) Unduh gambar
d)

Memindahkan data hasil unduh ke media presentasi

d. Pembuatan Bahan Ajar berbentuk animasi


1) Pengenalan dasar aplikasi animasi
a) Pengenalan dasar menu dan toolbox
b) Konsep objek animasi berupa symbol, movie clip, dan button
2)

Pembuatan animasi sederhana

3)

a)

Konsep animasi berupa motion, shape, guide dan masking

b)

Membuat gambar dan teks sederhana

c)

Membuat menu-menu link ke halaman tertentu

Melengkapi animasi dengan gambar, audio, dan video


e. Penggunaan Internet dan website sekolah
1) Pengenalan Intranet dan Internet
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2)

f.

Menghubungkan ke jaringan sekolah / Intranet


Menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau Hotspot area
Menggunakan aplikasi web browser
Menggunakan mesin pencarian
Menggunakan Email
Menggunakan Blog

Pengenalan fasilitas website sekolah

a)
Mengunggah materi ajar
b)
Mengisi komentar forum diskusi sekolah
c)
Mengisi artikel, berita dan pengumuman
d)
Mengunggah nilai peserta didik
Penggunaan aplikasi e-learning
1)

Pengenalan dasar aplikasi Learning Management System

2) Memasukan materi ajar berupa word, presentasi atau animasi


3)

Membuat aktivitas peserta didik berupa forum diskusi dan


chatting

interaktif
27

4) Memasukan materi soal menggunakan fasilitas moodle, untuk diujikan kepada


peserta didik secara online
5) Memonitoring aktifitas peserta didik
6) Mengevaluasi hasil latihan online/ ujian online
2.

Mekanisme Pembimbingan TIK di Satuan Pendidikan


Guru TIK sebagai guru profesional dalam pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki
peran sebagai berikut:
a.

Membimbing peserta didik di

SMP/MTs untuk mencapai standar kompetensi

lulusan pendidikan dasar dan menengah.


b. Memfasilitasi sesama guru di SMP/MTs dalam menggunakan TIK untuk persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah;

c. Memfasilitasi tenaga kependidikan di SMP/MTs dalam mengembangkan system


informasi manajemen sekolah berbasis TIK.
Kewajiban dan Beban Kerja
Guru TIK sebagai guru profesional dalam pelaksanaan kurikulum 2013 memiliki
kewajiban dan beban kerja sebagai berikut:
Kewajiban
Guru TIK atau KKPI dalam pelaksanakan tugasnya
berkewajiban untuk:
a.

Membimbing peserta didik di SMP/MTs untuk mencari data dan

informasi,

mengolah data dan informasi, menyiapkan data dan informasi, medistribusikan


data dan informasi, menyajikan data dan informasi, menginformasikan data dan
informasi serta memanfaatkan data dan informasidalam berbagai cara untuk
mendukung kelancaran proses pembelajaran
b.

Memfasilitasi sesama guru di SMP/MTs untuk mencari data dan informasi,


mengolah data dan informasi, menyiapkan data dan informasi, medistribusikan
data dan informasi, menyajikan data dan informasi, menginformasikan data dan
informasi, memanfaatkan data dan informasi dalam berbagai cara untuk
persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran.
Kegiatan fasilitasi sesama guru dapat dilaksanakan melalui kegiatan
antara lain :
Workshop, In House Training, Pertemuan MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran), dan pelatihan Guru:
28

Memberikan pelatihan secara tatap muka terjadwal dan berkala dalam program
tahunan, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan
dengan materi pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk pembelajaran.
Individual
Bimbingan Guru secara individual pada saat jam kerja dengan memberikan
konsultasi sesuai dengan kebutuhan guru di bidang teknologi informasi di
satuan pendidikan. Antara lain : mencari sumber belajar, pembuatan media
pembelajaran, pengolahan nilai menggunakan spread sheet.
c. Memfasilitasi tenaga kependidikan di SMP/MTs untuk mengembangkan sistem
manajemen sekolah berbasis TIK, melalui berbagai kegiatan, antara lain:

Workshop, In House Training, Pelatihan Tenaga Kependidikan.


Memberikan pelatihan secara tatap muka terjadwal dan berkala dalam program
tahunan, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan satuan pendidikan
dengan materi pengembangan dan pemanfaatan TIK untuk implementasi
sistem informasi manajemen sekolah. Antara lain: Pengisian Data Pokok
Pendidikan, Instalasi dan Entri Data SIMPAK, e-Kinerja Guru, inventarisasi
kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru, Instalasi dan
Entri data Sistem Informasi Perpustakaan.

Individual
Bimbingan tenaga kependidikan lainnya secara individual pada saat jam kerja
dengan

memberikan

konsultasi

sesuai

dengan

kebutuhan

tenaga

kependidikan dalam hal implementasi sistem informasi manajemen sekolah.


2.

Beban Kerja
a. Beban kerja guru TIK dalam melakukan

pembimbingan paling sedikit 150

(seratus lima puluh) peserta didik per tahun pada 1 (satu) atau lebih satuan
pendidikan.
b. Bimbingan kepada peserta didik dapatdilaksanakan secara:
Klasikal atau kelompok belajar;
Memberikan bimbingan secara terjadwal dalam bentuk bimbingan secara
klasikal tatap muka dengan berkala per minggu dalam program tahunan,
sesuai dengan materi pemanfaatan teknologi informasi dalam mencari,
mengolah , menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam
rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran. Kegiatan
29

tersebut dibuktikan dengan surat tugas dari Kepala Sekolah dengan lampiran
jadwal, materi bimbingan dan daftar peserta didik.
Individual.

Bimbingan secara individu sesuai jam kerjadengan memberikan konsultasi


kepada peserta didik secara individual di satuan pendidikan dalam hal
membantu dan memfasilitasi kesulitan dalam mencari, mengolah ,
menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka
untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek, masalah dan discovery
learning, dengan dibuktikan lampiran daftar konsultasi dan materi

konsultasi.
Pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi,
bakat,

minat

dan

kepribadian

peserta

didik

di

sekolah

dengan

memanfaatkan teknologi informasi.


Uraian Tugas Guru
Guru TIK memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembimbingan dan
pelayanan TIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. melaksanakan
layanan bimbingan TIK kepada peserta didik . peserta didik untuk :
1.

Mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan

informasi

dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran;


2.

Pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, dan kepribadian peserta didik di sekolah/madrasah dengan memanfaatkan TIK
sebagai sarana untuk mengeksplorasi sumber belajar.
Guru

melaksanakan

layanan

bimbingan

TIK

kepada

sesama

guru

untuk

pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran;


1) persiapan pembelajaran;
2) proses pembelajaran;
3) penilaian pembelajaran; dan
4) pelaporan hasil belajar.
Guru melaksanakan fasilitasi kepada tenaga kependidikan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah.
30

3.

Materi Program Layanan dan Bimbingan Bagi Peserta Didik


a.

Pengenalan penggunaan komputer sebagai media belajar


menguasai penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa :
1) Menyalakan dan mematikan komputer
2) Mampu memanfaatkan media penyimpanan seperti disket, CD dan Flashdisk
3) Manajemen File
4) Menggunakan Aplikasi pengolah kata
5) Menggunakan Aplikasi pengolah angka
6) Menggunakan Aplikasi pengolah presentasi

b. Penggunaan Internet dan website sekolah


1) Pengenalan Intranet dan Internet
a)
Menghubungkan ke jaringan sekolah / Intranet
b)
Menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau
Hotspot area
c)
Menggunakan aplikasi web browser
d)
Menggunakan mesin pencarian
e)
Mengunduh informasi
f)
Mengunggah informasi
g)
Menggunakan Email
h)
Menggunakan Blog
2) Pengenalan fasilitas website sekolah
a)
Mengunduh materi ajar
b)
Mengisi komentar forum diskusi sekolah
c)
Mengisi artikel, berita dan pengumuman
c. Penggunaan aplikasi e-learning
1) Pengenalan dasar aplikasi Learning Management System
2) Mendaftar menjadi member e-learning
3) Menggunakan aplikasi e-learning
4) Mengirimkan tugas berupa word, presentasi atau animasi
5) Menggunakan forum diskusi dan chatting interaktif
d. Hak atas Kekayaan Intelektual
e. Penyajian Informasi dengan Desain Grafis
f.

Penyajian Informasi dengan Animasi

g. Social Engineering
h. Algoritma dan Dasar Pemrograman
i.

Industri Kreatif berbasis TIK

j.

Teknik Komunikasi dan Presentasi

31

4. Program Tahunan, Semester dan Mingguan Bimbingan dan Layanan TIK bagi
Peserta Didik

No
1

Materi Bimbingan dan Layanan


Pengenalan penggunaan komputer sebagai media belajar menguasai
penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa :
a. Menyalakan dan mematikan komputer
b. Mampu memanfaatkan media penyimpanan seperti disket, CD dan
Flashdisk
c. Manajemen File
d. Menggunakan Aplikasi pengolah kata
e. Menggunakan Aplikasi pengolah angka
f. Menggunakan Aplikasi pengolah presentasi

Penggunaan Internet dan website sekolah


1. Pengenalan Intranet dan Internet
a. Menghubungkan ke jaringan sekolah / Intranet
b. Menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau Hotspot area
c. Menggunakan aplikasi web browser
d. Menggunakan mesin pencarian
e. Mengunduh informasi
f. Mengunggah informasi
g. Menggunakan Email
h. Menggunakan Blog
2. Pengenalan fasilitas website sekolah
a. Mengunduh materi ajar
b. Mengisi komentar forum diskusi sekolah
c. Mengisi artikel, berita dan pengumuman

32

JTM

Penggunaan aplikasi e-learning


a. Pengenalan dasar aplikasi Learning Management System
b. Mendaftar menjadi member e-learning
c. Menggunakan aplikasi e-learning
d. Mengirimkan tugas berupa word, presentasi atau animasi
e. Menggunakan forum diskusi dan chatting interaktif

Teknik Komunikasi dan Presentas

Hak atas Kekayaan Intelektual

Penyajian Informasi dengan Desain Grafis

Penyajian Informasi dengan Animasi

Social Engineering

Algoritma dan Dasar Pemrograman

10

Industri Kreatif berbasis TIK

11

Jumlah Jam Tatap Muka

5.

No
1

Program Tahunan, Semester dan Mingguan Bimbingan dan Layanan


TIK bagi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Materi Bimbingan dan Layanan


Pengenalan penggunaan komputer sebagai media pembelajaran. Sebagai
langkah awal untuk pengembangan kemampuan guru dalam penggunaan
komputer sebagai salah satu media pembelajaran, seluruh guru harus
menguasai penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa :
a. Menyalakan dan mematikan komputer
b. Memanfaatkan media penyimpanan seperti disket, CD dan Flashdisk
c. Menggunakan LCD Projector
d. Menggunakan Aplikasi pengolah kata
e. Menggunakan Aplikasi pengolah angka

Pembuatan Bahan Ajar berupa Story Board. Rencana tertulis untuk


33

JTM

pembuatan bahan ajar berbasis TIK. Dalam tahap ini dideskripsikan apa
yang akan ditulis dalam setiap slide ke dalam format yang telah disediakan
berupa story board
3

Pembuatan Bahan Ajar berbentuk Media Presentasi


1. Pengenalan dasar aplikasi media presentasi
2. Pengenalan Tool/Menu Bar
a. Memasukan teks pada setiap slide
b. Menambahkan background pada setiap slide
c. Menambahkan Link ke slide lain dan file lain
d. Menambahkan skema dasar animasi pada setiap teks
e. Menambahkan slide transisi diantara slide, dll.
3. Implementasi rancangan story board ke dalam bentuk point perslide/halaman
4. Melengkapi materi ajar dalam bentuk power point dengan gambar, audio,
video
5. Explorasi data pendukung bahan ajar dari internet
a. Menggunakan mesin pencarian
b. Unduh artikel
c. Unduh gambar
d. Memindahkan data hasil unduh ke media presentasi

Pembuatan Bahan Ajar berbentuk animasi


1. Pengenalan dasar aplikasi animasi
a. Pengenalan dasar menu dan toolbox
b. Konsep objek animasi berupa symbol, movie clip, dan button
2. Pembuatan animasi sederhana
a. Konsep animasi berupa motion, shape, guide dan masking
b. Membuat gambar dan teks sederhana
c. Membuat menu-menu link ke halaman tertentu
34

d. Melengkapi animasi dengan gambar, audio, dan video


5

1. Penggunaan Internet dan website sekolah


a. Pengenalan Intranet dan Internet
b. Menghubungkan ke jaringan sekolah / Intranet
c. Menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau Hotspot area
d. Menggunakan aplikasi web browser
e. Menggunakan mesin pencarian
f. Menggunakan Email
g. Menggunakan Blog
2. Pengenalan fasilitas website sekolah
a. Mengunggah materi ajar
b. Mengisi komentar forum diskusi sekolah
c. Mengisi artikel, berita dan pengumuman
d. Mengunggah nilai peserta didik

Penggunaan aplikasi e-learning


a. Pengenalan dasar aplikasi Learning Management System
b. Memasukan materi ajar berupa word, presentasi atau animasi
c.Membuat aktivitas peserta didik berupa forum diskusi dan chatting
interaktif
d.Memasukan materi soal menggunakan fasilitas moodle, untuk diujikan
kepada peserta didik secara online
e. Memonitoring aktifitas peserta didik
f. Mengevaluasi hasil latihan online/ ujian online

Jumlah Jam Tatap Muka

Adapun struktur kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo berdasarkan tambahan mata


pelajaran muatan lokal, layanan bimbingan konseling dan layanan ekstrakurikuler disusun
sebagai berikut:
35

Tabel Struktur Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016


ALOKASI WAKTU
PER MUNGGU

MATA PELAJARAN

VII

VIII

IX

KELOMPOK A
1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3.

Bahasa Indonesia

4.

Matematika

5.

Ilmu Pengetahuan Alam

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial

7.

Bahasa Inggris

KELOMPOK B
1.

Seni Budaya

2.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan

3.

Prakarya

Bahasa Jawa

Bimbingan Konseling *

Teknologi Informasi K omunikasi (TIK) **

40+4

40+4

40+4

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU

Keterangan :
* ) Bimbingan Konseling (BK) 2 jam pelajaran masuk kelas , pada kelas VII VIII, dan IX
**) Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) tidak masuk kelas
Bimbingan Konseling dan TIK tidak masuk dalam struktur kurikulum sehingga
jumlah jam per minggu 42 jam

36

E. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.
Ada dua macam kegiatan ekstrakurikuler yaitu : kegiatan ekstrakurikuler wajib dan
kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan
Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh
seluruh peserta didik. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor

63

Tahun

2014

tentang

Pendidikan

Kepramukaan

Sebagai

Kegiatan

Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, maka kegiatan
ekstrakurikuler wajib SMP Ngeri 1 Sukoharjo adalah Pramuka.
Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukoharjo antara lain : Baca Tulis Al Quran (BTA),
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), permainan dan olahraga, seni rupa dan seni vokal
serta sains dan Karya Ilmiah Remaja (KIR).

Berikut ini adalah uraian dari ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan :
1.
a.

Ekstrakurikuler Wajib
Prosedur Pelaksanaan
1)

Prosedur

Pelaksanaan

Model

Blok

Kurikulum

2013

Pendidikan

Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.


a) Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok
didampingi oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
b) Pembina

Pramuka

melaksanakan

Kegiatan

Orientasi

Pendidikan

Kepramukaan.
c) Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka membantu
pelaksanaan kegiatan Orientasi Pendidikan Kepra-mukaan.
37

2) Prosedur

Pelaksanaan

Model

Aktualisasi

Kurikulum

2013

Pendidikan

Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib..


a)

Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatan-muatan


pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.

b) Guru menyerahkan hasil identifikasi muatan-muatan pembelajaran kepada


Pembina

Pramuka

untuk

dapat

diaktualisasikan

dalam

kegiatan

Pembina

Pramuka

Kepramukaan.
c) Setelah

pelaksanaan

kegiatan

Kepramukaan,

menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.


b.

Penilaian
1)

Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut:


a)

Penilaian dilakukan secara kualitatif.


b) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan
peserta didik.
c) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d) Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik.
e) Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.

2)

Teknik Penilaian
a)

Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,


dan penilaian antarpeserta didik.
b)

Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi


keterampilannya.

3)

Media Penilaian:
a)

Jurnal/buku harian.
b)

4)

Portofolio.

Proses penilaian:
a) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam
proses pembelajaran.
b) Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan

38

merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu


sendiri.
c) Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d) Proses

penilaian

Keterampilan

Kepramukaan

disesuaikan

dengan

Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai


penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum
2013.
e) Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
f)

Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran


selaku Pembina Pramuka.

c.

Pembiayaan
Agar pengelolaan gugus depan dapat berjalan secara berkesinambungan
diperlukan suatu pembiayaan gugus depan yang tetap. Usaha-usaha pemenuhan
pembiayaan gugus depan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain:
Iuran Anggota
Iuran anggota pada hakikatnya merupakan alat pendidikan bagi peserta didik
dengan tujuan untuk memupuk rasa kebersamaan dan memiliki rasa turut
memiliki Gerakan Pramuka.

Besar iuran anggota ditentukan di dalam

musyawarah gugus depan.

Penggalangan Dana (fundrising)


Dalam pelaksanaan kegiatan, gugus depan dapat meminta dukungan
bantuan pendanaan. Caranya dengan melakukan pendekatan kepada
perorangan maupun kepada dunia usaha dan dunia industri (Dudi),
masyarakat dan sumber lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan
dengan AD dan ART Gerakan Pramuka.

Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah


Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah
(BOSDA), APBD atau sumber dana lainnya.

Wirausaha

39

Aktivitas usaha yang dilakukan oleh Gugus Depan yang berupa jasa,
pembuatan produk, dan/atau kemitraan dengan pihak lain.
2. Ekstrakurikuler Pilihan
Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengertian
Pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam pedoman ini sebagai berikut.
1) Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian
tujuan pendidikan.
2) Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib
diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta
didik.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat
dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti
oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing.
b. Bentuk
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:
1). Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Peserta didik (LKS),
Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
2)

Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan


keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya;

3)

Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan bakat


olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi
dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;

4) Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, baca tulis


alquran, retreat; atau
40

5). Bentuk kegiatan lainnya.

c.

Lingkup
Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler meliputi:
1) Individual, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik secara
perorangan.
2) Berkelompok, yakni Kegiatan Ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik
secara:
a) Berkelompok dalam satu kelas (klasikal).
b) Berkelompok dalam kelas paralel
c) Berkelompok antarkelas.
Penjadwalan
Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh
pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak
menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
3)

Penilaian
Kinerja peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan
pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang
dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif. Peserta didik wajib memperoleh
nilai minimal baik pada Pendidikan Kepramukaan pada setiap semesternya.
Nilai yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai
minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.

4)

Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian
tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan satuan
pendidikan.
Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah
tercapai maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan
41

pendidikan dapat melakukan perbaikan rencana tindak lanjut untuk siklus


kegiatan berikutnya.

F. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


Penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan,
kompetensi keterampilan, dan kompetensi sikap. Kompetensi pengetahuan dan
kompetensi keterampilan menggunakan skala 14 (kelipatan 0.33), sedangkan
kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan
Kurang (K), yang dapat dikonversi ke dalam Predikat A D.
Adapun Penilaian Sikap di antaranya adalah sebagai berikut :
Tabel : Penilaian Sikap Spritual dan Sosial
No
1.

Sikap

Butir-butir Nilai Sikap

Penilaian Sikap Spiritual

1. Menghargai ajaran agama yang


dianut
2. Menghayatiajaran agama yang dianut

2.

Penilaian Sikap Sosial

1. Kejujuran
2. Kedisplinan
3. Tanggung jawab
4. Kepedulian
5. Toleransi
6. Gotong royong
7. Kesantunan
8. Percaya diri

Tabel 1: Konversi Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap


Interval Nilai Kompetensi
Predikat

Interval

Interval

Predikat Sikap

Interval

( KI 3 & KI 4)

Pengetahuan

Keterampilan

( KI 1 & KI 2 )

Sikap

( KI 3 )

( KI 4 )

3.83 < x < 4.00

Sangat Baik

A-

3.50 < x < 3.83

3.83

( SB )

3.50< x < 4.00

B+

3.17 < x < 3.50

3.50

2.83 < x < 3.17

2.83

Baik

2.50< x < 3.50

42

B-

2.50 < x <2.83

2.50

C+

2.17 < x < 2.50

2.17

1.83< x <

1.83

Cukup

C-

1.50

1.50

(C)

D+

1.17

1.17

Kurang

(K)

(B)
1.50 < x < 2.50

1.00 < x < 1.50

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ditentukan oleh Satuan Pendidikan


dengan mempertimbangkan : komplektivitas, daya dukung, dan karakteristik peserta
didik. KKM tidak dicantumkan dalam buku pencapaian kompetensi, melainkan pada
buku penilaian guru. Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi
program Pengayaan, sedangkan peserta didik yang belum mencapai KKM akan
diberikan program remedial.
Menurut

acuan patokan dalam penilaian kurikulum 2013,

bahwa semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan


berdasarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah menetapkan acuan patokan sesuai
dengan kondisi dan kebutuhannya. Berdasarkan acuan tersebut SMP Negeri 1
Sukoharjo dengan pihak-pihak yang terkait ( stakeholder) menetapkan KKM untuk kelas
VII, VIII, dan IX Tahun Pelajaran 2015/2016 sebagai berikut :
Tabel : Penetapan KKM Kelas VII, VIII, dan IX
Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM)

MATA PELAJARAN

VII

VIII

IX

2,80

2,80

2,80

3,00

3,00

3,00

3.00

3.00

3.00

2,80

2,80

2,80

3,00

3,00

3,00

2,80

2,80

2,80

Kelompok A
1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3.

Bahasa Indonesia

4.

Matematika

5.

Ilmu Pengetahuan Alam

6.

Ilmu Pengetahuan Sosial

43

7.

Bahasa Inggris

3,00

3,00

3,00

3,00

3,00

3,00

3,00

3,00

3,00

2,80

2,80

2,80

3,00

3,00

3,00

Kelompok B
1.

Seni Budaya

2.

Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan


Kesehatan

3.

Prakarya

Bahasa Jawa

G. Remidial dan Pengayaan


Ketuntasan belajar peserta didik pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan
apabila mencapai nilai minimal 2.66 dan kompetensi sikap spiritual dan sosial dinyatakan
tuntas apabila mencapai nilai Baik
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut :
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan kebutuhan
kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66;
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya
ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2.66 atau lebih dari
2.66; dan
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan
apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2.66;
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (paling tidak oleh guru
mata pelajaran, guru BK, dan orang tua).
Untuk Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
a) peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu
kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
c) memperoleh nilai minimal baik pada penilain akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok A maupun kelompok B, pada aspek pengetahuan, keterampilan, serta pada
aspek sikap spiritual dan sosial;
d) kenaikan ditentukan oleh rapat dewan guru;
44

e) kehadiran peserta didik di kelas mencapai minimal 85%.


H. Kriteria Kenaikan dan Kelulusan
1. Kenaikan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kriteria kenaikan kelas diatur
sebagai berikut :
a. Peserta didik menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester
pada tahun pelajaran yang diikuti.
b. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas apabila terdapat minimal salah satu
kompetensi dari tiga mata pelajaran tidak tuntas.
c. Memperoleh nilai minimal baik pada penilain akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok A maupun kelompok B, pada aspek pengetahuan, keterampilan, serta
pada aspek sikap spiritual dan sosial;
d. Kenaikan ditentukan oleh rapat dewan guru;
e. Kehadiran peserta didik di kelas mencapai minimal 85%.

Kelulusan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan diselenggarakan setiap akhir
semester genap. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan di SMP/MTs,
setelah :
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran;
c. lulus ujian sekolah untuk mata pelajaran kelompok A dan kelompok B
d. lulus Ujian Nasional ; dan
e. kehadiran peserta didik di kelas mencapai minimal 90%

45

BAB IV
BEBAN BELAJAR
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus
diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di SMP Negeri 1 Sukoharjo dinyatakan dalam jam pembelajaran per
minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII,dan IX adalah 40 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
b. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak
40 minggu.
Adapun rinciannya sebagai berikut :
Kelas

Satu Jam

Jumlah Jam
46

Minggu

Waktu

Efektif
Pembelajaran

Pembelajaran

Tatap Muka/Menit

Per Minggu

Pembelajaran/
Per Tahun

Jam Per Tahun

Ajaran
VII

40

40

36 40

1224 1296

VIII

40

40

36 - 40

1224 - 1296

IX

40

40

36 - 40

1224 - 1296

BAB V
KALENDER PENDIDIKAN

47

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah
menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama
satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu

pembelajaran

efektif

dan

hari

libur.

Pengaturan

waktu

belajar

di

sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi, dan disesuaikan dengan kebutuhan


daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat,
serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun
kalender pendidikan sebagai berikut :
a) Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun
pelajaran telah ditetapkan oleh Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan
berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran

untuk

setiap tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya


minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
c) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d) Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal
yang

terkait

dengan

Kabupaten/Kota,

hari

dan/atau

raya

keagamaan,

organisasi

Kepala

penyelenggara

Daerah

pendidikan

tingkat
dapat

menetapkan hari libur khusus.


e) Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari
besar nasional, dan hari libur khusus.
48

f)

Libur jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.

g) Sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur


keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
h) Bagi

sekolah/madrasah

yang

memerlukan

kegiatan

khusus

dapat

mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif


belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i)

Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan
jenis

pendidikan

disesuaikan

dengan

Peraturan

Pemerintah

Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera
pada Tabel berikut ini.
Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan
NO
1.

KEGIATAN
Minggu efektif belajar

ALOKASI WAKTU
Minimum 34 minggu

KETERANGAN
Digunakan untuk

dan maksimum 38

kegiatan pembelajaran

minggu

efektif pada setiap

2.

Jeda tengah semester

Maksimum 2

satuan pendidikan
Satu minggu setiap

3.

Jeda antar semester

minggu
Maksimum 2

semester
Antara semester I dan II

4.

Libur akhir tahun pelajaran

minggu
Maksimum 3

Digunakan untuk

minggu

penyiapan kegiatan dan


administrasi akhir dan

5.

Hari libur keagamaan

2 4 minggu

awal tahun pelajaran


Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengaturnya sendiri
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif

49

belajar dan waktu


6.

Hari libur umum/nasional

Maksimum 2

pembelajaran efektif
Disesuaikan dengan

7.

Hari libur khusus

minggu
Maksimum 1

Peraturan Pemerintah
Untuk satuan

minggu

pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan

8.

Kegiatan khusus

Maksimum 3

masing-masing
Digunakan untuk

sekolah/madrasah

minggu

kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh
sekolah/madrasah
tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO


DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 SUKOHARJO


Jalan Pemuda 36 Sukoharjo 57511 Telp. (0271) 593081 Fax. 593777
Email : smp1skh@yahoo.co.id Website : http://www. smpn1.sch.id

KALENDER PENDIDIKAN

50

SMP NEGERI 1 SUKOHARJO


TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JULI 2015
5

1
9

26

1
3

2
0

27

9 - 11 Juli 2015

1
4

2
1

28

13 16 Juli 2015

Libur sebelum Hari Raya Raya Idul Fitri 1

1
5

2
2

29

17 18 Juli 2015

Libur Hari Raya Idul Fitri 1436 H

1
6

2
3

30

20 25 Juli 2015

1
0

1
7

2
4

31

1
1

1
8

2
5

Senin
Selasa
1

Kamis
Jumat
Sabtu

Libur akhir Tahun Pelajaran 2014/2015

Hari-hari Pertama Masuk Sekolah

Libur sesudah Hari Raya Idul Fitri 1436 H

LU= 19

TANGGAL

1
6

23/3
0

Senin

1
0

1
7

24/3
1

Selasa

1
1

1
8

25

Rabu

1
2

1
9

26

Kamis

1
3

2
0

27

1
4

2
1

28

Jumat

21Juni 8 Juli 2015

HBE = 8

AGUSTUS 2015
Minggu

URAIA

1
2

Minggu

Rabu

TANGGAL

17 Agustus 2015

51

URAIA

Upacara HUT Kemerdekaan RI

Sabtu

1
5

2
2

29

SEPTEMBER 2015
Minggu
Senin
Selasa

1
3

2
0

27

1
4

2
1

28

1
5

2
2

29

21 -30 September
2015

2
3

30

24 September 2015

Rabu

Kamis

1
0

1
7

2
4

Jumat

1
1

1
8

2
5

Sabtu

1
2

1
9

2
6

Supervisi Kelas Semester 1

Libur Hari Raya Idul Adha1436 H

LU=1

TANGGAL

URAIA

1
1

1
8

25

1 Oktober 2015

1
2

1
9

26

5 10 Oktober 2015

Tes Tengah Semester Gasal

1
3

2
0

27

12- 16 Oktober 2015

Kegiatan Tengah Semester Gasal

1
4

2
1

28

14 Oktober 2015

Libur Tahun Baru Hijriah 1437H

1
5

2
2

29

17 Oktober 2015

Penerimaan LHB Tengah Semt Gasal

1
6

2
3

30

28 Oktober 2015

Upacara Hari Sumpah Pemuda

1
0

1
7

2
4

31

Minggu
Senin
Selasa
Rabu

Sabtu

URAIA

HBE = 25

OKTOBER 2015

Jumat

LU= 1

TANGGAL

1
6

Kamis

HBE = 25

NOVEMBER 2015

Upacara Hari Kesaktian Pancasila

HBE = 26
TANGGAL

52

LU = 1

URAIA

Minggu

1
5

Senin

1
6

2
3

Selasa

1
0

1
7

2
4

Rabu

1
1

1
8

2
5

Kamis

1
2

1
9

2
6

Jumat

1
3

2
0

2
7

1
4

2
1

2
8

Sabtu

2
2

29
30

Senin
Selasa

Upacara Hari Pahlawan

HBE = 25

DESEMBER 2015
Minggu

10 November 2015

LU=0

TANGGAL

URAIA

1
3

2
0

27

7 12 Desember
2015

Ulangan Akhir Semester Gasal

1
4

2
1

28

14- 18 Desember 2015

Kegiatan Koreksi dan Remedi

1
5

2
2

29

19 Desember 2015

Penyerahan LHB Semester Gasal

2
3

30

21- 31 Desember
2015

Libur Akhir Semester Gasal

31

23 Desember 2015

Libur Maulid Nabi SAW 1437H

Rabu

1
6

Kamis

1
0

1
7

2
4

Jumat

1
1

1
8

2
5

Sabtu

1
2

1
9

2
6

25 -26 Desember 2015

HBE = 17

JANUARI 2016
Minggu

1
0

Senin

Libur Hari Natal & Cuti Bersama

LU=3

TANGGAL
1
7

24/3
1

25

1 - 2 Januari
2016
1 Januari 2016

53

URAIA
Libur Akhir Semester Gasal
Libur Tahun Baru Masehi 2016

8
1
9

26

18-23 Januari 2016

Uji Kompetensi Klas 9

25-28 Januari 2016

Try Out I

Selasa

1
2

Rabu

1
3

2
0

27

1
4

2
1

28

1
5

2
2

29

1
6

2
3

30

Kamis
Jumat

Sabtu

FEBRUARI 2016
Minggu

14 21

28

15-20 Februari 2016

2
2

29

18 Februari 2016

Senin

Selasa

1
6

2
3

Rabu

1
0

1
7

2
4

Kamis

1
1

1
8

2
5

Jumat

5
6

LU= 1

TANGGAL

1
5

Sabtu

HBE = 25

22 - 25 Februari 2016

URAIA
Supervisi Kelas Semester 2

Libur Tahun Baru Imlek 2565

Try Out II

12 19 26
1
3

2
0

2
7

HBE = 24

MARET 2016

LU= 1

TANGGAL

Minggu

1
3

Senin

1
4

2
1

28

7 - 12 Maret 2016

Tes Tengah Semester 2(KLS VII & VIII)

2
2

29

14-17 Maret 2016

Masa Jeda Semester 2

30

21-24 Maret 2016

Try out III

Selasa

1
5

Rabu

2
0

27

9 Maret 2016

URAIA

54

Libur Hari Raya Nyepi1938

1
7

2
4

Kamis

1
0

Jumat

1
1

1
8

1
2

1
9

Sabtu

31

19 Maret 2016

Penyerahan LHB Mid Semester 2

2
5

25 Maret 2016

Libur Wafat Isa Al Masih

2
6

28 Maret 2 April
2016

Ujian Sekolah

HBE = 21
APRIL 2016

TANGGAL

Minggu

1
0

Senin

1
1

1
8

25

18 -21 April 2016

Selasa

1
2

1
9

26

25 - 28 April 2016

Rabu

1
3

2
0

27

1
4

2
1

28

1
5

2
2

29

1
6

2
3

30

Kamis
Jumat
Sabtu

1
2

1
7

24

1 -2 April 2016

MEI 2016
Minggu
Senin
Selasa
Rabu

LU= 1

21 April 2016

URAIA
Ujian Sekolah

UJIAN NASIONAL UTAMA


UJIAN NASIONAL SUSULAN

Upacara Hari Kartini

HBE = 25

LU= 1

TANGGAL

URAIA

1
5

2
2

29

1 Mei 2016

Libur Hari Buruh Internasional

1
6

2
3

30

2 Mei 2016

Mengikuti Upacara Hardiknas

1
0

1
7

2
4

31

5 Mei 2016

Libur Kenaikan Isa Al Masih

1
1

1
8

2
5

5 Mei 2016

Libur Isro Miroj 1437 H

55

Kamis

1
2

Jumat

1
3

2
0

2
7

1
4

2
1

2
8

Sabtu

1
9

2
6

20 Mei 2016

Peringatan Harkitnas

22 Mei 2016

Libur Hari Raya Waisak 2560

HBE = 25

JUNI 2016

TANGGAL

1
2

1
9

26

Senin

1
3

2
0

27

6 - 11 Juni 2016

Selasa

1
4

2
1

28

13 - 17 Juni 2015

2
2

29

18 Juni 2015

30

20 Juni- 2 Juli 2015

Minggu

Rabu

1
5

Kamis

1
6

2
3

Jumat

1
0

1
7

2
4

Sabtu

1
1

1
8

2
5

27 30 Juni 2016

Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat

URAIA

Ulangan Akhir Semester Genap/UKK

Kegiatan Koreksi dan Remidi

Penyerahan LHB Semester Genap

Libur Akhir Semester Genap (2015/2016)

PPDB Tapel 2016/2017

HBE = 18

JULI 2016
Minggu

LU= 1

TANGGAL

1
0

1
7

24/3
1

1
1

1
8

25

1
2

1
9

26

1
3

2
0

27

1
4

2
1

28

29

1 Juli -2 Juli 2016

11 Juli 2016

56

LU= 0

URAIA

Libur Akhir Semester Genap (Libur Besar

Permulaan Tahun Pelajaran Baru 2016/2017

Sabtu

1
6

2
3

30

HBE =

LU=0

Sukoharjo, 9 Juli 2015


Kepala Sekolah,

Dra. Indiah Dewi Murni, M.Pd.


NIP 19680621 199802 2 003

BAB VI
PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian yang telah dipaparkan di depan terkait pengembangan kurikulum
SMP Negeri 1 Sukoharjo dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu :
1. Kurikulum

SMP

Negeri

Sukoharjo

dikembangkan

sebagai

pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah untuk mencapai tujuan


pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan,
dan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan dan potensi daerah.
Selanjutnya kurikulum ini dijadikan pedoman bagi segenap warga besar civitas
akademika di SMP Negeri 1 Sukoharjo agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar hingga tercapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan
pendidikan dasar, visi, misi, dan tujuan sekolah sebagaimana tertuang dalam
RKS maupun RKAS.
2. Pengembangan Kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo

yang cukup beragam

mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk menjamin pencapaian


57

tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Empat dari delapan standar
nasional tersebut, yaitu Standar Isi (SI) Standar Proses ( S P), Standar Penilaian
(S Pen), dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi
satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
3.

Pelaksanaan kurikulum SMP Negeri 1 Sukoharjo didasarkan atas beberapa


prinsip, yaitu SKL diturunkan dari kebutuhan, Standar Isi diturunkan dari SKL
melalui kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran, Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik, mata
pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai, semua mata pelajaran
diikat oleh Kompetensi Inti, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, peoses
pembelajaran, dan penilaian menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

4. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah nomor 423.5/5/2010 dan


nomor 423.5/27/2011 tentang kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal, Bahasa
Jawa telah ditetapkan sebagai Muatan Lokal Wajib di Jawa Tengah. Adapun
pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 1 Sukoharjo dilaksanakan secara
terpisah atau berdiri sendiri sebagai Mata Pelajaran. Jam pelajaran muatan lokal
tetap dialokasikan pada struktur kurikulum 2013. Alokasi jam Mata Pelajaran
Muatan Lokal Bahasa Jawa adalah 2 jam per minggu.

B. Saran
Kurikulum ini digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di
sekolah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan. Oleh karena itu,
disarankan kepada semua pihak pengguna agar dapat memedomani semua isi dan
tuntutan yang ada pada kurikulum ini dengan tetap memperhatikan aspek
kedinamisan

dalam

pengembangan

kurikulum

perkembangan pendidikan dan perkembangan zaman.

58

sesuai

dengan

tuntutan

59

60

Anda mungkin juga menyukai