KARIES GIGI
Iqraini, Nur. Pratiwi, Ristamaya Endar. Putri, Ega Calvina. Roring, Virginia
Cornela. Tamaya, Nindya
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya
Jalan Veteran 65415, Malang, Jawa Timur, Indonesia
Abstrak
Kebanyakan orang seperti halnya masyarakat Indonesia telah memiliki
kesadaran untuk menyikat gigi, hal ini telah dibudayakan oleh masyarakat
Indonesia terutama pada saat setelah makan dan sebelum tidur. Akan tetapi, pada
sebagian orang masalah karies gigi masih sering terjadi meskipun seseorang
tersebut telah rajin menyikat gigi. Munculnya karies pada gigi tentu saja sangat
mengganggu aktivitas individu bahkan karies dapat memicu munculnya penyakit
lain terkait masalah gigi dan mulut. Akan tetapi, karies masih saja muncul
walaupun seseorang itu telah rajin menggosok gigi. Ternyata rajin menyikat gigi
saja belum cukup untuk mencegah bahkan mengatasi karies. Seperti kita ketahui
secara umum, karies gigi muncul akibat terakumulasinya kotoran yang melekat
pada gigi terlebih pada bagian gigi yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Oleh
karena itu, pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai teknik menyikat gigi
yang benar dibutuhkan untuk dapat memecahkan masalah karies pada gigi.
Pengetahuan mengenai teknik menyikat gigi yang baik dan benar ini sudah
seharusnya disosialisasikan bagi masyarakat utamanya masyarakat Indonesia oleh
dokter gigi dan tenaga ahli. Dengan pengetahuan mengenai teknik menyikat gigi
yang benar diharapkan masalah karies gigi pada masyarakat Indonesia khususnya
dapat segera ditangani dengan baik, setidaknya kasus karies gigi di Indonesia
semakin mengalami penurunan yang signifikan.
Kata Kunci : karies, menyikat gigi, penghambatan, pencegahan
A. Pendahuluan
B.
dapat
dalam
berhubungan
pada
dengan
jaringan
keras
menimbulkan
mulut
proses
karies
yang
langsung
terjadinya
antara
produk-produk
misalnya
bagian-bagian
yang
menyebabkan
terjadinya
dan
substrat
terjadi
proses
(makanan), mikroorganisme
hingga
memunculkan
penderita.
apabila
interaksi
lain
saliva),
yang
terjadi
juga
terhadap
berpengaruh
terjadinya
karies
usia,
perilaku
makanan
atau
peradangan
Pada
rasa
tahap
dan
menyebabkan
terjadinya abses.
D.
Mengambil
data
jaringan
terdapat
keras
gigi
yang
bahwa
di
Indonesia
93.998.727
penduduk
sampai
tersebut
dan
Jika
memiliki
lubang
bertambah
karies
besar
sudah
cukup
yang
jiwa
menderita
kesadaran
untuk
Jadi,
secara
keseluruhan
kesadaran
masyarakat
menangani
karies
pada gigi.
F.
G. B. Pembahasan
H. 1. Kesehatan Gigi
dan
Mulut
I.
Indonesia
masalah
Pada umunya
optimal.
E.
Masalah karies
yang
kurang
terhadap
memerlukan
Bagi
penanganan
kebanyakan
orang,
potensi
masyarakat
untuk
Kebanyakan
orang
datang
memeriksakan
penyakit
lain
terkait
kesehatan
rongga
mulut.
Pengetahuan
masyarakat
terhadap
pencegahan
atau
cara
penanganan
karies
melalui
gigi
penyakit
tetapi
kita
juga
akan
harus
salah
satunya
memperhatikan
kesehatan
sosialisasi
tentang
sosialnya.
baik
sangat
bukunya
Pencegahan
dan
benar
Seperti
yang
yang
berjudul
dan
Pemeliharaan
bahwa
(2008:
secara
kesehatan
6)
umum,
tindakannya
dalam
cara
bukan
keseluruhan
mulut
hanya
dilihat
secara
juga
perlu
pada
tersebut
benar,
baik,
kesehatan
orang
maka
tersebut.
itu
akan
dan
maka
akan
masalah
menimbulkan
pada
kesehatan
rongga mulut.
J.
Kesehatan gigi
dan
mulut
juga
ada
gigi.
Kesadaran
mulut.
Pengetahuan
mulut.
Menjaga
satu
cara
dalam
usia dini.
K.
dalam
tingkat
gigi
menjaga
dan
mulut.
kesehatan
Perilaku
Salah
kebersihan
satu
mulut
perilaku
sekitarnya
dapat
tindakan.
Jika
terhadap
dan
pengetahuannya
seseorang
dapat
dibersihkan.
didukung
perilaku
keradangan. Kecenderungan
akan
Apalagi
juga
yang
oleh
terbentuk.
dengan
kurangnya
pengetahuan
Plak
dapat
juga
memelihara
tentang
kesehatan
gigi
pada
umumnya
adalah
penyakit
gigi.
penyakit
Sumber
itu
dari
karena
mulut
dan
akhirnya
lunak,
tidak
terjadi
khususnya
karies
merupakan
gigi.
suatu
Karies
proses
produk-produk
lain
yang
email gigi.
P.
makanan
itu
menjadi
mikroorganisme
yang
karies
Ada beberapa
gigi.
memungkinkan
karies yaitu :
a. umur;
Faktor
yang
terjadinya
b.
c.
d.
e.
menyebabkan
karies
dapat
Karies
timbul
gigi
karena
aneka
ragam
sehingga
antara
makanan,
sehingga
plak
selanjutnya
makanan kariogenik.
Q.
dapat
dicegah
dan
penerapan
teknik
akan
menjangkau
mampu
bagian-bagian
kurang
Pengaplikasian
tepat.
teknik
bahkan
menindaklanjuti
penyakit
karies.
T.
U. 3. Proses Terjadinya Karies
pada Gigi
V.
Terjadinya
yang
dapat
dari
faktor-faktor
tertentu
kecoklatan,
plak
yang
saliva,
komponen
mikroorganisme
kavitasi
(pembentukan
yang
menghasilkan
asam
dan
sehingga
(Streptococcus
sehingga
adanya
plak
di
poin
terlihat
bahwa
telah
plak
ini
menimbulkan
sebelumnya
tahap
sukrosa
sklerotik,
sisa
awal,
yang
lapisan
dari
karies
hanya
gigi
permukaan
atas
tulang
dentin
kemungkinan
membentuk
menurunkan
mulut
yakni
dapat
cabang-cabang
menjadi
pH
kritis
menyebabkan
demineralisasi
yang
Setelah
rintangan
odontoblas).
terjadi
kavitasi,
tulang gigi.
Z.
244).
X.
Pada
karies
Demineralisasi
lapisan
tiga
atau
lapisan
sempit,
dimana
dentin
empat
makanan
dan
lapisan
lima
dan
dibersihkan
optimal
Pertumbuhan
teknik
gigi
menjaga
1993:
276)
AD.
lebih
jaringan
secara
benar
satu
dapat
dengan
dengan
plak
Dalam
diuraikan
sebagai
bagian
luar
antara
metode
lain
utama
terhadap
berkumur
menggunakan
air
bersih.
AK.
Teknik
memicu
timbulnya
karies
dipahami
benar.
AL.
dengan
Pada
bergetar
fisiologis
277).
(vibrasi),
(Houwink,
Semua
itu
Secara
mendalam,
Sebelumnya
dibahas
mengenai
(rotasi),
sekali.
AV.
telah
AS.
dan lengket;
AT.d. periksa rutin ke dokter gigi
AU.
setidaknya 6 bulan
lebih
lain
mendukung
yang
terjaganya
Pertama
mengenai
pemilihan
sikat
pencegahan
dilakukan
memiliki
dengan
mengendalikan
gagang
atau
keempat
mengurangi
penyebab
dan
terutama
mulut
daya
bersih
rendah
sehingga
yang
daya
tidak
bagus,
abrasifnya
mengikis
terutama
berkaries.
AZ.
atau
yang
telah
Pemahaman
lebih
lanjut
dan
pengaplikasian
gigi
teknik
pembersihan
benar
bagi
masyarakat
khususnya
benang
Cara-cara
dapat
khusus.
sederhana
yang
masyarakat
Indonesia.
sela
kemudian
faktor
mendukung
gigi
diperbanyak.
Kelengkapan
asupan
gizi
misalnya
gigi
setidaknya
secara
memperkecil
Pemeriksaan
teratur
dapat
resiko
Maka
lain
dari
yang
itu
dapat
terciptanya
dokter
gigi
maupun
mengenai
masalah
yang
yakni
saling
glukosa
benar
guna
meningkatkan
meningkatkan
kualitas
2. Saran
BF.
Artikel ilmiah
gigi
terhadap
ilmiah
dengan
tema
berbeda
misalnya
Penulis
menyarankan
pembaca
dan
bagi
para
masyarakat
kontinu
teknik
kesehatan
memberikan
guna
sosialisasi
CE. Tarigan,
Rasinta.
1993.
Kesehatan
CF.
Gigi dan Mulut. Edisi
Revisi.
CG.
Jakarta: EGC
CK.
CL.
CM.
CN.
CO.
CP.
CQ.
CR.
CS.
CT.
CU.
CV.
CW.
CX.
CY.
CZ.
DA.
DB.
DC.
DD.
DE.
DF.
DG.
DH.