Pada beberapa pasien yang mengalami demam rematik akut bisa terjadi
kelainan katup jantung lainnya yang bisa berakibat pada gangguan
katup jantung, gagal jantung (CHF), radang selaput jantung
(perikarditis).
Kelainan bunyi
- Anggota gerak
- Jantung
*Pemeriksaan Rontgen
Pada pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan beberapa hal penting yaitu
terlihat pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri, serta mungkin tanda-tanda
bendungan paru pada kasus regurgitasi mitral yang berat. Kadang-kadang
terlihat pengapuran pada anulus mitral. Sedangkan pada kasus ringan tanpa
gangguan hemodinamik yang nyata, besar jantung biasanya normal.
Pada foto rontgen thoraks AP pasien ini didapatkan adanya pembesaran
jantung (kardiomegali) dengan pinggang jantung menghilang dan apeks
membulat yang menunjukkan pembesaran atrium kiri dan ventrikel kiri. Dari.
Dari hasil EKG pasien ini juga terdapat fibrilasi atrium yang sering menjadi
temuan penting pada penderita regurgitasi mitral.
*Pemeriksaan Elektrokardiografi
Elektrokardiografi
Ketika dilakukan pemeriksaan elektrokardiografi (EKG) saat istirahat
kelihatan normal. Akan tetapi pada saat melakukan aktifitas fisik atau emosi
ketidak seimbangan mulai terjadi, dan timbullah keluhan-keluhan akibat otot
jantung kekurangan oksigen. Itulah sebabnya, kemudian
dikembangkan pemeriksaan elektrokardiografi yang dilakukan pada saat
melakukan aktifitas fisik, pemeriksaan ini disebut uji latih jantung (test
treadmill).
EKG pencatatan aktifitas jantung atas dasar perbedaan potensial listrik
Berguna untuk :
Menentukan hipertrofi
Menentukan terdapat gangguan miokard
Membantu diagnosis spesifik disritmia
Membantu diagnosis perikarditis / efusi pericard
Mengetahui efek pelbagai obat terhadap kardiovaskular
Menentukan terdapat gangguan metabolik atau elektrolit
Ada 12 hantaran yang perlu dicatat pada EKG : I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2,
V3, V4, V5, V6.
V3R dan V4R disebut hantaran dada kanan penting untuk menggambarkan
keadaan ventrikel kanan.
*Pemeriksaan Ekokardiografi
Menilai beratnya penyumbatan atau kebocoran katup tersebut. Bila
penyumbatan atau kebocoran ringan, tidak diperlukan tindakan khusus,
lebih sering terkena, dan pada orang dewasa jarang. Kejadiannya sangat
jarang namun paling paling diagnostik untuk demam reumatik
5. Artritis
Merupakan poliartritis migran yang melibatkan sendi-sendi besar secara
berantai. Pada orang dewasa hanya satu sendi yang terkena. Artritis
berlangsung selama 1 sampai 5 minggu dan mereda tanpa deformitas sisa
b. Kriteria Minor
Meliputi demam, poliartralgia, interval PR yang menunjang reversibel, LED
meningkat, didahului infeksi streptococcus hemolyticus, atau riwayat
demam reumatik
DIAGNOSIS BANDING
1) Insufisiensi mitral:
Bentuk jantung pada insufisiensi mitral ini hampir sama dengan stenosis
mitral. Pada insufisiensi mitral, ventrikel kiri nampak besar; sedang pada
stenosis mitral ventrikel kiri normal atau mengecil.
2) Regurgitasi Aorta : Hipertrofi ventrikel kiri yang jelas, pengurangan bunyi
jantung pertama (S1) dan tidak adanya opening snap pada auskultasi
menyokong kearah regurgitasi aorta
LO 2.9 PENATALAKSANAAN
Tatalaksana bergantung dari tipe dan beratnya penyakit jantung rheuma.
Pada kebanyakan kasus, obat pengencer darah (aspirin) diberikan untuk
mencegah penumpukan. Dokter biasanya juga memberikan beta blocker dan
calcium channel blocker untuk menurunkan kerja jantung. Dan digitalis untuk
meningkatkan efisiensi kerja jantung.
Karena demam rheuma merupakan penyebab dari penyakit jantung rheuma,
pengobatan yang terbaik adalah untuk mencegah relaps dari demam
rheuma. Antibiotik seperti penisilin dan lainnya biasanya dapat mengobati
infeksi dari bakteri streptococcus. Dan menghentikan demam rheuma
bermanifestasi. Apabila anda mempunyai riwayat terkena demam rheuma
biasanya kan diberikan terapi antibiotik dalam jangka waktu yang panjang
untuk mencegah demam rheuma timbul kembali dan mengurangi risiko
terkena penyakit jantung rheuma. Untuk mengurangi gejala peradangan
dapat diberikan aspirin, kortikosteroid atau NSAID(obat anti inflamasi nonsteroid).
Terapi pembedahan dapat dilakukan untuk memperbaiki dan mengganti
katup jantung yang rusak.
LO 2.10 PROGNOSIS
Adanya atau tidak adanya kerusakan jantung permanen menentukan
prognosis. Perkembangan dari penyakit jantung residual dipengaruhi oleh 3
faktor, yaitu :
1.Keadaan jantung pada awal terapi. Semakin berat keterlibatan jantung
pada saat pertama kali pasien diperiksa, semakin besar resiko timbulnya
kelainan jantung residual.
2.Kekambuhan demam reumatik. Semakin berat keterlibatan katup, maka
angka kekambuhannya semakin tinggi.
3.Regresi dari gangguan jantung. Bukti adanya keterlibatan jantung pada
serangan awal mungkin tidak terlihat pada 10 25 % pasien, dan baru
nampak kurang lebih 10 tahun setelah serangan awal.
LO 2.11 KOMPLIKASI
Gagal jantung dapat terjadi pada beberapa kasus. Komplikasi lainnya
termasuk aritmatika jantung, pankarditis dengan efusi yang luas,
pneumonitis reumatik, emboli paru, infark, dan kelainan katup jantung.
LO 2.12 PENCEGAHAN
Cara pencegahan paling efisien adalah dengan rajin membersihkan tempat
tinggal. Karena bakteri Streptococcus, pembawa penyakit demam rematik yang
memicu terjadinya jantung rematik, biasanya berkembang di lingkungan yang tidak
bersih.