Anda di halaman 1dari 22

Menjadi Mahasiswa Backpacker atau Menggunakan Biro

Perjalanan
Pernah baca kisah Mada dalam buku Haji Backpacker? Seorang pemuda yang mengembara secara
backpacker di enam Negara hingga akhirnya bermuara di Mekkah, Arab Saudi. Walaupun istilah
backpacker lebih sering dikaitkan dengan perjalanan wisata, namun sesungguhnya penggunaannya
tidak selalu terkait dengan hal kepariwisataan. Bahkan perjalanan haji pun bisa dilakukan
secara backpacker. Perjalanan seorang job seeker yang mengikuti tes/seleksi kerja dan selalu
berpindah-pindah juga bisa disebut backpacker. Backpacker adalah istilah yang secara historis telah
digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk perjalanan independen yang murah. Faktor-faktor yang
secara tradisional membedakan Backpacker dari bentuk perjalanan lain adalah penggunaan angkutan
umum sebagai sarana perjalanan, preferensi penginapan sampai hotel tradisional, dan penggunaan
ransel sebagai wadah muat dalam perjalanan.

Nah, kalo mahasiswa selama di kehidupan kampusnya pernah gak menjadi seorang
backpacker? Pastinya kalo mahasiswa cowok dan bawa ransel ke kampus, kemudian turun naik angkot
persis seorang backpacker kan?
Namun kali ini saya bukan membahas bagaimana dan seperti apa mahasiswa datang ke kampus atau
pun perjalanan wisatanya. Yang ingin saya bahas adalah perjalanan mahasiswa dalam menuntaskan
karya akademiknya yaitu skripsi.

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program


Ini adalah kata-kata yang biasa menghiasi halaman depan skripsi mahasiswa. Walaupun adanya di
semester terakhir, pengerjaan skripsi terkadang menjadi momok tersendiri bagi mahasiswa. Tidak
tahu apa yang harus diteliti adalah problem umum mahasiswa. Sama sekali tidak ada ide. Syukur buat
yang punya ide karena lumayan rajin membaca dan nyimak internet, dosen pembimbing tinggal
mengarahkan biar lebih gress. Jadi membaca adalah kunci awal pembuatan skripsi.
Biasanya dalam menghasilkan skripsi ada tiga tipe/kondisi yang terjadi dalam relasi mahasiswa-dosen.
Pertama mahasiswa konsultasi dengan dosen dan berikutnya judul/topik skripsi diberikan oleh dosen.
Tipe yang kedua adalah mahasiswa tersebut mempunyai kepercayaan diri yang tinggi sehingga dia
mampu untuk mencari topik penelitian sendiri, tentunya dengan bantuan konsultasi dengan dosen
pembimbing. Yang terakhir skripsi yang akan dikerjakan merupakan bagian dari penelitian dosen
pembimbing.
Ada plus minus dari tiga pendekatan tersebut. Kalau judul/topik skripsi merupakan bagian dari
penelitian dosen, alamat pengerjaan skripsi akan lancar. Karena pada hakikatnya mahasiswa hanya
melaksanakan apa yang diinginkan dari penelitian tersebut, tetapi dituangkan sendiri dalam bentuk

tulisan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Kelebihan lain, kalau dengan cara ini untuk skripsi yang
membutuhkan pengujian atau praktikum di laboratorium pastinya tidak akan mengeluarkan dana
sepeserpun.
Untuk judul skripsi yang diberikan oleh dosen, bisanya mahasiswa sudah bisa langsung tahu kemana
tujuan dan jalan yang akan ditempuh, berdasarkan instruksi dari dosen tersebut. Mahasiswa yang
kreatif terkadang akan memberikan ide-ide tambahan sebatas boundary yang sudah ditetapkan
dosen. Tapi kalau ia pasif, biasanya akan manut saja terhadap arahan dosennya.
Tipe ketiga, adalah tipe yang sangat menuntut kreatifitas, kesabaran dan idealisme dari mahasiswa.
Untuk tipe ini jarang-jarang mahasiswa yang mau mengambil resiko. Karena judul dari mahasiswa
sendiri, pastinya ia akan terlebih dahulu mencari apa permasalahan yang terjadi, kemudian
dituangkan solusi dalam bentuk tujuan penelitian dan bagaimana proses pencarian
solusi/metodologinya. Tipe ini mengharuskan mahasiswa untuk peka dengan lingkungannya dan
kreatif dalam mencari permasalahan dan solusi. Terkadang, proses penemuan ini membutuhkan waktu
yang tidak singkat karena harus bolak-balik literatur, gonta ganti arah penelitian bahkan sampai gonta
ganti topik sehingga mahasiswa pragmatisme atau yang ingin cepat tamat akan menolak tipe ketiga
ini.
Saya sendiri berdasarkan pengalaman membimbing, sudah membuat hipotesis :

mahasiswa yang mengerjakan sendiri skripsinya, di awali dengan pencarian topik penelitian
sendiri, merancang metodologi sendiri hingga akhir akan sukses pada pelaksanan sidang akhir
Kenapa bisa begitu? Karena mahasiswa yang memilih tipe ketiga dalam pengerjaan skripsi, akan
paham secara penuh khasanah ilmu apa yang ditelitinya. Biasanya yang memilih tipe ini akan lebih
berkembang improvivasi dalam pengerjaannya sehingga secara penulisan, skripsi yang dihasilkan
akan mendekati sempurna.
Tapi dari sekian lama menjadi dosen, mahasiswa yang memilih tipe ketiga inilah yang paling sedikit
jumlahnya. Saya sendiri juga tidak ingin mengatakan bahwa skripsi yang judulnya dari dosen tidak
bagus. Tidak sama sekali. Tapi disini saya ingin mengatakan buat semua mahasiswa, bahwa
jadikanlah skripsi anda sebagai salah satu mahakarya yang pernah anda buat selama hidup.
Jangan jadikan skripsi sebagai barang murahan, yang tak terkenali karena terlalu seragam, yang
hanya copy paste metodologi dengan objek yang berbeda. Yang nantinya, beberapa tahun kemudian,
letak buku skripsi itu pun anda sudah tidak bisa melacaknya. Jadikanlah skripsi tersebut sebagai
kebanggaan diri anda. Tidak ada yang lebih membahagiakan dalam hidup, ketika anda bangga akan
diri sendiri bangga akan karya diri sendiri. Saya jamin akan beda kepuasan yang didapat.
Sekarang, tinggal anda yang membuat keputusan. Apakah anda berkeyakinan untuk menjadi
mahasiswa backpacker atau tetap membutuhkan pertolongan biro perjalanan.
PS:

Pada kesempatan ini saya ingin mengajak pembaca semua untuk ikut dalam
survey singkat yang saya buat. Tersedia satu buah KOMIK 99 Cahaya Di Langit Eropa plus CD bagi
yang beruntung. Kuis ini diisi pada kolom komentar di bawah dengan menyebutkan nama dan nomor
kontak yang bisa dihubungi (HP/akun FB/akun twitter). Di tunggu hingga tanggal 26 januari 2015 ya.
1. Bagi anda yang berstatus MASIH MAHASISWA, tipe mana yang anda pilih dalam pengerjaan skripsi
anda nantinya (tipe 1/2/3) dan berikut alasannya.
2. Bagi yang sudah purna bakti sebagai mahasiswa alias SUDAH TAMAT, manfaat apa yang anda
rasakan selama anda bekerja yang ter-influence dari proses pengerjaan skripsi anda tersebut.

Perjalanan Hidup Seorang Mahasiswa Tingkat Akhir


Sebagai mahasiswa semester tujuh pantaslah gue disebut sebagai "Mahasiswa Tingkat Akhir"..
Atau sinonimnya HAMPIR BASI..
Mahasiswa yang mau gak mau harus berkutat dengan..... SKRIPSI
Yaap SKRIPSI,
Hal yang akan nganter gue mencapai gelar SARJANA EKONOMI..
Hal yang bisa bunuh gue secara perlahan.
Hal yang memaksa gue untuk sering sering ke kampus.
Hal yang bisa buat gue galau siang malam.
Hal yang bisa buat gue gak napsu makan.
Hal yang bisa buat gue lupa akan utang gue.
Hal yang bisa buat gue mimpi buruk.
Hal yang bisa merenggut jadwal mandi gue.
Hal yang bisa ngambil tawa gue.
Hal yang HOROR menurut gue..

Ngurus SKRIPSI itu ribet, seribet nyolong mangga disiang bolong..

Gimana enggak, Sebelum buat SKRIPSI kita mesti ketemu pembimbing akademik dan minta tanda
tangan terus ngajuin judul dulu abis itu minta pembimbing lalu nyari pembimbing itu terus minta tanda
tangan kemudian minta tanda lagi sama ketua jurusan, kemudian buat surat pra penelitian terus minta
tanda tangan lagi buat pengesahan surat, abis itu keInstansi buat dapet ijin meneliti.
Syukur kalo dapet ijin, nah kalo ga dapet?? Jadinya lebih ribet lagi..
Kalo udah dapet ijin dari instansi tempat rencana meneliti, mulailah babak belur penyusunan skripsi,
kemudian konsultasi kepembimbing, pembimbingnya rese dan skripsi ditolak.. Ngulang lagi nyusun
skripsi dan ditolak lagi. Ngulang lagi dan ditolak lagi tapi kali ini dengan parang tertancap di kepala..
Ngulang lagi dan ditolak dengan tubuh hampir gosong akibat ledakan bazooka..
Belum lagi kalo ketemu pembimbing dengan tingkat resenya udah mendewa, kalo pengen konsultasi
harus dateng subuh ato dateng abis magrib. Dan ga boleh ngetuk pintu, kita nunggu didepan pager
sampe dia nongol dibalkon syukur kalo diliat kalo ga diliat yahh pulang dengan wajah suram. Pas
ketemu bukannya di bimbing malah dinajisin..
That sound great and It's so KAMPRET..
Atau dapet pembimbing yang ababil, gak konsisten..
Atau dapet yang seneng kemana mana (Baca: PKK = Perempuan Kesana Kemari), bentar bentar ada di
luar kota ato diluar negeri.. Kita nungguin sampai lumutan..
NGENES..
Atau yang bikin super nyesek, dapet pembimbing hobi NYACANGIN..
Belum lagi yang mata duitan, dikit dikit duit. Duit dikit dikit tapi masih dimintain..
Ada juga yang paling hobi NGAMBEK..
HOROR..
Tapi ada juga sih yang baik, bahkan ada yang like an Angel..
*Senyum jahat..
Macem macemlah cobaan yang harus kita hadepin dalam nyusun SKRIPSI, dan itu harus diterima..

GUE?? SKRIPSI gue??


SKRIPSI gue cobaannya lebih HOROR dari mahasiswa setingkat gue..
Gue ngebaca judul gue aja gue harus MIMISAN dulu..
Gue LEMAH, Gue RAPUH..
Nonton video klip JKT48 gue pake acara MIMISAN juga..

Semenjak gue menginjakkan kaki disemester tujuh, gue jadi trauma pulang kampung..
Keluarga gue lebih seneng nanyain kabar SKRIPSI gue dibanding kabar dompet gue..

Mama: "Ehh.. Gimana kabar SKRIPSI mu?? Kapan ujian tutup??


Gue: *Terbaring lemah dengan busa dimulut dan sekotak obat nyamuk bakar ditangan..

Ditelpon juga gitu, nanyain masih seputar SKRIPSI bukan seputar dompet..
Gue kadang nyuekin telponnya mereka..
Temen gue: "Ehh Hape kamu bunyi tuh, dari My Humz..
Gue: "Biarin aja gitu.. Jangan disentuh, jangan diangkat, jaaannggaaan disentuh, buang hape itu,
tolooong gue, tolong gue, AMPUN AMPUN, cukup.. Jangan siksa akuhh seperti ini"..
Temen gue: "Kamu kenapa?? heii Siapa pun panggilin spesialis bersalin beruk dong, ada orang
kesurupan nih"
NAAS..
Gue bahkan sempet mikir kalo gue ini bukan keturunan mereka..
JANGAN JANGAN GUE INI DITEMUKAN DIDEPAN RUMAH DENGAN TERBUNGKUS KALENDER BERGAMBAR
AURA KASIH lalu diadopsi.. *Abaikan

ATAU JANGAN JANGAN GUE INI PUTRA YANG KETUKER SAMA ALDI BAKRIE DI RUMAH SAKIT. HARUSNYA
GUE YANG NIKAH SAMA NIA RAMADHANI..
*Yang punya pisau dapur silahkan tikam gue..
Ga cuma sampe disitu cobaan yang gue harus hadepin, karena SKRIPSI ini gue jadinya agak sedikit
parno..
Waktu itu lagi pengen makan malem bareng temen temen di salah satu warung yang menjajakan menu
Ayam Crispy.
Gue coba ngeliat menu, didaftar menu yang sebelumnya bertuliskan AYAM CRISPY tiba tiba berubah jadi
AYAM SKRIPSI kemudian dari dalem daftar menu keluarlah begitu banyak SKRIPSI bergambar ayam dan
menampar nampar gue sampe ganteng..
KE-PARNO-AN GUE MEMBABI BUTA..
Kebanyakan nonton film HOROR kayaknya gue..
Keren kayaknya kalo tentang SKRIPSI dibuat film horor, judulnya HANTU SKRIPSI
Jadi ceritanya seorang wanita... Kenapa harus wanita?? Ceritanya si hantu skripsi ini berwujud
kuntilanak..
Lanjut, jadi ceritanya seorang wanita yang meninggal karena keracunan nyusun SKRIPSI lalu dia

menghantui para mahasiswa tingkat akhir untuk membantunya menyelesaikan SKRIPSInya mereka..
Nah lohh..
Ini lebih mirip jasa bantu buat SKRIPSI dibanding mirip hantu.. SESAT..
Note: Ini ga penting penting amat..
Okeh, kembali ke jalan yang benar..
Yang paling parah nih cobaan SKRIPSI gue, setiap pagi bangun tidur dan sebelum tidur kerap kali
terdengar suara gaib..
Bunyi suaranya gini, "Kapan kamu selesaiin SKRIPSI kamu?? Mau jadi apa kamu kalo kelamaan kuliah??"..
Setelah gue telusuri, sara itu berasal dari hape gue. Itu suara mak gue yang rutin nelpon..

SO, walaupun gimana sadisnya, kejamnya, dan ribetnya SKRIPSI tapi ingat bahwa SKRIPSI itu adalah
salah satu syarat mahasiswa untuk bisa nyelesaiin studi. Kita hanya punya dua pilihan, merdeka atau
mati?? | BUKAN.. Hidup atau mati?? | BUKAN.. Sakit atau sembuh?? | SEMBUH.. Sumpah
pocong?? | HEH??..
CUKUUUPPP.. *Urat muncul dipermukaan leher..
Hanya dua pilihan, nyusun SKRIPSI atau Drop Out. SILAHKAN MEMILIH WAHAI MAHASISWA, NASIBMU ADA
DITANGAN MU BUKAN DITANGAN DIA (Nunjuk patung Liberty)..
Kalo dipikirkan secara baik baik, nyusun SKRIPSI itu punya dampak positif juga. Kita bisa belajar sabar,
bisa belajar sibuk. Diluar sana (baca: Dunia kerja) akan lebih berbeda dari dunia kampus, diluar sana
lebih liar, diluar sana kita akan menghadapi hari hari sibuk dengan porsi yang ga tanggung tanggung..

Script Story (bag.1)


-Sebuah cerita, entah kapan akan selesai kutulis tapi pasti akan selesai karena
episodenya juga sudah selesai tayang dengan pemain utama yang ga perlu akting-

Mengapa aku menyebutnya script bukan essay seperti bagaimana biasa orang
menyebutnya dalam bahasa inggris? Ya, cerita ini tentang perjalanan penyusunan
sebuah skripsi. Dalam bahasa inggris orang menulisnya essay bukan script.
Penggunaan kata script biasanya digunakan untuk menunjukkan sebuah naskah
yang digunakan dalam pembuatan film yang intinya adalah cerita. Menurut artinya
secara bahasascript adalah sebuah tulisan atau naskah. Bagiku tulisan yang disebut
skripsi itu bukan sekedar tulisan karya ilmiah atas sebuah penelitian yang harus
dipertanggungjawabkan di depan majelis sidang. Tulisan itu, sebuah cerita yang
mengisahkan perjalanan panjangnya. Perjalanan panjang hingga ia berbentuk
sebuah jilid setebal 3xx halaman. Tulisan yang kuselesaikan selama dua tahun,
lebih lama satu tahun daripada orang lain. Perjalannya sedikit lebih panjang,
perjalanannya memberikan banyak kuliah kehidupan yang tak kudapatkan dalam

bangku kuliah reguler yang telah kujalani selama delapan semester. Benar sekali
kawan selain masalahscript semua matakuliah aman sentausa, dalam transkrip
semua tertulis 1 kali kontrak. Itulah aku mengapa menyebutnya script, karena
memang ia lebih dari sebuah essay.

Menjalaninya, sumpah biasa aja sih tapi dalam hal menuliskan sebuah cerita tentu
harus sedikit lebay biar dramatis gitu ya. Tapi yang perlu kutekankan sekali lagi,
ngejalaninnya sumpah biasa aja. :D cekidot deh.

Episode KBK
Baiklah kujelaskan dulu apa itu KBK. Itu adalah sebuah kelompok-kelompok
penelitian yang ada di kampusku khususnya di jurusanku. Ada dua macam KBK di
jurusan Pendidikan Kimia yaitu KBK untuk Program Studi Pendidikan Kimia dan
Program Studi Kimia. Pada masing-masing prodi tersebut tentunya banyak lagi
jenis-jenis KBK. Singkat cerita, para mahasiswa tingkat akhir (baca: semester 7)
pada saat itu tentu angkatanku, dikumpulkan dalam sebuah ruangan luas berundakundak didalamnya dengan banyak kursi dan lampu yang cukup terang tapi cukup
redup juga, tempat itu bernama auditorium FPMIPA. Katanya kuliah umum
mengenai kelompok penelitian, sebuah sosialisasi kelompok-kelompok penelitian
yang ada dalam naungan jurusan. Tujuannya untuk membantu mahasiswa dalam
pengarahan pembuatan skripsi, dosen-dosen yang tergabung dalam kelompokkelompok penelitian itu akan menjadi pembimbing skripsi. Dalam fikiranku, itu
mungkin sebuah bentuk simbiosis mutualismeantara dosen yang butuh lebih
banyak orang dalam melakukan penelitiannya karena beliau-beliau juga punya
kewajiban untuk mengajar dan mengurus ini itu dengan mahasiswa yang butuh
bimbingan dalam menyusun skripsinya. Intinya dosen membantu mahasiswa dan
mahasiswa membantu dosennya.

Efeknya bagi para mahasiswa, kreativitas pencarian masalah sedikit dikerdilkan


akan tetapi ironisnya bagi sebagian besar mahasiswa hal tersebut menjadi sebuah
anugrah. Hmm,, geleng-geleng kepala, hehe.

Selama proses kuliah umum itu, kalo bisa disebut dengan kuliah umum, jujur bin
suer ini mah aku ngantuk setengah hidup, separuh jiwaku sudah melayang ke alam
mimpi dan pada akhirnya ketiduran untuk beberapa saat. Terbangun oleh temanku
yang membangunkanku menyuruhku jangan ngantuk. Demi menjaga mata tetap
melek walau dengan tenaga 5 watt maka kunyalakan netbook lalu OL. Hampura pak
bu dosen. Alhasilwasting time selama setengah hari, karena benar-benar ga ada

yang nyantol di otakku bahkan walau hanya sekedar tertarik. Nothing. Mungkin
karena di dalam otakku sudah terpatri sebuah masalah yang ingin kuangkat dalam
skripsiku nanti, entahlah aku bukan termasuk mahasiswa yang merasa
mendapatkan anugrah atas adanya kelompok penelitian itu. Jadi ketika keluar
ruangan dan ada pertanyaan, mau masuk KBK mana? Coba tebak apa jawabanku.
Au ah gelap #KataAnakJamanSekarang kurang lebih begitu jawabanku.

Episode Rebutan KBK


Ini suasananya ada di semester 8 pas lagi seru-serunya PPL, alamak ga tau PPL
kah? Praktek jadi guru di sekolah itu looh, nanti ada episodenya sendiri. Ceritanya,
susah mencari pembimbing skripsi tanpa ikut KBK atau kita sering sebut dengan
payung penelitian. Whatever namanya lah ya, intinya kita harus ikut salah satu KBK
karena para dosen terlalu sibuk untuk diminta menjadi pembimbing diluar KBK.
Alamak, kan aku tidur ketika masa-masa sosialisasi KBK mana aku tau mau masuk
KBK mana. Orang paling nyantai sejurusan Pendidikan Kimia angkatan 2008
kayanyaGUWE. Orang lain pada sibuk setres menimbang-nimbang mau ikut KBK
yang mana, lah aku dengan santainya ga tau kalo pendaftaran udah dibuka dan
UDAH MAU TUTUP. Akhirnya teman-temanku yang baik hati memberitahukan hal
tersebut kepadaku, *tepuk tangan terimakasih yang meriah buat mereka kawankawan). Info yang kuterima beberapa KBK udah full kuota, tak masalah karena aku
ga suka dengan penelitian macam itu. Dengan sedikit bego, aku meminta kepada
temanku yang baik hati itu untuk menjelaskan bagaimana penelitian-penelitian
yang masih buka kuota dan bagaimana si penelitian akan dijalankan. Dengan sabar
dan penuh pengertian sambil sedikit setres karena belum daftar KBK manapun
temanku menjelaskan bagaimana penelitian-penelitian itu dilaksanakan. Dengan
begitu yakin temanku mengajak untuk mendaftar KBK Literasi Sains *aku tau kalian
mengernyitkan alis mata, baiklah nanti kujelaskan). Aku pikir oke karena hanya KBK
ini yang paling mendekati apa dengan apa yang ingin kuteliti, paling mendekati
dengan judul proposal yang tadinya ingin kucarikan sendiri pembimbingnya. Aku
bertanya siapa saja dosen yang berada di penelitian tersebut. Temanku
menyebutkan dua orang dosen yang kelak menjadi pembimbingku. Oke sip kataku,
bukan karena aku benar-benar sangat antusias tapi karena salah satu dosennya
adalah Bapak Ganteng. Hahaha. Dasar pemilihan dosen pembimbing dari
kegantengannya kelak sedikit membuatku ingin memecahkan kepala *bohong.

Seperti layaknya mencari jodoh buat nikah, sama dengan mencari dosen
pembimbing jangan sekali-kali melihat hanya dari sisi kegantengan atau kecantikan
semata. Ingatlah ganteng dan cantik itu relatif dan tidak abadi kawan. Hahaha.

Sejak hari itu, sejak aku memutuskan untuk ikut KBK bersangkutan hidup skripsiku
berubah. Dengan proses rebutan yang sengit dan perjuangan temanku yang gigih
membetotku untuk segera mendaftar sebelum keduluan yang lainnya, akhirnya
kami mendaftar. Kami berdua.

Episode Ketemuan
Setelah kuota terpenuhi, tak lama setelah aku mendaftar *pendaftar terakhir
hahaha) kami sekelompok penelitian dikumpulkan bersama calon pembimbing
kami. Kami bersembilan, sore-sore ketika jam kantor sudah tutup sekitar jam 4an
lah yaa, di ruang tamu kajur, kami bersembilan ceritanya ketemuan untuk
mendapatkan arahan mengenai penelitian yang akan kami jalankan. Ternyata oh
ternyata, setelah panjang lebar capruksana capruk sini, kesimpulan yang
kudapatkan penelitian yang akan kulaksanakan dalam kelompok penelitian ini sama
dengan judul proposal yang akan kuusulkan dan ga jadi hanya saja lebih luas
cakupannya. Yang membuat sedikit lebih tertarik adalah materi yang akan diangkat
adalah sesuai pula dengan angan-anganku. Ngomong-ngomong aku belum
menceritakan sesuatu angan-anganku tentang skripsi. Baiklah, aku ceritakan seulas
di sini. Aku salah satu orang penggemar kebudayaan khususnya kebudayaan dari
mana aku berasal. Yoyoi, kebudayaan jawa. Bagiku budaya adalah salah satu hal
yang harus selalu diwariskan dan penuh dengan nilai-nilai luhur yang semakin
banyak ditinggalkan oleh manusia-manusia masa kini yang katanya manusia
modern tersebut.

Padahal nilai-nilai yang mereka tanamkan dan agung-agungkan dengan


memandang sebelah mata kebudayaan itu, tak lebih dari nilai-nilai yang
mengagungkan nafsu.

Memang penilaian hanya sebelah pihak, karena sebenarnya ada juga nilai-nilai
positif dari gaya hidup modern itu. Akan tetapi, manusia-manusia Indonesia yang
pada kaget kemodernan akhirnya hanya sebagian saja mengambil, mengadopsi
tanpa memilih dan memilah mana yang dapat diterima dalam adat ketimuran yang
terkenal dengan keluhurannya dan mana yang tidak baik untuk dilaksanakan.
Dengan semakin berkembangnya zaman, kebudayaan asli daerah benar-benar
semakin terpinggirkan. Itulah mengapa, dengan keinginan yang menggebu sangat
ingin mengangkat salah satu kebudayaan sekitar daerahku sebagai bahan skripsiku.
Yatta,, ternyata keris dan budaya penjamasannya *mandiin keris) menjadi temaku
dalam pembuatan skripsi dengan kelompok ini. Dengan muka flat alias datar-datar
menerima tema itu, karena masih terpengaruh oleh suasana kejiwaan *halah)
berkaitan dengan skripsi. Ceritanya ada tiga tema, yaitu nano, batik dan keris.

Dengan berharap cemas, karena aku bakal males banget kalo dapet nano, atau
dapet batik walau konteksnya seru tapi materinya ga rame, jadi keris adalah salah
satu yang paling menarik diantara tiga konteks yang ditawarkan. Masalahnya aku
menjadi yang harus terakhir memilih dengan kondisi gw duduk di ujung.
Alamak, please dont make me fall in pieces again *nyanyi lalala). Pada akhirnya
keris jatuh ditanganku tapi alamak bukan keris atau nanao atau batik ternyata yang
membuat fall in pieces, ternyata 3 orang yang dapet keris penelitiannya adalah
melanjutkan penelitian kakak tingkat kami yang sebelumnya. Rasanya seperti
terbang melayang tinggi lalu dijatuhkan ke tanah sampai mati eh pingsen aja deh
haha. Itu artinya, penelitian ini ga akan bisa aku bawa on my style. Hopsyah,, what
the bla bla bla bingits lah *AlayMode). Yah akhirnya dengan ikhlas dan melapangkan
dada, judul ada di tangan masih dengan tekad bulat bagaimanapun akan kubuat
ini on my style hehehe. Ngotot,, itulah aku. Yiak. Nekat,, itu juga aku.. Akakak.

Pada akhirnya, *sekarang) menyadari Mulailah segala sesuatu yang akan kau
lakukan dengan niat yang tidak setengah-setengah, ketika sesuatu yang tidak kau
sukai harus kau jalankan maka berfikir positiflah dan nikmati perjalanannya. Niat
yang setengah-setengah dan pikiran negatif hanya akan menghambat perjalanan
dan menyakiti diri sendiri tanpa menyelesaikan masalah

Niat yang penuh, Hadapi, Hayati, Nikmati

Mengapa aku menuliskan kutipan buatanku sendiri *hahaha) barusan di atas? Itulah
memulai sesuatu dengan niat yang tidak penuh, dengan keengganan yang masih
menggantung berat, pikiran-pikiran negatif, membiarkan ketidaksukaan merajai
perjalanan. Ahahaha, tapi ingatlah semua ada hikmahnya, semua ada jalannya
masing-masing. :D

bersambung . . .

Cermi Sidang Skripsi Ikrima Catrik Pratiwi


Hai all
Saya ingin berbagi kisah tentang perjalanan dibalik layar Skripsi saya..

> Masih menunggu


Di Semester ke 8 ku yang jatuh di tahun ajaran 2013/2014, aku senang sekali akan segera mengambil skripsi.
Tapi. Hmmm tak disangka-sangka ada peraturan baru yang menyebutkan mahasiswa Perguruan Tinggi
Raharja tidak bisa mengambil Skripsi jika masih ada mata kuliah. Ops saya pun tidak bisa mengambil skripsi
karena masih ada beberapa sks. Akhirnya saya ditinggal beberapa teman seperjuangan saya yang sudah
mulai mengambil skripsi. Oh ini menyebalkan sekali, karena saya tidak bisa menyelesaikan kuliah saya tepat
waktu.
Mulai timbul penyesalan saya karena tidak pernah mengambil kuliah Semester Pendek So buat kalian kalian
yang masih di semester awal jangan sampai melewatkan Semester Pendek, jangan menyia-nyiakan
kesempatan yang diberikan kampus guys
> Pertemuan Pertama Skripsi
Akhirnya semester 9 saya datang di tahun ajaran 2014/2015 (agak malu ni sebut semester 9)..
Dan akhirnya, Im coming skripsi
Saya langsung memikirkan siapa ya yang jadi dosen pembimbing kedua saya? Karena untuk dosen pertama
saya tetap tak pindah ke lain hati yaitu Bapak Oleh Soleh., M.M.S.I yang sudah membimbing saya dari
semenjak KKP. Yang kedua akhirnya saya memutuskan pilihan saya ke Ibu Meta Amalya Dewi., M.Kom.
Ternyata benar ya gosip itu, kalau Ibu Meta itu sangat ramah, baik hati, perhatian pula Hmmm semangat
saya jadi menggebu-gebu untuk segera menyelesaikan Skripsi, seperti orang yang sedang jatuh cinta.. hehehe

> Pertemuan Singkat Big Data


Saya sangat menyukai tantangan. Kali ini saya ditantang untuk mengambil Big Data. Tentu saya sangat
tertarik, Big Data ini topik yang lagi hangat-hangatnya lo guys, Google pun sudah mengembangkan tentang
konsep Big Data ini. Tapi sayang, saya akhirnya menyerah, karena sangat sulit untuk mengaplikasikan di
programingnya, dan data warehouse yang dipakai juga sudah bukan lagi SQL tapi NoSQL (Not Only SQL).
Semoga lain kali saya bisa mengenal lebih dalam tentang Big Data.
> Harus Beda
Akhirnya setelah berpisah dengan Big Data, saya mengambil konsep SIE (Sistem Informasi Eksekutif), tapi SIE
ini sudah banyak yang mengambil untuk observasi. Jadi saya tambahkan konsep MOLAP (Multidimensional
Analytical Online Processing), nah ini yang membuat SIE saya berbeda dengan yang lain, jadi nantinya SIE
saya akan bisa melihat data dari beberapa sisi tidak hanya satu sisi saja.
> Lancar Seperti Jalan Tol
Mulailah saya menulis proposal observasi dan mengajukan ke PT. Trijaya Union. Bersyukur proposal saya
diterima dan dapat ijin observasi di PT. Trijaya Union dengan stakeholder Bapak Supriyadi., SH. Kebetulan
saya memang sebelumnya sudah bekerja di PT. Trijaya Union. Ini salah satu strategi saya agar lebih mudah
mengatur waktu antara kuliah, bekerja dan observasi saya. Karena mungkin kalau saya mengambil observasi
ditempat lain, saya harus mengorbankan pekerjaan saya, yang dimana hasil dari bekerja inilah saya dapat
membiayai kuliah saya.

Lalu saya melakukan wawancara dengan stakeholder,


ternyata di PT. Trijaya Union ingin sekali memiliki aplikasi yang dapat memonitoring kinerja perusahaan.

Akhirnya saya berpikir metode analisa yang cocok. Taraaa bertemulah saya dengan Balanced Scorecard
metode analisis yang memang terkenal untuk mengetahui kinerja perusahaan.
Perjalanan saya lancar dari observasi, study pustaka, wawancara, penulisan skripsi dari BAB I sampai BAB III.
Karena sekarang bimbingan tidak harus bertemu secara langsung, sering juga saya melakukan bimbingan
melalui email Rinfo saya dengan dosen pembimbing saya. Baru setelah hari libur seperti sabtu dan minggu
saya bimbingan secara langsung atau grup ke kampus tercinta atau kerumah dosen pembimbing yang
kebetulan tidak jauh dari tempat tinggal saya. Whussszzz skripsi saya sudah sampai ke BAB III hanya dengan
waktu yang cukup singkat.
> Down
Lanjut ke BAB IV, saya mulai mengerjakan program. Saya menggunakan bahasa pemrograman PHP.
Hmmm Database ok, Design ok, memunculkan grafik lebih dari satu dalam satu interface dengan data grafik
yang ditampilkan berbeda beda, nah lo saya menemui hambatan disini. Kepala saya rasanya mau pecah,
saya bertanya kesana kemari kepada teman-teman seperjuangan, teman kerja dan kakak senior. Help me
please!
Cukup sulit, dan cukup lama. Beberapa orang ada yang mencibir saya. Ah lagian ribet si kamu, selalu ingin
beda, kita kan mahasiswa malam ga hanya kuliah, tapi kerja juga, ga banyak waktu skripsi yang ribet-ribet,
salah sendiri sih. Im feel down, bahkan saya mulai menyalahkan diri sendiri, mungkin orang itu benar, saya
terlalu pede ingin membuat sesuatu yang selalu berbeda dengan yang lain. Saya mulai menangis. Apa saya
harus menyerah untuk kedua kalinya?
> My Hero
Disaat seperti ini, keluarga saya memberikan doa tak ada hentinya kepada saya, walaupun saya dari
kampung, saya pasti bisa sukses. Harus. Sahabat-sahabat saya selalu mendukung penuh. Dan dosen
pembiming saya selalu memotivasi saya, kamu pasti bisa. Oh thank you so much all, I love you, dan merekalah
pahlawan dalam skripsi saya hingga bisa menyelesaikan skripsi saya, dan akhirnya saya bertemu highchart
yang membantu saya untuk menampilkan grafik yang lama saya cari.
> Pengumpulan Hard cover
Jreng jreng, akhirnya skripsi saya selesai, atau lebih tepatnya BAB I V yang selesai. Pada saat mulai dekat
dengan batas akhir pengumpulan pdf skripsi, saya mulai sadar, hal hal kecil telah saya abaikan, seperti daftar
pustaka, kata pengantar, daftar isi, dan sebagainya. Dan terimalah akibatnya, saya tancap gas untuk
menyelesaikan semuanya. Dan akhirnya selesai dengan waktu yang mepet. Di hari terakhir pengumpulan,
ternyata file pdf saya terlalu besar dan harus dikompres. So guys buat kalian-kalian yang sedang skripsi atau
akan skripsi belajarlah dari kesalahan saya ya, jangan mengabaikan hal-hal kecil tadi, dan beri waktu beberapa
hari, jadi jangan kumpulkan di hari terakhir, karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi. So ketika ada revisi,
kita masih punya waktu.
> Menuju Sidang

Perjalanan sudah sampai di titik tengah. Mulai saya mempersiapkan untuk event Raharja Career dan
menyelesaikan widuri saya. Semua berjalan lancar, seru dan meriah. Dan Akhirnya tibalah pengumuman
sidang. Hore saya dapat hari Rabu, 4 Maret 2015. Saatnya melakukan final presentasi sidang dengan dosen
pembimbing. Ternyata masih banyak kekurangan. Laptop saya sudah lola, presentasi saya kurang bagus,
belum punya pointer. Segera saya harus melakukan persiapan untuk penampilan presentasi sidang saya agar
tidak mengecewakan.
> Sidang. Maaf Aku Tak Sempurna
Dag dig dug, Dag Dig Dug Sidang di mulai, ternyata penguji saya adalah Bapak Ir. Untung Rahardja, M.T.I
(ketua penguji) atau biasa di panggi Pak UR, Bapak Hendra Kusumah, S. Kom sebagai penguji 1, dan Ibu
Meta Amalya Dewi, M.Kom sebagai penguji ke 2.

Di awal sidang dibacakan jumlah PO yang dipenuhi, dan saya hanya mendapatkan 85 poin. Sebelum
presentasi saya mendapat saran dari Pak UR untuk menggunakan slide Rinfo, so buat kalian yang masih
belum bertemu sidang, ada baiknya mulai mempelajari menggunakan slide Rinfo ya, karena dengan slide
Rinfo, slide yang kalian buat bisa dilihat secara online.
Presentasi berjalan lancar. Di sesi yang kedua yaitu tanya jawab, ternyata saya masih memiliki banyak
kekurangan. Kurang teliti, saya masih belum membuat biodata di page widuri, gambar saya tidak muncul, aduh
rasanya malu sekali. Dan pertanyaan dari Pak Hendra juga saya tidak bisa menjawab, saya sangat grogi,
apalagi setelah mendapat pertanyaan-pertanyaan dari Pak UR. Tapi untuk pertanyaan dari Ibu Meta saya
dapat menjawab. Jadi buat kalian yang akan bertemu sidang, persiapkan semuanya dengan matang ya.
Dan tanpa menunggu lama, hasil sidang saya keluar. Hore saya lulus, yah tapi lulus bersyarat dan harus
menyelesaikan revisi. Saya sangat bersyukur bisa mendapatkan nilai A- yang saya persembahkan untuk orang
tua saya. Maaf ya Pak, Bu nilai A saya tidak sempurna, ada (-)nya

> Revisi Sidang


Nah perjalan hampir selesai, kini 10 hari setelah sidang harus menyelesaikan revisi sidang & hardcover.
Awalnya terasa cukup sulit, tapi akhirnya saya diinvite ke grup Sidang UR. Sangat melegakan, disitu saya bisa
langsung membahas tentang revisi sidang dan bertanya-tanya. Oiya saya juga diinvite ke Rinfo Call, dan
setiap pagi mendapat reminder. Belum lagi ada Indri, Puji, Eka, dan Lia yang selalu ada memberikan panduan.
Hmmm seperti punya pelayanan VIP, alhasil revisi sidang pun jadi lebih mudah

Pengalaman berdarah -darah membuat Skripsi


S1 Psikologi Pendidikan
15

Apr

Assalamualaikum
Sahabat yang budiman, kali ini saya akan bercerita mengenai sebuah perjuangan heroik,
saat saya membuat Skripsi. Pada awalnya saat semester 10 atau tepatnya 5 tahun berada di
kampus, saya sudah vakum kuliah, dalam arti tidak ada kuliah tatap muka dan tinggal
menyelesaikan skripsi. Tapi hasrat untuk menyelesaikan skripsi masih lemah, ditambah saat
semester akhir saya memutuskan untuk bekerja. Dan yang terjadi skripsi akhirnya menjadi
terbengkalai dan beberapa amanah di organisasi kampus juga terbengkalai. Namun niat
untuk menyusun skripsi masih ada walaupun lemah.
Sampai pada akhirnya ada sebuh kejadian menarik, yaki saat saya sedang online di situs
jejaring social facebook, saya mendapati seorang motivator terkenal juga sedang online, dan
terlintas dalam benak saya untuk meminta kata-kata motivasi dari motivator tersebut agar
saya tergerak untuk segera menyusun skripsi saya. Kemudian percakapan terjadi :
Saya : Assalamualaikum ustadz!!
AD : Walaikumsalam.. salam super!!
Saya : Ustadz boleh Tanya?
AD : Silahkan,..
Saya: Bisa minta motivasi dari anda, agar saya tergerak segera untuk menyelesaikan skripsi
saya?
AD: .. (sedang mengetik)
AD : janganlah membuat kecewe orang-orang yang telah berkorban banyak buat anda, dan
takutlah bila nanti anda wisuda, anda tidak bisa berfoto bareng dengan orang yang paling
berjasa yaitu orang tua anda, karena anda selalu menunda membuat skripsi
Saya : Jleeb. (dalam hati: bener banget, klw saya tak segera menyelesaikan
skripsi saya, bisa jadi orang tua saya sudah tiada sebelum saya lulus, dan orang tua saya
nanti tidak bisa melihat anaknya menggunakan toga)

Subhanallah, akhirnya setelah kejadian tersebut hati saya benar-benar tergerak. Dan
kemudian langsung besoknya saya menyusun strategi untuk menyusun skripsi saya
kembali. Tapi, ternyata batas menyusun skripsi tinggal 3 bulan lagi, sedangkan saya sudah
vakum konsultasi skripsi sudah 1 semester dan belum di setujui satu bab pun. Tapi dengan
semangat yang membara saya terus melakukan ikhtiar saya agar skripsi saya selesai,
kemudian langkah pertama saya menelepon Dosen pembimbing pertama yang terkenal
killer, dan akhirnya sepakat untuk mngoreksi skripsi saya kembali mulai dari bab 1 di
kampus.
Saat baru pertama bertemu hati saya dag dig dug deer, karena dari wajahnya dosen saya
terlihat tidak begitu dalam keadaan senang, dan saya pun menyerahkan bab 1 saya di
rumah dosen saya. Kemudian dosen saya berjanji akan mengoreksinya kesokan harinya.
Saat pulang dari rumah dosen saya, kebetulan beliau menawari tumpangan dengan
mobilnya sampai di suatu jalan di pondok gede, saat di mobil saya berbincang-bincang
dengan dosen saya dan ia menanyakan tentang sebab-sebab kevakuman saya selama ini,
dan tiba-tiba beliau bilang nampaknya saya tidak bisa lulus semester ini, karena waktu
menyelesaikan skripsi hanya tinggal 2,5 bulan lagi, kamudian saya bertanya: wah, bener bu
saya tidak bisa lulus semester ini? Dosen : iya betul itu, dan sangat imposibble kamu bisa
lulus semester ini. Waktunya sangat mepet, apalagi kamu belum penelitian. Jleeb akhirnya
saya sempat down. Tapi dalam hati saya berfikir (man jadda wa jadda, siapa bersungguhsungguh ia pasti akan mendapatkannya.) dalam hati: (yang bilang tidak mungkin hanyalah
dosen saya, dia seorang manusia biasa, dan saya punya Allah yang bisa merubah
segalanya, membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin) dan pada ahirnya walaupun
dianggap tidak bisa selesai skripsi semester ini, saya tetap berusaha semaksimal mungkin
dan meminta pertolongan kepada Allah. Samapi akhirnya pertemuan kedua berlanjut dan
saya konsultasi di saat beliau sedang mengawas UAS di kelas. Saat melihat revisi bab 1 saya
di depan pintu kelas sambil mengawas UAS, tibaba terdengar suara.
Dosen : ini skripsi apa Koran?? bahasanya ngawur banget banyak kesalahan penulisan
dimana. Bahasanya bahasa purba, bahasa pasar tidak ilmiah sekali
Saya : Jjlleebb (dosen itu berbicara keras di depan mahasiswa lainnya adik tingkat saya,
malu nya luar binasa maaf luar biasa) saya dipermalukan di hadapan adik tingkat saya. Tapi
dalam hati saya mencoba sabar dan sabar.
Akhirnya saya disuruh untuk merevisi bab 1 saya dan bertemu kembali hari sabtu, tapi saya
bilang tidak bisa bu, karena saya ada acara pergi ke gunung 3 hari. Dosen : ya,.. terserah
kamu. Lebih mentingin skripsi apa naik gunung padahal saya naik gunung karena alasan
structural dan wajib bagi setiap anggotanya. Dan akhirnya disepakati saya bertemu hari
senin pagi di rumah beliau jam 9. Tapi tetep saya naik gunung untuk memenuhi kewajiban
saya sebagai anggota. Dan saat di gunung pun saya membawa skripsi saya di bungkus
dengan plastik agar tidak basah, dan di sela-sela acara kegiatan di gunung saya mencoba

merevisi bab 1 skripsi saya agar selesai sebelum hari senin pagi. Dan orang-orang di sekitar
saya yang turut naik gunung keheranan dengan saya. Sempat-sempatnya buat skripsi di
gunung, kata mereka. Tapi kalau sudah azzam di hati apapun akan dilalui. Akhirnya naik
gunung selesai tapi skripsi saya masih berantakan. Belum selesai dan kemudian pulang dari
gunung minggu malam dan skripsi belum selesai, padahal saya harus menyerahkan revisi
besok paginya. Kemudian malamnya saya mencari rental computer dan mencoba
memperbaiki skripsi saya,. Dan Alhamdulillah sudah hamper selesai bab 1 nya, tapi tiba-tiba
clep computer di rental mati dan saya belum ngesave skripsi saya, wah rasa kesal,
dongkol dan sabar bercampur jadi satu. Parahnya rental komputernya mau tutup. Wah
gaswat, akhirnya saya mencari rental computer lain tidak ada yang bisa, kemudian saya
akhirnya pergi ke secretariat organisasi di kampus yang saya ikuti, kebetulan di sana ada
computer. Dan mulailah saya memperbaikinya paragraph demi paragraph. Dan tanpa terasa
mata saya terpejam beberapa kali saat mengetik revisi skripsi karena rasa lelah habis naik
gunung dan ngantuk bercampur jadi satu. Dan pada akhirnya selesai juga dan besoknya
saya ke rumah dosen saya dengan rasa lelah yang luar biasa di tambah baju saya yang
belum ganti, akhirnya saya pakai jaket ke rumah dosen saya di bilangan pondok gede.
Cerita unik lainnya terjadi dengan dosen pembimbing 2 saya, yaitu saat sudah sampai bab 5
dan siap untuk seminar hasil. Saat itu saya menyerahkan skripsi saya ke DP (dosen
pembimbing) hari Kamis. Dan saya kebetulan hari sabtu sampai minggu ada acara di
puncak. Hari jumat pagi saya berangkat ke puncak bersama teman-teman satu organisasi
Islam, dan baru sampai di puncak jam 12 kemudian tiba-tiba ada sms masuk
Dosen : kesha ibu mau ketemu kamu hari ini juga jam 4 di STT Telkom Cipinang, skripsi
kamu masih banyak yang salah dan tidak layak untuk ikut seminar hasil jleeb,.
Saya : Haa hari ini?? Saya bergumam dalam hati. Kemudian saya membalas mohon maaf
bu, saya sedang di bogor untuk 3 hari, kira-kira ada hari lain bu?
Dosen : tidak ada hari lain, hari senin kamu kan seminar hasil, hari sabtu ibu libur
Saya : bingung (*^(&%*&*& memutar otak dan akhirnya nekat.)
Saya : baik bu, saya segera ke Jakarta, kemungkinan sampai di Jakarta jam 4 bu, kita
ketemu di Telkom cipinang ya..
Dosen : baik saya tunggu,..
Jeger,.. akhirnya saya meminjam motor teman saya untuk segera berangkat ke Jakarta saat
itu juga, padahal baru beberapa menit sampai di Puncak. Daan saat turun dari villa yang
cukup jauh dari jalan raya, saya terjatuh karena motor slip saat turunan di jalanan berbatu,
curam dan licin. Dengan kaki yang cukup sakit dan beberapa tetes darah keluar, saya
putuskan untuk kembali bertarung melawan kerasnya kehidupan dan bertarung untuk

segera menyelesaikan skripsi saya. Saat dalam perjalanan kemudian saya nyasar dan
diguyur hujan. Dan akhirnya saya tepat jam 4 sampai di tempat dimana saya berjanji
bertemu dengan Dosen saya, yaitu di Telkom Cipinang, saat bertemu kepala dan mata saya
kliyengan karena begitu lelahnya luar biasa. Dan saya sangat mengapresiasi Dosen
Pembimbing 2 saya yang rela menunggu cukup lama dengan suaminya di dalam mobil
padahal saya hanya seorang mahasiswa biasa,. Dan akhirnya saya konsultasi di dalam mobil
hanya sekitar 20 menit dan seperti biasa mendapatkan puluhan coretan di skripsi saya.
Setelah 20 menit konsultasi, akhirnya saya berangkat lagi ke Puncak Bogor menggunakan
motor. Dan sampai di tempat kegiatan jam 22.30 karena terjebak macet di akhir pekan. Well
singkat cerita dengan beberapa pengalaman yang harus menguras tenaga, mental, pikiran
dan biaya. Skripsi saya selesai dengan selamat hanya dengan waktu 2,5 bulan saja. Padahal
di awal saya distempel tidak dapat menyelesaikannya semester itu, tapi karena pertolongan
Allah dan kerja keras semua bisa terwujud dan saya bisa berfoto bareng dengan kedua
orang tua saya dengan penuh kebahagiaan di wisuda kesarjanaan tahun 2010. Next
perjuangan Tesis telah menanti di depan mata.. . its my next target
Impossible is nothing, everything is possible if you believe in Allah.
Ketidakmungkinan adalah omong kosong, segala sesuatu bisa terjadi jika kita percaya
kepada Allah.
Man Jadda wa Jadda, Kun Fayakun

Kisah Skripsi S1
FEBRUARY 22, 2012 JAESA

Assalamualaikum Wr. Wb.


Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadirat Allah yang karna dengan
rahmatnya.. hold on.. this statement is like heared the khotbah Jumat. Ga
usah deh kelamaan ya..
Pastinya udah banyak kisah-kisah religi yang di alami sama temen-temen
semua, nah ini cerita dari pengalaman pribadi saya dan kebetulan pada
masa-masa kritis yang dialami ketika mau keluar dari lubang jarum kelulusan
sarjana S1. Tulisan ini di publish dalam blog ini pada malam hari tanggal 22
Februari sehari sebelum tanggal 23 Februari 2012 dimana 23 tahun yang lalu
pada tanggal yang sama lahir bayi kecil, polos nan lucu hasil dari Ibu dan

Ayah saya hehe.


Bermula dibulan September ketika skripsi saya sudah sampai bab 2. Waktu
itu saya sudah mulai mencicil skripsi saya dari bulan Februari karena masih
kuliah. Kemudian setelah kuliah sudah beres semua pada bulan Juni sampai
Agustus saya mengikuti kompetisi pemilihan duta di Jakarta. Kemudian akhir
Agustus saya kembali ke kota pelajar-yang-selalu-bikin-rindu-karena-hargakulinernya-yang-sadislah-pokoknya, kenapa saya begitu menyenangi kota
tersebut? Boleh ditanyakan kepada teman-teman yang pernah kuliah disana,
pasti mereka ingin kembali ke Jogja. Dari akhir Agustus saya mulai kembali
membuka lembaran skripsi saya, waktu itu kembali ke sana berdua dengan
teman saya nyetir ganti-gantian. Saya ingat kepada pesan ibu saya bahwa
semakin jauh perjalanan semakin di Ijabah doanya oleh Allah SWT. Maka
dalam perjalanan saya berdoa supaya kembali ke Jakarta dengan Predikat
SE. Amiin
. Ketika kita banyak membaca akan lebih mudah dapat inspirasi untuk
menulis. Walaupun ada juga tipe penulis yang harus ke atas gunung bertapa
atau nemu inspirasi di kamar mandi.Akhirnya dibuka juga data keramat
yang berada di laptop saya. Data ini sangat keramat karena setiap
mahasiswa yang saya lihat semuanya punya nama favorit masing-masing,
mulai dari Godbless, Bismillah, alhamdulillah, skripsweet, sampai skripsh*t
juga ada hahaha.. mulailah saya membaca-baca kembali skripsi orang
supaya dapat inspirasi menulis lagi. Karena pembicara yang baik adalah
pendengar yang baik, begitu juga dengan penulis yang baik adalah pembaca
yang baik. Rasullullah SAW juga sudah memerintahkan hambanya.. iqra..
iqra.. iqra.. study kesehatan juga menganjurkan membaca buku sebelum
tidur itu lebih baik bagi kesehatan dari pada menonton televisi. Alangkah
lebih baik kebiasaan insomnia dihilangkan dengan membaca apapun itu
bacaannya
Alhamdulillah penulisan skripsi saya berjalan sangat lancar, entah kenapa
kemudahan itu datang secara tiba-tiba pertama saya mendapat kemudahan
untuk membagikan kuesioner di Internet kebetulan mengenai transaksi di
Internet, dan dosen saya termasuk yang mudah ditemui itu juga kebetulan
dikampus boleh memilih dosen jadi memilih yang terkenal baik saja.
kemudian pada akhir September saya merasa ragu-ragu untuk
menyelesaikan bab 4 ini karena belum ketemu hasil dari tabel yang harus
signifikan dan valid ini. Berkat dorongan keluarga juga pada saat itu ibu saya

berada dikota yang sama untuk menemani adik saya yang akan memulai
karirnya menjadi Dokter. Adik saya namanya Mia sekarang sedang belajar
kedokteran di UGM, dia lulus dari SMA unggulan di Jakarta Selatan tapi kalo
banjir libur, sebut saja SMA 8.. piss de :D. Sekalian deh si ibu doain saya
juga, cause the best weapon in the world is moms prayer. Kemudian pada
malam terakhir di bulan September saya mengerjakan bab 4 dan bab 5
ditambah shalat Tahajjud pada pagi harinya, Alhamdulillah semakin
mendapat pencerahan setelahnya. Pada pagi harinya dosen saya berkata
ini diganti sedikit kemudian langsung masuk ke akademik ya sembari
menandatangani skripsi saya yang akhirnya di ACC!
Selang setelah itu ada jeda kira-kira 2 minggu sebelum saya sidang. Nah ini
the next galau part *lebay, karena saat itu kondisi dimana mahasiswa tidak
dikasih tau jadwal sidang dan dosennya siapa. Malah ada salah satu teman
saya baru dikasih tau jadwalnya 2 hari sebelumnya, gimana gak makin degdegan yaa.. okelah dengan prinsip nothing to lose saya berharap
mendapatkan dosen yang baik dan juga jadwal yang agak jauh biar sempet
belajar. Saya dan teman-teman geng Oktober datang ke perpus setiap hari
untuk berbagi ilmu hingga muka kita semua seperti gulungan fotokopian
catetan kompre. Ini juga salah satu hal yang harus disoroti oleh mahasiswa
angkatan bawah karena catetan kompre itu tetap sama semenjak Tahun
1959 seperti berdirinya Gudeg bu Wirjo, kebayang ga ilmu dan
pertanyaannya sama sekali ga update.
Tibalah pengumuman dosen yang ditunggu-tunggu. Dan keberuntungan
jatuh dipihak saya karena 3 kali ganti dari tim penguji kompre saya. Yang
pertama saya mendapatkan dosen killer pembunuh bayaran yang katanya
pernah ngelempar skripsi mahasiswa ke dalam tong sampah. Ketika dapat
sms tersebut malam itu saya pun tidur dalam kondisi tidak tenang. Kedua
saya mendapatkan sms kembali dari akademik bahwa dosennya ganti
dengan komposisi yang masih agak sulit untuk lolos dari salah satu ujian
hidup ini, karena denger-denger salah satu dosen ini suka iseng dengan
mahasiswa. Dan terakhir saya mendapatkan sms kebahagiaan yang
membuat saya tidur nyenyak sambil peluk guling kesayangan. Yak keluarlah
nama-nama dosennya yang sudah fix yaitu pak Sony Warsono, pak herman
Legowo, dan pak Sumiyana selaku dosen pembimbing saya. Alhamdulillah
wa syukurilah semuanya terkenal dengan track record baik di FEB UGM. Pada
saat hari H pun bisa-bisanya ujian kompre rame-rame masuk berempat

dalam satu ruangan dan BOLEH BAWA CATETAN, nyerah deh! Mungkin kalau
anak kampus saya baca pada kesel kali ya
Ada pepatah yang mengatakan orang bodoh kalah dengan orang pintar,
orang pintar kalah dengan orang licik, orang licik kalah dengan orang
beruntung. Istilah Cinanya Hoki! hehe. ternyata keberuntungan itu bisa
diasah dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas. Salah satu ayat di
Al-Quran juga ada yang menyinggung tentang keberuntungan yaitu Surat AlMuminun yang artinya Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang
beriman semoga kita semua selalu masuk dalam orang-orang yang
beruntung Amin.
Sebagai penutup, dimana ada kemauan disitu ada jalan when there is a will,
there is a way isitilah itu yang selalu terulang-ulang dalam pikiran saya yang
berasal dari Almarhum nenek saya, semoga nenek selalu dijauhkan dari
siksa kubur dan masuk Surga. Kemudian ditambah lagi 3 kekuatan yaitu
Dhuha, Tahajjud, dan sedekah, InshaAllah apapun keinginan kita semua bisa
tercapai. Salah satu pelajaran berharga yang didapat dari skripsi yaitu
menjadi familiar dengan dunia tulis-menulis. Semoga ilmu yang telah saya
pelajari selama kuliah akan bermanfaat untuk masyarakat, bangssa, negara
dan dunia. Sampai jumpa di cerita berikutnya!
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai