Anda di halaman 1dari 28

Desain fungsi batang baja

berdasarkan gaya yang bekerja


padanya:
Batang Tarik
Batang Lentur
Batang Desak

Disain perencanaan batang meliputi desain


elemen dan sambungan.
Kelangsingan elemen harus diperhitungkan
untuk menghindari hilangnya kekuatan
akibat tekuk.

Penampang Elemen Tarik


Struktur Baja

Penampang Elemen Tekan


Struktur Baja

Penampang Elemen Lentur


Struktur Baja

BATANG TARIK

Tinjauan Batang Tarik


Keadaan paling efisien pada konstruksi
baja adalah terdapatnya gaya tarik pada
batang yang menghubungkan 2 (dua) titik
tertentu.
Ada kalanya, pada kondisi pembebanan
tertentu, batang tarik berubah menjadi
batang desak. Kalau hal ini terjadi, maka
efisiensi tersebut hilang.

Batang tarik sering dijumpai pada struktur baja sebagai


batang struktural pada rangka jembatan dan atap, serta
pada struktur rangka batang (frame work) baik bidang
maupun ruang seperti menara transmisi dan sistem
pengaku terhadap angin pada gedung bertingkat banyak.
Juga, batang ini sering berupa batang sekunder seperti
batang untuk memperkaku sistem lantai rangka batang
atau untuk penumpu antara pada sistem dinding berusuk.

Pada umumnya, pemakaian profil tunggal lebih


ekonomis dari pada profil tersusun. Tetapi
kadang-kadang profil tersusun dipakai dengan
beberapa alasan sebagai berikut :

Kapasitas tarik profil giling (rolled section)


tunggal tidak memadai.
Kekuatan profil tunggal tidak memadai
karena angka kelangsingannya ( L/r besar,
perbandingan panjang tekuk L danjari-jari
inersia minimum r).
Kombinasi
beban
tarik
dan
lentur
membutuhkan kekakuan lateral yang cukup.
Detail sambungan memerlukan penampang
tertentu.
Pertimbangan estetika.

Penampang Elemen Tarik


Struktur Baja

Perencanaan Batang Tarik


Penggunaan baja struktur yang paling
efisien adalah sebagai batang tarik, dimana
seluruh kekuatan batang dapat
dimobilisasikan secara optimal hingga
mencapai keruntuhan
Batang tarik adalah komponen struktur yang
memikul/ mentransfer gaya tarik antara dua
titik pada struktur
Suatu elemen direncanakan hanya memikul
gaya tarik jika:
Kekakuan lenturnya dapat diabaikan, seperti
pada kabel atau rod.
Kondisi sambungan dan pembebanan hanya
menimbulkan gaya aksial pada elemen, seperti
pada elemen rangka batang

Luas Batang Tarik


Elemen Batang Tarik:
Elemen Struktur yang memikul gaya aksial tarik
Gaya aksial tarik bekerja tegak lurus pada penampang
Bentuk Profil Tipikal Batang Tarik:
Profil Tunggal : bulat (pipa), batangan (strip), siku, kanal, H atau I, T dll.
Profil Majemuk Tersusun : dobel siku, dobel kanal dll.

Dalam perhitungan tegangan yang terjadi pada batang tarik


harus diperhitungkan luas penampang bersih (netto) dari batang
tarik tersebut.
Luas bersih (netto / effektif) = Luas kotor Luas lubang untuk alat
penyambung.

Tegangan Aksial (normal) Batang Tarik


Desain Tegangan Kerja/Elastik/Tegangan Izin dengan Allowable
Stress Design:
Desain tegangan tarik :

Dengan demikian, luas penampang netto profil baja Anetto dapat


dihitung sebagai :

dimana Starik = gaya batang tarik


Anetto = luas penampang bersih
= tegangan izin (dasar) material baja

Angka Kelangsingan Batang Tarik


Angka kelangsingan batang tarik dapat digunakan sebagai parameter desain
kekakuan batang tarik, yaitu

dimana

dimana

= angka kelangsingan batang tarik (tanpa dimensi)


Lbatang
= panjang batang tarik (satuan panjang)
imin =jari-jari girasi minimum penampang batang tarik (satuan panjang)
Imin = momen inersia minimum penampang batang tarik
A = luas penampang batang tarik.

Menurut PPBBI 1984 angka kelangsingan


batang tarik dibatasi sebagai berikut:

Luas Penampang Efektif:


Ae = A x U
Selain uraian tersebut di atas , ketentuan di bawah ini dapat digunakan :
a. Penampang-I (W, M, S pada AISC manual) dengan b/h > 2/3
atau penampang T yang dipotong dari penampang I ini dan
Sambungan pada plat sayap dengan n baut > 3 per baris (arah gaya)
U = 0.90
b. Seperti butir a., tetapi untuk b/h < 2/3, termasuk penampang tersusun:
U = 0.85
c. Semua penampang dengan banyak baut = 2 per-baris (arah gaya) :
U = 0.75

Luas Penampang Efektif


Penentuan L untuk perhitungan U pada lubang baut zigzag

Luas Penampang Efektif


Penentuan L untuk perhitungan U pada sambungan las

Luas Penampang Efektif


Penentuan x untuk perhitungan U
untuk beberapa kasus sambungan

Kelangsingan Batang Tarik


Batasan kelangsingan yang dianjurkar dalam peraturan ditentukan berdasarkan
pengalaman, engineering judgment dan kondisi-kondisi praktis untuk:
a. Menghindari kesulitan handling dan meminimalkan kerusakan dalam
fabrikasi, transportasi dan tahap konstruksi
b. Menghindari kendor (sag yang berlebih) akibat berat sendiri batang
c. Menghindari getaran
Batasan kelangsingan, ditentukan sebagai berikut:
< 240 , untuk komponen utama
< 300 , untuk komponen sekunder
dimana : = L/i
L = panjang batang tarik
I min
i =
A
Untuk batang bulat, diameter dibatasi sebesar l/d < 500

Contoh:
A. Kuat Tarik Rencana
Sebuah batang tarik berupa pelat (2 x 15) cm disambungkan ke pelat
berukuran (2x30) cm dengan las memanjang sepanjang 20 cm pada
kedua sisinya, seperti terlihat pada gambar. Kedua plat yang
disambung terbuat dari bahan yang sama :
fy = 2400 kg/cm2, fu = 4000 kg/cm2.
Berapa beban rencana, Nu, yang dapat dipikul batang tarik ?
P

30 cm

15 cm
2 cm
2 cm

20 cm

Contoh:
A. Kuat Tarik Rencana
Jawab:
Karena kedua plat yang disambung terbuat dari bahan yang sama, maka beban rencana
akan ditentukan oleh kuat tarik plat yang lebih kecil luas penampangnya, yaitu plat 2x15.
Kriteria disain :
Nu < Nn
Kekuatan pelat, Nn ditentukan dari kondisi batas leleh dan fraktur :
a. Plat leleh :
Nu = Nn = 0.9 fy Ag
= 0.9 (2400 kg/cm2) ( 2x15 cm2)

64.8 ton

b. Plat fraktur :
Nu = Nn = 0.75 fu Ae
dimana : A = Ag = 2 x 15 cm2 = 30 cm2
l/w = 20/15 = 1.33, jadi U diambil 0.75
Ae = A U = (30 cm2) (0.75) = 22.5 cm2
Nu

= 0.75 (4000 kg/cm2) (22.5 cm2)

67.5 ton

Dari kedua nilai kuat rencana, Nu, yang menentukan adalah nilai yang lebih kecil.
Nu < 64.8 ton.

Contoh:
B. Disain Penampang
Gaya yang harus dipikul batang tarik sepanjang 10 meter, adalah :
Beban mati: Pd = 50 ton
Beban hidup: Pl = 40 ton.
Rencanakan penampang batang tarik yang terbuat dari penampang I dengan
fy = 2400 kg/cm2
fu = 4000 kg/cm2
dengan kombinasi beban:
1.4 Pd
1.2 Pd + 1.6 Pl
Jawab :
Menghitung Beban
Beban rencana terfaktor, Nu:
Nu1 = 1.4 Pd
Nu2 = 1.2 Pd + 1.6 Pl
Nu2 menentukan.

= 1.4 (50 ton)


= 1.2 (50 ton) + 1.6 (40 ton)

= 70 ton
= 124 ton

Contoh:
B. Disain Penampang
Menghitung Ag minimum :
1. Kondisi leleh:

Nu < fy Ag
Ag min =

2. Kondisi Fraktur :
An >

124 ton
0.9 24000 ton 2

Nu < fu Ae = fu An U
124 ton
0.75 400x100 ton 2 0.9

m
An > 45.93 cm2

57.41 cm2

Contoh:
B. Disain Penampang
Untuk batang - I disambung pada kedua sayapnya seperti pada gambar:

U = 0.90

untuk

b/h > 2/3

Berdasarkan Ag > 57.41 cm2, ambil IWF-200, tf = 12 mm


lubang baut: d = 2.5 cm
Jumlah luas lubang baut pada satu irisan tegak lurus penampang
= 4 (2.5) (1.2) = 12 cm2
Maka dari kondisi fraktur diperoleh :
Ag min = An min + jumlah luas lubang baut
= 45.93 + 12 cm2
= 57.93 cm2

Contoh:
B. Disain Penampang
Dari kedua kondisi batas di atas, diambil harga terbesar :
Ag min = 57.93 cm2
Menghitung i-min untuk syarat kelangsingan:
imin = L/240 = 1000/240 cm = 4.17 cm
Ambil : IWF 200.200.8.12
Cek :

b/h = 1
> 2/3
Ag = 63.53 cm2 > 57.93 cm2
iy = 5.02 cm
> 4.17

OK
OK
OK (sedikit lebih boros)

Anda mungkin juga menyukai