Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN NEONATUS PADA By.

R DENGAN POST
LAPARATOMI HARI KE 10 INDIKASI ATRESIA DUODENUM
DI RUANG HCU NEONATUS RSUD Dr. MOEWARDI
A. PENGKAJIAN
1. Data Bayi
Nama bayi
Jenis kelamin
Tgl lahir/usia
Alamat
Tgl dirawat
Tgl interview/Jam
Nama orang tua
Usia ayah/ibu
Pendidikan ayah/ibu
Pekerjaan ayah/ibu
Diagnosa medis
2. Riwayat Bayi

: Bayi R
: Perempuan
: 03 Juni 2015/26 hari
: Sukoharjo, Jawa Tengah
: 7 Juni 2015
: 29 Juni 2015/08.00 WIB
: Tn. S/Ny.R
: 42/39 (tahun)
: SMA/SMA
: Swasta/IRT
: Post Laparatomi atas indikasi Atresia Duodenum

APGAR skor
Usia gestasi
Berat badan lahir/Panjang badan
Komplikasi

Tidak di kaji
39 Minggu
3000 gr/50 cm
Tidak ada komplikasi

3. Riwayat Ibu
Usia ibu
Gravida/Partus/Abortus
Jenis persalinan
Komplikasi kehamilan

39 tahun
G1 P0 A0
Pervaginam/Normal
Tidak ada komplikasi

4. Review System
No
Sistem
1. Umum

Hasil
Tingkat kesadaran S-5 (pasien menangis kuat, membuka mata,

2.

dan bergerak aktif)


Tampak pucat, tidak sianosis, tidak ada edema, turgor kulit kurang

Kulit

elastis serta tampak sedikit kering


3.

Kepala

Bentuk mesochepal, teraba datar pada fontanel anterior dan


25

4.

Mata

posterior
Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat kotoran pada mata, sklera
tidak ikterik kiri dan kanan, iris hitam, pupil isokor kiri dan kanan,

5.
6.

Hidung

konjungtiva tidak anemis


Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak terdapat kotoran, tidak ada

Telinga

pernapasan cuping hidung


Simetris kiri dan kanan, keadaan bersih (tidak ada kotoran),
puncak pinna terletak pada garis horizontal dengan kantus luar

7.
8.

Mulut
Leher

mata
tampak gerakan-gerakan menghisap dengan mulut dan lidah
Bentuk pendek, terdapat lipatan kulit, tidak teraba adanya
pembesaran kelenjar tiroid atau pembengkakan kelenjar getah

9. Dada
10. Pernafasan

bening (limfe).
Bentuk funnel chest, tidak ada massa tidak ada lecet
RR: 50 x/menit, suara nafas bronchial, tidak terdengar suara napas
tambahan, bayi berada dalam inkubator dengan suhu inkubator 35
0

11. Kardiovaskuler
12. Gastrointestinal

C
Nadi 150 X/Menit
Lingkar perut 29 cm, bentuk supel, teraba lunak, tidak kembung
(tidak terjadi distensi abdomen), bising/peristaltik usus 10
x/menit, tampak luka post op laparatomi sepanjang 8 cm keadaan
luka di bagian tengah masih terbuka dengan diameter 2 cm dan
terdapat pus di bagian tengah luka. Luka dibalut dengan
menggunakan kassa pada transverse supra umbilical (2 cm diatas

umbilicus) dengan keadaan luka tampak sedikit kemerahan.


13. Genitourinary
BAK 55 cc dalam 8 jam, warna kuning kental, bau khas amoniak
14. Gynekology
Klien berjenis kelamin perempuan
15. Muskuloskeletal Gerakan kuat, jumlah jari tangan kanan 5 dan kiri 5, jumlah jari
16. Neurologi
17. Endokrin

kaki kanan 5 dan kaki kiri 5, tonus otot tangan dan kaki kuat.
Tidak ada kejang, reflek mengenggam kuat
Tidak terjadi diaphoresis (keringat berlebih)

5. Pemeriksaan Fisik Neonatus


1.

Refleks
Babinski

Normal, jari-jari kaki bergerak saat telapak kaki digores

Berkedip

dengan pulpen
Pasien berkedip ketika diberikan rangsangan cahaya dan

Mata boneka

benda asing
Bola mata bergerak ketika kepala ditolehkan kesamping

26

2.
3

4.

5.

6.
7.

8.

Grasping

kanan dan iri


Normal, tangan bayi menggenggam saat telapak tangan

Moro
Pupil

dipegang dan menggenggam kuat


Normal, bayi terkejut saat tubuhnya disentuh
Normal, pupil bayi mengecil dan membesar ketika disorot

Rooting
Sucking

cahaya
Normal, mulut bayi mencari saat diberikan dot susu
Normal, mulut bayi mencari menghisap dot susu dengan

lemah.
Stepping
Tidak terkaji
Galant
Tidak terkaji
Pengukuran Umum
BB/PB
2800 gr/50 cm
LK/LD
30 cm/28 cm
Tanda Vital
Suhu aksila
37,5 0C
Denyut nadi
150 x/menit
Pernafasan
50 x/menit
Tekanan darah
SPO2
Postur
Terlentang saat tidur, kaki dan tangan fleksi, serta jari tangan
kadang berada didalam mulut bayi
Kulit
Warna
Ikterik.
Sianosis
Tidak ada sianosis
Tanda lahir
Tidak ada
Lanugo/Vernix caseosa Lanugo tidak ada. Vernix caseosa sudah tidak ada.
Turgor kulit
Kulit Tampak Pucat, sedikit kering, dan Kurang elastis
Edema
Tidak ada edema, baik pada ekstremitas, mata, maupun
wajah
Kepala
Fontanel Anterior
Teraba datar dan masih terbuka dengan ukuran 1,5 cm
Fontanel Posterior
Teraba datar dan terbuka dengan ukuran 0,8 cm
Mata
Kesimetrisan/
Simetris/ bersih/ putih
Kebersihan/Warna
Sklera/Iris
Sklera tidak ikterik kanan dan kiri/ iris berwarna hitam
Epichanthal
fold/Jarak Ada/ jarak kantus dalam 2,5 cm
kantus
Telinga
Bentuk/simetris/bersih
Letak pinna

Normal/ simetris/ bersih (tidak ada kotoran)


Puncak pina terletak pada garis horizontal dengan
kantus luar mata

9.

Hidung

27

Kepatenan

Bersih, tidak terpasang alat bantu pernapasan (nasal

nasal/Kotoran/Bersih
Nafas cuping hidung
10. Mulut
Bibir sumbing
Lidah
Salivasi
11. Leher
Bentuk
Gerakan
12. Dada
Bentuk
Diameter anteroposterior

kanul)
Tidak ada

& lateral
Retraksi/derajat
13. Paru-paru
Suara nafas

cm
Tidak ada retraksi sternum

Pernafasan

Tidak ada bibir sumbing


Merah muda, lembab, dan bersih
Ada, tidak terdapat hipersalivasi
Pendek dan adanya lipatan kulit dileher
Gerakan lemah, bergerak kekanan dan kekiri
Funnel chest
Diameter anteroposterior dan lateral sama, ukuran 10,1

Suara nafas bronchial, tidak terdengar suara napas


tambahan
RR: 50 x/menit, tidak menggunakan alat bantu
pernapasan, bayi berada dalam inkubator dengan suhu
inkubator 35 0C

14. Jantung
Letak apeks
Murmur
Pengisian kapiler
Nadi bronkhialis
Nadi femoralis
15. Abdomen
Bentuk/karakteristik

Afek terletak di ICS ke IV dan ke V Mid Klavikula


sinistra
Tidak ada
Capillary refill time (CRT) < 2 detik
Teraba kuat
Teraba kuat
Bentuk supel, teraba lunak, tidak kembung (tidak terjadi
distensi abdomen), tampak luka post op laparatomi
sepanjang 8 cm dan luka nampak terbuka di bagian
tengah dengan diameter 2 cm dan terdapat push di
bagian tengah luka, luka dibalut dengan menggunakan
kassa pada transverse supra umbilical (2 cm diatas
umbilicus) dengan keadaan luka tampak sedikit

Keadaan umbilikus
Peristaltik
Lingkar perut
Palpasi

kemerahan.
Sudah mengering
Terdengar 10 x/menit
Lingkar perut 29 cm
Tidak dikaji
Tida Dikaji

28

Tidak Dikaji
16. Genitalia
Labia
Meatus urinarius

Labia mayora lebih besar dari labia minora


Meatus uretra di bawah klitoris

17. Punggung dan Rektum


Tulang belakang

Tidak terjadi kelainan bentuk tulang belakang, seperti

Anus
18. Ekstremitas
Bentuk/kesimetrisan
Jumlah jari

kifosis atau skoliosis


Paten
Bentuk fleksi ekstermitas atas dan bawah/ekstermitas
atas dan bawah simetris kiri dan kanan
Jumlah jari tangan kanan 5 dan tangan kiri 5, jumlah

jari kaki kanan 5 dan kaki kiri 5


Rom
Gerak aktif
Tonus otot
Normal
Dislokasi
Tidak ada dislokasi
19. Neuromuskular
Tidak ada kejang/tremor, ekstremitas fleksi ketika diberi rangsangan

6. Riwayat Sosial
a. Struktur keluarga (Genogram)

29

3
2t
h

34t
h

By. R Umur 26 hari

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien

: Garis keturunan
: Garis pernikahan
----- : Tinggal serumah

: Meninggal dunia
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Budaya
Suku
Agama
Bahasa utama
Perencanaan makanan bayi
Masalah sosial yang penting
Hubungan orang tua dan bayi
Orang tua
Ibu
Ayah

:
:
:
:
:
:
:

Jawa
Jawa
Islam
Indonesia
ASI
Anak kandung

Tingkah laku ayah


Menyentuh, memeluk, berbicara, berkunjung, kontak mata,
menyusui
Berkunjung

i. Orang terdekat yang dapat dihubung


: Orang tua pasien
j. Orang tua berespon terhadap penyakit & hospitalisasi : Orang tua berharap
anaknya cepat sembuh.

7. Riwayat Anak Lain


Jenis kelamin anak
-

Riwayat persalinan
-

Riwayat imunisasi
-

8. Penatalaksanaan Operasi/Pembedahan
Telah dilakukan tindakan operasi laparatomy duodenoduodenoktomi pada
tanggal 19 juni 2015 pukul 10.00 di RSUD Dr.Moewardi Surakarta
9. Nutrisi saat ini
1)

Status nutrisi
A : BB/PB :
- Sebelum sakit : 3000 gr/50 cm
- Selama sakit
- Z score :

: 2800 gr/50 cm

2.8 1.7
3.2 2.8
= 1.1
0,4
30

= 2.75 (gizi kurang)


Mengalami penurunan berat badan 9 %

LP/LILA : 29 cm/11,5 cm
B : Hemoglobin : 13,6 g/dl (normal)
Hematokrit : 41 % (rendah)
Albumin

: 3,0 g/dl (rendah)

C : Pasien tampak kurus


: Konjungtiva Anemis
D : Diet : ASB : 40 CC / 3 Jam
Klien Hanya Mampu Menghabiskan 20 CC
ASI : Kesimpulan = Bayi R. Mengalami Kekurangan Nutrisi
10. Hasil Pemeriksaan Oesophagusgrafi (OMD) 8 juni - 2015
Kesimpulan = Tidak terdeteksi gambaran ileus pada foto ini
= Terpasang Gastric Tube dengan tip distal yang terproyeksi
Setinggi VL 2 sisi kiri
11. Hasil Pemeriksaan Oesophagusgrafi (OMD) 11 Juni - 2015
Kesimpulan = Kemungkinan hambatan parsial di bulbous duodenum DD
= Duodenal Band
= Stenosis Duodenum
12. Pemeriksaan Microbiology Chart Report 24 Juni - 2015
Kesimpulan = PUS 98 % Probality Escherichia Coli
13. Pemeriksaan Microbiology Chart Report 27 Juni - 2015
Kesimpulan = BLOOD 99% Probality Kuman Staphylococcus Epidermis
14. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium (24 juni 2015)
Jenis Pemeriksaan
Hematologi Rutin

Hasil

Satuan

Nilai Normal

Interpretasi

Hemoglobin

13,6

g/dl

13,4 - 19,8

Normal

Hematokrit

41

50 - 82

Rendah

Leukosit

11,4

ribu/ul

5,0 - 19,5

Normal

Trombosit

226

ribu/ul

150 - 450

Normal

Eritrosit

4,14

juta/ul

3,90 - 5,90

Normal

MCV

98,5

/um

80,0 - 96,0

Tinggi

MCH

32,9

pg

28,0 - 33,0

Normal

MCHC

33,4

g/dl

33,0 - 36,0

Normal

RDW

17,5

11,6 - 14,6

Tinggi

Index Eritrosit

31

HDW

2,8

g/dl

2,2 - 3,2

Tinggi

MPV

7,1

fl

7,2 - 11,1

Tinggi

PDW

60

25 - 65

Normal

Eosinofil

4,90

0,00 - 4,00

Tinggi

Basofil

0,10

0,00 - 1,00

Normal

Netrofil

64,30

18,00 - 74,00

Normal

Limfosit

21.60

60,00 - 66,00

Rendah

Monosit

6.40

0,00 - 6,00

Tinggi

Luc/Amc

2.60

Normal

3,0

g/dl

3,8 - 5,4

Rendah

Natrium darah

129

mmol/L

129 147

Normal

Kalium darah

5,0

mmol/L

3,6 6,1

Normal

Kalsium ion

1,31

mmol/L

1,17 1,29

Rendah

Hitung Jenis

Kimia Klinik
Albumin
Elektrolit

Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 01 Juli - 2015


Jenis Pemeriksaan
Hematologi Rutin

Hasil

Satuan

Nilai Normal

Interpretasi

Hemoglobin

10,8

g/dl

13,4 - 19,8

Rendah

Hematokrit

33

50 - 82

Rendah

18,5

ribu/ul

5,0 - 19,5

Normal

95

ribu/ul

150 - 450

Rendah

3.37

juta/ul

3,90 - 5,90

Normal

MCV

97,4

/um

80,0 - 96,0

Tinggi

MCH

32,0

pg

28,0 - 33,0

Normal

MCHC

32,8

g/dl

33,0 - 36,0

Normal

RDW

18,4

11,6 - 14,6

Tinggi

HDW

3.0

g/dl

2,2 - 3,2

Tinggi

MPV

7,7

fl

7,2 - 11,1

Tinggi

PDW

21

25 - 65

Normal

Leukosit
Trombosit
Eritrosit
Index Eritrosit

Hitung Jenis
32

Eosinofil

1.40

0,00 - 4,00

Normal

Basofil

0,30

0,00 - 1,00

Normal

Netrofil

50,30

18,00 - 74,00

Normal

Limfosit

34.60

60,00 - 66,00

Rendah

Monosit

6.40

0,00 - 6,00

Tinggi

Luc/Amc

5.20

Normal

2,3

g/dl

3,8 - 5,4

Rendah

Natrium darah

129

mmol/L

129 147

Normal

Kalium darah

5,0

mmol/L

3,6 6,1

Normal

Kalsium ion

1,31

mmol/L

1,17 1,29

Rendah

Kimia Klinik
Albumin
Elektrolit

15. Perhitungan Balance Cairan


a. Balance cairan tanggal 29 Juni 2015 (07.00-14.00)
Intake :
- IVFD DS 1/4 NS 12 TPM (faktor tetes 60)
- Injeksi Aminosteril 6,2 ml/jam
- Injeksi Lipofudin 1,2 ml/jam
- Injeksi Meropenem 60 mg/8 jam
- Injeksi Paracetamol 30mg/ 8 jam
- ASB (Formula) 40 cc/3 jam (selama 8 Jam)
- Jumlah
intake
ml
Output :
- BAK / 8 Jam

= 120 ml

- BAB

= 55 ml

Jumlah output
-

= 170 ml

IWL = 2,8 kg x 50 x 8 jam


24 jam
= 46,6 ml + 170 = 216,6
Balance cairan = Input - Output
= 219,4 216,6
= 2.8 ml (Tidak Mengalami kekurangan cairan)

33

= 96 ml
= 49,6 ml
= 9,6 ml
= 1,2 ml
= 3 ml
= 60 cc
= 219,4

b. tanggal 30 Juni 2015 (07.00-14.00)


Intake :
- IVFD DS 1/4 NS 12 TPM (faktor tetes 60)
- Injeksi Aminosteril 6,2 ml/jam
- Injeksi Lipofudin 1,2 ml/jam
- Injeksi Meropenem 60 mg/8 jam
- Injeksi Paracetamol 30mg/ 8 jam
- ASB (Formula) 40 cc/3 jam (selama 8 Jam)
- Jumlah
intake

= 96 ml
= 49,6 ml
= 9,6 ml
= 1,2 ml
= 3 ml
= 70 cc
= 229,4

ml
Output :
- BAK / 8 Jam

= 125 ml

- BAB

= 58 ml

Jumlah output
-

= 183 ml

IWL = 2,8 kg x 50 x 8 jam


24 jam
= 46,6 ml + 183 = 229,6
Balance cairan = Input - Output
= 229,4 229,6
= -0,2 ml (Tidak Mengalami kekurangan cairan berlebihan)

c. Balance cairan tanggal 1 Juli 2015 (14.00-21.30)


Intake :
- IVFD DS 1/4 NS 12 TPM (faktor tetes 60)
- Injeksi Aminosteril 6,2 ml/jam
- Injeksi Lipofudin 1,2 ml/jam
- Injeksi Meropenem 60 mg/8 jam
- Injeksi Paracetamol 30mg/ 8 jam
- ASB (Formula) 40 cc/3 jam (selama 8 Jam)
- Jumlah
intake

= 96 ml
= 49,6 ml
= 9,6 ml
= 1,2 ml
= 3 ml
= 60 cc
= 219,4

ml
Output :
- BAK / 8 Jam

= 110 ml

- BAB

= 52 ml

Jumlah output
-

= 162 ml

IWL = 2,8 kg x 50 x 8 jam


24 jam
= 46,6 ml + 165 = 211,6
Balance cairan = Input - Output
= 219,4 211,6
= 7.8 ml (Tidak Mengalami kekurangan cairan)

34

16. Terapi/Pengobatan
a. IVFD DS 1/4 NS 180 ml + D 40% 50 ml + KCL 5 Meq + ca gluconas 10 mg
12 TPM dengan menggunakan infuse pump
b. Injeksi aminosteril 6 gr (3gr/kg/hr) 150 ml/hr = 6,2 ml/jam Syring Pump
c. Injeksi lipofudin 20 gr (2gr/kg/hr) 30 ml/hr = 1,2 ml/jam Syring Pump
d. Injeksi Meropenem 60 mg/IV/8 jam
e. Injeksi Paracetamol 30 mg/IV/8 jam
f. ASI / ASB : 8 x 40 ml Mampu Menghabiskan 20ml / 3 jam
17. Resume Hasil Pengkajian
a. Riwayat masuk hingga saat ini
Pasien sebelumnya lahir di RS Swasta dengan kondisi lemah tangisan kuat,
riwayat persalinan secara pervagina normal spontan berat badan lahir 3000
gram panjang badan lahir 50 cm. pasien di rawat di RS Swasta Tersebut selama
4 hari dan diberikan terapi cairan IVFD DS 1/4 NS 12 TPM, injeksi Talfixim
150g/12 jam. Karena alasan keterbatasan fasilitas/sarana RS juga, pasien
kemudian dirujuk ke RS. Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 7 juni 2015
pasien sampai di IGD pkl. 15.15 WIB dengan diagnosa suspek atresia
duodenum dengan BB 3000 gram, terpasang orogastrik tube yang dialirkan
dengan residu berwarna kehijauan kental, O2 nasal kanal 1 L/M pemeriksaan
abdomen: supel, teraba lembek, perkusi terdengar bunyi timpani, serta
terdengar bising usus 10 x/menit pada saat diauskultasi. Bayi kemudian
dipindahkan ke ruangan rawat inap dan di rawat dirawat diruang HCU
Neonatus, dan pada tanggal 7 juni 2015 pukul 18.00 WIB. Pada tanggal 19 juni
2015 dilakukan tindakan operasi laparatomy duodenoduodenoktomi di ruang
Instalasi Bedah Sentral RS. Setelah operasi, Karena kondisi bayi dianggap
stabil setelah operasi, bayi kemudian dipindahkan kembali ke ruang HCU
Neonatus untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Saat ini pasien merupakan
postop hari ke 10 pada saat Pengkajian Kondisi bayi saat ini yaitu perawatan di
dalam inkubator dengan suhu inkubator 35 0C, terpasang IV line pada kaki
sebelah kanan, tampak luka post op laparatomi sepanjang 8 cm yang dibalut
dengan menggunakan kassa pada transverse supra umbilical (2 cm diatas
umbilicus)
b. Data fokus
2) Tingkat kesadaran S-5 (pasien menangis kuat, membuka mata, dan bergerak
aktif)
3) Tanda vital:
- HR : 150 x/menit
- Suhu : 37,5 0C
- RR : 50 x/menit
- SPO2 : 4) BB/PB : 2800 gram/50 cm (pasien tampak kurus)
35

5)
6)
7)
8)

Nilai Z Score 2,75 %, pasien mengalami kekurangan gizi 9 %


Lingkar perut 29 cm
Kulit tampak pucat dan sedikit kering, turgor kulit kurang elastis
Karakteristik abdomen : bentuk supel, teraba lunak, tidak kembung (tidak

terjadi distensi abdomen).


9) Terdapat luka post op laparatomi sepanjang 8 cm, Nampak luka terbuka di
bagian tengah luka dengan diameter 2 cm dan terdapat push di bagian tengah
luka, luka dibalut dengan menggunakan kassa pada transverse supra
umbilical (2 cm diatas umbilicus).
10) Pemeriksaan laboratorium : tanggal 24 juni 2015
- Hematokrit
: 41 %
(Rendah)
- Trombosit
: 495 ribu/ul (Tinggi)
- Albumin
: 3,0 g/dl
(Rendah)
- MCV
: 32,9 g/dl
(Rendah)
- Erosinofil
: 4,90 %
(Tinggi)
- Limfosit
: 21,60%
(Rendah)
- Monosit
: 6,40 %
(Tinggi)
- Glukosa Dara Sewaktu : 85 mg/dl (Tinggi)
- SGOT
: 37 u/l
(Tinggi)
11) Pemeriksaan Laboratorium Tanggal 1 Juli 2015
- Hemoglobin
: 10,8 g/dl
(Rendah)
- Hematokrit
: 33%
(Rendah)
- Trombosit
: 95 ribu/ul
(Rendah)
- Eritrosit
: 3.37 juta/ul
(Rendah)
- MCV
:97.4 /um
(Tinggi)
- MCHC
32.8 g/dl
(Rendah)
- RDW
: 18.4 %
(Tinggi)
- PDW
: 21 %
(Rendah)
- Limfosit
: 34.60 %
(Rendah)
- Albumin
: 2.3 g/dl
(Rendah)
- Glukosa Darah Sewaktu : 91 mg/dl
(Tinggi)
B. ANALISA DATA
N
o
1

Hari/
Tanggal
Senin
29-06-2015

Data

Etiologi

Problem

DS : --

Ketidak

Ketidakseimbangan

DO :

mampuan

nutrisi kurang dari

Bayi Tampak Menetek Tapi Tidak untuk


Lama, Susu Yang diberikan 40 ml / 3 mengabsorbsi
jam hanya di habiskan setengah 20 ml nutien
saja

Status nutrisi

A : BB/PB :
36

kebutuhan tubuh

Sebelum sakit : 3000 gr/ PB 50 cm


Selama sakit

: 2800 gr/ PB 50 cm

Z score :

2.8 1.7
3.2 2.8
= 1.1
0.4
= 2.75 (gizi kurang)
Mengalami penurunan berat badan 9 %
LP/LILA : 29 cm/11,5 cm
B : Hemoglobin : 13,6 g/dl (rendah)
Hematokrit : 41 % (rendah)
Albumin : 3,0 g/dl (rendah)
C : Pasien tampak kurus
: Konjungtiva Anemis
D : Diet : ASB : 40 CC / 3 Jam
Yang dihabiskan 20 ml/3 jam
-

Terapy 29 06 - 2015

Injeksi aminosteril 6 gr (3gr/kg/hr)

150 ml/hr = 6,2 ml/jam Syring Pump


Injeksi lipofudin 20 gr (2gr/kg/hr) 30
ml/hr = 1,2 ml/jam

Senin
29-06-2015

Syring Pump

DS : -

Imunosupresi
(Imunitas tidak

DO :

adekuat)
-

Tampak Ada Luka post op


laparatomi
umbilical
Nampak

di
8

bagian
cm

terbuka

dan
di

supra
luka
bagian

tengah dengan diameter 2 cm


dan terdapat pus di bagian

tengah luka
SB. 37,5 C
Lab tanggal 24 06 - 2015
Leukosit: 11,4 ribu/ul

(Normal)
Trombosit: 226 ribu/ul

(Normal)
Pemeriksaan

Microbyology
37

Infeksi

tanggal 24 dan 27 Juni 2015


PUS 98 % (Bakteri Probality

Escherichia Coli)
BLOOD 99% (Bakteri Kuman

Staphylococcus Epidermis)
Injeksi 29 06 -2015
- Injeksi Meropenem 60 mg/IV/8
jam
3.

Senin
29-06-2015

DS : --

Penyembuhan

DO :

luka yang tidak integritas kulit


-

Resiko

kerusakan

Tanda vital :
adekuat
HR : 150 x/menit S : 37,5 0C
RR : 50 x/menit
SPO2 : Luka Post Op Hari Ke 10
Terdapat luka post op laparatomi
sepanjang 8 cm yang dibalut dengan
menggunakan
transverse supra

kassa

pada

umbilical (2

cm

diatas umbilicus)
Luka tampak sedikit kemerahan,
luka tampak terbuka di bagian tengah
dengan diameter 2 cmn dan terdapat
pus di bagian tengah luka.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien.
2. Infeksi berhubungan dengan proses penyakit (limfositosis)
3. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penyembuhan luka yang
tidak adekuat.

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No

Diagnosa

Tujuan & Kriteria

Keperawatan

Hasil (NOC)

Intervensi Keperawatan (NIC)


Intervensi
Rasional
38

1.

Ketidakseimba

Setelah dilakukan

ngan nutrisi

tindakan keperawatan

kurang dari

selama 7 x 24 jam,

kebutuhan

diharapkan nutrisi

tubuh

seimbang dengan

berhubungan

kebutuhan tubuh

dengan intake

dengan kriteria hasil :

yang tidak

1. Adanya

adekuat

peningkatan berat
badan sesuai dengan
tujuan (kenaikan
BB 10 - 30
gram/hari)
2. Tidak ada tanda
tanda malnutrisi;
jumlah hemogloin
(13,4 - 19,8 g/dl),
hematokrit (50 - 82

1. Kaji intake pasien dalam 1. Sebagai data dasar


8 jam
2. Timbang BB pasien
setiap hari
3. Berikan ASI sesuai
indikasi (8 x 40 ml/jam)
4. Kolaborasi pemberian
nutrisi parenteral parsial
melalui syring pump

dalam merusmuskan
intervensi selanjutnya
2. Mengetahui status
nutrisi pasien
3. Agar suplai nutrisi bayi
terpenuhi
4. Memenuhi kebutuhan
nutrisi bayi

bagi pasien: Aminosteril


6% (3 gr/kg BB/jam)
Kecepatan 6,2 ml/jam,
Infuse lipofudin 20% (2
gr/kg/BB/jam)
Kecepatan 1,3 ml/jam
5. Monitor kadar albumin,

5. Mengetahui keadaan
nutrisi bayi

Hemoglobin, dan
Hematokrit

%) dan albumin
2

Infeksi

(3,8 5,4 g/dl)


Setelah diberikan

berhubungan

tindakan keperawatan

dengan proses

selama 3x 24 jam

tepat dapat mengetahui

penyakit

diharapkan klien bebas

secara dini dan

(limfositosis)

dari infeksi dengan


kriteria hasil :

1. Kaji tanda dan gejala


infeksi

2. Cuci tangan dengan


menggunakan handwash
ataupun handsrub

1. Jumlah leukosit
dalam batas normal
(5,0 19,5 ribu/ul)
2. Hemoglobin dalam

sebelum dan sesudah


memberikan tindakan
3. Gunakan sarung tangan

normal
- RR : 40-

gejala infeksi yang

mencegah terjadinya
infeksi yang berlanjut
2. untuk mencegah
pemindahan kuman
yang berada di tangan
ke tubuh klien.

saat melakukan tindakan


3. untuk mempertahankan

batas normal (13,4


- 19,8 g/dl)
3. TTV dalam batas

1. pengkajian tanda dan

4. Kaji temperature/suhu
klien

asepsis pada saat


memberikan perawatan
langsung.

39

60x/menit
Nadi : 120-140

x/menit
Suhu : 36,5-

37,5oC
4. Hasil kultur darah
(-) Tidak Terdapat
Bakteri Di dalam
Pus dan Blood

5. monitor jumlah leukosit


dan hemoglobin

4. peningkatan suhu
merupakan salah satu
gejala terjadinya

6. Kolaborasi dengan

infeksi
5. jumlah leukosit klien

dokter dalam pemberian

yang tinggi serta

antibiotic Meropenem

jumlah hemoglobin

60mg/8jam

yang rendah
merupakan tanda dari
infeksi
6. obat antibiotic untuk
menghambat dan
membunuh kuman
pathogen.

3.

Resiko

Setelah dilakukan

kerusakan

tindakan keperawatan

infeksi sistemik dan

infeksi yang dapat

integritas kulit

selama selama 2 x 24

lokal (inspeksi luka

dijadikan sebagai data

berhubungan

jam, diharapkan tidak

terhadap kemerahan,

dasar dalam

dengan

terjadi kerusakan

panas, drainase, dsb)

merusmuskan

penyembuhan

integritas kulit dengan

luka yang tidak kriteria hasil :


adekuat

1.

2.

Mencapai

1. Kaji tanda dan gejala

2. Cuci tangan setiap


sebelum dan sesudah

1. Mengetahui status

intervensi selanjutnya
2. Mencegah transimisi
mikroorganisme

penyembuhan luka

melakukan tindakan
3. Bersihkan dan ganti

3. Mencegah terjadinya

tepat waktu
Tidak terdapat

balutan luka setiap hari


4. Pertahankan kebersihan

infeksi luka
4. Mencegah

tanda dan gejala

inkubator bayi
5. Kolaborasi pemberian

infeksi (adanya
kemerahan, panas,
drainase/push pada

antibiotik sesuai
indikasi:
- Injeksi Meropenem

luka)
3.
Jumlah leukosit

60 mg/IV/

pertumbuhan
mikroorganisme dalam
inkubator bayi yang
dapat menyebabkan
terjadinya infeksi ada

dalam batas normal

bayi
5. Mencegah terjadinya

(5,0 - 19,5 ribu/ul)

infeksi pada luka

40

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari
Tanggal
Senin
29 Juni
2015

Jam

Implementasi

Respon

x.
1 08.20 Menimbang BB pasien setiap
hari

S:-

Paraf
Harda

O : Berat badan pasien 2800 gram

08.22 Memonitor kadar albumin,


Hemoglobin, dan Hematokrit

S:-

Harda

O : Albumin 3,0 g/dl (rendah)


Hemoglobin 13,6 g/dl (rendah)
Hematokrit 41 % (rendah)

03.00 Melakukan kolaborasi

S:-

pemberian nutrisi parenteral

O :Nutrisi Masuk Melalui Syring

parsial bagi pasien: Lipofudin

pump

41

Harda

20% (2 gr/kg BB/jam) 1,2


TPM
2

08.25 Mencuci tangan setiap sebelum


dan sesudah melakukan

S:-

Norman

O : Tangan tampak bersih

tindakan
09.19 Memonitor keadaan luka

S:-

Harda

O : Luka tampak sedikit kemerahan,


sedikit rembesan pada bagian ujung
luka, namun tidak ada push
09.23 Membersihkan dan mengganti
balutan luka setiap hari

S:-

Norman

O : Luka tampak bersih dan dibalut


dengan menggunakan kassa steril

09.24 Mempertahankan kebersihan


inkubator bayi

S:-

Norman

O : Inkubator bayi tampak bersih dan


rapi

08.00 Menjaga kebersihan inkubator

S:-

Harda

O : incubator selalu di bersihkan dan


di Rapikan setiap 4 jam sekali

10.20 Mengkaji tanda dan gejala


infeksi

S:-

Norman

O : Tampak Luka terbuka di bagian


tengah 2 cm, Masih Memerah dan
terdapat Push di bagian tengah luka.

10.25 Monitor jumlah leokosit dan


hemoglobin

Harda

S:O : leokosit 11,4 ribu, dan


hemoglobin 13,6 g/dl
Harda

10.30 Kaji temperature / suhu klien

S:O : SB 37,5 c

11.30 Cuci tangan dengan

S:-

42

Norman

menggunakan handwash

O : Perawat Mencuci tangannya

ataupun handsrub sebelum dan

menggunakan handsrub saat akan

sesudah memebrikan tindakan

memberikan ASI 40ml


Norman

11.40 Gunakan sarung tangan saat


melakukan tindakan

S:O : Perawat Memakai Sarung Tangan


Saat Mengganti Popok Pasien
S:-

14.00 Kolaborasi dalam pemberian

O : Injeksi Meropenem 60 mg/8jam

antibiotik
08.00 Menimbang BB pasien setiap

IV
S:-

hari
cc / 2 jam

30 juni

Harda

O : Berat badan pasien 2900 gram

08.05 Memberikan Asi pada klien 40

Selasa

Harda

S:O : pasien hanya menghabiskan 20

Harda

ml

2015
08.10 Melakukan kolaborasi

S:-

pemberian nutrisi parenteral

O : -Nutrisi Masuk Melalui Syring

parsial bagi pasien: Aminosteril

pump

Norman

6% (2 gr/kg BB/jam)
Kecepatan 4,3
ml/jam dan lipofudin 20 % (2 gr
/ kg / BB / jam) dengan
kecepatan 1,2 ml/jam dengan
2

menggunakan syring pump


08.12 Mencuci tangan setiap sebelum
dan sesudah melakukan

S:-

Norman

O : Tangan tampak bersih

Norman

S:-

Norman

tindakan
08.14 Memonitor keadaan luka

O : Luka tampak sedikit kemerahan,


tidak ada push
S:09.16 Membersihkan dan mengganti
balutan luka setiap hari

O : Luka tampak bersih dan dibalut


dengan menggunakan kassa steril

43

Norman

S:08.17 Mempertahankan kebersihan


inkubator bayi

O : Inkubator bayi tampak bersih dan

Norman

rapi
S:-

08.00 Melakukan kolaborasi

O : Pasien menangis kuat saat obat

pemberian antibiotik

Norman

dimasukkan

(Meropenem 60 mg/8 jam IV)


Melakukan kolaborasi

S:-

22.00 pemberian antibiotik

O : Pasien menangis kuat saat obat

(Meropenem 60 mg/jam IV)


3

08.15 Mengkaji tanda dan gejala


infeksi

Harda

dimasukkan
S:-

Norman

O : - tampak luka post op masih


terdapat push di bagian tengah

08.35 Kaji temperature / suhu klien

S:-

Harda

O : SB 37,8 C
09.18 Cuci tangan dengan

S:-

menggunakan handwash

O : sebelum Saat memberikan ASI

ataupun handsrub sebelum dan

kepada Pasien perawat mencuci

sesudah memebrikan tindakan

tangannya menggunakan handsrub

09.40 Gunakan sarung tangan saat


melakukan tindakan

S:-

Norman

Norman

O : perawat menggunakan sarung


tangan saat memperbaiki infus dan
merapikan incubator pasien

14.00 Kolaborasi dalam pemberian


antibiotic

S:O : Injeksi Meropenam 60mg/8jam


IV

44

Harda

14.30 Menimbang BB pasien setiap


hari

S:-

Harda

O : Berat badan pasien 2800 gram

14.50 Monitor kadar Albumin,

S:-

hematocrit, dan hemoglobin


Rabu

Harda

O :albumin 2.3 g/dl, hematocrit 33%


dan hemoglobin 10.8%

1 Juli -

16.00 Melakukan kolaborasi

2015

S:-

pemberian nutrisi parenteral

O : -Nutrisi Masuk Melalui Syring

parsial bagi pasien: Infuse

pump

Harda

Aminosteril 10% (2 gr/kg


BB/jam) Kecepatan 6,2
ml/jam dan lipofudin 30 cc/hari
dengan kecepatan 1.2 ml/jam
2

16.12 Mengkaji tanda dan gejala


infeksi

S:-

Norman

O : masih terdapat luka terbuka


diameter 2 cm di bagian tengah luka
dan luka masih tertutup kasa.

16.20 Kolaborasi Pemberian

S:-

Antibiotik

Norman

O :Injeksi Meropenem 60mg/8 jam


IV dan injeksi paracetamol 30
mg/8jam IV

16.35 Monitor jumlah leokosit dan


hemoglobin

S:-

Norman

O : Leokosit 18.5 ribu/ul dan


hemoglobin 10.8 g/dl

17.50 Kaji temperature / suhu klien

Norman

S:O : SB 37,6 C

17.10 Cuci tangan dengan

S:-

menggunakan handwash

O : perawat mencuci tangan saat

ataupun handsrub sebelum dan

memberikan ASI dengan handwash

Norman

sesudah memebrikan tindakan

18.00 Gunakan sarung tangan saat


45

S:-

Norman

melakukan tindakan

O : perawat menggunakan sarung


tangan saat membersihkan luka post
op

22.00 Kolaborasi dalam pemberian

S:-

antibiotik

Harda

O :Injeksi Meropenem 60 mg/8 Jam


IV dan injeksi paracetamol
30mg/8jam IV

F. EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/

No.

Jam

Tanggal
Senin

Dx
1

14.02

29-juni2015

Evaluasi
S :-

Paraf
Harda

O:
-

Pasien tampak kurus dan sering menangis

BB 2800 gram (tidak ada kenaikan BB)

Hemoglobin 13,6 g/dl (normal)

Hematokrit 41 % (rendah)

Albumin 3,0 (rendah)

A : Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi :

46

1. Timbang BB pasien setiap hari


2. Berikan ASI sesuai indikasi
3. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral parsial bagi
pasien: Infuse lipofudin 20% (3 gr/kg BB/jam)
Kecepatan 1,2 ml/jam dengan menggunakan syring pump
4. Monitor kadar albumin, Hemoglobin, dan Hematokrit
sesuai indikasi
2

14.05

S:-

Norman,

O:

Harda
-

Perawat mencuci tangan dengan menggunakan handwash


sebelum dan sesudah tindakan
Leukosit
: 11.4 ribu/ul
Hemoglobin : 13.6 g/dl
Suhu aksila : 37.5oC
Pesien diberikan terapi injeksi
- Meropenem 60mg / 8 jam IV

A : Masalah Infeksi Belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
-

14.20

Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


Monitor jumlah leukosit dan hemoglobin
Kaji temperature dan suhu klien

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic


S :O:
-

Tanda vital :
HR : 152 x/menit

S : 37,5 0C

RR : 45 x/menit

SPO2 : -

Badan pasien teraba hangat

Pasien dirawat dalam inkubator dengan suhu inkubator 35


0

A : Tidak terjadi kerusakan integritas kulit


P : Pertahankan intervensi :
1. Monitor tanda dan gejala infeksi baik sistemik maupun
lokal
2. Inspeksi luka terhadap kemerahan, panas, drainase, dsb
3. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah melakukan

47

tindakan
4. Bersihkan dan ganti balutan luka setiap hari
5. Pertahankan kebersihan inkubator bayi
1

14.02

Batasi pengunjung
S :-

Harda

O:
-

Pasien meminum/menghisap ASI pada botol susu dengan


kuat 60 ml/8 jam

Pasien tampak kurus dan sering menangis

BB 2900 gram (terjadi kenaikan BB 100 gram)

A : Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh teratasi


sebagian
P : Lanjutkan intervensi :
Selasa 30

1. Timbang BB pasien setiap hari


2. Berikan diet ASI sesuai indikasi
3. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral parsial bagi

juni 2015

pasien: Infuse Aminosteril 6% (3 gr/kg BB/jam)


Kecepatan 6,2 ml/jam dan lipofudin 20% (2 gr/kg)
kecepatan 1.2 ml/jamdengan menggunakan syring pump
4. Monitor kadar albumin, total protein, Hemoglobin, dan
Hematokrit sesuai indikasi
2

14.04

S:-

Harda

O:

Perawat mencuci tangan dengan menggunakan handwash


sebelum dan sesudah tindakan
Suhu aksila: 37,5oC
Pesien diberikan terapi injeksi
Meropenem 60mg / 8 jam IV

A : Masalah infeksi belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

14.10

1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


2. Monitor jumlah leukosit dan hemoglobin
3. Kaji temperature dan suhu klien
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic
S :O:
48

Norman

Tanda vital :
HR : 148 x/menit

S : 37,6 0C

RR : 42 x/menit

SPO2 : -

Badan pasien teraba hangat

Pasien dirawat dalam inkubator dengan suhu inkubator 35


0

Luka tampak bersih

A : Tidak terjadi kerusakan integritas kulit


P : Pertahankan intervensi :
1. Monitor tanda dan gejala infeksi baik sistemik maupun
2.
3.

lokal
Inspeksi luka terhadap kemerahan, panas, drainase, dsb
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah melakukan

4.
5.

tindakan
Bersihkan dan ganti balutan luka setiap hari
Pertahankan kebersihan inkubator bayi

Batasi pengunjung
1

21.05

S :-

Harda,

O:

Norman
-

Pasien meminum/mengisap ASI pada botol susu dengan


kuat

Pasien tampak kurus dan sering menangis

BB 2900 gram (kenaikan BB 100 gram)

Hemoglobin 10,8 g/dl (rendah)

Hematocrit 33 % (rendah)

Albumin 2,3 g/dl (rendah)

A : Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi
1. Timbang BB Pasien setiap hari
2. Berikan diet ASI sesuai indikasi
3. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral parsial bagi
pasien : infuse aminosteril 6% (3 gr/kg BB/jam)
kecepatan 6,2 ml/jam dan lipofudin 20% (2gr/kg)
kecepatan 1.2 ml/jam dengan menggunakan syring pump

49

4. Monitor kadar Albumin, hematocrit dan hemoglobin

21.10

S:-

Harda .

O:

norman
-

Perawat mencuci tangan dengan menggunakan handwash


sebelum dan sesudah tindakan
Leukosit
: 18.5 ribu/ul
Hemoglobin : 10.8 g/dl
Suhu aksila : 37,8oC
Pesien diberikan terapi injeksi
- Meropenem 60mg / 8 jam

A : Masalah infeksi belum teratasi


P : Lanjutkan Intervensi
-

Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan


Monitor jumlah leukosit dan hemoglobin
Kaji temperature dan suhu klien
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antibiotic

50

Anda mungkin juga menyukai