Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan akan informasi yang berkualitas bagi
seorang manajer pada masa sekarang ini mendorong
pentingnya pembuatan anggaran yang berkualitas dan
bermanfaat,

diperlukan

strategi

dalam

proses

penganggaran, strategi awal yang dilakukan salah


satunya dengan perencanaan anggaran. Perencanaan
anggaran dilakukan pada setiap perusahaan agar dapat
memberikan gambaran untuk masa yang akan datang.
Perencanaan anggaran juga diterapkan pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kab.
Bandung.
Perencanaan

anggaran

perusahaan

merupakan

penjabaran rencana kerja operasional dan program


investasi yang akan dilakukan oleh PDAM untuk masa
setahun mendatang. Perencanaan anggaran perlu disusun
sebagai acuan atau pedoman kerja yang harus diikuti oleh
manajemen

dalam

mencapai

tujuan

yang

telah

ditetapkan. Oleh karena itu, perencanaan anggaran harus

memperhatikan prinsip-prinsip, antara lain realistis, logis,


efektif, efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Perencanaan anggaran yang telah disusun dan
disetujui diharapkan dapat digunakan oleh manajemen
disemua unit kerja sebagai pedoman untuk melaksanakan
kegiatan secara terencana. Perencanaan anggaran, dapat
diproyeksikan kondisi keuangan dari bulan ke bulan
sehingga keputusan yang mengakibatkan pengeluaran
uang dapat direncanakan dengan lebih baik. Perencanaan
anggaran diharapkan pula dapat digunakan oleh Direksi
sebagai alat untuk mengendalikan kegiatan menuju pada
sasaran/target yang telah ditetapkan, disamping sebagai
alat pengawasan.
Pelaksanaan penelitian berlangsung mulai bulan
Maret 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009 selama
lebih kurang satu bulan. Kegiatan penelitian dilaksanakan
sesuai dengan kebijakan perusahaan yang mengizinkan
penulis melakukan penelitian sesuai dengan jadwal
kuliah.
Penulis melakukan penelitian di Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kab. Bandung yang
beralamatkan di Jalan Kolonel Masturi Km. 3 Cimahi.
Alasan penulis melakukan penelitian di PDAM Tirta

Raharja Kab. Bandung pada sub bagian anggaran adalah


untuk melaksanakan kerja praktek yang berhubungan
dengan judul kerja praktek.
Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul Tinjauan Sistem
Informasi Perencanaan Anggaran pada PDAM Tirta
Raharja Kab. Bandung.
1.2

Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek


Maksud dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah
untuk memperoleh data yang berkaitan dengan judul
Penulis yaitu Sistem Informasi Perencanaan Anggaran
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja
Kab. Bandung.
1.2.2 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan dari pelaksanaan kerja praktek ini
sebagai berikut:
A.

Untuk mengetahui fungsi yang terkait dalam


Sistem Informasi Perencanaan Anggaran pada

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta


Raharja Kab. Bandung.
B.

Untuk mengetahui dokumen dan catatan yang


terkait

dalam

Sistem

Informasi

Perencanaan

Anggaran pada Perusahaan Daerah Air Minum


(PDAM) Tirta Raharja Kab. Bandung.
C.

Untuk mengetahui prosedur yang terkait dalam


Sistem Informasi Perencanaan Anggaran pada
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Raharja Kab. Bandung.

1.3

Metode Kerja Praktek


Metode yang digunakan dalam membuat laporan

kerja praktek ini adalah dengan metode Semi Block


Release yaitu, suatu metode penelitian yang dilakukan
pada waktu tertentu dalam jangka waktu satu bulan.
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan
adalah:

A.

Observasi

Penulis melakukan pengamatan secara langsung


terhadap objek, yaitu kegiatan yang terkait dengan
judul Penulis.
B.

Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada
pejabat yang berkaitan dengan judul Penulis.

C.

Dokumentasi
Penulis

melakukan

pengumpulan

data

di

perusahaan yang berhubungan dengan Sistem


Informasi Perencanaan Anggaran.
D.

Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan beberapa referensi yaitu
buku Sistem Informasi Akuntansi, Analisa dan
Desain Sistem Informasi, juga buku Anggaran
sebagai referensi pendukung, serta pedoman dalam
penulisan laporan kerja praktek.

1.4 Kegunaan Kerja Praktek


Penulis berharap laporan kerja praktek ini dapat
bermanfaat bagi:
A.

Penulis

Penulis

dapat

membandingkan

dan

mengaplikasikan teori-teori yang Penulis terima


selama perkuliahan dengan kerja praktek yang
dilaksanakan
Bandung,

di PDAM Tirta Raharja Kab.

serta

menambah

pengetahuan

dan

pengalaman di bidang anggaran khususnya Sistem


Informasi Perencanaan Anggaran.
B.

Akademis
Kerja praktek ini dapat menjadi masukkan guna
memberikan kontribusi bagi pihak akademis dalam
praktek pembuatan Sistem Informasi Perencanaan
Anggaran.

C.

Perusahaan
Hasil dari kerja praktek ini dapat membantu
pekerjaan yang ada di bagian keuangan, dan sub
bagian anggaran pada PDAM Tirta Raharja Kab.
Bandung.

1.5

Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek


Lokasi yang menjadi tempat penelitian penulis
yaitu pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Raharja Kab. Bandung yang berlokasi di Jalan Kolonel
Masturi Km.3 Cimahi Telp. (022) 6654184 Fax. (022)
6654298

website

http://tirtaraharja.co.id

e-mail

PDAM@tirtaraharja.co.id, bagian keuangan dengan sub


bagian anggaran.
1.5.2 Waktu Kerja Praktek
Adapun kerja praktek ini dilaksanakan pada bulan
Maret 2009 sampai Agustus 2009. Berikut adalah jadwal
kerja praktek:
Tabel 1.1 Jadwal Kerja Praktek

1.6

Sistematika Penulisan Kerja Praktek

Pada penulisan laporan ini penulis membuat


sistematika penulisan agar memudahkan penyusunan.
Adapun sistematika penulisan dari laporan kerja praktek
ini adalah sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini memuat mengenai latar belakang
masalah kerja praktek, maksud dan tujuan
kerja praktek, metode kerja praktek, kegunaan
kerja praktek, lokasi dan waktu kerja praktek,
dan sistematika penulisan.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini memuat mengenai sejarah perusahaan,
visi dan misi perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, deskripsi jabatan, dan aspek
kegiatan perusahaan.

BAB III LAMA DAN JENIS KEGIATAN KERJA


PRAKTEK
Bab ini memuat mengenai lama pelaksanaan
kerja praktek, dan jenis kegiatan kerja praktek.
BAB IV KEGIATAN

YANG

MENJADI

TOPIK

LAPORAN

Bab ini memuat mengenai masalah yang akan


dibahas

yaitu

meliputi

Sistem

Informasi

Perencanaan Anggaran pada PDAM Tirta


Raharja Kab. Bandung.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN


Bab ini memuat mengenai simpulan dan saran
terhadap pembahasan masalah yang diambil
dari kegiatan penelitian.

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN
2.1

Sejarah Perusahaan
Pada tahun 1976 Pemerintah memberikan bantuan

sarana dan prasarana penyediaan air bersih untuk kota


Cimahi dan Lembang. Sehubungan dengan sarana dan
prasarana

penyediaan

air

bersih

pada

Zaman

Pemerintahan Belanda sudah tidak berfungsi kembali dan


kebutuhan akan air minum yang bersih dan sehat
semakin
perkotaan

meningkat
dan

sesuai

kemajuan

dengan

perkembangan

masyarakat,

sehingga

memerlukan pengolahan pengadaan air minum yang


lebih terorganisir.
Pada tahun 1977 dibentuklah Badan Pengelolaan
Air Bersih yaitu Kabupaten Bandung yang berdasarkan,
Perda No. XVII tahun 1977 disyahkan dengan Surat
Keputusan

Gubernur

Propinsi

Jawa

Barat

No.

510/HK/001/SK/77. Pada tahun 2005, PDAM Kab DT II


Bandung berubah menjadi PDAM Tirta Raharja Kab.
Bandung melalui Perda No. 5 tahun 2005 tentang

10

Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Raharja Kebupaten


Bandung.
Perkembangan

jumlah

langganan

yang

telah

dicapai dari tahun 1987 hanya 13.000 pelanggan, sampai


pada tahun 1993 terdapat penambahan jumlah langganan
yang cukup signifikan yaitu sebanyak 30.000 pelanggan.
Adapun sumber-sumber air yang dipergunakan meliputi:
A.

Mata air tanpa pemompaan.

B.

Mata air dengan pemompaan.

C.

Deep

Wels

(Sumur

Dalam)

dan

instalasi

pengolahan lengkap.
2.2

Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi Perusahaan


Visi dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Tirta Raharja Kab. Bandung adalah profesional, handal
menuju pelayanan prima.
2.2.2 Misi Perusahaan
Misi dari PDAM Tirta Raharja adalah:
A.

Menyediakan sistem air bersih yang memadai serta


berkesinambungan.

11

B.

Membentuk organisasi dinamis yang didukung

C.

SDM kreatif dan inovatif.


Meningkatkan manajemen keuangan berdasarkan

D.

prinsip-prinsip yang sehat dan rasional.


Memberikan pelayanan yang memenuhi kepuasan
pelanggan.

2.3

Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Raharja Kab. Bandung yang berhubungan


dengan judul Penulis adalah:

2.4

Gambar 2.1 Struktur Organisasi


Deskripsi Jabatan
Berikut adalah penjabaran untuk memperjelas

struktur organisasi PDAM Tirta Raharja Kab. Bandung

12

dengan susunan tugas dari masing-masing bagian,


diuraikan sebagai berikut:
A.

Direktur Utama
Direktur Utama

mempunyai

tugas

pokok

memimpin, mengkoordinasikan, merumuskan tujuan dan


sasaran serta mengelola dan mengendalikan sesuai
dengan Peraturan Daerah dan Rencana Kerja Anggaran
Perusahaan

Daerah serta mempertanggungjawabkan

terhadap penggunaan dan pengelolaan kekayaan daerah


yang ditanamkan pada Perusahaan Daerah.
B.
1.

Direktur Umum
Direktur Umum
mengkoordinasikan,

mempunyai
merumuskan

tugas
tujuan

pokok
dan

sasaran serta mengelola Perusahaan Daerah di


bidang umum, sumber daya manusia, hukum dan
2.

hubungan masyarakat serta keuangan.


Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud di atas, Direktur Umum mempunyai
fungsi:
a. Pengkoordinasian tugas-tugas bagian yang ada
b.

di lingkup Direktur Umum.


Pengkoordinasian penyelenggaraan Perusahaan
Daerah dengan Direksi, Badan Pengawas,

13

Pemerintah Daerah dan Institusi lainnya dalam


bidang umum, sumber daya manusia, hukum
c.

dan hubungan masyarakat serta keuangan.


Perumusan tujuan dan sasaran, petunjuk teknis,
evaluasi

dan

monitoring

penyelenggaraan

Perusahaan Daerah di bidang umum, sumber


daya
d.

manusia,

hukum

dan

masyarakat serta keuangan.


Penyelenggaraan pembinaan

hubungan
administratif

dalam pengelolaan di bidang umum, sumber


daya
e.

manusia,

hukum

dan

hubungan

masyarakat serta keuangan.


Pelaksanaan pengkoordinasian/kerjasama dan
kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga
atau pihak ketiga di bidang umum, sumber
daya

3.

C.
1.

manusia,

hukum

dan

hubungan

masyarakat serta keuangan.


Direktur Umum, membawahi:
a. Bagian Umum.
b. Bagian Sumber Daya Manusia.
c. Bagian Hubungan Masyarakat dan Hukum.
d. Bagian Keuangan.
Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Direktur Umum

14

dalam

merencanakan

teknis

operasional,

merumuskan kebijakan koordinasi dan pengelolaan


2.

di bidang keuangan.
Bagian keuangan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan seluruh kegiatan keuangan yang
dituangkan kedalam rencana kerja Perusahaan
b.

Daerah.
Penyelenggaraan

penyiapan

keuangan,

perpajakan, dan anggaran Perusahaan Daerah


untuk mendukung seluruh kegiatan Perusahaan
c.

Daerah.
Pengelolaan
anggaran

d.

keuangan,

perpajakan,

Perusahaan

mendukung

seluruh

Daerah.
Pembuatan

Rencana

Daerah

dan
untuk

kegiatan

Perusahaan

Kerja

Anggaran

Perusahaan (RKAP) penyelarasan kegiatankegiatan kas, perpajakan dan akuntansi serta


e.

anggaran Perusahaan Daerah.


Penyajian keuangan berupa laporan harian kas,
neraca, laba, rugi, arus kas serta kinerja
Perusahaan
tertentu

Daerah

sebagai

dalam
bahan

suatu

periode

evaluasi

dalam

pengambilan keputusan Direksi.

15

Penulis hanya akan menjelaskan sub bagian


anggaran karena sub bagian tersebut yang terkait dengan
penelitian Penulis.
D.
1.

Sub Bagian Anggaran


Sub Bagian Anggaran mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Bagian Keuangan
dalam

melaksanakan

koordinasi

penyusunan,

pembahasan, pengkajian dan evaluasi perencanaan,


penyusunan

dan

persiapan

Rencana

Kerja

Anggaran Perusahaan serta pengusulan rencana


perubahan anggaran dan pengawasan pelaksanaan
anggaran
2.

dalam

rangka

upaya

peningkatan

pendapatan Perusahaan Daerah.


Sub Bagian Anggaran mempunyai fungsi:
a. Perencanaan operasional kegiatan anggaran
b.

dan verifikasi.
Pelaksanaan penyusunan rencana anggaran

c.

Perusahaan Daerah.
Pelaksanaan pengendalian penerimaan dan

d.

pengeluaran Perusahaan Daerah.


Pelaksanaan pengawasan atas pelaksanaan
anggaran dan revisi terhadap anggaran yang
sedang berjalan.

16

e.

Pelaksanaan penyusunan proyeksi keuangan


jangka pendek, jangka menengah dan jangka

f.

panjang.
Pelaksanaan

g.

pelaksanaan tugas.
Pelaksanaan
koordinasi

evaluasi

dan

pelaporan

anggaran

dan

verifikasi dengan sub unit kerja lain di


lingkungan Perusahaan Daerah.
2.5

Aspek Kegiatan Perusahaan


Aspek kegiatan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Kab. Bandung adalah:


A. Melaksanakan pelayanan jasa penyedia air minum
B.

bagi masyarakat.
Menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk
meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

yang

mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan


C.

umum.
Menyelenggarakan pemupukan pendapatan untuk
menunjang kelangsungan hidup perusahaan dan
peningkatan pendapatan asli daerah.

17

BAB III
LAMA DAN JENIS KEGIATAN
SELAMA KERJA PRAKTEK
3.1

Lama Kerja Praktek


Pelaksanaan kerja praktek dilakukan pada bulan

Maret 2009 sampai dengan Agustus 2009 selama lebih


kurang

satu

bulan.

Kegiatan

kerja

praktek

ini

dilaksanakan sesuai dengan kebijakan perusahaan yang


mengizinkan penulis melakukan penelitian sesuai dengan
jadwal kuliah.
Pada pelaksanaan kerja praktek, jam kerja yang
diberikan oleh perusahaan bersifat fleksibel yang artinya
apabila penulis ada suatu keperluan pribadi ataupun ada
jadwal kuliah maka penulis meminta izin kepada
pembimbing dari PDAM Tirta Raharja Kab. Bandung.
Adapun Time Schedule Kerja Praktek selama
penulisan laporan kerja praktek adalah sebagai berikut:

18

Table 3.2 Time Schedule Kerja Praktek

3.2 Jenis Kegiatan Selama Kerja Praktek


Pada pelaksanaan kerja praktek, penulis melakukan
kegiatan yang berhubungan dengan Sistem Informasi
Perencanaan Anggaran pada PDAM Tirta Raharja Kab.
Bandung. Jenis kegiatan selama kerja praktek ini adalah
untuk mengetahui fungsi, dokumen dan catatan, juga
untuk mengetahui prosedur yang terkait dalam Sistem
Informasi Perencanaan Anggaran pada PDAM Tirta
Raharja Kab. Bandung, diantaranya meliputi kegiatankegiatan sebagai berikut:

19

A.

Untuk mengetahui fungsi yang terkait, Penulis


melakukan

kegiatan

dokumentasi,

wawancara

dengan para staf pegawai sub bagian Anggaran,


juga melakukan observasi langsung.
B.

Untuk mengetahui dokumen dan catatan yang


digunakan, Penulis melakukan pengumpulan data
yang

berhubungan

Perencanaan

dengan

Anggaran,

Sistem
selain

Informasi
melakukan

pengumpulan data penulis juga melakukan kegiatan


sebagai berikut:
1. Menginput data realisasi pengeluaran uang
2. Menginput daftar rekening ditagih
3. Menganalisa laporan laba rugi, neraca, dan arus
kas.
C.

Untuk mengetahui prosedur yang terkait, penulis


melakukan kegiatan wawancara dengan para staf
pegawai sub bagian Anggaran, juga melakukan
observasi langsung.

20

BAB IV
KEGIATAN YANG MENJADI TOPIK
PELAPORAN
4.1

Landasan Teori
Sebelum penulis memaparkan isi dari laporan kerja

praktek, Penulis harus mempunyai landasan teori yang


kuat sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan
isi dari laporan kerja praktek. Oleh karena itu, pada sub
bab

ini

Penulis

akan

memuat

teori-teori

yang

berhubungan dengan judul laporan kerja praktek menurut


beberapa sumber referensi.
4.1.1 Sistem
Definisi sistem menurut Azhar Susanto dalam
buku yang berjudul Sistem Informasi Manajemen
mendefinisikan bahwa:
Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik
ataupun non phisik yang saling berhubungan
satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
[1]

21

Definisi sistem menurut Kusrini, dalam buku yang


berjudul Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis
Data mendefinisikan bahwa:
Sistem adalah tatanan yang terdiri atas
sejumlah
komponen
fungsional
(dengan
tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan
dan secara bersama-sama bertujuan untuk
memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu.[4]
Berdasarkan penjelasan di atas Penulis dapat
mengambil simpulan bahwa sistem merupakan kesatuan
dari beberapa elemen yang saling berkaitan dan
berhubungan untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4.1.2 Informasi
Definisi informasi menurut Azhar Susanto dalam
buku yang berjudul Sistem Informasi Manajemen
mendefinisikan
pengolahan

bahwa:

data

Informasi

yang

adalah

memberikan

hasil

arti

dan

manfaat.[1]
Menurut Tata Sutabri dalam buku yang berjudul
Analisa

Sistem

Informasi

mendefinisikan

bahwa:

22

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data


yang sudah memiliki nilai tambah.[7]
Sedangkan menurut Krismiaji dalam buku yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi mendefinisikan
bahwa: Informasi merupakan data yang telah
diorganisasi dan telah memiliki kegunaan dan
manfaat.[3]
Berdasarkan penjelasan di atas Penulis dapat
mengambil simpulan bahwa informasi adalah pengolahan
data mentah yang dapat menghasilkan sesuatu yang lebih
berguna dan dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan.
4.1.3 Sistem Informasi
Definisi sistem informasi menurut Azhar Susanto
dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Manajemen
mendefinisikan bahwa:
Sistem Informasi adalah kumpulan dari subsub sistem baik phisik maupun non phisik yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja
sama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi
yang berguna.[1]

23

Definisi sistem informasi menurut Jogiyanto HM


dalam buku yang berjudul Analisis & Desain Sistem
Informasi mendefinisikan bahwa:
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu
organisasi
yang
mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.[2]
Berdasarkan penjelasan di atas maka Penulis dapat
mengambil simpulan bahwa sistem informasi adalah
kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan dan
menghasilkan informasi yang berguna untuk para
pemakai.
4.1.4 Perencanaan
Definisi perencanaan menurut M. Nafarin dalam
buku

yang

berjudul

Penganggaran

Perusahaan

mendefinisikan bahwa:
Perencanaan merupakan tindakan yang
dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai
gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu

24

yang akan datang dalam mencapai tujuan yang


diinginkan.[5]
Definisi perencanaan menurut Welsch, Hilton,
Gordon

dalam

buku

yang

berjudul

Anggaran

Perencanaan dan Pengendalian Laba yang diterjemahkan


oleh

Purwatiningsih

mendefinisikan

bahwa:

dan

Maudy

Perencanaan

Warouw
merupakan

suatu proses mengembangkan tujuan perusahaan dan


memilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
dimasa mendatang.[8]
Berdasarkan penjelasan di atas maka Penulis dapat
mengambil simpulan bahwa perencanaan adalah tindakan
yang dibuat berdasarkan fakta mengenai kegiatan yang
akan dilakukan diwaktu yang akan datang.
4.1.5 Anggaran
Definisi anggaran menurut M. Nafarin dalam buku
yang berjudul Penganggaran Perusahaan mendefinisikan
bahwa:
Anggaran merupakan suatu rencana keuangan
periodik yang disusun berdasarkan program
yang telah disahkan dan merupakan rencana
tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi

25

yang dinyatakan secara kuantitatif dan


umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk
jangka waktu tertentu.[5]
Definisi anggaran menurut Welsch, yang
diterjemahkan oleh Sofyan Syafri Harahap dalam buku
yang berjudul Budgeting Peranggaran, Perencanaan
Lengkap untuk Membantu Manajemen mendefinisikan
bahwa:
Anggaran merupakan suatu pendekatan yang
sistematis dan formal untuk tercapainya
pelaksanaan fungsi perencanaan sebagai alat
membantu pelaksanaan tanggung jawab
manajemen.[6]
Berdasarkan penjelasan di atas maka Penulis dapat
mengambil simpulan bahwa anggaran adalah rencana
tertulis yang disusun secara sistematis yang sudah
terprogram secara sah yang pada akhirnya akan dibuat
laporan

pelaksanaannya

sebagai

alat

membantu

pelaksanaan tanggung jawab manajemen.

4.2

Pembahasan Pelaporan Kerja Praktek

4.2.1 Fungsi yang Terkait

26

Fungsi yang terkait dalam Sistem Informasi


Perencanaan Anggaran pada PDAM Tirta Raharja Kab.
Bandung adalah sebagai berikut:
A.

Fungsi Sub Bagian Anggran


Fungsi Sub Bagian Anggaran ini mengenai
pengusulan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan.

B.

Fungsi Bagian Keuangan


Fungsi Bagian Keuangan ini mengenai pembuatan
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

C.

Fungsi Direktur Utama


Fungsi Direktur Utama ini mengenai pengelolaan
dan mengendalikan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan.

4.2.2 Dokumen dan Catatan yang Digunakan


4.2.2.1 Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi
Perencanaan Anggaran pada PDAM Tirta Raharja Kab.
Bandung adalah sebagai berikut:
A.

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Usulan


(RKAP Usulan), lembar ini berisi usulan rencana

27

kerja dan anggaran perusahaan yang diajukan oleh


sub bagian anggaran.
B.

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),


lembar ini berisi rencana kerja dan anggaran
perusahaan yang dibuat oleh bagian keuangan.

C.

Permohonan Pengesahan Rencana Kerja dan


Anggaran PDAM Tirta Raharja Kab. Bandung
(PPRKAP),
pengesahaan

lembar

ini

rencana

berisi

kerja

dan

permohonan
anggaran

perusahaan yang dilampirkan laporan laba rugi,


neraca, dan arus kas ditujukan kepada Bupati
Bandung.
4.2.2.2 Catatan yang Digunakan
Catatan yang digunakan dalam Sistem Informasi
Perencanaan Anggaran pada PDAM Tirta Raharja Kab.
Bandung adalah sebagai berikut:
A.

Laporan Laba Rugi.

B.

Neraca.

C.

Arus Kas.

4.2.3 Prosedur yang Terkait

28

Sistem Informasi Perencanaan Anggaran pada


PDAM Tirta Raharja Kab. Bandung adalah terdiri dari
berbagai prosedur sebagai berikut:
A.

Sub Bagian Anggaran membuat usulan Rencana


Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP Usulan)
dua rangkap. Rangkap pertama diajukan kepada
Bagian Keuangan, dan rangkap kedua di arsipkan
menurut waktunya.

B.

Bagian Keuangan menerima RKAP Usulan dari


Sub Bagian Anggaran, selanjutnya di proses
menjadi

RKAP, Kemudian

RKAP dibagikan

kepada Direksi, Badan Pengawas dan seluruh


Kepala Bagian di kantor pusat untuk dirapatkan.
C.

Jika RKAP tidak di ACC, maka RKAP di proses


kembali, tetapi jika RKAP di ACC, maka RKAP
diproses ke neraca lajur, kemudian neraca lajur
diproses menjadi

laporan laba/rugi, neraca, dan

arus kas.
D.

Bagian

Keuangan

Pengesahan

Rencana

membuat
Kerja

Permohonan
dan

Anggaran

Perusahaan (PPRKAP) sesuai dengan laporan


laba/rugi, neraca, dan arus kas. PPRKAP, laporan

29

laba/rugi, neraca, dan arus kas dicetak masingmasing tiga rangkap. Rangkap pertama dan kedua
dilaporkan kepada Direktur Utama, sedangkan
rangkap ketiga diarsipkan menurut waktunya.
E.

Direktur Utama menerima PPRKAP, laporan


laba/rugi, neraca, dan arus kas dua rangkap dari
Bagian Keuangan. Rangkap pertama diarsipkan
menurut waktunya, dan rangkap kedua dilaporkan
kepada Bupati Bandung.

Sub Bagian Anggaran

30

Gambar 4.1 Bagan Alir Sistem Rencana Kerja dan


Anggaran Perusahaan

Bagian Keuangan

31

Gambar 4.2 Bagan Alir Sistem Rencana Kerja dan


Anggaran Perusahaan Lanjutan

32

Direktur Utama

Gambar 4.3 Bagan Alir Sistem Rencana Kerja dan


Anggaran Perusahaan Lanjutan

33

Keterangan:
A. RKAP = Rencana Kerja Anggaran Perusahaan.
B.

NL

= Neraca Lajur.

C.

L/R

= Laporan Laba Rugi.

D.

PPRKAP

Permohonan

Pengesahan

Rencana
Kerja Anggaran Perusahaan.

34

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan
Berdasarkan hasil kerja praktek Penulis pada

PDAM Tirta Raharja Kab. Bandung, tepatnya di Bagian


Keuangan dengan Sub Bagian Anggaran, maka Penulis
dapat mengambil simpulan bahwa:
A.

Fungsi yang terkait dengan Sistem Informasi


Perencanaan Anggaran adalah Fungsi Sub Bagian
Anggaran, Fungsi Bagian

Keuangan, Fungsi

Direktur Utama.
B.

Dokumen yang digunakan pada Sistem Informasi


Perencanaan Anggaran adalah dokumen Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan Usulan (RKAP
Usulan), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP), dan Permohonan Pengesahan Rencana
Kerja dan Anggaran PDAM Tirta Raharja Kab.
Bandung (PPRKAP). Catatan yang digunakan pada

35

Sistem Informasi Perencanaan Anggaran adalah


laba/rugi, neraca, dan arus kas.
C.

Prosedur yang terkait pada Sistem Informasi


Perencanaan Anggaran dimulai dari Sub Bagian
Anggaran yang mengajukan RKAP Usulan, setelah
itu

Bagian Keuangan membuat RKAP dan

PPRKAP. PPRKAP dilaporkan kepada Direktur


Utama dan Bupati Bandung.

5.2

Saran

Dari hasil tinjauan dan analisa Penulis selama


melaksanakan Kerja Praktek pada PDAM Tirta Raharja
Kab. Bandung, Penulis mempunyai saran, yaitu:
A.

Diperlukan penekanan pada Bagian Keuangan dan


Sub

Bagian

Anggaran

agar

tidak

terjadi

penyalahgunaan seperti manipulasi data dalam


pembuatan RKAP.
B.

Diperlukan

perancangan

sistem

yang

terkomputerisasi dalam pembuatan dokumen dan


catatan sehingga dapat memudahkan pengolahan

36

data dan demi mendapatkan kualitas informasi


yang baik.
C.

Diperlukan beberapa pengendalian dalam prosedur


pembuatan RKAP untuk menghindari RKAP
ditolak.

37

Anda mungkin juga menyukai