Anda di halaman 1dari 44

Analisis dan Rekayasa Proses Bisnis

Sistem Cuti Akademik


dan Aktif Kembali Setelah Cuti Akademik
Di Universitas Negeri Gorontalo

Makalah
Disusun oleh:
Nama : Jawahir Ahmat Pohontu
NIM : 531412024

Program Studi S1 Sistem Informasi


Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Gorontalo
Juni 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman membuat manusia menjadi berubah terhadap perilaku,
keinginan dan kebutuhan. Dinana manusia menginginkan apa yang dilakukannya untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya haruslah secara mudah dan cepat. Hal ini di
dukung dengan perkembangan teknologi yang memanjakan manusia untuk mendapatkan
hal itu.
Dari pernyataan di atas, dunia teknologi dapat memberikan pelayanan dan
memudahkan setiap apa yang dikerjakan oleh manusia. Sistem pendidikan yang semakin
berkembang dan kompleks memaksa kita mencari dan membuat sesuatu yang dapat
memudahkan dalam pelaksanaan system tersebut. System pendidikan mempunyai banyak
macam bentuknya dan jenisnya yang mempunyai proses pengerjaan yang berbeda-beda.
Proses pengerjaan yang terjadi dalam system pendidikan memiliki alur yang bervariasi ada
yang alurnya cepat dan ada yang lama. Hal ini akan berjalan dengan semestinya jika alur
dari pengerjaan system itu cepat dan mudah yang membuat manusia nyaman
melaksanakannya tapi akan menimbulkan masalah ketika itu dikerjakan dengan melalui
proses yang panjang dan lama.
System pendidikan cuti akademik merupakan rangkaian proses dimana mahasiswa
memberhentikan sementara kegiatan akademik yang ia tempuh selama masa study. Di
dalam system cuti akademik terdapat mekanisme untuk mendapatkan izin cuti dari
universitas yang dilakukan oleh mahasiswa.
Proses bisnis (mekanisme) cuti akademik yang ada di Universitas Negeri Gorontalo
terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa. Tahapan-tahapan
ini dilaksanakan secara rentet dalam periode waktu yang ditentukan. Hal ini akan sejalan
dan baik-baik saja jika dalam proses tersebut tidaklah terdapat kendala. Namun jika
sebaliknya maka akan menimbulkan masalah dimana terjadi pengalihan status yang tidak
seharusnya.
Dari penelitian yang dilakukan terdapat masalah pada masalah waktu pelaksanaan
yang singkat, mahasiswa harus melewati beberapa proses yang membuat mahasiswa lebih
memilih diberhentikan (non aktif) dari pada mendapat status cuti. Hal ini dikarenakan

proses yang rumit menurut mahasiswa sehingga memilih jalan lain yang tidak
membutuhkan proses apa-apa. Karena untuk mendapatkan status tidak aktif hanya dengan
cukup tidak melakukan pembayaran biaya administrasi atau dengan tidak mengajukan
rencana studi (KRS).
Untuk mengatasi masalah di atas yang terjadi di zaman dimana seperti yang saya
sebutkan di awal maka dilakukanlah sebuah analisis pada proses bisnis untuk menemukan
masalah dan membuatkan sebuah solusi.
1.2. Tujuan Penelitian
Menganalisis proses bisnis cuti akademik di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo
untuk menemukan sumber masalah dan membuatkan solusi berupa rancangan alur kerja
yang lebih mudah untuk mengatasi masalah tersebut.
1.3. Manfaat Penelitian
Dapat memudahkan mahasiswa dalam pengurusan cuti, mengurangi status mahasiswa
non aktif di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo karena masalah yang disebutkan di
atas.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses Bisnis
Proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu. Dalam buku karangan Mathias Weske yang
berjudul Businees Process Management proses bisnis didefinisakan sebagai berikut.
Proses bisnis terdiri dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi
dalam lingkungan organisasi dan teknis. Kegiatan ini bersama-sama mewujudkan tujuan
bisnis. Setiap proses bisnis yang telah ditetapkan oleh organisasi tunggal, tetapi dapat
berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi lain. Manajemen Proses
bisnis meliputi konsep, metoda, dan teknik untuk mendukung disain, administrasi,
konfigurasi, pengundangan, dan analisa proses bisnis. Suatu sistem manajemen proses
bisnis adalah suatu perangkat lunak umum sistem yang dikemudikan oleh penyajian proses
tegas/eksplisit untuk mengkoordinir pengundangan/peraturan proses bisnis. Suatu model
proses bisnis terdiri dari satu set model aktivitas dan batasan pelaksanaan antara mereka
(pelaku bisnis). Suatu kejadian proses bisnis menghadirkan suatu kasus kuat dalam bisnis
yang secara operasional dari suatu perusahaan/ organisasi, yang terdiri dari kejadian
aktivitas bisnis. Masing-Masing model proses bisnis bertindak sebagai suatu cetakbiru
untuk seperangkat kejadian proses bisnis, dan masing-masing model aktivitas bertindak
sebagai suatu cetakbiru untuk satu set kejadian aktivitas bisnis.
Dapat disimpulkan bahwa proses bisnis merupakan satu set aktivitas atau tindakan
yang mengubah input, mengubahnya, lalu menghasilkan output yang merupakan wujud
dari tujuan bisnis tersebut.
Pemetaan Proses Bisnis merupakan langkah pemetaan dari aktivitas bisnis yang
dijalankan sebuah perusahaan. Dalam pemetaan proses bisnis kita membagi bisnis proses
kita menjadi beberapa bagian utama yang global. Masing-masing bagian utama yang
global ini kemudian bisa dipecah menjadi proses-proses yang lebih kecil lagi demikian
seterusnya.
Memahami pemetaan bisnis proses akan memberikan wawasan mengenai
keseluruhan proses bisnis yang ada di perusahaan. Penguasaan pemetaan proses bisnis
memungkinkan melakukan manajemen yang lebih sistematis, terarah dan akan
memberikan layanan yang maksimal. Setiap proses mempunyai input, tindakan atau proses
dan output. Input diolah oleh tindakan sehingga menjadi output.

2.2. Rekayasa Proses Bisnis


Rekayasa proses bisnis merupakan suatu langkah perbaikan proses bisnis yang
sudah ada dengan tujuan untuk mendapatkan proses bisnis yang baru yang lebih baik
sesuai dengan tujuan dari perusahaan atau organisasi. Jadi, dengan adanya rekayasa proses
bisnis maka akan meningkatkan kepuasan dari pengguna, peningkatan kualitas informasi
dan sumber daya manusia sert teknologi yang mengikuti zaman pada saat itu.
Seperti kegiatan bisnis rekayasa ulang dapat dilihat sebagai suatu proses, dengan
suatu langkah-langkah yang berurutan, input dan output konsumen dan stakeholder.
Rekayasa ulang adalah suatu pemikiran yang merancang ulang proses bisnis untuk
mencapai dan meningkatkan proses bisnis dari berbagai aspek seperti biaya, kualitas,
pelayanan dan kecepatan.
Dari ulasan kedua ulasan di atas dapat di ambil sebuah pengertian bahwa rekaya
proses bisnis adalah proses merubah secara radical dalam merancang proses bisnis dengan
memperhatikan system, prosedur, dan struktur organisasi yang mendukung, untuk
memperoleh perubahan yang kritikal dengan memperhatikan biaya, kualitas pelayanan dan
biaya.
2.3. Prinsip Rekayasa Proses Bisnis
Menurut Hammer dan Champy (1993), rekayasa proses bisnis terdiri atas berikut
ini :
a. Several jobs are combined into one
Maksud dari several jobs are combined into one adalah berberapa proses bisnis di
jadikan menjadi satu. Jika ada empat langkah proses bisnis maka keempat langkah
tersebut akan dijadikan satu.
Dahulu
Kini

A, B
C,D

b. Worker make decision


Worker make decision adalah dimana pegawai tidak lagi meminta keputusan dari
pimpinan tapi dapat membuat keputusan sendiri sepanjang itu bukanlah hal yang
kritis bagi sebuah organisasi.
Dahulu
?

Kini
B

c. Steps in process are performed in natural order


Steps in process are performed in natural order adalah perubahan proses bisnis
dimana pekerjaan tidak dilakukan secara berurut dengan menunggu pekerjaan satu
selesai tapi dapat dilewati pekerjan tersebut tanpa menunggu pekerjaan itu selesai.
Dahulu
A

Kini

C versions
D
d. Process have multiple
Process have multiple versions merupakan suatu proses bisnis bias mempunyai

bebrapa versi, artinya proses bisnis yang biasa dijalankan adalah proses bisnis untuk
menangani kejadian-kejadian umum, tetapi apabila ada kejadian khusus, maka ada
proses bisnis lain yang mempunyai tujuan sama, tetapi lebih spesifik tahap
pengerjaan untuk menaggulangi kejadian khusus ini.
Dahulu
Kini
A
A, B,
C

B
C

e. Work in performed where it makes the most sense


Work in performed where it makes the most sense yaitu pekerjaan dilaksanakan pada
tempat atau waktu yang sesuai. Misalnya seorang pegawai setiap ia butuh pensil atau
kertas ia harus melapor ke bagian pengadaan dulu, ternyata jika hal itu dilakukan
akan memakan banyak waktu, maka dibuatlah sebuah proses bisnis dimana seorang
pegawai diberikan kartu kredit perusahaan dimana jika pegawai membutuhkan
barang kecil tidak harus lewat bagian pengadaan tetapi dapat membeli sendiri.

f. Checks and control are reduced


Checks and control are reduced yaitu beberapa pemeriksaan dan control dimana
biaya controlnya lebih besar dari pada biaya perbaikan apabila suatu ancaman terjadi
lebih baik dihilangkan.

g. Reconciliation is minimized
Pencocokan berkas yang dirasa tidak perlu diminimalisi sekecil mungkin, sebagai
contoh pada proses procurement yang dulunya dilakukan pencocokan tiga berkas
(purchase order, receiving report, invoice) hanya menjadi dua berkas (purchase order
dan invoice) dimana pada saat barang diterima langsung dilakukan pencocokan
antara invoice yang dibawa bersama barang dengan purchase.

h. Case Manager Provides Single point of contact


Single point of contact yaitu permntaan saran atau penyampaian sebuah laporan lisan
dapat dilakukan oleh satu orang yang mengepalai bagian tersebut. Missal jika
seorang pimpinan memberikan intruksi ke karyawan maka seorang pimpinan hanya
perlu memanggil kepala-kepala bagian, dari kepala-kepala bagianlah yang akan
meneruskan ke bawahannya.

i. Hybrid centralization/decentralization
Yaitu dengan menggabungkan operasi terpusat dan tersebar.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1 Analisis Proses Bisnis
a. Proses Bisnis Sistem Berjalan

Cuti akademik
1. Membuat surat permohonan, menyiapkan surat keterangan dari instansi,
misalnya surat keterangan dokter, atau surat pemberitahuan dari kampus
sedang mengikuti kegiatan kampus.
2. Meminta tanda tangan dari PA dan Kajur
3. Memasukkan surat permohonan yang telah ditandatangani ke dekan untuk
disetujui
4. Setelah disetujui berkas dimasukkan kebagian akademik dan bagian akademik
akan memeriksa apakah berkas telah lengkap atau belum.
5. Bagian akademik akan mengirim daftar mahasiswa yang telah memenuhi cuti
akademik
6. BAAKPSI akan menerbitkan SK Rektor tentang mahasiswa cuti disemester
berjalan.
7. BAAKPSI meyampaikan mahasiswa cuti akademik ke Fakultas bagian
akademik.
8. Fakultas bagian akademik meneruskan kemahasiswa bersangkutan.
Aktif kembali
1. Membuat surat permohonan, meyiapkan KTM, SK cuti.
2. Memasukkan surat permohonan ke PA dan kajur untuk meminta persetujuan.
3. Setelah disetujui surat permohonan dimasukkan ke dekan untuk ditanda
tangani.
4. Mahasiswa melapor/mendaftarkan diri ke BAAKPSI.
5. BAAKPSI memeriksa berkas jika lengkap mahasiswa langsung diarahkan
untuk membayar biaya administrasi, jika tidak maka dilengkapi.
6. Mahasiswa membayar SPP di Bank.
7. Mahasiswa mengisi formulir, krs secara online melalui siat.

b. Pemetaan Proses Bisnis


Indikator
Proses bisnis yang terkait

: Sistem Registrasi administrasi dan akademik


:

A. Proses Bisnis Sebelum Dirakayasa Ulang


Tujuan

Penjelasan

proses

pengurusan

cuti

akademik

oleh

mahasiswa
- Mahasiswa dapat mengajukan cuti akademik sesuai
prosedur yang ada
- Peralihan status secara resmi (tidak dikatakan
mahasiswa non aktif)
Prosedur pengajuan cuti akademik oleh Universitas Negeri

Ukuran Keberhasilan

Ruang Lingkup
Pihak yang Terlibat

Acuan
Penaggung Jawab Utama
Dokumen yang Digunakan

Gorontalo
- Mahasiswa
- Ketua Jurusan
- Pembimbing Akademik
- Dekan
- Fakultas bagian akademik
- BAAKPSI Bagian Kemahasiswaan
Bagan Alir Dokumen yang ada di Fakultas
Rektor UNG
- Surat permohonan
- Surat persetujuan orang tua
- Surat keterangan dari instansi terkait (mis : surat
-

keterangan dokter)
Daftar mahasiswa yang memenuhi cuti
SK rector/cuti
Informasi cuti
Surat permohonan aktif kembali
Slip pembayaran spp

Cross Functional Flow Cuti Akademik


N
o

Mahasiswa

PA

Kajur

Dekan

Fakultas

BAAKPSI

Mulai

1.
2.

Membuat surat
permohonan,
menyiapkan
surat
keterrangan
Menanda
tangani
Surat permohonan

2
Menanda
tangani

Surat permohonan yang sudah di


TT

Menyetuj
ui

3.
Surat permohon-an
yang telah disetujui,
surat keterangan,
KTM

setuju

Memeriksa
kelengkapan
berkas

T
Lengkap?

Mengirim
data-data
mahasiswa
Y
yang

5
5

Daftar mahasiswa
yang memenuhi
ketentuan cuti

6
Penerbitan SK
rector tentang
mahasiswa
cuti pada
semester
berjalan

SK Rektor

7
SK cuti

Informasi cuti

8
Selesai

Penyampain cuti
ke mahasiswa
bersangkutan

Penyamopai
-an SK cuti
ke fakultas
bagian
akademik

Cross Functional Flow Aktif Kembali


N Mahasiswa
PA
KAJUR
o

Dekan

BAAKPSI

Keuangan/
BANK

Mulai

1 1
Membuat surat
permohonan,
menyiapkan
KTM, SK Cuti

Surat permohonan
Menyetujui

Surat permohonan yang sudah


disetujui

Menyetujui

Menanda
tangani

3
3
Surat permohon-an
yang telah disetujui,
KTM, SK Cuti

Melapor/mend
aftarkan diri ke
BAAKPSI

4
Memeriksa
berkas

Lengkap?

1
6

6
Membayar
SPP

Slip
Pembayaran
SPP

Mengisi
formulir , KRS
secara online
melalui SIAT

Selesai

c. Analisis Proses Bisnis


1. Pada proses 2, ketika PA dan Kajur tidak bisa ditemui atau alur prosesnya harus
berurut sementara waktu yang diberikan semenjak 1 minggu sebelum
pembayaran SPP dan satu minggu sebelum masa pembayaran SPP berakhir,
jika waktu pembayaran SPP waktunya 2 minggu maka waktu pengurusan cuti
hanya dua minggu.
Menanda
tangani

Menanda
tangani

menyetujui

Solusi dari permasalahan


Solusi untuk masalah pada proses dua dapat digunakan Business Process
Reengineering (BPR) pada prinsip Steps are performed in natural order yaitu
kita dapat langsung ke proses selanjutnya tanpa harus menunggu salah satu dari
proses dua belum terpenuhi. Dekan dapat langsung menyetujui tanpa harus
menunggu kedua-duanya ditanda tangani, salah satu saja yang menanda
tangani/aproval (karna nantinya akan dibuat sistem secara online)
Menanda
tangani

Menanda
tangani

2. Pada proses 3, kasus sama dengan yang di atas ketikamenyetujui


Dekan tidak bisa ditemui.
menyetujui
Solusi untuk
masalah pada proses 3 dapat digunakan Business Process

Reengineering (BPR) pada prinsip Process have multiple versions, dimana


aproval dapat dilakukan oleh komputer sesuai dengan tingkatan-tingkatannya.
Jika alasan cuti akademik berkaitan dengan kegiatan kampus yang dapat
mengharumkan nama kampus maka aproval cuti dapat dilakukan secara
otomatis oleh sistem. Karena sistem ini akan dibuat komputerisasi maka
fakultas bagian kemahasiswaan tidak akan mengirim lagi data-data ke baakpsi
tapi baakpsi langsung yang akan malihat daftar mahasiswa yang mangajukan

cuti, fakultas bagian kemahasiswan hanya menerima sk cuti yang akan


diteruskan ke mahasiswa.

Aproval oleh sistem

Aproval oleh dekan

3.1.2 Rekayasa Proses Bisnis


a. Proses Bisnis Sistem Usulan
Cuti akademik
1. Mahasiswa membuka siat dan membuat permohonan cuti
2. PA dan Kajur akan Meng-Approve Permohonan cuti
3. Dekan akan Meng-Approve Permohonan dengan kategori dari permohonan
apabila permohonan berkaitan dengan kegiatan kampus maka akan diapprove
langsung oleh system jika bukan maka dekan akan meng-approve sendiri.
4. BAAKPSI membuka daftar pengajuan cuti yang telah disetujui untuk melihat
daftar mahasiswa cuti yang nantinya akan dikeluarkan SK rector
5. Penerbitan SK Rektor tentang mahasiswa cuti pada semester berjalan.
6. Penyampaian SK cuti ke fakultas bagian akademik oleh BAAKPSI
7. Penyampaian cuti ke mahasisea bersangkutan oleh fakultas.
Aktif kembali
1. Membuka system siat dan membuat permohonan aktif kembali
2. PA dan Kajur akan Meng-Approve Permohonan cuti
3. Dekan akan Meng-Approve Permohonan dengan kategori dari permohonan
apabila permohonan berkaitan dengan kegiatan kampus maka akan diapprove
4.
5.
6.
7.
8.

langsung oleh system jika bukan maka dekan akan meng-approve sendiri.
Mahasiswa menyiapkan KTM dan SK Cuti
Melapor/mendaftarkan diri ke BAAKPSI
BAAKPSI akan mengecek dan mengubah status mahasiswa menjadi aktif.
Membayar SPP ke Bank yang telah ditentukan oleh Universitas
Mengisi formulir, KRS melalui siat.

b. Pemetaan Proses Bisnis


Table Proses Bisnis Setelah Direkayasa

Tujuan

Penjelasan

proses

pengurusan

cuti

akademik

oleh

mahasiswa
- Mahasiswa dapat mengajukan cuti akademik sesuai
prosedur yang ada
- Peralihan status secara resmi (tidak dikatakan
mahasiswa non aktif)
Prosedur pengajuan cuti akademik oleh Universitas Negeri

Ukuran Keberhasilan

Ruang Lingkup
Pihak yang Terlibat

Acuan
Penaggung Jawab Utama
Dokumen yang Digunakan

Gorontalo
- Mahasiswa
- Ketua Jurusan
- Pembimbing Akademik
- Dekan
- Fakultas bagian akademik
- BAAKPSI Bagian Kemahasiswaan
- BANK
Bagan Alir Dokumen yang ada di Fakultas
Rektor UNG
- KTM, SK Rektor/Cuti
- Data permohonan cuti
- Informasi cuti
- Data permohonan aktif
- Slip Pembayaran SPP

CFF Cuti Akademik Setelah direkayasa ulang


N
o

Mahasiswa

PA

Kajur

Dekan

Fakultas

BAAKPSI

Start

1
1

Membuka SIAT
dan membuat
permohonan
cuti

Data
permohonan cuti

2
Approval

2
Approval

3
Approval
sistem

Approval
langsung

setuju

Y
4

Membuka
daftar
pengajuan cuti
yang telah
disetujui

5
5

Penerbitan SK
rector tentang
mahasiswa cuti
pada semester
berjalan

SK Rektor

6
Penyamopai
-an SK cuti
ke fakultas
bagian
akademik

SK cuti

Informasi cuti

7
Penyampain
cuti ke
mahasiswa
bersangkutan

Selesai

CFF Aktif Kembali Setelah direkayasa ulang

N
o

Mahasiswa

PA

Kajur

Dekan

BAAKPSI

Mulai

1
Membuka
sistem citu
akademik dan
membuat
permohohanan
aktif kembali

Data
permohonan
aktif kembali

Approval

Approval

Approval
sistem

Menyiapkan
KTM Dan SK
cuti

Approval
langsung

KTM, SK Cuti

5
5
6

Melapor/mend
aftarkan diri ke
BAAKPSI

6
Mengecek dan
mengubah
status menjadi
aktif

BANK

1
7

7
Membayar
SPP

8
Mengisi
formulir , KRS
secara online
melalui SIAT

Selesai

c. Pengembangan Sistem
Pemodelan Proses (DFD)
Diagram Konteks

Slip
Pembayaran
SPP

Diagram Berjenjang

DFD Level 0

DFD Level 1 Proses 1

DFD Level 1 Proses 2

DFD Level 1 Proses 3

Desain Data Base

Desain Interface
Tampilan Form Utama

Tampilan Form Utama Untuk Mahasiswa

Tampilan Form Utama Untuk BAAKPSI

Tampilan Form Utama untuk dekan, PA, Kajur

Tampilan Form Input Data Mahasiswa

Tampilan Form Input Data Jenis Cuti

Tampilan Form Permohonan Cuti

Tampilan Form Permohonan Aktif Kembali

Form Approval Cuti

Form Approval Aktif

Form Daftar Mahasiswa Cuti

Form Status Mahasiswa

3.2 Pembahasan
Sistem cuti akademik dan aktif kembali setelah cuti akademik yang diusulkan ini
akan mempermudah mahasiswa yang ingin membuat permohonan cuti maupun aktif
kembali setelah cuti. System ini akan membuat mahasiswa lebih memilih mendapatkan
status cuti ketimbang status non aktif karena proses pengajuannya sangatlah mudah dan
cepat. Hal ini dapat menjawab masalah tentang batas waktu yang diberikan untuk
pengajuan cuti dan aktif kembali.
Keuntungan yang didapat dari system ini yaitu dari sisi mahasiswa dapat
mempermudah dalam pengurusan pengajuan cuti maupun aktif kembali setelah cuti
akademik yang membuat mahasiswa tidak mendapatkan status non aktif. Dari sisi
Universitas dapat mengurangi bahkan menghilangkan jumlah mahasiswa yang lebih
memilih status non aktif ketimbang cuti

BAB IV
KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian hingga pada tahap pengembangan saya mengambil
kesimpulan, manusia pada zaman sekarang ini membutuhkan sesuatu yang dapat
mempermudah pekerjaannya, hal ini dikarenakan dengan perkembangan technology yang
semakin cepat yang membuat manusia dimanjakan dengan kemudahan pekerjaan yang
diberikan oleh technology tersebut.
Dari permasalahan yang di sebutkan di latar belakang masalah dapat disimpulkan
bahwa mahasiswa lebih memilih sebuah proses yang lebih mudah dan cepat dikerjakan
ketimbang yang mempunyai proses agak lama sehingga dalam kasus mendapatkan status
mahasiswa lebih memilih status non aktif ketimbang cuti karena proses pengajuan yang
dianggap panjang.
Untuk menemukan masalah yang ada di system cuti akademik dan aktif kembali
setelah cuti akademik maka kita harus memahami prosedur system yang telah ada dan
menganalisis prosedur tersebut untuk mendapatkan masalah yang kemudian dibuatkan
solusi untuk masalah tersebut.
Dari hasil yang didapatkan dalam rekayasa proses bisnis kita harus benar-benar
mengetahui system lama secara detail untuk dapat merekayasanya hal ini tak terlepas dari
analisis masalah yang terjadi sehingga kita dapat mengetahui proses mana yang harus
direkayasa untuk mengatasi masalah yang ada, dan untuk dapat merekayasa sebuah system
kita harus berpedoman pada prinsip-prinsip rekayasa untuk melihat prinsip mana yang
cocok digunakan dalam rekayasa proses bisnis yang akan kita rekayasa.
Dengan system ini diharapkan segala masalah yang ada dapat teratasi dengan
system yang diusulkan ini. Sesuai dengan pembahasan di atas bahwa dengan system ini
dapat mempermudah mahasiswa dalam pengajuan cuti dan mangurangi status mahasiswa
non aktif.

Daftar Pustaka
Weske, Mathias. 2007. Business Process Management. Berlin Heidelberg:
Springer-Verlag
Hammer, Michael and Champy, James. 1993. Reengineering The Corporation : A
Manifesto For Bussiness Revolution. New York : HarperCollins Publishers.

Anda mungkin juga menyukai