Anda di halaman 1dari 7

Tugas ke-5

Ryanti Widya Savitri (1406584183)

Manfaat dan Bahaya

biasanya berkisar pada tingkat 0,03 T sampai 30


T. Sedangkan, dari berbagai pengukuran di tempat

Medan Listrik dan Medan Magnet

kerja, didapatkan medan magnet yang cukup tinggi


berasal dari mesin las dan furnace (dapur api), yaitu

I. PENDAHULUAN
Medan listrik merupakan efek yang diakibatkan
oleh adanya tegangan listrik, dan besarannya dapat
bernilai positif ataupun negatif. Medan listrik diukur
dalam volt/m (V/m atau kV/m). Sedangkan, medan
magnet ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak, dan bersifat tidak dapat dihalangi oleh
material. Satuan baku untuk pengukuran medan
magnet adalah Tesla (T). Tetapi, karena medan
magnet dalam penggunaan listrik jauh lebih kecil
dari Tesla maka biasanya dipakai milligauss (mG)
untuk menyatakan kekuatan medan magnet (1
mG=10-6 T).

lebih dari 10 T (Lovsund, dkk, 1982). Medan


listrik dan medan magnet dalam lingkungan rumah
dapat ditemukan pada sistem kabel listrik rumah,
oven listrik, setrika listrik, kulkas, mesin cuci, mesin
penyedot

debu,

televisi,

bola

lampu,

radio,

pengering rambut, dsb. Dalam lingkungan kerja,


medan listrik dan medan magnet diantaranya
dihasilkan oleh mesin pabrik, lampu, mesin
fotocopy, kabel listrik, dsb.
Selain itu, keberadaan medan listrik dan medan
magnet juga berperan dalam suplai tenaga listrik,
yaitu meliputi Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi (SUTET), busbar, trafo daya, pemutus daya,
dll. SUTET berfungsi untuk menyalurkan energi
listrik dari pusat-pusat pembangkit yang jaraknya

II. MANFAAT MEDAN LISTRIK & MEDAN MAGNET


Pemanfaatan medan listrik dan medan magnet

jauh menuju pusat-pusat beban, sehingga energi


listrik

bisa

disalurkan

dengan

efisien.

Dari

buatan dapat ditemukan di dalam rumah ataupun di

pengukuran yang dilakukan oleh Lee dkk (1982)

tempat kerja, baik berasal dari instalasi listrik

diperoleh bahwa besarnya medan magnet di bawah

maupun peralatan listrik. Pada peralatan listrik,

jaringan 500 kV pada jarak lateral 1 m adalah

biasanya terdapat lilitan-lilitan kawat penghantar

sebesar 35 T dan pada jarak lateral 60 m besarnya

listrik yang di dalamnya terdapat inti besi. Lilitan

kurang dari 5 T.

kawat penghantar ini apabila dialiri listrik oleh arus


listrik akan menimbulkan medan magnet. Peralatan
listrik pada umumnya memanfaatkan medan magnet
untuk membantu dalam proses konversi energi.
Intensitas medan magnet dalam lingkungan rumah

Tugas 5 Energi dan Lingkungan (Gasal 2015/2016) | 1

Tugas ke-5

Ryanti Widya Savitri (1406584183)

III. KLASIFIKASI EFEK BIOLOGIS DARI PAJANAN


MEDAN LISTRIK DAN MEDAN MAGNET
United Nations Environmental Programme
(UNEP), World Health Organization (WHO) dan
International

Radiation

Protection

Association

Klasifikasi
Lingkungan Kerja

Medan Listrik (kV/m)


Lingkungan Kerja

Sepanjang hari kerja

Waktu singkat

Anggota tubuh
Lingkungan Umum

Medan Magnet (mT)


Lingkungan Kerja

10

0,5

30 (s.d. 2 jam/hari)

5 (s.d. 2 jam/hari)

Lingkungan Umum

25
Lingkungan Umum

Sampai 24 jam/hari

0,1

Beberapa jam/hari

10

(IRPA) pada tahun 1987 mengeluarkan pernyataan IV. BAHAYA MEDAN LISTRIK & MEDAN MAGNET
tentang nilai rapat arus induksi dengan efek-efek

Medan listrik dan medan magnet, sebagaimana

biologisnya yang ditimbulkan oleh pajanan medan

dikemukakan oleh World Health Organization

listrik dan medan magnet pada frekuensi 50/60 Hz

(WHO)

terhadap tubuh manusia, yaitu:

berpotensi menimbulkan berbagai gangguan, antara

a)

b)

c)

d)

dan

Ikatan

Dokter

Indonesia

(IDI),

1 10 mA/m2 (terinduksi oleh medan magnet

lain terhadap sistem darah, sistem kardiovaskular,

di atas 0,5 5 mT), tidak menimbulkan efek

sistem saraf maupun sistem reproduksi. Hal ini

biologis berarti.

menimbulkan kecemasan akan dampak SUTET

10 100 mA/m2 (di atas 5 50 mT),

terhadap kesehatan bagi penduduk yang tinggal di

menimbulkan efek biologis yang berarti,

wilayah yang dilewati jalur SUTET. Awal tahun

termasuk efek pada sistem penglihatan dan

2006 merupakan puncak akumulasi protes yang

syaraf. Dilaporkan juga bahwa medan ini dapat

dilakukan oleh masyarakat yang bertempat tinggal

menyambung kembali keretakan tulang.

di bawah SUTET. Pada 14 Januari 2006, tanah yang

100 1000 mA/m2 (di atas 50 500 mT),

dilalui jaringan SUTET di Ciseeng, hanya laku Rp

menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan

50.000,00 /m2 Rp 75.000,00 /m2. Padahal, tanah di

yang dapat dirangsang dan kemungkinan

luar kawasan ini bisa laku rata-rata Rp 200.000,00 /

berbahaya bagi kesehatan.

m2. Tanah di kawasan Ciseeng ini pun, tidak laku

1000 mA/m2 (lebih besar dari 500 mT),


dapat menimbulkan gangguan pada jantung,
berupa

irama

ekstrasistole

dan

fibrilasi

ventrikular.
Sehubungan dengan itu maka demi alasan keamanan
diperlukan batas-batas medan listrik dan medan
magnet pada manusia. Berikut ini merupakan batas
pajanan medan listrik dan medan magnet yang
diadopsi dari rekomendasi IRPA dan WHO (1990).

untuk barang agunan. Oleh karena itu, 125 kepala


keluarga di Desa Ciseeng menuntut pemerintah
memberikan ganti rugi pada setiap tanah yang
dilalui jaringan SUTET, sesuai harga pasar. Di sisi
lain, PLN yakin yang dilakukan saat ini tak
menyalahi aturan. Ganti rugi Rp 75.000,00 /m2
sudah layak. Bahkan, berdasarkan Kepmen 975
Tahun 1999, sebenarnya tidak ada kewajiban bagi
PLN untuk mengganti tanah warga yang dilalui

Tugas 5 Energi dan Lingkungan (Gasal 2015/2016) | 2

Tugas ke-5

Ryanti Widya Savitri (1406584183)

SUTET. Berbagai bentuk protes, mulai dari demo,

adanya sekumpulan gejala hipersensitivitas yang

aksi mogok makan, menjahit mulut, sampai

dikenal dengan electrical sensitivity, yaitu berupa

ancaman untuk merobohkan tower 500 kV tersebut

keluhan

dilakukan untuk menuntut ganti rugi lahan tempat

(dizziness), dan keletihan menahun (chronic

tinggal mereka yang dilintasi SUTET. Sebelumnya,

fatigue syndrome). Besarnya resiko tersebut

pada bulan September 2004, masyarakat dari 6

adalah 5,8 kali lebih besar dibandingkan dengan

kabupaten di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bandung,

penduduk yang tidak bertempat tinggal di bawah

Sumedang,

SUTET 500 kV.

Bogor,

Cianjur,

Majalengka,

dan

Cirebon, menuju Istana Merdeka untuk memprotes


keberadaan

SUTET

yang

melintas

di

sakit

kepala

(headache),

pening

c) Wertheimer dan Leper (1979) meneliti hubungan

atas

kanker otak pada anak di Amerika dengan

pemukiman mereka. Demikian pula masyarakat di

paparan medan listrik dan medan magnet.

beberapa daerah di Jawa Tengah, Daerah Istimewa

Penelitian tsb menggambarkan adanya hubungan

Yogyakarta, dan Jawa Timur, melakukan aksi serupa

kenaikan resiko kematian akibat kanker pada

di daerah masing-masing. Sebenarnya, sejak tahun

anak dengan jarak tempat tinggal yang dekat

1991 warga Singosari, Gresik, Jawa Timur, telah

jaringan transmisi listrik tegangan tinggi.

melakukan aksi protes dan memperkarakan lewat

d) Milham (1985) melakukan penelitian terhadap

jalur hukum. Kemudian muncul pula kasus-kasus

pekerja di Washington, antara tahun 1950 -1982,

hukum lain dengan tujuan yang sama, yaitu meminta

didapati bahwa terjadi peningkatan proporsional

ganti rugi bagi lahan dan rumah yang dilintasi

rasio kematian untuk leukemia dan limfoma non

SUTET. Alasan utama yang dikemukakan, khawatir

hodgkin pada pekerja yang terpapar medan

mengganggu kesehatan. [1] Berikut ini merupakan

listrik.

beberapa penelitian yang mendukung kekhawatiran


tersebut.

e) Reiter (1997) melakukan penelitian terhadap


dampak pemajanan medan listrik dan magnet,

a) Korobkova, dkk (1972) melakukan penelitian

yaitu dapat mempengaruhi metabolisme hormon

terhadap 250 tenaga kerja pada gardu induk 500

melatonin (N-acetyl-5-metoksitriptamin) yang

kV di Uni Soviet yang terpapar selama 10 tahun.

diproduksi oleh kelenjar pineal. Hormon ini

Ditemukan adanya gangguan susunan syaraf

berfungsi menekan timbulnya kanker, terutama

pusat, keluhan nyeri kepala dan gangguan tidur.

kanker payudara. Rendahnya produksi hormon

b) Anies (2004) dari UNDIP melakukan penelitian


terhadap

penduduk

Kabupaten

melatonin dapat menimbulkan resiko kanker

Pekalongan,

payudara. Kenaikan kadar hormon melatonin

Pemalang, dan Tegal, yang tinggal di bawah

dapat menaikkan kadar prolaktin, menyebabkan

SUTET 500 kV. Dari penelitian tersebut didapati

pembesaran

payudara

dan

menurunkan

Tugas 5 Energi dan Lingkungan (Gasal 2015/2016) | 3

Tugas ke-5

Ryanti Widya Savitri (1406584183)

kemampuan seksual. Di samping itu, hormon

b) Qiang K (1994) melakukan penelitian terhadap

melatonin mengatur irama sirkadian atau irama

964 pekerja yang terpapar medan listrik dan

bangun dan tidur, sehingga rendahnya kadar

medan magnet, dan 66 pekerja yang bertugas

melatonin dapat mengakibatkan sukar tidur.

sebagai petugas pemeliharaan jaringan transmisi

f) Dr. Gerald Draper - Chilhood Cancer Research

750 kV di Cina. Mereka yang bertugas pada

Group di Oxford University dan Dr. John

pemeliharaan jaringan, tinggal sepenuhnya di

Swanson, penasehat sains di National Grid

bawah jaringan dengan tingkat pemaparan kurang

Transco, menemukan bahwa (1) anak-anak yang

dari 5 kV/m. Dari penelitian tersebut, tidak

tinggal kurang dari 200 m dari jalur tegangan

terdapat gangguan kesehatan.

tinggi, saat dilahirkan memiliki risiko menderita

c) Maria Linett, dkk (1997) dari National Cancer

leukimia sebesar 70% dari pada anak-anak yang

Institute - Amerika melakukan penelitian yang

tinggal dari jarak 600 m atau lebih; (2) kasus

melibatkan 1200 anak, melaporkan bahwa tidak

leukimia pada bayi yang dilahirkan di daerah

ada hubungan antara kejadian kanker pada anak

sekitar SUTET 5 kali lipat lebih besar atau

yang terpajan medan listrik dan medan magnet,

sebesar 400 dalam setahun dari 1% jumlah

dengan anak-anak yang tidak terpajan.

penduduk yang tinggal di daerah tersebut.

d) Corrie

Wawolumaya

dari

Bagian

Ilmu

Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran


V. KONTRADIKSI DAMPAK MEDAN MAGNET DAN
MEDAN LISTRIK TERHADAP KESEHATAN
Sejak penelitian Wertheimer dan Leper (1979),
berbagai studi epidemiologi dan laboratorium
lainnya dilakukan di berbagai negara, sebagai
replikasi dan eskpansi penelitian Wertheimer.
Namun, sebagian besar hasil yang didapat justru
bersifat kontradiktif.
a) Kowenhoven, dkk (1979) dari John Hopkins
Hospital melakukan penelitian terhadap tenaga
kerja yang telah bekerja selama 3,5 tahun pada
sistem transmisi 345 kV, tidak ditemukan adanya
gangguan kesehatan.

Universitas
penelitian

Indonesia
terhadap

pernah

pemukiman

melakukan
di

sekitar

SUTET. Hasilnya tidak ditemukan hubungan


antara kanker darah (leukemia) dan SUTET.
e) Para ahli telah sepakat bahwa medan listrik dan
medan magnet yang berasal dari jaringan listrik
digolongkan sebagai frekuensi ekstrem rendah
dengan konsekuensi kemampuan memindahkan
energi sangat kecil, sehingga tidak mampu
mempengaruhi ikatan kimia pembentuk sel-sel
tubuh manusia. Di samping itu, sel tubuh
manusia mempunyai kuat medan listrik sekitar
10.000 kV/m, yaitu jauh lebih kuat dari medan
listrik luar. Medan listrik dan medan magnet
dengan frekuensi ekstrem rendah ini juga tidak

Tugas 5 Energi dan Lingkungan (Gasal 2015/2016) | 4

Tugas ke-5

Ryanti Widya Savitri (1406584183)

mungkin menimbulkan efek panas, seperti yang

maksimum 4.78 kV/m (di Ungaran) pada jarak 15

dapat terjadi pada efek medan elektromagnet

m, sedangkan 17 kV/m (di Cirata) [2].

gelombang mikro (misalnya frekuensi radio) dan

daerah Cirata merupakan tebing curam yang tidak

frekuensi yang lebih tinggi (seperti pada telepon

dilalui penduduk. Selanjutnya, batasan pajanan kuat

seluler). Adanya sementara orang yang tinggal

medan magnet yang diduga dapat menimbulkan efek

dekat

listrik

biologis untuk umum adalah 0,5 mT. Kuat medan

melaporkan keluhan-keluhan seperti sakit kepala,

magnet di bawah SUTET 500 kV di lapangan

pusing, berdebar dan susah tidur serta kelemahan

terbuka mencapai harga maksimum 0,036 mT (di

seksual adalah bersifat subyektif, dikarenakan

Cirata) pada titik 0 m sejajar tower. Artinya,

persepsi mereka yang kurang tepat.

menurut hasil pengukuran ElektroIndonesia dan

dengan

jaringan

transmisi

Namun,

f) John Moulder mencoba menarik kesimpulan dari

hasil penelitian WHO tersebut, SUTET 500 kVA

ratusan penelitian tentang dampak SUTET

masih aman karena masih di bawah ambang yang

terhadap kesehatan. Moulder menyimpulkan

diujikan oleh WHO.

bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara


medan listrik dan kesehatan manusia (termasuk
kanker). Jika ada bahaya kesehatan terhadap
manusia maka itu hanya terjadi pada sebagian
kecil kelompok.
g) WHO

berkesimpulan

bahwa

tidak

banyak

pengaruh yang ditimbulkan oleh medan listrik


sampai 20 kV/m pada manusia. Selain itu,
percobaan beberapa sukarelawan pada medan
magnet 5 mT hanya memiliki sedikit efek pada
hasil uji klinis dan fisik.

VI. KEAMANAN SUTET DI INDONESIA


Menurut IRPA dan WHO, batasan pajanan kuat

VII. KESIMPULAN
Dari tulisan ini dapat disimpulkan beberapa
poin sebagai berikut.
1. Pemanfaatan medan listrik dan medan magnet
buatan

dalam

kehidupan

sehari-hari

dapat

ditemukan pada suplai tenaga listrik, instalasi


tenaga listrik, dan peralatan listrik di rumah,
maupun di tempat kerja.
2. Dampak medan listrik dan magnet terhadap
faktor

kesehatan

masih

merupakan

isu

kontroversial di kalangan ilmuwan. Meskipun


begitu, sebagian besar ilmuwan sepakat bahwa
tidak terdapat hubungan antara SUTET dan
kanker.

medan listrik yang diduga dapat menimbulkan efek


biologis untuk umum adalah 5 kV/m. Hasil
pengukuran di lapangan terbuka terhadap kuat

VIII. REFERENSI

medan listrik di bawah SUTET mencapai angka

Tugas 5 Energi dan Lingkungan (Gasal 2015/2016) | 5

Tugas ke-5

Ryanti Widya Savitri (1406584183)

[1]

https://antonarmadi.wordpress.com/2010/01/06/mengatasi-ganguan-kesehatan-masyarakat-akibat-

[2]
[3]
[4]

radiasi-elektromagnetik-dengan-manajemen-berbasis-lingkungan/
http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener32a.html
http://priyadi.net/archives/2006/03/09/kontroversi-saluran-tegangan-tinggi/
F. Widuri, 2000. Analisis Standard Ambang Batas Akibat Paparan Medan Listrik, Medan Magnet,

[5]

dan Medan Elektromagnetik pada Manusia. Skripsi Teknik Elektro UI


S. S. Soesanto, 1996. Medan Elektromagnetik. Artikel Media Litbangkes Vol. 6 No.3.

Tugas 5 Energi dan Lingkungan (Gasal 2015/2016) | 6

Anda mungkin juga menyukai