Anda di halaman 1dari 15

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas
Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov Goodness of Fit Test.

Teknik ini digunakan karena data yang akan diuji berada dalam level interval. Suatu data dikatakan
normal jika nilai p > 0.05.
Tabel
Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

27

Normal Parameters

a,b

Mean
Std. Deviation

.0000000
83092.6754122
3

Most Extreme Differences

Absolute

.138

Positive

.138

Negative

-.104

Test Statistic

.138

Asymp. Sig. (2-tailed)

.199c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Berdasarkan pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test dapat dijelaskan bahwa
nilai p = 0,199 untuk variabel CR, ROA, ROE, dan IOS, berarti nilai p > 0,05, berarti dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik
adalah apabila tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji heteroskedastisitas dapat melalui berbagai
macam pengujian, seperti Uji Park, Uji Glejser, Uji Koefisien Rank Spearman Rho, ataupun dengan cara
melihat pola titik pada Scatterplots Regresi.

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Maka dari gambar ini dapat disimpulkan bahwa data dari penelitian ini berdistribusi normal, hal
tersebut dapat dilihat dari titik-titik yang menyebar mengikuti garis diagonal sehingga dapat dikatakan
bahwa model regresi layak dipakai untuk memenuhi asumsi uji klasik normalitas dan heteroskedastisitas.

Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya

korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
bebas.
Dengan dasar pengambilan keputusan:
1.1.
Nilai Tolerance < 10% dan nilai VIF (Variance Infaltion Factor) >10, maka Ho diterima
1.2.

yang artinya terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
Nilai Tolerance > 10% dan nilai VIF (Variance Infaltion Factor) <10, maka Ho tidak
diterima yang artinya tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam model
regresi.
Tabel
Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model
1

Tolerance

VIF

(Constant)
CR

.785

1.274

ROA

.261

6.447

ROE

.464

5.741

IOS

.961

1.040

a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai tolerance untuk variabel X1(CR) sebesar
0,785 dan nilai VIF (Variance Infaltion Factor) sebesar 1,274, sedangkan nilai tolerance untuk variabel
X2(ROA) sebesar 0,261 dan nilai VIF (Variance Infaltion Factor) sebesar 6,447, sedangkan nilai tolerance
untuk variabel X3(ROE) sebesar 0,464 dan nilai VIF (Variance Infaltion Factor) sebesar 5,741, dan nilai
tolerance untuk variabel X4(IOS) sebesar 0,961 dan nilai VIF (Variance Infaltion Factor) sebesar 1,040.
Dengan demikian nilai tolerance X1 (0,785 > 0,10), X2 (0,261 > 0,10), X3 (0,464 > 0,10), dan X4 (0,961
> 0,10) dengan nilai VIF (Variance Infaltion Factor) X1 (1,274 < 10), X2 (6,447 < 10), X3 (5,741 < 10),
dan X4 (1,040 < 10). Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ho diterima yang artinya hasil uji multikolinieritas
menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.

Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik
autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain
pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.
Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti
2)

terdapat autokorelasi.
Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada

3)

autokorelasi.
Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan

kesimpulan yang pasti.


Nilai du dan dl dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya
observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.
Tabel
Hasil Uji Autokolinieritas
Model Summaryb

Model

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.893

Durbin-Watson

90331.26167

1.963

a. Predictors: (Constant), IOS, CR, ROE, ROA


b. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014

Dari hasil output di atas didapat nilai DW yang dihasilkan dari model regresi adalah
1,963. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) = 27, seta k = 4 (k
adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dU sebesar 1,753 dan 4 - dU sebesar 2,247.
Karena nilai DW (1,963) berada pada daerah antara dU dan 4 - dU, maka tidak terjadi
autokolenieritas pada data yang dipakai tersebut.

Uji F
Tabel
Uji regresi linier sederhana
ANOVAa

Model
1

Sum of Squares
Regression
Residual
Total

df

Mean Square

1807258001062.097

451814500265.524

179514210386.200

22

8159736835.736

1986772211448.296

26

F
55.371

Sig.
.000b

a. Dependent Variable: Harga Saham


b. Predictors: (Constant), IOS, CR, ROE, ROA

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Current Ratio, ROA, ROE, dan IOS dapat
mempengaruhi hasil harga saham. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai F hitung
dengan F tabel atau nilai signifikansi dengan alpha. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa
nilai F hitung adalah (55,371) lebih kecil dibandingkan nilai F tabelnya (9,12) atau dapat juga
dengan menyimpulkan nilai signifikansinya (0,000) yang lebih kecil dibandingkan dengan
alphanya (0,05).

Uji Korelasi dan Koefisien determinasi


Tabel
Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Model
1

R
.954a

R Square

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.910

.893

90331.26167

a. Predictors: (Constant), IOS, CR, ROE, ROA


b. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Nilai korelasi antara current ratio, ROA, ROE, dan IOS secara simultan terhadap harga
saham adalah 0,954 atau 95,4% artinya hubungan yang terjadi adalah hubungan yang positif
dengan keeratan yang sangat kuat.
Nilai koefisien determinasi untuk current ratio, ROA, ROE, dan IOS secara simultan
adalah 0,910 atau 91% artinya variabel current ratio, ROA, ROE, dan IOS secara simultan
mampu mempengaruhi harga saham sebesar 91% dan sisanya 9% dijelaskan oleh faktor lainnya.

Identifikasi Masalah 1
Pengaruh Current Ratio Terhadap Harga Saham

Uji Regresi linier

Tabel
Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)
CR

Std. Error

-12052.175

213211.905

65055.240

102886.396

Coefficients
Beta

.125

Sig.
-.057

.955

2.632

.048

a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa Current Ratio dapat mempengaruhi hasil harga
saham. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai t hitung dengan t tabel atau nilai
signifikansi dengan alpha. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk current
ratio (2,632) lebih besar dibandingkan nilai t tabelnya (1,706) atau dapat juga dengan
menyimpulkan nilai signifikansinya (0,048) yang lebih kecil dibandingkan dengan alphanya
(0,05).
Persamaan regresi yang untuk pengujian tersebut adalah :
Y = -12052,175 + 65055,240X
Interpretas :

Koefisien Intersef : jika current ratio tidak menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham maka harga saham adalah -12.052,175.

Koefisien Regresi : Jika nilai dari current ratio naik satu satuan maka nilai dari
harga saham akan naik sebesar 65.055,240.

Uji Korelasi dan Koefisien determinasi

Tabel
Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary

Model
1

R Square

.625a

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.391

-.024

279678.34679

a. Predictors: (Constant), CR

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Nilai korelasi antara current ratio terhadap harga saham adalah 0,625 atau 62,5% artinya
hubungan yang terjadi adalah hubungan yang positif dengan keeratan yang cukup kuat.
Nilai koefisien determinasi untuk current ratio adalah 0,391 atau 39,1% artinya variabel
current ratio mampu mempengaruhi harga saham sebesar 39,1% dan sisanya 59,9% dijelaskan
oleh faktor lainnya.

Identifikasi Masalah 2
Pengaruh Return on Asset Terhadap Harga Saham
Uji Regresi linier

Tabel
Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

-129393.040

25829.481

ROA

1523984.986

110716.608

Coefficients
Beta

.940

Sig.

-5.010

.000

13.765

.000

a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa return on assets dapat mempengaruhi hasil harga
saham. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai t hitung dengan t tabel atau nilai
signifikansi dengan alpha. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk return
on asset (13,765) lebih besar dibandingkan nilai t tabelnya (1,706) atau dapat juga dengan
menyimpulkan nilai signifikansinya (0,000) yang lebih kecil dibandingkan dengan alphanya
(0,05).
Persamaan regresi yang untuk pengujian tersebut adalah :
Y = -129393,040 + 1523984,986X
Interpretas :

Koefisien Intersef : jika retrun on assets tidak menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham maka harga saham adalah -129.393,040.

Koefisien Regresi : Jika nilai dari retrun on assets naik satu satuan maka nilai dari
harga saham akan naik sebesar 1.523.984,986.

Uji Korelasi dan Koefisien determinasi


Tabel
Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary

Model
1

R
.940a

R Square

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.883

.879

96248.24173

a. Predictors: (Constant), ROA

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Nilai korelasi antara retrun on assets terhadap harga saham adalah 0,940 atau 94,0%
artinya hubungan yang terjadi adalah hubungan yang positif dengan keeratan yang sangat kuat.
Nilai koefisien determinasi untuk retrun on assets adalah 0,883 atau 88,3% artinya
variabel retrun on assets mampu mempengaruhi harga saham sebesar 88,3% dan sisanya 11,7%
dijelaskan oleh faktor lainnya.

Identifikasi Masalah 3
Pengaruh Return on Equity Terhadap Harga Saham
Uji Regresi linier

Tabel
Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

Std. Error

(Constant)

-93177.696

34197.804

ROE

686596.130

73537.838

Coefficients
Beta

.882

Sig.

-2.725

.012

9.337

.000

a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa return on equity dapat mempengaruhi hasil
harga saham. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai t hitung dengan t tabel atau nilai
signifikansi dengan alpha. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk return
on equity (9,337) lebih besar dibandingkan nilai t tabelnya (1,706) atau dapat juga dengan
menyimpulkan nilai signifikansinya (0,000) yang lebih kecil dibandingkan dengan alphanya
(0,05).
Persamaan regresi yang untuk pengujian tersebut adalah :
Y = -93177,696 + 686596,130X
Interpretas :

Koefisien Intersef : jika retrun on equity tidak menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi harga saham maka harga saham adalah -93.177,696.

Koefisien Regresi : Jika nilai dari retrun on equity naik satu satuan maka nilai dari
harga saham akan naik sebesar 686.596,130.

Uji Korelasi dan Koefisien determinasi


Tabel
Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary

Model
1

R
.882a

R Square

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.777

.768

133085.35322

a. Predictors: (Constant), ROE

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Nilai korelasi antara retrun on equity terhadap harga saham adalah 0,882 atau 88,2%
artinya hubungan yang terjadi adalah hubungan yang positif dengan keeratan yang sangat kuat.
Nilai koefisien determinasi untuk retrun on equity adalah 0,777 atau 77,7% artinya
variabel retrun on equity mampu mempengaruhi harga saham sebesar 77,7% dan sisanya 22,3%
dijelaskan oleh faktor lainnya.

Identifikasi Masalah 4
Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Harga Saham
Uji Regresi linier

Tabel
Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)
IOS

Std. Error

133514.573

57333.171

-.011

.015

Coefficients
Beta

-.148

Sig.

2.329

.028

1.748

.049

a. Dependent Variable: Harga Saham

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa investment opportunity set dapat mempengaruhi
hasil harga saham. Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan nilai t hitung dengan t tabel atau
nilai signifikansi dengan alpha. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk
investment opportunity set (1,748) lebih besar dibandingkan nilai t tabelnya (1,706) atau dapat
juga dengan menyimpulkan nilai signifikansinya (0,049) yang lebih kecil dibandingkan dengan
alphanya (0,05).
Persamaan regresi yang untuk pengujian tersebut adalah :
Y = 133524,573 0,011X
Interpretas :

Koefisien Intersef : jika investment opportunity set tidak menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi harga saham maka harga saham adalah 133.524,573.

Koefisien Regresi : Jika nilai dari investment opportunity set naik satu satuan
maka nilai dari harga saham akan turun sebesar 0,011.

Uji Korelasi dan Koefisien determinasi


Tabel
Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary

Model
1

R Square

.448a

.201

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

-.017

278800.73768

a. Predictors: (Constant), IOS

Sumber: Hasil Olahan SPSS 22.0, 2014


Nilai korelasi antara investment opportunity set terhadap harga saham adalah 0,448 atau
44,8% artinya hubungan yang terjadi adalah hubungan yang positif dengan keeratan yang cukup
erat.
Nilai koefisien determinasi untuk investment opportunity set adalah 0,201 atau 20,1%
artinya variabel investment opportunity set mampu mempengaruhi harga saham sebesar 20,1%
dan sisanya 79,9% dijelaskan oleh faktor lainnya.

Anda mungkin juga menyukai