Anda di halaman 1dari 17

PERATURAN KEPEGAWAIAN

RSB AMANAH
TH 2011

PERATURAN KEPEGAWAIAN RSB AMANAH

I.

Jam kerja
Admin
Shift
: pkl. 07.00 15.30 WIB (jam istirahat pkl. 12.00 13.00)
Resepsionis
Shift I : pkl. 07.00 10.00 WIB
Shift II : pkl. 16.00 21.00 WIB (jam istirahat pkl. 18.00 18.30)
Bidan / Perawat / Ass.Bidan
Shift I : pkl. 07.00 14.00 WIB (jam istirahat pkl. 12.00 13.00)
Shift II : pkl. 14.00 21.00 WIB (jam istirahat pkl. 18.00 18.30)
Shift III : pkl. 21.00 07.00 WIB (jam istirahat pkl. 04.00 05.00)
Security
Shift I : pkl. 07.00 15.00 WIB (jam istirahat pkl. 12.00 13.00)
Shift II : pkl. 15.00 22.00 WIB (jam istirahat pkl. 18.00 18.30)
Shift III : pkl. 22.00 07.00 W IB (jam istirahat pkl. 04.00 05.00)
Cleaning Service
Shift I : pkl. 06.00 14.00 WIB (jam istirahat pkl. 12.00 13.00)
Shift II : pkl. 14.00 22.00 WIB (jam istirahat pkl. 18.00 18.30)
Setiap shift kerja harus diserah terimakan kepada petugas selanjutnya.
Istirahat tidak boleh bersamaan / harus bergantian, harus selalu ada
petugas yang stand by di ruangan masing-masing, untuk selalu siap
dalam pelayanan.
Karyawan dilarang keluar/meninggalkan tempat selama jam dinas,
kecuali ijin atas keperluan penting.
Setiap karyawan diharap siap untuk bekerja apabila dibutuhkan diluar
jam dinas diatas demi kebaikan dan kepentingan perusahaan.

II.

Gaji
Gaji akan diberikan setiap tanggal 30 pada tiap-tiap bulan.

1.

Upah Pokok ditetapkan berdasarkan jenis pekerjaan yang dilakukan dan


kompetensi pekerja/tingkat pendidikan pekerja. Upah pokok ini bersifat
tetap.

2.

Tunjangan tetap biasanya diberikan jika ada perbedaan status dan atau
adanya tugas tambahan.

3.

Tunjangan jabatan diberikan pada pekerja yang menempati jabatan


struktural dalam perusahaan seperti menjadi koordinator / supervisor /
kepala bagian dst.

4.

Tunjangan keluarga diberikan kepada pekerja yang telah memiliki


tanggungan istri dan atau anak.Tunjangan keluarga tidak diberikan
apabila suami & istri karyawan ditempat yang sama. Bisa mendapat
tunjangan anak dihitung hanya mewakili kepala keluarga

5.

Tunjangan tetap dapat berubah jika terjadi perubahan status seperti:


- Tidak mendapat tunjangan jabatan jika ybs tidak lagi menjadi
koordinator/supervisor.
- Tunjangan keluarga berkurang jika misalnya anak ybs meninggal.

6.

Tunjangan Tidak Tetap ditujukan untuk menunjang kegiatan operasional


pekerja. Tunjangan ini bersifat variabel, biasanya diberikan berdasarkan
jumlah kehadiran. Jika tidak masuk kerja tidak diberikan, seperti
Tunjangan Makan, Tunjangan Transpor, Insentif kehadiran,dll.

7.

Pemerintah mengatur gaji minimum bagi karyawan, artinya gaji


karyawan tidak boleh lebih rendah dari UMP (Upah Minimum Propinsi)
yang ditetapkan oleh masing-masing daerah. Sedangkan kebijakan
penggajian diatur sendiri oleh perusahaan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan perusahaan. Pada umumnya hal yang dapat berpengaruh
terhadap jumlah gaji yang diperoleh merupakan gabungan dari:

Prestasi kerja: karyawan dengan prestasi kerja yang lebih baik


mendapatkan gaji lebih besar
Jabatan
Jenis pekerjaan: karyawan yang menempati posisi sesuai dengan core
business perusahaan mendapatkan gaji lebih besar dibandingkan
karyawan lain, misal perusahaan bergerak di bidang jasa medis, maka
gaji karyawan medis akan lebih besar dibandingkan gaji karyawan
pendukung
Lama bekerja: orang yang bekerja lebih lama akan mendapatkan gaji
lebih tinggi, misal staf akuntansi yang bekerja 10 tahun gajinya lebih
besar dari gaji staf akuntansi yang bekerja 1 tahun. Karena gaji
karyawan yang sudah bekerja 10 tahun tersebut setiap tahun pasti
berubah mengikut kenaikan gaji tahunan perusahaan. Disamping itu
karyawan yang bekerja 10 tahun dianggap lebih trampil bekerja
dibandingkan karyawan yang baru bekerja 1 tahun
8.
9.
10.

III.

UMP tidak mengatur gaji karyawan baru atau karyawan lama, yang
diutamakan adalah gaji karyawan tidak boleh kurang dari UMP.
Upah selama masa percobaan adalah 80% sepanjang hal tersebut
disepakati oleh pekerja.
Pekerja berhak untuk menolak ketentuan tersebut sebelum
menandatangani perjanjian kerja.
Bila pekerja sudah menandatangani perjanjian kerja, dan dalam
perjanjian kerja dicantumkan ketentuan tersebut, hal itu berarti bahwa
pekerja setuju dengan upah masa percobaan adalah 80% X Upah
sebenarnya setelah masa percobaan.
Tugas & Kewajiban Karyawan
Setiap karyawan yang menyatakan siap bekerja di RSB Amanah harus
bisa memenuhi seluruh persyaratan serta standar kerja (SOP) yang telah
ditentukan oleh Rumah Sakit Bersalin Amanah.

IV.

Masa Percobaan & Kontrak Kerja Karyawan

Masa percobaan I selama 3 (tiga) bulan sejak perjanjian kerja dimulai


bagi karyawan baru. Masa percobaan bisa diperpanjang pertiga bulan
apabila diperlukan. Selama masa Percobaan 3 bulan karyawan hanya
memperoleh 80% dari gaji UMR.
Berikutnya adalah perpanjangan 1 (satu) tahun Kemudian. Apabila
dinilai baik dan cukup bertanggungjawab setelah masa perpanjangan
akan dilakukan pengangkatan pegawai menjadi karyawan tetap.
Dalam masa percobaan semua karyawan harus memenuhi standard
kerja dan kelayakan di Rumah Sakit Bersalin Amanah seperti yang
sudah disampaikan oleh Pimpinan/ Penanggung jawab RSB Amanah.
Tujuan dari adanya jenjang masa percobaan agar bisa mendapatkan
karyawan yang selektif, satu visi dan misi, mengabdi semata-mata
untuk kepentingan bersama dan kemajuan RSB Amanah.
Apabila selama dalam masa percobaan tersebut, Karyawan melakukan
kelalaian pekerjaan yang menyebabkan masalah bagi pelayanan pasien
di Rumah Sakit Bersalin Amanah, maka dengan sukarela yang
bersangkutan harus mengundurkan diri sebagai pekerja di RSB
Amanah karena hal tersebut diatas. Namun jika dalam masa percobaan
karyawan berlaku sesuai standard kerja dan kelayakan seperti yang
dicantumkan dalam daftar pekerjaan masing-masing job, maka masa
kerja pegawai dapat diperpanjang dengan sistem kontrak kerja yang
baru.
Kontrak kerja akan diperpanjang jika terjadi kesepakatan kerja kedua
belah pihak yaitu Karyawan yang bersangkutan dengan Pimpinan RSB
Amanah.
SURAT PERINGATAN
1.

Surat Peringatan (SP) adalah merupakan salah satu cara pembinaan bagi
pekerja bila ia melakukan kesalahan/pelanggaran sebagaimana diatur
dalam Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

2.

3.

4.

5.

Dalam hal kesalahan pekerja tidak terlalu berat, misalnya sering datang
terlambat di kantor, pembinaan dapat dilakukan dengan peringatan lisan
terlebih dahulu. Bila ada tendensi peringatan lisan (beberapa kali) tidak
membuahkan perbaikan, sudah saatnya pimpinan langsung pekerja
(immediate supervisor) mengeluarkan SP 1.
UU No 13 tahun 2003, Pasal 161 antara lain mengatur bahwa bisa
dibuat SP1, SP2, dan SP3. Masing-masing SP berlaku 6 bulan. Bila SP1
masih berlaku, pekerja masih juga melakukan pelanggaran, dikeluarkan
SP2, dst. Silakan pelajari Pasal tersebut selengkapnya dalam UU
tersebut.
Meski prosedur pemberian SP tidak diatur dalam per-UU-an, SP
diberikan/disampaikan oleh pimpinan langsung oleh pekerja (bukan
oleh HR), dengan didampingi oleh Staff HR. Pimpinan langsung
sebelum menentukan tindakan disiplin apa yang akan dikenakan kepada
pekerja wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan Staff HR.Pembinaan
pekerja merupakan tanggung jawab pimpinan, bukan HR.
Keteledoran/human error merupakan salah satu hal yang dapat
diberikan SP, terlepas apakah human error itu "dapat" berakibat
menimbulkan bahaya/kerugian (berarti belum) atau bahkan sudah
menimbulkan bahaya/kerugian.

Sebaiknya pemberian Surat Peringatan (SP) kepada karyawan disertai dengan


tanda terima karena konsekuensinya cukup serius, yakni bisa sampai terjadi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan demikian, ketika terjadi PHK dan
terjadi perselisihan, karyawan tidak dapat berkelit bahwa ia tidak menerima
SP.
Tindakan indisipliner / surat peringatan (SP) kerja, berupa pengakuan
tertulis dari karyawan yg bersangkutan akan kelalaian yang diperbuat
karena tidak memenuhi persyaratan standard kerja dan kelayakan yang
ditentukan oleh managemen RSB Amanah.
Apabila karyawan tidak mengindahkan surat peringatan (SP) yang
diberikan atau melakukan tindakan indisipliner yang dapat
menggganggu jalannya pelayanan di Rumah Sakit Bersalin Amanah
maka akan dilakukan pemecatan dengan tidak hormat.

Apabila nantinya karyawan mengundurkan diri dari pekerjaannya


sebelum masa kontrak kerja berakhir, maka tidak diperbolehkan
sebelum ada penggantinya. Hal ini dimaksudkan agar tidak
mempengaruhi kinerja pekerjaan di bidangnya. Informasi pengunduran
diri harus disampaikan dua (2) bulan sebelum waktu pengunduran diri
dilakukan.
Apabila terjadi perselisihan harus diselesaikan secara musyawarah
mufakat dan kekeluargaan.
V.

Cuti Tahunan:

1)

Cuti berlaku bagi karyawan yang telah melebihi kontrak kerja 1 tahun.
Atau hak atas cuti tahunan timbul setelah saudara bekerja selama 12
(duabelas) bulan secara terus-menerus

2)

Jumlah cuti 12 hari kerja dalam setahun (1 bulan = 1 hari cuti), yang
dapat diambil pada setiap saat (dengan syarat : tidak bisa sekaligus
atau maksimal 3 hari berturut-turut ,atas persetujuan dari pimpinan, cuti
diajukan minimal 2 minggu sebelumnya).

3)

Misalnya cuti bersama dalam rangka hari raya sejumlah 2 hari kerja,
maka jika cuti tahunan belum pernah diambil sebelumnya (masih utuh),
maka cuti karyawan berkurang 2 hari kerja, sisa cuti tinggal 10 hari
kerja.

4)

Bekerja pada waktu cuti bersama tidak sama dengan bekerja di hari
libur karena logikanya tanggal cuti bersama tersebut tidak ditetapkan
sebagai hari libur nasional oleh pemerintah, sehingga karyawan yang
tidak masuk pada saat cuti bersama, jatah cutinya berkurang.

5)

Cuti dapat diganti dengan uang, dihitung proporsional terhadap gaji 1


bulan. Bagi yang masuk 6 hari dalam seminggu maka hitungan
proporsional gaji per hari adalah satu per 25 dikali gaji Pokok sebulan
(1/25 x gaji pokok).

6)

Bagi karyawan yang masuk 5 hari dalam seminggu maka hitungan


proporsional gaji perhari adalah 1/21 x gaji pokok.

Sebagai ilustrasi, misalnya cuti yang belum diambil adalah 5 hari,


waktu kerja perusahaan adalah 6 hari dalam seminggu dan gaji
karyawan adalah Rp 1.000.000,- maka uang ganti cuti = (5/25)X Rp
1.000.000,- = Rp.200.000,7)

VI.

Sesuai UU tentang ketenagakerjaan, karyawan perempuan yang


melahirkan berhak cuti selama 3 bulan dengan mendapat upah pokok
(berlaku apabila masa kerja lebih dari 12 bulan). Yang tidak
diperoleh karyawan yang cuti melahirkan adalah komponen gaji yang
penghitungannya berdasarkan kehadiran di tempat kerja (misal uang
makan, transport, bonus).
Tunjangan - tunjangan
Tunjangan Makan
Dalam satu kali shift jaga / piket setiap karyawan mendapatkan porsi
makan satu kali. Makan harus disiapkan oleh tim dapur, dan wajib
diantar ke petugas yang stand by di ruangan/pos.
Tunjangan Transport
Bagi karyawan yang telah melewati masa kontrak kerja satu tahun atau
lebih akan diberikan tambahan dana transport yang besarnya
Rp. 150.000. Nilai ini akan disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
Tunjangan Pensiun
Tunjangan pensiun akan
mulai diberlakukan setelah karyawan
melewati masa Percobaan 3 bulan. Syarat dan ketentuan karyawan yang
dimaksud sesuai dengan pertimbangan kebijaksanaan Pimpinan RSB
Amanah.Tunjangan Pensiun ini dikelola oleh PT. Jamsostek.
Tunjangan Hari Raya (THR)

1.

Perusahaan wajib memberikan THR kepada pekerja yang telah


mempunyai masa kerja 3 bulan secara terus menerus atau lebih.
THR diberikan satu kali dalam satu tahun.

2.

Besarnya THR ditetapkan sebagai berikut:


Pekerja yang telah mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
menerus atau lebih sebesar 1(satu) bulan upah.
Pekerja yang mempunyai masa kerja 3 bulan secara terus menerus tetapi
kurang dari 12 bulan diberikan secara proporsional dengan masa kerja
yakni dengan perhitungan masa kerja/12 x 1(satu) bulan upah .
Upah satu bulan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah upah
pokok.

3.

VII.

Sakit dan Biaya Pengobatan :


Dalam hal karyawan tidak dapat melaksanakan tugas karena sakit, maka
wajib memberitahu Pimpinan RSB Amanah secepatnya. Apabila
sakitnya berlangsung 1 hari atau lebih, harus memberikan surat
keterangan dokter. Managemen RSB Amanah mempunyai Program
Tunjangan Kesehatan melalui kerjasama dengan PT.Jamsostek

VIII.

Kerahasian dan Pembatasan Kerja Sampingan :


Karyawan tidak boleh memberikan informasi apapun baik lisan maupun
tertulis dan/atau membuka rahasia perusahaan yang diketahui selama
bekerja/maupun setelah tidak bekerja lagi.
Karyawan dilarang membuat salinan apapun dalam bentuk apapun juga
dari semua dokumen-dokumen, surat-surat, kontrak-kontrak atau
keterangan medis pasien yang berhubungan dengan perusahaan dan atau
membawa dokumen-dokumen keluar lingkungan kerja Rumah Sakit
Bersalin Amanah atau mengungkapkan informasi apapun dan/atau
dokumen-dokumen kepada pihak ketiga tanpa persetujuan Pimpinan.

Selama bekerja di RSB Amanah, karyawan dilarang mengadakan


kontrak kerjasama / bekerja di tempat lain sebelum keluar dari RSB
Amanah.
Selama bekerja di RSB Amanah, karyawan dilarang melakukan
penarikan biaya apapun diluar tarif paket RSB Amanah untuk
kepentingan pribadi

IX.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)


a. PHK selama masa percobaan dapat dilakukan oleh Managemen Rumah
Sakit Bersalin Amanah dengan pemberitahuan tertulis satu minggu
sebelum tanggal efektif PHK.
b. Setelah saudara melanjutkan kontrak kerja sebagai karyawan di Rumah
Sakit Bersalin Amanah , PHK dilakukan dengan pemberitahuan tertulis
satu bulan sebelumnya kecuali dalam hal PHK terjadi karena kesalahan
berat seperti tindakan melawan hukum dan hal-hal fatal lainnya maka
perusahaan bisa segera melakukan proses PHK tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu kepada pegawai atau dengan persetujuan kedua belah
pihak dimana jangka waktu pemberitahuan lebih singkat daripada yang
tersebut di atas.
c. PHK akan terjadi secara otomatis apabila pada masa kontrak kerja, anda
mengikuti test melamar pekerjaan di tempat lain atau sebagai CPNS,
gaji yang berjalan pada bulan berjalan dibatalkan/tidak dibayarkan

X.

Hal-hal lain
Jika terjadi pelanggaran kontrak kerja atau perselisihan antara kedua
belah pihak maka perusahaan dan pegawai memilih jalur musyawarah
mufakat secara kekeluargaan Namun jikalau hal tersebut dianggap
kurang memenuhi kedua belah pihak, maka perusahaan menunjuk
Pengadilan Tinggi Negeri Probolinggo sebagai tempat untuk
menyelesaikannya.

Probolinggo, 1 Januari 2011


Disahkan & Ditetapkan oleh
Pimpinan RSB Amanah

Dr.Hj. Evariani Aminuddin


..

PROTAP PEGAWAI BAGIAN DAPUR


1. Dipimpin oleh seorang Supervisor / Chef, dan bertugas :
Menyusun Daftar menu makanan sesuai dengan jadawal pagi,siang
dan
malam (diajukan setiap minggu akhir)
Mengetahui jumlah pasien dirawat, berkoordinasi dengan bidan.
Melengkapi daftar stok barang2 dapur terutama bahan makanan
bersama-sama dengan asistennya.
Bertanggung jawab atas pemenuhan makanan pasien dan tepat
waktu.
Membagi tugas dengan pendampingnya.
Bertanggung jawab memasak,menata, dan menyiapkan makanminum pasien.
Memperhatikan syarat-syarat kebersihan keindahan dan kerapian
penyajian
Bertanggung jawab atas kebersihan dapur.
2. Pendamping juru masak/asisten, bertugas :
Membantu segala pekerjaan juru masak.
menata persiapan makanan sbl diberikan ke pasien.
Menjaga kelengkapan alat-alat makan pasien masing-masing kamar.
Menjaga pemenuhan air minum pasien.
mengantar makanan dan mengambil alat-alat makan pasien setelah
digunakan.
Segera membersihkan peralatan makan sampai kering dan berkilap.

PROTAP PEGAWAI BAGIAN


1.

CUCI
Melakukan penggantian sprei pasien rawat setiap hari, yang
dilakukan pada waktu pagi.
Mencuci dan menyatrika semua kain yang berhubungan dengan
pasien.
Menjaga ketersediaan bahan pencuci.

2.

CLEANING SERVICE
Mengatur sif jaga antar sesama temannya.
Menjaga kebersihan semua kamar mandi dan kebersihan semua
ruangan serta lingkungan tanpa kecuali
Setiap kerja 2 orang,tetapi membagi tugas.
Mengumpulkan sampah-sampah dari semua tempat sampah
(termasuk kamar-kamar pasien dan semua sudut tempat sampah).
Mengumpulkan sampah pada pengepul sampah.
Menjaga kebersihan alat-alat setelah digunakan.
Selalu standby untuk senantiasa mengumpulkan sampah yang
berserakan.
Selalu merapikan kondisi barang-barang dan menjaga selalu bersih.
Senantiasa siap dengan alat kerja (minimal kain lap dan penyapu
lantai).
Memperhatikan penghormatan dan privacy pasien yang ruangannya
akan dibersihkan (selalu atas ijin pasien).

PROTAP PEGAWAI BAGIAN SATPAM

Menjaga ketertiban dan keamanan


Mengarahkan parkir kendaraan bermotor.
Melakukan absensi pegawai pada masing-masing sift jaga
Mengatur keluar masuk pasien rawat jalan.
Mengatur keluar masuk pengunjung rawat inap.
Mentaati peraturan pengunjung antara lain:
Jadwal kunjungan rawat inap
:

pagi pk. 08.00 s.d 11.00 wib

Sore pk. 16.00 s.d 21.00 wib

Pengunjung dilarang :

Merokok.

Membawa anak berusia kurang dari 12 th

Bersuara keras

Mengganggu ketentraman suasana


Bertanggung jawab menyalakan genset dengan segera apabila
listrik padam.

PROTAP PEGAWAI TATA USAHA

1.

STAF ADMINISTRASI
Mencatat masing-masing kunjungan rawat jalan dan rawat inap.
Membuat semua Inventarisasi barang-barang.
Mencatat kebutuhan dan pengeluaran barang habis pakai.
Pengadaan kebutuhan formulir-formulir laporan.
Membuat laporan mingguan,bulanan, tahunan dan pajak.
Mencatat pembayaran masing-masing rekening listrik, air,
telepon, TV berlangganan, dll.

2.

BENDAHARA
Bertugas sebagai Kasir.
Mencatat
pemasukan
rawat
jalan
semua
pelayanan
tindakan,imunisasi,operasi kecil tanpa rawat, dll)
Mencatat pemasukan semua rawat inap.
Mencatat pengeluaran untuk Gaji karyawan, Dapur, Rekeningrekening, HP (bahan habis pakai), Insidentil yg tidak terduga serta
operasional lainnya.

PROTAP PEGAWAI

1.

2.

PEMBANTU RAWAT
Mengatur sift jaga.
Menjaga / mengarahkan pasien rawat
Membantu segala kebutuhan pasien rawat.
Memandikan dan mengganti baju pasien.
Mengontrol persiapan makan pasien oleh tim dapur.
Merapikan selalu kamar pasien.
Menjaga kebersihan ruangan pasien
Membantu Bidan merawat pasien.
BIDAN
Mengatur sift jaga.
Melakukan fungsi / tugas bidan sesuai dengan protap.
Melakukan dan mencatat apa yang di instruksikan Dokter.
Selalu mendampingi dokter apabila visite.
Mengisi rekam medik.
Menyiapkan segala surat ijin tindakan dan yang berhubungan langsung
dengan keluarga pasien.
Bidan senior sebagai supervisor tim jaga sesuai dengan jam jaga dan
bertanggung jawab mengarahkan seluruh petugas.
Melaporkan segala keluhan pasien yang tidak dapat diatasi, kepada
dokter.

Anda mungkin juga menyukai