Activity-Based Costing
Dosen Pembimbing:
ADRI PUTRA NUGRAHA, SE., MPA.
Oleh:
Muhammad Rusydi Aziz
125020300111040
125020300111103
Dimas Rahardiyan
125020307111009
BAGIAN I
MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS:
GAMBARAN UMUM KONSEPTUAL
Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Manajemen Berdasarkan Aktivitas (ABM) adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem
yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan
tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai
ini. ABC adalah sumber utama informasi manajemen berdasarkaa aktivitas jadi, model
manajemen berdarakan aktivitas memiliki dua dimensi : dimensi biaya dan dimensi proses.
Dimensi biaya memberikan informasi mengenai berbagai sumber daya, aktivitas, dan
objek biaya yang menjadi perhatian seperti produk, pelanggan , pemasok, dan saluran
distribusi.. Tujuan dari dimensi biaya adlah memperbaiki akurasi pembebanan biaya. Seperti
yang disarankan model tersebut , biaya berbagai sumberdaya ditelusuri keberbagai
aktivitas ,kemudian biaya berbagai aktivitas tersebut dibebankan pada objek biaya. Dimensi
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas berguna untuk perhitungan harga pokok produksi,
manajemen biaya strategis dan analisis taktis. Dimensi kedua, dimensi proses , memberikan
informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan , mengapa harus dilakukan dan
seberapa baik aktivitas aktivitas aktivitas tersebut dilakukan . tujuan dimensi ini yaitu
mengurangi biaya. Dimensi inilah yang memberi kemampuan untuk melakukan dan
mengukur perbaikan berkelanjutan
Mengimplementasikan ABM
ABM adalah sistem yang lebih komprehensif dari pada sistem ABC. ABM melibatkan ABC
dan menggunakanya sebagai sumber informasi yang utama. ABM dapat dipandang sebagai
sistem informasi yang bertujuan untuk memperbaiki pengambilan keputusan dengan
menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong serat
mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan.
Tiga jenis sistem akuntansi pertanggung jawaban yang telah berubah sepanjang
waktu adalah berdasarkan keuangan , aktivitas dan strategi.Sistem akuntansi berdasarkan
keuangan memberikan tanggung jawab pada berbagai unit perusahaan dan menyatakan
berbagai ukuran kerja dalam bentuk keuangan. Sedangkan akuntansi pertanggung jawaban
berdasarkan aktivitas adalah sistem akuntansi pertanggung jawaban yang dikembangkan
untuk perusahaan yang beroprasi dalam lingkungan yang mengalami perbaikan
berkelanjutan.
Pemberian Tanggung Jawab
Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan keuangan berfokus pada unit fungsional
perusahaan dan berbagai individu. Pertama sebuah pusat pertanggungjawaban akan
didentifikasi. Pusat ini biasanya adalah unit perusahaan , seperti pabrik, departemen atau lini
produk. Apa pun fungsionalnya, tanggung jawab diberikan kepada inividu yang bertanggung
jawa. Sedangkan sistem informasi berdasarkan aktivitas, titik utamanya akan mengubah inti
dan individu menjadi proses dan tim. Optimalisasi keseluruhan sistem adalah penekananya.
Selain itu, tanggung jawab keuangan tetap merupakan hal yang penting. Alasan adanya
berbagai perubahan dalam fokus tersebut sangatlah sederhana. Dalam lingkungan perbaikan
berkelanjutan, prespektif keuangan menandakan adanya peningkatan pendapatan , penurunan
biaya dan peningkatan penggunaan aset secara berkelanjutan.
Pertanggungjawaban Berdasarkan Keuangan Pertanggungjawaban Berdasarkan Aktivitas
Unit Perusahaan
Proses
Akuntanbilitas Individu
Akuntanbilitas Tim
Hasil keuangan
Hasil keuangan
Standar statis
Standar Dinamis
Standar Optimal
Evaluasi Kinerja
Dalam kerangka kerja berdasrkan keuanagn, kinerja diukur dengan membeandingkan
berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan. Kinerja keuangan yang diukur
melalui kemampuan untuk memenuhi atau mengalahkan standar keuangan tertentu yang tidak
berubah sangatlah di tekankan. Sedangkan Prespektif proses menambah waktu, kualitas dan
efisiensi sebagai dimensi yang sangat penting atas suatu kinerja.
Evaluasi Kinerja Berdasrkan Keuangan
Efisiensi Keuangan
Pengurangan Waktu
Perbaikan Kualitas
Pengurangan Biaya
Ukuran Keuangan
Pengukuran Tren
Pemberian Penghargaan
Dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi penghargaan atau hukuman
sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak pihak manajemen yang lebih atas
Penghargaan Berdasarkan Keuangan
Penghargaan Individual
Penghargaan kelompok
Kenaikan Gaji
Kenaikan gaji
Promosi
Promosi
BAGIAN II
ANALISIS NILAI PROSES
Analisis Nilai Proses
Analisis nilai proses dalam akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas
adalah analisis yang berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya,
dan analisis ini menekankan pada maksimalisasi kinerja keseluruhan system sebagai ganti
kinerja individual.
Analisis Penggerak: Pencarian Akar Pemicu
Setiap aktivitas terdiri atas input dan output. Input aktivitas adalah berbagai sumber
daya yang digunakan untuk suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan output aktivitas.
Output aktivitas adalah hasil/produk dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas adalah
ukuran yang dapat dihitung dari suatu output dari suatu aktivitas dilakukan.
Ukuran output praktis adalah ukuran permintaan yang dibutuhkan atas suatu aktivitas
dan hal yang disebut penggerak aktivitas. Ketika kebutuhan suatu aktivitas berubah, biaya
aktivitas dapat berubah. Akar pemicu adalah penyebab paling dasar dari suatu aktivitas yang
dilakukan. Analisis penggerak adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai
factor yang merupakan akar pemicu dari suatu dari biaya aktivitas. Akar pemicu dari biaya
aktivitas kerap merupakan akar pemicu dari berbagai aktivitas terkait lainnya.
Analisis Aktivitas: Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai
Inti dari analisis proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas adalah proses untuk
mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan
perusahaan. Terdapat 4 hal yang harus dihasilkan dari analisis aktivitas: (1) aktivitas apa saja
yang dilakukan, (2) berapa banyak orang yang melakukan aktivitas tersebut, (3) waktu dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas, (4) penilaian atas nilai
aktivitas bagi perusahaan, termasuk saran untuk memilih dan mempertahankan aktivitas yang
bernilai tambah. Langkah ke-4, menentukan isi nilai tambah dari aktivitasnya, berkaitan
dengan pengurangan biaya. Berbagai aktivitas tersebut dapat dibedakan sebagai bernilai
tambah atau tidak bernilai tambah.
discretionary adalah aktivitas yang bernilai tambah jika secara simultan memenuhi berbagai
syarat : (1) aktivitas yang menghasilkan perubahan kondisi, (2) perubahan kondisi yang tidak
dapat dicapai dengan aktivitas sebelumnya, (3) aktivitas yang memungkinkan aktivitas
lainnya dilakukan. Jika aktivitas bernilai tambah telah diidentifikasi, kita dapat menetapkan
biaya bernilai tambahnya. Biaya bernilai tambah adalah berbagai biaya yang timbul dari
berbagai aktivitas bernilai tambah dengan efisien yang sempurna.
Aktivitas Tak Bernilai Tambah
Aktivitas tak bernilai tambah dapat diidentifikasi jika tidak dapat memenuhi salah
satu dari ketiga syarat yang disebutkan diatas. Contohnya adalah pengawasan adalah aktivitas
tak bernilai tambah, karena aktivitas ini bukan pengubah kondisi melainkan pendeteksi
kondisi. Kemudian aktivitas pengerjaan ulang, yaitu memperbaiki suatu kondisi yang tidak
sesuai menjadi yang diharapkan. Walaupun terjadi perubahan kondisi, tetapi tak bernilai
tambah karena seharusnya telah dilakukan oleh aktivitas sebelumnya. Biaya tak bernilai
tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak bernilai tambah atau kinerja
yang tidak efisien dari aktivitas bernilai tambah.
Karena ketatnya persaingan, perusahaan berusaha mengurangi biaya tak bernilai
tambah dengan cara mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah. Jadi analisis aktivitas
mengidentifikasi yang pada akhirnya mengeliminasi semua aktivitas yang tidak dibutuhkan,
dan sekaligus meningkatkan efisiensi aktivitas yang dibutuhkan.
Contoh Aktivitas Tak Bernilai Tambah
Terdapat banyak sekali aktivitas tak bernilai tambah yang dapat terjadi di perusahaan
apa saja. Dalam operasi produksi, terdapat lima aktivitas tak bernilai tambah yang sering
terjadi:
1. Penjadwalan. Aktivitas ini menggunakan waktu dan sumber daya untuk menentukan
kapan berbagai produk yang berbeda masuk ke bagian proses serta jumlah yang akan
diproduksi.
2. Perpindahan. Aktivitas ini menggunakan waktu dan sumber daya untuk memindahkan
bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dari satu departemen ke
departemen lainnya.
3. Waktu Tunggu. Aktivitas untuk menunggu bahan baku dan barang dalam proses untuk
dapat di proses berikutnya.
4. Pemeriksaan. Aktivitas ini menggunakan waktu dan sumber daya untuk memastikan
bahwa produk memenuhi spesifikasinya.
5. Penyimpanan. Aktivitas ini menggunakan waktu dan sumber daya dimana barang dan
bahan baku tetap berda dalam persediaan.
Semua aktivitas diatas tidak menambah nilai bagi pelanggan, jika sejak awal diproduksi
secara benar maka aktivitas seperti pemeriksaan tidak dibutuhkan. Tantangan dari analisis
aktivitas adalah menemukan berbagai cara untuk menghasilkan produk tanpa menggunakan
satu pun dari aktivitas tak bernilai tambah ini.
Pengurangan Biaya
Berbagai usaha untuk mengurangi biaya dari produk dan proses yang ada disebut
perhitungan biaya Kaizen. Dalam persaingan usaha perusahaan berusaha untuk memperbaiki
biayanya. Perhitungan biaya Kaizen memiliki ciri perbaikan biaya yang konstan dan
meningkat atas berbagai proses dan produk yang ada. Analisis aktivitas dapat mengurangi
biaya dengan empat cara:
1. Eliminasi aktivitas
2. Pemilihan aktivitas
3. Pengurangan aktivitas
4. Penyatuan aktivitas
Eliminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas yang tak bernilai tambah. Jika
aktivitas yang tak bernilai tambah telah diidentifikasi, maka harus dilakukan pengukuran
untuk mengarahkan perusahaan mengeliminasi aktivitas ini.
Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang ditimbulkan
oleh berberapa strategi yang saling bertentangan. Strategi yang berbeda menyebabkan
aktivitas yang berbeda, sehingga setiap strategi memiliki biayanya sendiri. Jika hal lainnya
tidak berubah maka strategi berbiaya paling rendahlah yang seharusnya dipilih.
Pengurangan biaya dengan mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan aktivitas
ditujukan untuk memperbaiki efisiensi dari aktivitas atau menjadi strategi jangka pendek
untuk memperbaiki aktivitas tak bernilai tambah sampai aktivitas tersebut dapat dihilangkan.
Penyatuan aktivitas meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan
dengan menggunakan economy of scale. Kuantitas dari penggerak biaya ditingkatkan tanpa
menambah biaya total aktivitas terkait.
Pengukuran Kinerja Aktivitas
Menilai dan mengukur kinerja berbagai aktivitas dan hasil yang dicapai adalah hal
mendasar untuk memperbaiki profitabilitas. Pengukuran ini terdapat dalam bentuk keuangan
dan non keuangan. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama: efisiensi,
kualitas, dan waktu.
Efisiensi berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output aktivitas.
Kualitas berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak dilakukan pertama kali.
Waktu yang dibutuhkan suatu aktivitas juga merupakan hal yang penting, waktu yang lebih
lama berarti lebih banyak sumber daya dan lebih sedikit kemampuan untuk merespons
keluhan pelanggan. Ukuran waktu bersifat non keuangan, sedangkan efisiensi dan kualitas
bersifat keuangan.
Ukuran Kinerja Aktivitas
Mengetahui kinerja suatu aktivitas seharusnya mengungkapkan potensi untuk lebih
baik. Ukuran kuangan juga seharusnya memberikan informasi mengenai pengaruh bentuk
uang atas perubahan atas perubahan kinerja aktivitas. Ukuran keuangan efisiensi aktivitas
meliputi : (1) laporan biaya bernilai dan tak bernilai tambah, (2) tren dalam laporan biaya
aktivitas, (3) penetapan standar kaizen, (4) benchmarking, (5) perhitungan biaya siklus hidup.
Pelaporan Biaya Bernilai dan Tak Bernilai Tambah
Agar dapat meningkatkan efisiensi aktivitas dilakukan dengan cara mengurangi
aktivitas tak bernilai tambah dan mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah , sehingga system
akuntansi perusahaan harus dapat membedakan biaya bernilai dan tak bernilai tambah. Sistem
akuntansi juga harus dapat mengetahui jumlah biaya yang dihemat untuk setiap produk,
sehingga manajer mengetahui pengurangan harga jual untuk strategi harga. Suatu system
pelaporan biaya merupakan bahan penting dalam system akuntansi pertanggungjawaban.
Untuk mengarah maju menuju kondisi ideal dalam hal ini dibutuhkan perbaikan
berkelanjutan dengan standar bernilai tambah, yaitu mengidentifikasi output aktivitas optimal
dengan mengeliminasi aktivitas tak bernilai tambah dan ketidak efisienan berbagai aktivitas
yang dibutuhkan. Untuk mengidentifikasi biaya bernilai dan tak bernilai tambah, berbagai
ukuran output untuk tiap aktivitas harus ditentukan dahulu, kemudian standar kuantitas/SQ
dapat ditetapkan, kemudian kita dapat menghitung Biaya bernilai dan tak bernilai tambah
sebagai berikut:
Biaya bernilai tambah : SQ x SP
Biaya tak bernilai tambah : (AQ-SQ) x SP
SQ= Standard Quantity
Pelaporan Tren
Salah satu cara untuk mengetahui penurunan biaya yang terjadi setelah tindakan
perbaikan aktivitas adalah dengan membandingkan berbagai biaya untuk tiap aktivitas
dengan berjalannya waktu dari satu periode ke periode berikutnya.
Aktivitas
Bia
Tak
Bernilai
ya
Tambah
2007
2008
Penurunan
$ 80.000
$ 50.000
$ 30.000
Pengerjaan Ulang
90.000
70.000
20.000
Penyetelan
360.000
200.000
160.000
Pengawasan
60.000
35.000
25.000
Total
$ 590.000
$ 355.000
$ 235.000
Pengelasan
Dari contoh laporan tren diatas menunjukkan pengurangan biaya, biaya tak bernilai
tambah dapat dieliminasi lebih dari separuhnya. Walaupun demikian standar bernilai tambah
dapat berubah seiring dengan teknologi baru, desain baru, dan berbagai inovasi lainnya.
Perhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai produk dan
proses yang ada. Dalam istilah operasional, perhitungan biaya ini mengarah pada penurunan
biaya yang tak-bernilai-tambah. Pengendalian berbagai proses penurunan biaya ini dapat
dicapai melalui penggunaan berulang dua subsiklus utama, yaitu:
(1) Kaizen atau perbaikan berkelanjutan dan
(2) siklus pemeliharaan
Subsiklus Kaizen ditentukan oleh rangkaian Perencanaan (Plan)Lakukan (DO)
Periksa (Check)Bertindak (Act). Jika suatu perusahaan menekankan pada penurunan biaya
tak-benilai-tambah, maka jumlah perbaikan yang harus direncanakan untuk periode
mendatang (bulan, kuartal, dan lain-lain) harus ditetapkan (langkah Rencanakan).
Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode masa
mendatang. Perbaikan yang direncanakan tersebut diasumsikan dapat dicapai sehingga
standar Kaizen adalah sejenis standar yang dapat dicapai. Kemudian, lakukan berbagai
kegiatan untuk mengimplementasikan perbaikan yang direncanakan (langkah Lakukan).
Selanjutnya, hasil sesungguhnya (contohnya, biaya) dibandingkan dengan standar Kaizennya
untuk memberikan ukuran tingkat perbaikan yang dicapai (langkah Periksa). Penetapan
tingkat baru ini sebagai standar minimal untuk kinerja di masa mendatang akan mengunci
perbaikan yang dicapai, serta memulai siklus pemeliharaan dan pencarian secara simultan
untuk peluang perbaikan tambahan (langkah Bertindak). Siklus pemeliharaan mengikuti
aturan Standar-Lakuka-Periksa-Bertindak. Standar ditetapkan dengan berdasarkan pada
perbaikan sebeleumnya (yang mengunci perbaikan ini). Selanutnya, kegiatan (langkah
Lakukan) dilakukan dan berbagai hasilnya akan diperiksa untuk memastikan kinerjanya
sesuai dengan tingkat standar baru ini (langkah Periksa). Jika tidak, tindakan perbaikan harus
dilakukan untuk memulihkan kinerja (langkah Bertindak).
Periksa
Periksa
Lakukan
Bertindak
Mencari
Rencanakan
Subsiklus Kaizen
Lakukan
Bertindak
Mengunci
Standar
Subsiklus Pemeliharaan
Benchmarking
Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi
kinerja aktivitas. Dalam suatu perusahaan, berbagai unit berbeda (contohnya, berbagai lokasi
pabrik yang berbeda) yang melakukan beberapa aktivitas yang sama akan diperbandingkan.
Unit dengan kinerja terbaik untuk suatu aktivitas akan menetapkan standar di perusahaan.
Kemudian, berbagai unit lainnya akan memiliki target untuk dipenuhi atau dikalahkan.
Selanjutnya, unit dengan praktik tebaik dapat berbagi informasi dengan berbagai unit lainnya
mengenai cara unit tersebut mencapai hasil yang superior. Agar proses ini dapat berjalan baik,
penting untuk memastikan bahwa definisi berbagai aktivitas dan ukuran output aktivitas,
atau jumlah output aktivitas per unit output proses dapat digunakan untuk membuat peringkat
kinerja aktivitas dan mengidentifikasi unit yang terbaik.
Pengaruh Penggerak dan Perilaku
Ukuran output aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri berbagai biaya
tak-bernilai-tambah. Mengurangi aktivitas tak-bernilai-tambah seharusnya menghasilkan
pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga menimbulkan pengurangan dalam ukuran
output aktivitasnya. Jika kinerja suatu tim dipengaruhi oleh kemampuannya untuk
mengurangi biaya tak-bernilai-tambah, maka selekksi berbagai penggerak aktivitas )sebagai
ukuran output) dan cara bagaimana mereka digunakan dapat memengaruhi perilaku.
SP x SQ
$2000 x 60
$120.000
Variansi
Volume Aktivitas $120.000 U
SP x SQ
$2000 x 60
$80.000
Variansi
Kapasitas yang Tidak Digunakan $40.000 F
Pelanggan
Sepuluh
Besar
Pelanggan Yang Lebih Kecil
Unit yang dibeli
Pesanan yang dibuat
Jumlah tindakan penjualan
Biaya produksi
Biaya pemenuhan pesanan yang dialokasikan*
Biaya tenaga penjualan yang dialokasikan*
*Dialokasikan berdasarkan volume penjualan
500.000
2
10
$3.000.000
$202.000
$110.000
500.000
200
210
$3.000.000
$202.000
$110.000
Dengan ABC, hal tersebut diperbaiki dengan merefleksikan biaya yang terjadi
sebenarnya dengan perhitungan:
Tarif aktivitas = Total biaya /Total pembagi (jumlah pesanan atau jumlah penjualan)
Tarif aktivitas pemenuhan pesanan = $404.000/$202.000 = $2.000 per pesanan
Tarif aktivitas penjualan = $220.000/$220.000 = $1.000 per pesanan
Sehingga tercipta biaya sebagai berikut
Pelanggan
Sepuluh
Besar
Pelanggan Yang Lebih Kecil
Biaya pemenuhan pesanan
Biaya tenaga penjualan
$4.000
10.0000
$400.000
210.000
kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian, kualitas, keandalan, dan
kinerja pengiriman kepada pemasok.
Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok
Pembebanan biaya untuk aktivitas yang berhubungan dengan pemasok mengikuti pola
yang sama dengan perhitungan biaya pelanggan dan perhitungan harga pokok produk pada
ABC. Aktivitas yang digerakkan oleh pemasok, seperti membeli, menerima, memeriksa
komponen yang datang, mengerjakan ulang produk (karena komponen yang cacat),
mempercepat pengiriman produk (karena keterlambatan pengiriman dari pemasok), dan
memperbaiki produk yang masih dalam masa garansi (karena komponen cacat dari pemasok),
diidentifikasi dan didaftarkan dalam kamus aktivitas. Biaya sumber daya yang dipakai
dibebankan pada aktivitas-aktivitas ini dan biaya aktivitas dibebankan pada pemasok terkait.
Berikut ini contoh perhitungan biaya pemasok:
Biaya Pembelian:
$20 x
80.000............................
$52 x
40.000............................
$24 x
10.000............................
$56 x
10.000............................
Perbaikan produk:
$400 x
1.600............................
$400 x
380...............................
$400 x
10.................................
$400 x
10.................................
Percepatan pengiriman
produk:
$2.000 x
60..............................
$2.000 x
40..............................
Biaya
Murray, Inc.
Kompon Kompon
en
en
A1
B2
$1.600.
000
$2.080.
000
Plata Associates
Kompon Kompon
en
en
A1
B2
$240.00
0
$560.00
0
640.000
152.000
4.000
4.000
120.000
80.000
$2.350.
$2.312.
$244.00
$564.00
total................................
.
Unit................................
...........
Biaya total
unit..........................
000
80.000
000
40.000
10.000
10.000
$ 29,50
$ 57,80
$ 24,40
$ 56,40
I. Biaya Aktivitas yang Disebabkan oleh Pemasok (misalnya: kegagalan komponen atau
keterlambatan pengiriman)
Aktivitas
Biaya
Perbaikan produk................................................................................$800.000
Pengiriman produk................................................................................200.000
II. Data Pemasok
Tarif perbaikan
Murray, Inc.
Kompon Kompon
en
en
A1
B2
$20
$52
80.000
40.000
1.600
380
60
Plata Associates
Kompon Kompon
en
en
A1
B2
$24
$56
10.000
10.000
10
10
40
= $800.000/2.000
= $400 per komponen yang gagal
DAFTAR PUSTAKA
Hansen, Don R. Dan Mowen, Maryanne M.; 2013; Akuntansi Manajerial;Jakarta; Salemba
Empat; Kwary, Deny Arnos; 8; buku 1