Anda di halaman 1dari 10

PENGUKURAN TEGANGAN AC

NON SINUS DENGAN VOLTMETER


AC
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Alat Ukur dan
Pengukuran Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013

Nama praktikan
Nim
Kelas
Partner

: Asyiah
: 121344003
: 1 NK 1
: 1. Damar Hayyu R
2. Galih Aria D
3. Jemmy Witana
Tanggal Praktikum
: Kamis, 28 Maret

2013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI D4 TEKNIK
TELEKOMUNIKASI NIRKABEL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

2013

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


2

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

I.

TUJUAN
Mengetahui hubungan antara tegangan puncak, tegangan efektif dan
tegangan rata-rata dari masing-masing bentuk

gelombang sinus,

kotak,segitiga, dan gigi gergaji.


Mengukur tegangan bolak-balik non sinusoidal dengan voltmeter yang ditera
(dikalibrasi) dalam sinusoidal.

II.

LANDASAN TEORI
Dalam suatu tegangan bolak-balik, parameter yang perlu diketahui adalah
bentuk gelombang, frekuensi dan besarnya. Besar tegangan bolak-balik yang
dapat diukur adalah :
a. Harga puncak, Vp ( nilai maksimum, Vm)
b. Harga puncak ke puncak, Vpp
c. Harga efektif, Vef (Vrms)
d. Harga rata-rata, Vrt (Vdc)

Kebanyakan tipe alat ukur Voltmeter AC ditera (dikalibrasi) dalam harga


efektif bentuk sinus, sehingga untuk mengukur tegangan efektif non sinus harus
ada cara tersendiri pada saat pembacaan hasil pengukuran.
Rumus untuk mencari harga efektif dan harga rata-rata :

Vef

Vrt

1
f (t ) 2 dt

1
T

f (t )dt

Dari persamaan diatas bias didapat hubungan antara :

Vp dan Vef yang disebut factor puncak, fp

Vef dan Vrt yang disebut factor bentuk, fb

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


3

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

fp

Vp
Vef

fb
dan

Vef
Vrt

Tabel berikut menunjukan nilai dari factor puncak fp dan factor bentuk fb dari
berbagai bentuk gelombang.
Tabel 1.
Bentuk Tegangan bolak-

Faktor puncak fp

Faktor Bentuk fb

balik
Sinus

2 1,41

1,11

Segiempat
Segitiga

1.00
3 1,73

1,00
1,15

Gigigergaji

3 1,73

1,15

Pengukuran

tegangan

AC

biasanya

dinyatakan

dalam

harga

efektif

dan

pengkalibrasiannya dinyatakan untuk bentuk tegangan sinusoidal. Dari tabel diatas


bisa dilakukan 2 cara untuk mendapatkan nilai efektif yaitu :
1. Mengukur harga puncak (Vp), kemudiann harga puncak tadi dibagi dengan
factor puncak.
2. Mengukur harga rata-rata (Vrt), kemudian harga rata-rata tadi dikalikan
dengan factor bentuk.
Mengukur harga puncak digunakan rangkaian detector puncak atau dioda kapasitor
dan untuk mengukur harga rata-rata digunakan rangkaian penyearah. Kebanyakan alat
ukur AC menggunakan penyearah untuk memperoleh harga efektif. Pengukuran
tegangan bolak-balik dan sinus bila dibaca dengan Voltmeter yang ditera dalam sinus
akan terjadi kesalahan hasil pengukuran. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang
benar perlu dilakukan cara-cara sebagai beriku :
1. Hasil pembacaan harus dibagi dengan factor bentuk sinus yaitu 1,11. Ini
berarti kita memperoleh nilai tegangan rata-rata dari tegangan AC non sinus
yang diukur.

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


4

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

2. Hasil tegangan rata-rata tadi dikalikan dengan factor bentuk tegnagn yang
diukur sehingga menjadi nilai efektifnya.
Tabel berikut ini memuat factor pengali untuk menemukan harga efektif dari berbagai
gelombang bolak-balik.
Tabel 2.
Bentuk Tegangan yang hendak diukur
Sinus
Segi Empat
Segitiga
Gigi Gergaji

Penunjukan Alat Ukur dikalikan dengan


1,00
0,90
1,04
1,04

III.

ALAT DAN KOMPONEN YANG DIGUNAKAN


1 buah voltmeter
1 buah osiloskop
1 buah Function Generator
dioda penyearah

IV.

LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Melakukan pengukuran tegangan AC (sinus, segitiga, segiempat, dan gigi
gergaji) menggunakan voltmeter AC sinus tanpa mengalikan dengan factor
pengali kemudian membandingkannya dengan perhitungan dan nyatakan
kesalahannya.
Gunakan sumber tegangan AC ( Function generator ) pada frekuensi 400 Hz,
dan tegangan Vp = 2 volt, diukur dengan osiloskop dan hitung secara teori nilai
Vef-nya untuk setiap bentuk gelombang, catat hasilnya pada tabel 3 kolom 3. ukur
nilai tegangan efektif ini dengan menggunakan voltmeter analog dan catat nilainya
pada tabel 3 kolom 4.
Hitung kesalahannya dalam persen kesalahan dengan menggunakan
persamaan berikut :
Persen _ kesalahan

Vef (teori) Vef (ukur)


Vef (ukur)

x100%

catat hasilnya pada tabel 3 kolom 5.


Kemudian hitung nilai Vef untuk setiap bentuk gelombang dengan cara
mengalikan Vef yang diukur voltmeter sinus (kolom 4) dengan factor pengali dan
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN
5

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

catat hasilnya pada tabel 3 kolom 6. Kemudian hitung kesalahannya dengan cara
yang sama seperti diatas dibandingkan dengan nilai teori dan catat hasilnya pada
tabel 3 kolom 7.
5.

Melakukan pengukuran Vrt dari sinyal AC dengan menggunakan rangkaian


penyearah dan menentukan tegangan Vef = Vrt x fb, untuk setiap bentuk
gelombang AC seperti pada tabel dibawah ini .

Rangkaian untuk pengukuran tegangan Rata-rata :

Tegangan
Input AC

Voltmeter DC

Gambar 1. Rangkaian Penyearah

V.

HASIL PENGAMATAN

Bentuk

Tegangan

Teori

Diukur

Kesalahan

Vef x

Kesalahan

Sinyal

Sumber

Vef=Vp

dengan

factor

(Vp)

/fp

Voltmeter

Pengali
23,2 %

1,075

23,3 %

Sinus

2 Vp

1,4

Sinus Vef
1,075

400 Hz
Segi Empat

2 Vp

2,15

7,5 %

1,935

3,25 %

400 Hz
Segitiga

2 Vp

1,15

0,7

39,4 %

0,728

37 %

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


6

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

400 Hz
Gigi Gergaji

2 Vp

1,15

0,7

39,4 %

400 Hz
Analisa

Menentukan Vef x faktor pengali


Sinus = 1,075 x 1 = 1,075
Segiempat = 2,15 x 0,9 = 1,935
Segitiga = 0,7 x 1,04 = 0,728

Menentukan persen kesalahan kolom 5 :


Persen kesalahan

Vef (teori) - Vef (ukur)


Vef (teori)

x 100%

Sinus
Persen kesalahan =

1.4

100 =23,2

Segiempat
Persen kesalahan =

|1.41,075|

|22,15|
2

100 =7,5

Segitiga
Persen kesalahan =

|1.150,7|
1.15

100 =39,4

Menentukan persen kesalahan kolom 7:

Sinus
Persen kesalahan =

1.4

100 =23,2

Segiempat
Persen kesalahan =

|1.41,075|

|21,935|
2

100 =3,25

Segitiga

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


7

0,728

37 %

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

|1.150,728|

Persen kesalahan =

Bentuk sinyal

1.15

100 =37

Tegangan

Vrt (ukur)

Menentukan

Sumber (Vp)

dengan

Vef = Vrtxfb

Sinus

2 Vp

Penyearah
0,65

0,7215

53,57 %

400 Hz
Segi Empat

2 Vp

1,425

1,425

28,75 %

400 Hz
Segitiga

2 Vp

0,45

0,5175

55,23 %

400 Hz
Gigigergaji

2 Vp

0,45

0,5175

55,23 %

400 Hz
Analisa

Menentukan Vef = Vrt x fb

Sinus = 0,65 x 1,11=0,7125


Segiempat = 1,425 x 1 = 1,425
Segitiga = 0,45 x 1,15 = 0,5175

Menentukan persen kesalahan

Persen kesalahan

Vef (teori) - Vef (ukur)


Vef (teori)
x 100%

Sinus
Persen kesalahan =

1.40

100 =53,57

Segiempat
Persen kesalahan =

|1.400.7125|

|21.425|
2

100 =28,7 5

Segitiga

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


8

Kesalahan

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

Persen kesalahan =

|1.150.5175|
1.15

100 =55,23

Dari data hasil percobaan, pada tabel 3 hasil Veff teori dengan Veff ukur volmeter
sinus dan Veff teori dengan Veff x faktor pengali terjadi penyimpangan nilai. Pada tabel
4 hasil Veff teori dengan Veff = Vrt x factor bentuk pun terjadi penyimpangan nilai.
Hal tersebut diakibatkan oleh tegangan jatuh pada dioda. Sehingga untuk input
tegangan yang kecil akan menyebabkan nilai output tegangan semakin kecil sehingga
persen kesalahan akan semakin membesar.
VI.

PERTANYAAN DAN TUGAS


1. Pada Pada percobaan langkah 1, untuk bentuk gelombang non sinus yang mana
terjadi kesalahan (tabel 3, kolom 5) yang paling besar ?
2. Pada percobaan langkah 4, apakah Vef yang didapat dari hasil pengukuran VRT
terlebih dahulu apakah sama dengan Vef yang didapat secara teori.
3. Buat Kesimpulan dari praktek ini.
JAWABAN
1. gelombang non sinus yang kesalahannya paling besar adalah gelombang
segiempat
2. hasil yang didapatkan berdasarkan teori dan pengukuran terdapat perbedaan,
dan dari perbedaan ini persen kesalahan bisa dihitung dengan menggunakan
persamaan :
persen kesalahan

Vef teori Vef ukur


100%
Vef ukur

3. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan kita dapat simpulkan bahwa pada suatu tegangn bolak
balik yang perlu kita tahui adalah bentuk gelombang , frekuensi dan besarnya.
Besar tegangan yang dapat ditulis yaitu ; harga puncak, harga puncak ke puncak
, harga efektif dan harga rata-rata. Dari percobaan diatas dengan mengunakan

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


9

PENGUKURAN TEGANGAN AC NON SINUS DENGAN VOLTMETER AC

Vrt

(Veff 2 ) Vdiode

penyearah setengah gelombang

Vrt

dan pada penyearah

2(Veff 2 ) 2Vdiode

gelombang penuh
VII.

KESIMPULAN
Dalam suatu tegangan bolak-balik, parameter yang perlu diketahui adalah
bentuk gelombang, frekuensi dan besarnya. Kita dapat mengukur tegangan bolakbalik diantaranya harga puncak Vp (nilai maksimum, Vm), harga puncak ke
puncak (Vp), harga efektif, Vef (Vrms), harga rata-rata, Vrt (Vdc).
Dalam mengukur harga puncak digunakan rangkaian detector puncak (dioda
kapasitor) dan untuk mengukur harga rata-rata digunakan rangkaian penyearah.
Kebanyakan alat ukur AC menggunakan penyearah untuk memperoleh harga
efektif.
Pengukuran tegangan bolak-balik nonsinus bila dibaca dengan voltmeter yang
ditera dalam sinus akan terjadi kesalahan hasil pengukuran. Untuk memperoleh
hasil pengukuran yang benar maka pada hasil pembacaan harus dibagi dengan
factor bentuk sinus yaitu 1,11. Ini berarti kita memperoleh nilai tegangan ac
nonsinus yang diukur dan hasil tegangan rata-rata tadi dikalikan dengan factor
bentuk tegangan yang diukur sehingga menjadi nilai efektifnya.
Kesalahan dapat juga terjadi karena kesalahan paralaks. Kesalahan paralaks
adalah kesalahan pengamatan yang terjadi karena pada saat pembacaan voltmeter
mata tidak tegak lurus dengan jarum yang ditunjukkan oleh voltmeter, selain itu
komponen-komponen yang digunakan dalam voltmeter ini juga berpengaruh
terhadap ketepatan pengukuran. Karena banyak komponen yang sensitive
sehingga nilainya mudah berubah.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Suhadi, Dida. 2010. Buku Praktikum Alat Ukur Dan Pengukuran
Bandung:Polban.

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


10

Anda mungkin juga menyukai