Praktikum 6 Pengukuran Tegangan Ac Non Sinus (Asyiah)
Praktikum 6 Pengukuran Tegangan Ac Non Sinus (Asyiah)
Nama praktikan
Nim
Kelas
Partner
: Asyiah
: 121344003
: 1 NK 1
: 1. Damar Hayyu R
2. Galih Aria D
3. Jemmy Witana
Tanggal Praktikum
: Kamis, 28 Maret
2013
2013
I.
TUJUAN
Mengetahui hubungan antara tegangan puncak, tegangan efektif dan
tegangan rata-rata dari masing-masing bentuk
gelombang sinus,
II.
LANDASAN TEORI
Dalam suatu tegangan bolak-balik, parameter yang perlu diketahui adalah
bentuk gelombang, frekuensi dan besarnya. Besar tegangan bolak-balik yang
dapat diukur adalah :
a. Harga puncak, Vp ( nilai maksimum, Vm)
b. Harga puncak ke puncak, Vpp
c. Harga efektif, Vef (Vrms)
d. Harga rata-rata, Vrt (Vdc)
Vef
Vrt
1
f (t ) 2 dt
1
T
f (t )dt
fp
Vp
Vef
fb
dan
Vef
Vrt
Tabel berikut menunjukan nilai dari factor puncak fp dan factor bentuk fb dari
berbagai bentuk gelombang.
Tabel 1.
Bentuk Tegangan bolak-
Faktor puncak fp
Faktor Bentuk fb
balik
Sinus
2 1,41
1,11
Segiempat
Segitiga
1.00
3 1,73
1,00
1,15
Gigigergaji
3 1,73
1,15
Pengukuran
tegangan
AC
biasanya
dinyatakan
dalam
harga
efektif
dan
2. Hasil tegangan rata-rata tadi dikalikan dengan factor bentuk tegnagn yang
diukur sehingga menjadi nilai efektifnya.
Tabel berikut ini memuat factor pengali untuk menemukan harga efektif dari berbagai
gelombang bolak-balik.
Tabel 2.
Bentuk Tegangan yang hendak diukur
Sinus
Segi Empat
Segitiga
Gigi Gergaji
III.
IV.
LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
Melakukan pengukuran tegangan AC (sinus, segitiga, segiempat, dan gigi
gergaji) menggunakan voltmeter AC sinus tanpa mengalikan dengan factor
pengali kemudian membandingkannya dengan perhitungan dan nyatakan
kesalahannya.
Gunakan sumber tegangan AC ( Function generator ) pada frekuensi 400 Hz,
dan tegangan Vp = 2 volt, diukur dengan osiloskop dan hitung secara teori nilai
Vef-nya untuk setiap bentuk gelombang, catat hasilnya pada tabel 3 kolom 3. ukur
nilai tegangan efektif ini dengan menggunakan voltmeter analog dan catat nilainya
pada tabel 3 kolom 4.
Hitung kesalahannya dalam persen kesalahan dengan menggunakan
persamaan berikut :
Persen _ kesalahan
x100%
catat hasilnya pada tabel 3 kolom 6. Kemudian hitung kesalahannya dengan cara
yang sama seperti diatas dibandingkan dengan nilai teori dan catat hasilnya pada
tabel 3 kolom 7.
5.
Tegangan
Input AC
Voltmeter DC
V.
HASIL PENGAMATAN
Bentuk
Tegangan
Teori
Diukur
Kesalahan
Vef x
Kesalahan
Sinyal
Sumber
Vef=Vp
dengan
factor
(Vp)
/fp
Voltmeter
Pengali
23,2 %
1,075
23,3 %
Sinus
2 Vp
1,4
Sinus Vef
1,075
400 Hz
Segi Empat
2 Vp
2,15
7,5 %
1,935
3,25 %
400 Hz
Segitiga
2 Vp
1,15
0,7
39,4 %
0,728
37 %
400 Hz
Gigi Gergaji
2 Vp
1,15
0,7
39,4 %
400 Hz
Analisa
x 100%
Sinus
Persen kesalahan =
1.4
100 =23,2
Segiempat
Persen kesalahan =
|1.41,075|
|22,15|
2
100 =7,5
Segitiga
Persen kesalahan =
|1.150,7|
1.15
100 =39,4
Sinus
Persen kesalahan =
1.4
100 =23,2
Segiempat
Persen kesalahan =
|1.41,075|
|21,935|
2
100 =3,25
Segitiga
0,728
37 %
|1.150,728|
Persen kesalahan =
Bentuk sinyal
1.15
100 =37
Tegangan
Vrt (ukur)
Menentukan
Sumber (Vp)
dengan
Vef = Vrtxfb
Sinus
2 Vp
Penyearah
0,65
0,7215
53,57 %
400 Hz
Segi Empat
2 Vp
1,425
1,425
28,75 %
400 Hz
Segitiga
2 Vp
0,45
0,5175
55,23 %
400 Hz
Gigigergaji
2 Vp
0,45
0,5175
55,23 %
400 Hz
Analisa
Persen kesalahan
Sinus
Persen kesalahan =
1.40
100 =53,57
Segiempat
Persen kesalahan =
|1.400.7125|
|21.425|
2
100 =28,7 5
Segitiga
Kesalahan
Persen kesalahan =
|1.150.5175|
1.15
100 =55,23
Dari data hasil percobaan, pada tabel 3 hasil Veff teori dengan Veff ukur volmeter
sinus dan Veff teori dengan Veff x faktor pengali terjadi penyimpangan nilai. Pada tabel
4 hasil Veff teori dengan Veff = Vrt x factor bentuk pun terjadi penyimpangan nilai.
Hal tersebut diakibatkan oleh tegangan jatuh pada dioda. Sehingga untuk input
tegangan yang kecil akan menyebabkan nilai output tegangan semakin kecil sehingga
persen kesalahan akan semakin membesar.
VI.
3. Kesimpulan :
Dari hasil percobaan kita dapat simpulkan bahwa pada suatu tegangn bolak
balik yang perlu kita tahui adalah bentuk gelombang , frekuensi dan besarnya.
Besar tegangan yang dapat ditulis yaitu ; harga puncak, harga puncak ke puncak
, harga efektif dan harga rata-rata. Dari percobaan diatas dengan mengunakan
Vrt
(Veff 2 ) Vdiode
Vrt
2(Veff 2 ) 2Vdiode
gelombang penuh
VII.
KESIMPULAN
Dalam suatu tegangan bolak-balik, parameter yang perlu diketahui adalah
bentuk gelombang, frekuensi dan besarnya. Kita dapat mengukur tegangan bolakbalik diantaranya harga puncak Vp (nilai maksimum, Vm), harga puncak ke
puncak (Vp), harga efektif, Vef (Vrms), harga rata-rata, Vrt (Vdc).
Dalam mengukur harga puncak digunakan rangkaian detector puncak (dioda
kapasitor) dan untuk mengukur harga rata-rata digunakan rangkaian penyearah.
Kebanyakan alat ukur AC menggunakan penyearah untuk memperoleh harga
efektif.
Pengukuran tegangan bolak-balik nonsinus bila dibaca dengan voltmeter yang
ditera dalam sinus akan terjadi kesalahan hasil pengukuran. Untuk memperoleh
hasil pengukuran yang benar maka pada hasil pembacaan harus dibagi dengan
factor bentuk sinus yaitu 1,11. Ini berarti kita memperoleh nilai tegangan ac
nonsinus yang diukur dan hasil tegangan rata-rata tadi dikalikan dengan factor
bentuk tegangan yang diukur sehingga menjadi nilai efektifnya.
Kesalahan dapat juga terjadi karena kesalahan paralaks. Kesalahan paralaks
adalah kesalahan pengamatan yang terjadi karena pada saat pembacaan voltmeter
mata tidak tegak lurus dengan jarum yang ditunjukkan oleh voltmeter, selain itu
komponen-komponen yang digunakan dalam voltmeter ini juga berpengaruh
terhadap ketepatan pengukuran. Karena banyak komponen yang sensitive
sehingga nilainya mudah berubah.