Anda di halaman 1dari 45

Hiperurisemia

(Asam Urat Berlebih)


NILDA LELY

Asam Urat, Hiperurisemia


Asam urat (uric acid, urate) adalah

senyawa turunan purina dengan


rumus kimia C5H4N4O3
Asam urat (urat) adalah produk akhir

dari metabolisme protein (purin), sebab


tidak adanyanya enzim urikase yang
mengkonversi asam urat menjadi
alantoin

Hiperurisemia : konsentrasi asam


urat yang larut dalam darah berlebih
Kadar darah asam urat normal pada
laki-laki yaitu 3.6-8,2 mg/dl
sedangkan pada perempuan yaitu
2.3 -6.1 mg/dl
Akibat overproduksi asam urat atau
ekskresi (pengeluaran) yang
berkurang

Purin yang menghasilkan


asam urat berasal dari :
1. Purin dari makanan
2. Konversi asam nukleat jaringan

menjadi nukleotida purin


3. Sintesis basa purin

Sebab Hiperurisemia
Overproduksi
Intake tinggi
Peningkatan turnover purin
Peningkatan degradasi protein
Hipoekskresi
Gangguan fungsi ginjal
Hipertensi, hiperparatiroid

Kristal Asam Urat


Akibat kadar yang tinggi di cairan

ekstraseluler terbentuk kristal urat


monosodium
Sendi dan jaringan lunak

Kristal Urat Monosodium


Dipengaruhi oleh
Turunnya kelarutan asam urat

Suhu, pH rendah

Gangguan pada sendi dan jar. ikat

Trauma / injury

Reabsorpsi air supersaturasi

Kurang gerak sendi (mis. saat tidur)

Gout
Kondisi yang diakibatkan pengendapan

kristal asam urat pada sendi


Ditandai peningkatan asam urat dalam
darah & peradangan sendi berulang
(artritis)
Terbanyak menyerang usia dekade 4060 th (Pria : 9x dibanding wanita)

Faktor Resiko
Usia & Jenis kelamin
Obesitas
Alkohol
Hipertensi
Gangguan Fungsi Ginjal
Penyakit-penyakit metabolik
Pola diet

Beberapa factor lain yang


mendukung, seperti:
1. Faktor genetik seperti gangguan
metabolisme purin yang menyebabkan
asam urat berlebihan (hiperuricemia),
retensi asam urat, atau keduanya.
2. Penyebab sekunder yaitu akibat
obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,
gangguan ginjal yang akan menyebabkan
pemecahan asam yang dapat
menyebabkan hiperuricemia.

3. Karena penggunaan obat-obatan yang


menurunkan ekskresi asam urat seperti
aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid,
asam nikotinat, aseta zolamid dan
etambutol.
4. Mengkomsumsi makanan yang
mengandung kadar purin yang tinggi
adalah jeroan yang dapat ditemukan
pada hewan misalnya sapi, kambing dan
kerbau.

Faktor Pencetus
Dehidrasi
Alkohol
Overeating
Trauma / injury pada sendi
Demam

Diagnosis
Gejala :

dan nyeri sendi yang mendadak,


biasanya timbul pada malam hari
Nyeri hebat, bengkak, kemerahan,
panas dan demam, menggigil, nyeri
badan (Hilang dalam 3-10 hari walau
tanpa pengobatan, 90% serangan
pertama menyerang 1 sendi saja
Inflamasi

Diagnosa
Laboratorium

1. kadar asam urat dalam darah diatas 7


mg/dl untuk pria dan 6 mg/dl untuk wanita
2. Pemeriksaan cairan sendi Gout
ditemukan kristal urat monosodium
yang mengendap pada sendi

Perjalanan Penyakit

Hiperurisemia
tanpa gejala

Gout
Serangan Akut

Fase
Interstisial

Gout Kronis

Hiperurisemia tidak
terkontrol

Gout Kronis
Terjadi dalam beberapa tahun pasca

serangan pertama
Disebabkan hiperurisemia yang tidak
terkontrol pasca serangan & tidak
mendapat pengobatan adekuat
endapan kristal bertambah artritis
kronis

Gout kronis
Sendi bengkak, kaku, tidak nyaman

persisten

Intensitas nyeri lebih kurang daripada


serangan awal

Kadang-kadang diselingi serangan akut


Perubahan bentuk sendi
Timbul benjolan berisi endapan asam

urat pada jaringat ikat

Faktor Resiko :
Hiperurisemia yang lama dan konstan
Gout aktif yang tidak mendapat

pengobatan adekuat
Serangan gout berulang (4x/tahun)

Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang khas pada
penderita gout adalah :
1. Nyeri pada satu atau beberapa sendi
dimalam hari, makin lama makin
memburuk.
2. Pada sendi yang bengkak, kulit
kemerahan hingga keunguan, kencang,
licin dan hangat.

3. Demam, menggigil, tidak enak badan,


pada beberapa penderita terjadi
peningkatan denyut jantung.
4. Bila benjolan kristal di sendi pecah akan
keluar massa seperti kapur.
5. Kadar asam urat dalam darah tinggi.

Tujuan Terapi
Mengurangi gejala dan serangan akut

(Mengatasi serangan akut dengan segera


Program pengobatan untuk mencegah atau
menurunkan resiko serangan berulang
Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar
as.urat dalam plasma) & mencegah komplikasi
lain

MENGATASI SERANGAN
AKUT

NSAIDs, termasuk
(penghambat selektif COX-2)
Indometasin, naproksen dan celecoxib
Kolkisin
Glukokortikoid &kortikotropin
Ondansetron

MENCEGAH SERANGAN
ULANG
Kolkisin dan indometasin

(mobilisasi urat)
Antihiperurisemi: allopurinol
Tiazid & imunosupresan
(siklosporin) ekskresi urat

Kolkisin
Mekanisme kerja pada gout ?
Efek antiinflamasi dengan mengikat

tubulin protein intrasel --- mencegah


polimerisasi menjadi mikrotubulus
---penghambatan migrasi leukosit dan
fagositosis
Menghambat pembentukan leukotrin B4

Indikasi

Lebih spesifik untuk gout dibandingkan


dengan NSAIDs, tapi ES saluran cerna
menyebabkannya digantikan oleh
oleh NSAIDs (contoh, indometasin)

EFEK TOKSIK
Gangguan saluran cerna (diare, mual,

muntah,diare, nyeri perut)


ES yang jarang: menekan sumsum
tulang (leukositosis, granulositosis,
trombositopenia), neuritis perifer, miopati

NSAIDS PADA GOUT


Kerja:
Menghambat enzim COX (PG sintase)

analgetik
Menghambat fagositosis kristal urat
antiinflamasi
Indometasin pilihan pertama pengganti
kolkisin

NSAIDs yang tidak bisa digunakan :

aspirin, salisilat, dan tolmetin


Menyebabkan :
Do rendah menghambat eksresi urat
Do tinggi batu ginjal
Menurunkan efek urikosurik

ALLOPURINOL
Menghambat xantine oxidase
Digunakan juga pada kondisi asam urat

yang tinggi dalam darah untuk


mengatasi peningkatan asam urat
Metabolit primer (oxypurinol/alloxantine)
bersifat urikosurik

Indikasi:
Gout kronis

( Pasien dengan kadar asam urat urin > 600-700


mg/hr)
Pasien dengan KI menggunakan probenesid &
sulfinfirazon
Batu ginjal berulang
Gangguan fungsi ginjal
Peningkatan drastis kadar asam urat darah
+ kolkisinmenekan serangan akut
+ probenesidmeningkatkan efek urikosurik

ES:
Insidensi serangan akut meningkat pada

tahap awal terapi diberi bersama kolkisin


atau indometasin
toleransi baik hipersensitif
Intoleransi saluran cerna

Interaksi
Merkaptopurin, siklofosfamiddo

diturunkan
Probenesiddo probenesid ditingkatkan

RASBURIKASE
Mempercepat perubahan
Asam urat----urat oksidase----alantoin
> efektif dari allopurinol
ES : hemolisis, metHb, GGA

Allopurinol untuk mencegah


asam urat
Allopurinol merupakan obat yang umum
digunakan untuk mencegah serangan asam urat.
Namun Allopurinol tidak memiliki efek saat
serangan asam urat, dan bukan sebagai obat
penghilang rasa sakit.
Allopurinol bekerja dengan menurunkan kadar
asam urat di dalam darah.
Perlu dikonsumsi setiap hari untuk menjaga
kadar asam urat normal yang akhirnya dapat
mencegah serangan asam urat.

Penyakit lain akibat


Hiperurisemia
Ginjal

Batu ginjal
Gagal ginjal akut / kronis

Kardiovaskuler

Hipertensi
Payah jantung

Penyakit metabolik lain

Diabetes
Hiperlipidemia

Batu asam urat pada ginjal


Faktor Resiko
Urin: pH asam (rendah), volume kurang
Kadar asam urat yang tinggi
Obat-obatan

Pencegahan
Minum cukup (8-10 gelas / hari)
Mengelola Obesitas BB Ideal
Kurangi konsumsi alkohol
Pola diet sehat

Pola Diet
Golongan A ( 150 - 1000 mg purin/ 100g ) :
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jerohan, udang, remis, kerang, sardin,
herring, ekstrak daging, ragi (tape), alkohol, makanan dalam kaleng
Golongan B ( 50 - 100 mg purin/ 100g ) :
Ikan yang tidak termasuk gol.A, daging sapi, kacang-kacangan kering, kembang kol,
bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung
Golongan C ( < 50mg purin/ 100g ) :
Keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan
Bahan makanan yang diperbolehkan :
Semua bahan makanan sumber karbohidrat, kecuali havermout (dalam jumlah
terbatas)
Semua jenis buah-buahan
Semua jenis minuman, kecuali yang mengandung alkohol
Semua macam bumbu

Bila kadar asam urat darah >7mg/dL

dilarang mengkonsumsi bahan


makanan gol.A, sedangkan konsumsi
gol.B dibatasi
Batasi konsumsi lemak
Banyak minum air putih

RHEMATOID ARTRITIS
Penyakit sistem imun

Terapi
DMARDs mengurang
destruksi kartilago dan tulang
NSAIDs mengatasi
inflamasi, nyeri, dan
mempertahankan fungsi
sendi

DMARDs (metothrexate, klorambusil,


azathioprine, penicilllamine, mikofenolat
mofetil, hidroxyxhlorquine & chloroquine,
senyawa emas organik, sulfasalazine,
leflunomide, agen
penghambat TNF, aphheresis imuniadsorpsion

Anda mungkin juga menyukai