Latihan Soal Ujian Tengah Semester Kimia Fisika Kelas XII

1. Koloid adalah suatu campuran homogen dari dua fase yang berbeda dan memiliki ukuran
partikel diantara larutan dan suspensi.
Koloid dapat dibuat dari larutan dan disebut proses kondensasi yang terbagi menjadi
reaksi redoks, hidrolisis, substitusi, dan penggaraman. Koloid juga dapat dibuat dari
suspensi dan disebut proses dispersi, yang terbagi menjadi cara mekanik, busur bredig,
dan peptisasi.
Lengkapilah tabel dibawah ini. Proses pembuatan agar-agar dengan cara melarutkan
bubuk agar ke dalam air termasuk pembuatan koloid cara peptisasi. Pembuatan sol emas
dengan bantuan arus listrik termasuk pembuatan koloid cara busur bredig.
Mengendapnya Fe2+ akibat suasana larutan yang basa termasuk ke dalam pembuatan
koloid cara hidrolisis.
Lengkapilah tabel di bawah ini
Koloid
Aerosol
Aerosol padat
Sol
Sol Padat
Emulsi
Emulsi Padat
Busa
Busa Padat

Zat Terdispersi
Cair
Padat
Padat
Padat
Cair
Cair
Gas
Gas

Zat Pendispersi
Gas
Gas
Cair
Padat
Cair
Padat
Cair
Padat

Contoh
Parfum, awan, kabut
Debu, asap
Cat, tinta
Logam Paduan, kelereng
Susu, santan
Keju, mutiara
Busa sabun, krim kocok
Batu apung, spons

2. Koloid dapat dimurnikan dengan cara dialisis, elektrodialisis, dan ultrafiltrasi. Proses
pencucian darah pada penderita ginjal termasuk pemurnian koloid cara dialisis dengan
memanfaatkan membran semipermeabel. Sedangkan jika proses tersebut dibantu dengan
arus listrik maka disebut cara elektrodialisis.
3. Makromolekul adalah zat tunggal dengan ukuran partikel besar yang seukuran dengan
partikel koloid sehingga dapat dikategorikan sebagai koloid. Contoh makromolekul
adalah polimer seperti protein, polisakarida, polipropilen, dan karet. Bobot molekul
makromolekul dapat ditentukan dengan cara light scattering, tekanan osmosis dan
viskositas.
4. Koloid asosiasi merupakan gabungan partikel partikel kecil membentuk mise-misel yang

ketika bergabung akan menghasilkan zat dengan partikel besar yang seukuran dengan
partikel koloid. Contoh koloid asosiasi adalah asosiasi antara surfaktan pada deterjen
dengan noda / minyak pada pakaian. Zat aktif pada deterjen tersebut akan menurunkan
tegangan permukaan cairan sehingga zat tersebut dapat masuk kedalam cairan dan
mengikat kotoran pada pakaian membentuk misel yang bergabung satu sama lain dan
membentuk koloid.