Anda di halaman 1dari 40

Evidence Based

Medicine(EBM) dari
Complementary and
Alternative Medicine(CAM)
Darma Satria, dr.,M.Si
Bagian Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

Definisi CAM
Complementary and Alternative Medicine
A group of diverse medical and health
care systems, practices, and products that
are not presently considered to be part of
conventional medicine. (NCCAM, 2006)
Allopathic Medicine:
A system of medicine that embraces all methods of
proven value in the treatment of disease.
Conventional medicine, Western Medicine

Definisi
Berdasarkan Kepmenkes nomor
1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang penyelengaraan
pengobatan tradisional, diuraikan :
Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau
perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang
mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun
temurun, dan/atau pendidikan/pelatihan, dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman (Kepmenkes, 2003)

Definisi
Permenkes: pengobatan komplementer tradisionalalternatif adalah pengobatan non konvensional yang
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur
dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum
diterima dalam kedokteran konvensional.
Dalam penyelenggaraannya harus sinergi dan terintegrasi
dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan
tenaga pelaksananya dokter, dokter gigi dan tenaga
kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan dalam bidang
pengobatan komplementer tradisional-alternatif.

Complementary and Alternative


Medicine
Complementary medicine is used together
with conventional medicine.
Alternative medicine is used in place of
conventional medicine.
Integrative medicine combines
treatments from conventional
medicine and CAM for which there is
evidence of safety and
effectiveness.

The Use of CAM in the US.


2004 Report by NCCAM & NCHS

36% of Americans use CAM

Who uses CAM the most?

Women more than men


people with higher education
people who have been hospitalized in past year
former smokers (more than current or never smoked)

Mind-body medicine used most (if including prayer)


Biologically based practices used most if prayer excluded

Spending on CAM
Eisenberg DM, Davis RB, Ettner SL, et al. Trends in alternative medicine use in the
United States, 1990-1997: results of a follow-up national survey. JAMA.
1998;280(18):1569-1575.

$36-$47 billion in 1997


$12-$20 billion out of pocket
more than spent out of pocket for
hospitalizations
half of what was spent out of pocket for
physician services

$5 billion spent on herbal supplements

So why study CAM ?


Many Americans utilize CAM
Money

Alternative vs Complementary
Medicine
CAM interactions with Allopathic
medicine
drug interactions
nutrient interactions

Most commonly used type of CAM


are dietary supplements/herbs

Complementary and Alternative Medicine

Types of CAM
defined by NCCAM, 2006

Mind-Body Medicine
techniques designed to enhance the mind's capacity to affect bodily
function and symptoms
meditation, mental healing

Energy Medicine
therapies affecting body energy fields (qi gong, healing touch, Reiki)
or unconventional use of electro-magnetic fieldsusing

Manipulative and Body-based Practices


chiropractic or osteopathic manipulation or massage therapy

Biologically based products


herbs and other dietary supplements

Classification of CAM
Modalities
Biological therapies: herbal medicine,
aromatherapy, dietary therapies
Manipulation therapies: acupuncture,
massage, reflexology, chiropractic,
osteopathy
Mind-Body interventions: meditation,
hypnotherapy, prayer, spiritual healing,
imaging, visualization
Energy therapy: pranic healing, reiki,
crystals, bio-magnetic healing
Alternative systems: traditional Chinese
medicine, Ayurveda, Yunani-Tibb,

Reasons Adults in the United States


Use CAM

Assessing the Risks and Benefits of CAM


Treatments

Allopathic Vs Holistic Medicine


(1)

Allopathic Medicine
Treats symptoms

Holistic Medicine
Seeks patterns and causes

Specialized and treats


parts of the person

Involves the whole person

Pain and disease are


regarded as negative

Pain and dis-ease are


considered as helpful signals
of internal disharmony

Disease is seen as a
bad condition

Disease is seen as a process

The body is seen as a


machine in good or bad
repair

The body is seen as a


dynamic system of body-mindspirit and of energy fields

No
1

17

No

Allopathic Vs Holistic Medicine


(2)
Allopathic Medicine
Holistic Medicine

Primary intervention is with


surgery, drugs, radiation (the
cut-poison-burn approach)

Minimal intervention with technologies


complemented by non-invasive use of
such things as diet, nutritional
supplements, exercise etc

Primary reliance on quantitative


information lab tests,
instruments, charts, etc

Qualitative information, including the


clients statements and attitudes,
intuition, etc

The therapist is an authority on


whom the patient is dependent

The client accepts self responsibility


and is mainly autonomous

Prevention is seen as an
annual or more often laboratory
tests and examinations

Wholeness in relationships, work,


goals, together with good nutrition, etc
18

Dasar hukum dari penyelenggaraan


pengobatan tradisional-alternatif di Indonesia
KepmenkesNo.1076/2003tentangpenyelenggaraanpengobatantradisional(b
attra)
KepmenkesNo.1109/2007tentangpengobatankomplementeralternatif,meru
pakan pengaturan cara pengobatan tradisional pada pelayanan kesehatan
formal, dokter/dokter gigi, dan battra.
UUNo.36Tahun2009,
Pasal48

dinyatakan:Pelayanankesehatantradisionalmerupakanbagiandaripenyelengg
araanupayakesehatan
Pasal59-61

mengaturtentangpelayanankesehatantradisional,jenispelayanankesehatan
tradisional, pembinaan dan pengawasan, serta pengembangannya. Pasal 101
dinyatakan,
Sumberobattradisionalyangsudahterbuktiberkhasiatdanamandigunakan
dalam pencegahan,pengobatan,perawatan,danataupemeliharaankesehatan,
tetap dijaga kelestariannya.

Dasar hukum dari penyelenggaraan


pengobatan tradisional-alternatif di Indonesia

PermenkesNo.003/2010tentangSaintifika
siJamu,yangmengaturtentangperlunya
pembuktian
ilmiahobattradisionalmelaluipenelitianbe
rbasispelayanan(dualsystem),
sertapemanfaatanobattradisionaluntuktu
juanpromotifdanpreventif(pemeliharaan
kesehatandankebugaran),kuratif(meng
obatipenyakit),danpaliatif(meningkatk
an kualitas hidup)

Evidence?
Circumstantial
Past attempts at investigations
Little research
Difficulty with RCT
Outcomes dependent on social, cultural
and spiritual beliefs

Problems?
Safety risk
Especially during pregnancy
Ayurvedic treatments
Heavy metals (Lead, Mercury, Arsenic)

Unknown purities
Reactions are not routinely monitored
Dietary supplements can interact with
prescribed medications

Difficulty establishing
reliability/efficacy

Problems?
Significant lack of evidence/research
Speculative
Small trials
Often biased

Financial motivations
Lack of regulation

Some with registered Osteopaths (GOsC) and


Chiropractors (GCC)
Remaining registration is voluntary

Problems?

Pengelompokan & Penandaan


Obat Bahan Alam Indonesia
Menurut Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI.

Jamu
Herbal Terstandar
Fitofarmaka.

Berdasarkan tingkatan uji klinisnya, obat tradisonal dapat


digolongkan menjadi :
Jamu (empirical based herbal medicine). Jamu adalah jenis herbal
yang belum melalui proses uji kelayakan, hanya berdasarkan
pengalaman masyarakat.
Obat ekstrak alam (obat herbal terstandar/scientific based herbal
medicine). Obat tradisional yang telah diuji khasiat dan
toksisitasnya (kandungan racun), namun belum diujicobakan
penggunaannya pada pasien.
Fitofarmaka (clinical based herbal medicine). Adalah obat
traditional yang telah melalui tiga uji penting, yaitu :
Uji praklinik. Uji khasiat dan toksisitas.
Uji teknologi farmasi. Untuk menentukan identitas atau bahan berkhasiat
secara seksama hingga dapat dibuat produk yang terstandardisasi.
Uji kliniskepada pasien.

Ada tiga label yang harus diperhatikan saat membeli obat


tradisional, yaitu:
1. Label daun
Jika Anda menemukan label dengan bentuk daun, artinya
obat tradisional yang Anda beli masuk dalam kategori jamu.
Pada jamu, belum ada penelitian yang membuktikan apakah
obat tersebut aman dan baik digunakan. Namun biasanya,
bagi kalangan medis, jamu direkomendasikan untuk mencegah
penyakit.
2. Label Bintang
Obat tradisional yang memiliki label seperti tiga bintang
masuk dalam kategori Obat Herbal Terstandar (OHT). Obat
herbal ini formulasinya berasal dari jamu atau penemuan
obat herbal terbaru. Namun sudah dilakukan uji pra klinis.
Biasanya, kalangan medis menggunakan obat ini untuk terapi
alternatif.
3. Label Kristal
Obat yang memiliki label kristal merupakan obat herbal yang
masuk dalam kategori Fitofarmaka. Sayangnya, obat herbal ini
tidak banyak disediakan di Indonesia karena biaya penelitian

Jamu
Harus memenuhi
kriteria :
Aman sesuai
persyaratan yg
ditetapkan
Klaim khasiat
dibuktikan
berdasarkan data
empiris
Memenuhi persyaratan
mutu yg berlaku

Obat Herbal Terstandar


Harus memenuhi kriteria :
Aman sesuai dengan persyaratan
yg ditetapkan
Klaim khasiat dibuktikan secara
ilmiah / praklinik
Telah dilakukan standardisasi
terhadap bahan baku yg
digunakan dlm produk jadi
Memenuhi persyaratan mutu yg
berlaku

L
a
b
or
at
or
y

Huma

31

Laboratory

Animal
study

Human
study
32

Tradi
tion
al
Heal
ers
(Co
mm
unit
y)
Heal
th
professi
onal
s
La
b
or
at
or
y
33

ALTERNATIF PENEMUAN BUKTI ILMIAH PENGOBATAN


TRADISIONAL

Jam
u

34

Sikap dokter terhadap CAM


Dokter sebagai bagian dari masyarakat ilmiah harus
dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah pula
segala tindakan medis yang diputuskan terhadap pasien
Suatu obat pertama kali harus ada kajian teorinya,
bukan tiba-tiba dipakai untuk mengobati. Menampik
soal obat herbal yang tidak ada atau minim efek
sampingnya, hal ini sebenarnya hanya justifikasi dari
testimoni beberapa orang saja dan belum ada standar
penelitiannya
Obat-obat herbal harus memiliki bukti-bukti ilmiah,
karena tantangan dokter saat ini adalah bagaimana
menerapkan Evidence Based Medicine pada praktiknya

Sikap dokter terhadap CAM


Penelitian di Amerika Serikat dilakukan untuk menilai bagaimana
perilaku dokter ahli penyakit (sampel 660 orang) dalam terhadap
CAM:
Hasil 76% dokter tidak pernah menyarankan pasiennya untuk menjalani
terapi CAM.
Tetapi 44% dokter menyatakan merujuk pasiennya ke praktisi CAM apabila
tersedia fasilitas ini di institusi kerja mereka.
Lima puluh lima persen dokter menyatakan bahwa kerjasama dengan
praktisi CAM memiliki efek positif terhadap kepuasan pasien, dan 48%
percaya bahwa dengan menawarkan pengobatan CAM akan meningkatkan
jumlah kunjungan pasien.
Kebanyakan dokter setuju bahwa terapi CAM menjanjikan untuk mengobati
gejala dari penyakit, tetapi mayoritas dari mereka tidak nyaman apabila
mereka menyarankan pasiennya untuk menjalani terapi CAM.
Randomized Controlled Trial diperlukan untuk menyakinkan para dokter
agar mereka bersedia untuk bekerja sama dengan praktisi CAM

Evidence Based CAM


ilmu kedokteran ilmiah dimana setiap pengobatan
yang diberikan harus dibuktikan melalui proses uji
klinis
Penerapan Evidence based Medicine dalam
diagnosis dan terapi pasien merupakan gold standar
Agar setara dengan obat modern, obat tradisional
harus melalui berbagai tingkatan uji klinis. Jadi tidak
hanya mengklaim khasiat pengobatan traditional
dengan testimoni
Kebanyakan CAM belum memenuhi randomized
clinical trials (RTCs)

CAM dan Efek Samping


Obat
Sebenarnya prinsip obat tradisional tidak jauh
berbeda dengan obat modern. Apabila tidak
digunakan secara tepat juga dapat mendatangkan
efek buruk, sehingga tidak benar pernyataan yang
beredar di masyarakat bahwa obat tradisional
sama sekali tidak memiliki efek samping.
Dan perlu diketahui bahwa tidak semua herbal
memiliki khasiat dan aman untuk dikonsumsi,
sehingga kembali lagi kepada para konsumen agar
lebih teliti dalam memilih obat tradisional yang
digunakan

Obat Herbal dan Pengobatan Kanker


Bagi penderita kanker, obat herbal amat akrab dan
seringkali menjadi pilihan utama dan pertama.
Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, pertama adanya janji
bahwa pengobatan dapat terlaksana tanpa adanya efek
samping samping kemoterapi, kedua harga pengobatan
kanker yangkonvensionalseperti pembedahan, kemoterapi
dan radioterapi masih sulit dijangkau kemampuan keuangan
orang banyak.
Tidak ada yang menginformasikan bahwa sungguhpun obat
antikanker seperti paklitakselitu berasal dari kulit pohon
sejenis pohon pinus, diperlukan upaya bertahun-tahun dan
amat mahal untuk mendapatkan bahan aktifnya (diperlukan
uji coba berlapis selama bertahun-tahun dan dana ratusan
juta dollar)

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai