Anda di halaman 1dari 2

Hari ini adalah hari pertama aku bekerja, setelah beberapa tahun yang lalu ak

berhenti bekerja. Rasa letih tercampur aduk, rasa senang pun melandaku Itulah
perasaan yang aku rasakan.Pekerjaan yang cukup menguras senyuman dan
celotehan untuk mempromosikan suatu barang (rokok) yang belum ternama, ini
sangat menantangku. Biasanya seh, aku dapet tawaran product yang udah px nama
(branding).Berdua bersama temanku, ak menawarkan product tersebut. Lumayan
susah seh, akan tetapi mencoba sesuatu hal yang terbaru itu merupakan tantangan
yang harus aku taklukan ben tau sejauh mana aku bertahan batinku. Awal yang
sangat bagus sehingga membuat kami menjadi semangat untuk menawarkan
product.Permisi, Bapak merokok? sapaku (tersenyum ramah sambil
menawarkan product)Iya nak sautnyaMaaf mengganggu sebentar, ini ada
promosi product rokok baru Bapak. Beli 1 pack dapet satu buah korek gratis
Bapak kataku. Ada testernya Bapak, bisa di coba timpal temanku.Oya, Bapak
cobak dulu y dek katanyaMonggo Pak serentak(Bapak-bapak
mengisapnya)Mungkin Bapak berminat katakuOya dek, beli satu Bapak ya?
Ini tawarkan sama Bapak ojek, soalnya harganya terjangkau, ini rokok buat
kalangan menengah katanyaOiya Bapak, terima kasih, bagaimana rasanya
Bapak, mungkin ada kritik atau saran? timpalkuKalau menurut Bapak seh enak
dek, soalnya Bapak ndk suka yang filterkatanyaTerima Kasih Bapak saut
temanku.Kritikan dan saran pun terlontarkan dari masyarakat pada product rokok
yang aku dan temanku tawarkan. Hal ini sangat dibutuhkan untuk menjaga atau
meningkatkan kualitas dari product tersebut. Kurang kereng, tak ad cengkehnya,
pedes, kurang mantep, ringan, enak, lebih nyaman dari product G (salah satu
merk rokok) jd cocok. Kritik yang membangun menurutku. Masyarakat terlihat
ramah sekali dengan promosi yang kita tawarkan akan tetapi ada yang biasa-biasa
saja. Tanggapan dari masyarakatpun juga berbeda-beda, ada yang bilang waduh
saya batuk-batuk kalau ganti rokok dek.Ada juga yang bilng Kalau yang nawari
cewek-cewek yang cantik dan ramah pasti cepet laku dek katanya.Kitapun
tersenyum, tertawa ngakak dalam hati Kita Cantik? Ndk salah tak Pak?
5 press kita habiskan dalam 1,5 jam, berjalan menyusuri satu wilayah pasar,
apalagi terik matahari menggosongi kulitku."susah bekerja itu" batinku.padahal ak

suka menghamburkan uang yang slalu papa berikan padaku, tanpa


mengontrolnya. sekarang ak merasakan sulitnya bekerja.Istilah kerennya kita
disebut SPG, yah bangga akan pekerjaan sperti itu.yang dibayangkan hanyalah,
cewek yang diterima sebagai SPG adalah cewek yang mempunyai kelebihan yaitu
Cantik, bangga awalnya, aku cantik. nih buktinya ak kepilih.ternyata aku salah
menilai, heh bangun donk, sadar!!!iyah emang cantik, tapi sadar pekerjaan muw
sama halnya dengan buruh, apa yang km banggakan? jangan sombong begitu.
telaah lebih jauh lagi, mau saja deksploitasi oleh para pengusaha. maunya koq jadi
etalase.yah inilah pengalaman, dimana nantinya akan menjadi sbuah
cermin,.disinilah ak juga bisa menyimak cerita para buruh. akan tetapi ak lajutin
ceritanya pada episode selanjutnya.Fikiranku berkata "spertinya aku benar-benar
membutuhkan seseorng nantinya tuk menhghidupi kabutuhanku, cukup makan
saja dan kebutuhan sehari-hari."rumah kecil, mungil, indah, xaman dan tenang,
rukun"."wake up, wake up,,,tujuan kerjaku untuk ibuk, demi membelikan baju
baru untuk ibuku" batinku.
Yah inilah pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai