Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP DAN MODEL PENGELOLAAN PKR

Hakikat pengelolaan PKR adalah upaya mencapai tujuan yang setinggi


tingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya ( manusia, alam, social,
budaya ) yang tersedia. Pengelolaan PKR yang efektif ditandai oleh pemanfaatan
sebagian terbesar dari waktuyang tersedia untuk kegiatan belajar siswa,
penampilan kualitas pembelajaran yang memadai, dan keterlibatan yang luas dari
seluruh siswa dalam kegiatan belajar. Guru PKR dituntut untuk melakukan aneka
cara mengisi waktu belajar, menampilkan kualitas pembelajaran, dan melibatkan
siswa dalam belajar.
Ciri-ciri utama pembelajaran kelas rangkap sebagai berikut :
1. Seorang guru.
2. Menghadapi dua kelas atau lebih.
3. Satu kelas dengan dua atau beberapa kelompok siswa yang berbeda
kemampuan.
4. Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih.
5. Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran
6. Dalam satu atau lebih dari satu ruangan.
7. Pada jam pelajaran yang bersamaan.
Melihat ciri-ciri utama PKR tersebut, persoalan apa yang dihadapi oleh
guru agar dapat melaksanakan PKR dengan baik? Apakah Anda mengatakan
persoalan pengelolaan? Ya, memang benar, masalah pengelolaan atau manajemen.
Secara umum inti dari pengelolaan adalah mencapai tujuan yang setinggitingginya dengan memanfaatkan segala sumber daya manusia, alam, sosial,
budaya yang tersedia.
Dengan menggunakan inti pengelolaan tersebut marilah kita kaji
bagaimana mengelola PKR. Proses pembelajaran yang baik adalah proses
pembelajaran yang efektif yang menurut Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal
sebagai berikut.
1. Sebagian terbesar dari waktu yang tersedia benar-benar digunakan untuk
belajar siswa.
2. Kualitas pembelajaran guru sangat memadai.
3. Sebagian terbesar atau seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan
belajar,
Berpijak pada 3 prinsip tersebut dapat kita rumuskan 3 pertanyaan
mengenai pengelolaan PKR.
1. Bagaimana mengisi waktu pelajaran yang tersedia dengan aneka kegiatan
belajar sehingga siswa selalu dalam tugas belajarnya (on task)?

2. Bagaimana cara guru agar selalu dapat meningkatkan kualitas


pembelajarannya?
3. Bagaimana cara guru mendorong dan meningkatkan keikutsertaan seluruh
siswa dalam belajar?
Dalam menjawab ketiga pertanyaan tersebut kita harus menempatkannya
dalam konteks (latar) ciri utama PKR. Berikut ini ada beberapa bentuk lain
jawaban.
Untuk Pertanyaan 1:
a. Berikan tugas untuk setiap kelas atau kelompok secara terencana.
b. Atur penugasan sesuai dengan waktu, tempat, alat, dan sumber yang
tersedia.
c. Perkecil waktu tunggu/kosong bagi siswa.
d. Terapkan prinsip guru selalu di hati dan pikiran siswanya.
Untuk Pertanyaan 2:
a. Kuasai materi pelajaran yang akan diajarkan.
b. Pahami dengan baik ciri-ciri (karakteristik) siswa dan kelas yang dihadapi,
misalnya pengalamannya, gaya belajarnya, lingkungannya.
c. Kuasai dengan terampil aneka model, metode, dan teknik pembelajaran
yang sesuai.
d. Tampillah sebagai guru yang penuh percaya diri, terpercaya, menarik, dan
penuh keteladanan.
Untuk Pertanyaan 3:
a. Gunakan dengan baik keterampilan bertanya, memberi penguatan,
mengadakan variasi, menjelaskan, dan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
b. Terapkan, prinsip guru selalu siaga memperhatikan siswa (alertness) dan
prinsip pada waktu yang sama dapat menangani beberapa kegiatan
(overlappingness).
c. Ciptakan 'suasana kelas yang demokratis, penuh rasa aman, dan
menyenangkan.
A. Model Pengelolaan PKR
Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang efektif
yang menurut Karweit (1987) ditandai oleh 3 hal yang kemudian dikenal sebagai
prinsip pengelolaan PKR. Setiap model pengelolaan PKR memiliki kekuatan dan
kelemahan. Dalam praktik, semua kembali pada tujuan belajar, kemampuan, dan
sarana belajar yang tersedia.

1. Model Utama: PKR Murni


2

PKR, 221 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Satu Ruangan.


Model PKR 221 merupakan model PKR Murni karena prinsip
keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka sebagai wahana
pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat berlangsung terus menerus. Model
ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif diantara model PKR
lainnya. Namun, model ini hanya mungkin diterapkan jika jumlah siswa tidak
terlampau banyak ( 15 20 orang ).
2. Model Alternatif: PKR Modifikasi
PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan.
Model PKR 222 merupakan model PKR Modifikasi untuk kondisi jumlah
siswa lebih dari 20 orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruangan.
Penerapan model ini mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka
sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung
terus menerus karena masing masing kelas harus menunggu hadirnya guru
secara fisik secara bergiliran. Waktu tunggu tentunya lebih lama karena guru harus
berpindah pindah diantara 2 ruangan. Oleh karena itu, harus dirancang dengan
cermat agar tanpa kehadiran guru untuk sementara, siswa tetap dapat belajar
dengan penuh perhatian. Dalam praktik, model ini tidak seefektif Model PKR 221
3. PKR 333 : Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan
Model PKR 333, sama dengan model PKR 222, merupakan model PKR
Modifikasi karena prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengan utuh secara
tatap muka mengingat terdapat batas fisik. Dampaknya, perhatian tatap muka
sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung
terus menerus karena masing masing kelas harus menunggu hadirnya guru
secara fisik. Waktu tunggu tentunya jauh lebih lama lagi karena karena guru harus
berpindah pindah di antara 3 ruangan. Model ini tidak dianjurkan untuk sering
digunakan karena kurang efektif. Model ini hanya digunakan apabila memang
secara fisik tidak dimungkinkan penerapan Model 222.

Model PKR

Dua-kelas-Dua mata pelajaran-Satu ruangan


(Model PKR 221)
KELAS V IPA
SUMBER DAYA ALAM
LANGKAH/WAKTU
1. PENDAHULUAN(
10)
2. KEGIATAN INTI
1 (15)
3. KEGIATAN INTI
II (15)
4. KEGIATAN INTI
I I I ( 15)
5. KEGIATAN INTI
IV (15)
6. PENUTUP (10')
( E 80 MENIT )

KELAS IV IPS
SUMBER KEKAYAN
ALAM

PENGANTAR DAN PENGARAHAN DALAMSATU


RUANGAN : PENJELASAN SKENARIO & HASIL
BELAJAR

GURU
KERJA KELOMPOK

KERJA KELOMPOK

KERJA KELOMPOK

KERJA KELOMPOK

PEMANDUAN
PENYAJIAN HASIL
KERJA
KELOMPOK

DISKUSI KELAS

LAPORAN
HASIL DISKUSI
KELOMPOK

LAPORAN

HASIL
DISKUSI KELOMPOK

GURU
REVIU , PENGUATAN , KOMENTAR DAN TINDAK
LANJUT PERSIAPAN JAM BERIKUTNYA

Dalam Model PKR 221, Anda sebagai guru menghadapi dua kelas, dalam
hal ini Kelas S dan Kelas 6, untuk mengajar mata pelajaran IPA dengan topik
sumber daya alam di Kelas 5, dan mata pelajaran IPS topik sumber kekayaan alam
di Kelas 6. Kedua topik memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam satu ruangan. Model PKR 221 merupakan Model PKR Murni
karena prinsip keserempakan terpenuhi tanpa batas fisik. Perhatian tatap muka
sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas dapat berlangsung terus
menerus. Model ini sangat dianjurkan untuk digunakan karena paling efektif di
antan model PKR lainnya. Namun, model ini hanya mungkin diterapkan jika
jumlah siswa tidak terlampau banyak (15-20 orang).

Dalam menerapkan model PKR 221 di atas, ikuti petunjuk sebagai berikut.
1. Pada kegiatan Pendahuluan 10 menit pertama berikan pengantar
pengarahan dalam satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan
tulis dibagi 2. Tuliskan topik dan hasil belajar yang diharapkan dari Kelas
5 dan 6. Ikuti dengan langkah-langkah untuk masing-masi kelas yang akan
ditempuh selama pertemuan itu 80 menit.
2. Pada kegiatan Inti 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung
adakan pemantapan, bimbingan, balikan sesuai keperluan. Terapkan
prinsip wittiness, alertriess, dan overlappingness. Gunakan keterampilan
dasar mengajar yang sesuai.
3. Pada kegiatan Penutup 10 menit terakhir berdirilah di depan kelas
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviu atas materi dan kegiatan
yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan sesuai keperluan.
Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja sebagai bahan
untuk pertemuan berikutnya atau mungkin juga untuk hari berikutnya.

Model PKR 222: Modifikasi


PKR 222 : Dua Kelas, Dua Mata Pelajaran, Dua Ruangan
5

(Model PKR 222)


Langkah Waktu

Kelas V

Kelas VI

MAT

IPA

Bangun Ruang

Tumbuhan
Hijau

1. Pendahuluan (10)

Pengantar dan Pengera Umum


Diberikan Secara Bersama dalam
Dua Ruangan Yang Berhubungan,
Penjelasan Skenario dan hasil
Belajar

2. Kegiatan Inti 1 (15)


Penjelasan Guru

Kegiatan Individual

Tanya Jawab

Kegiatan Individual

Tanya Jawab

Kegiatan Individual

Tanya Jawab

Kegiatan Individual

3. Kegiatan Inti II (15)

4. Kegiatan Inti III (15)

5. Kegiatan Inti IV (15)

6. Penutup (10)
(S 80 menit)

reviu, penguatan, komentar dan


tindak lanjut persiapan jam
berikutnya

Dalam Model PKR 222, sebagai guru Anda menghadapi dua kelas, dalam
hal ini Kelas 5 dan 6, untuk mengajar mata pelajaran Matematika topik Bangun
Ruang di Kelas 5 dan mata pelajaran IPA topik Tumbuhan Hijau di Kelas 6.
Kedua topik tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran berlangsung
dalam 2 ruangan berdekatan yang terhubungkan dengan pintu. Model PKR 222
merupakan Model PKR Modifikasi, untuk kondisi jumlah siswa lebih dari 20
orang, yang tidak mungkin ditampung dalam satu ruagan. Penerapan model ini
mempunyai dampak, antara lain perhatian tatap muka sebagai wahana pedagogis
kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung terus menerus karena masingmasing kelas harus menunggu hadirnya guru secara fisik secara bergiliran. Waktu
tunggu tentunya lebih lama karena guru harus berpindah-pindah di antara 2
ruangan. Oleh karena itu, harus dirancang dengan cermat agar tanpa kehadiran
guru untuk sementara, siswa tetap dapat belajar dengan penuh perhatian. Dalam
praktik Model ini tidak Seefektif Model PKR 221.
Dalam menerapkan model ini Anda perlu mengikuti petunjuk sebagai
berikut.
1. Pada kegiatan Pendahuluan 10 menit pertama satukan siswa Kelas 5 dan
6 dalam satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
pengantar dan pengarahan umum seperti Anda lakukan dalam pendahuluan
Model PKR 221. Bila ternyata tidak mungkin menyatukan siswa Kelas 5
dan 6 dalam ruangan, gunakan halaman atau emperan sekolah sambil
berdiri/berbaris. Apabila cara kedua masih tidak mungkin biarkan Siswa
Kelas S dan 6 duduk dalam ruangan masing-masing. Berdirilah Anda di
pintu penghubung ruang Kelas 5 dan 6. Berikan pengantar dan pengarahan

umum secara berselang-selang untuk Kelas 5, kemudian Kelas 6 dan atau


sebaliknya.
2. Pada kegiatan Inti 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang
sesuai untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan jangan sampai
pada saat Anda sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang, satu lagi
tidak ada kegiatan sehingga ribut. Atur kepindahan Anda dari ruang ke
ruang secara seimbang, artinya jangan banyak menggunakan waktu di satu
ruang. Ada saat di mana Anda berdiri di pintu penghubung. Selama
berlangsungnya pembelajaran, jangan lupa menerapkan prinsip wittiness,
alertness, dan overlappingness.
3. Pada kegiatan Penutup 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan reviu umum mengenai materi
dan kegiatan belajar yang baru berlaku. Berikan komentar dan penguatan
sesuai keperluan. Setelah itu, berikan tindak lanjut berupa tugas untuk
masing-masing kelas. Kemukakan hal-hal yang perlu disiapkan untuk jam
pelajaran berikutnya.
4. Sebagai catatan, untuk Model PKR 222 ini sedapat mungkin denah
ruangan diatur agar pandangan siswa mengarah ke depan dan ke arah pintu
penghubung. Sebagai contoh gunakan denah sebagai berikut.

Pengelolaan PKR 222 memang agak lebih rumit dari pada PKR. 221.
Dapat Anda pahami dengan berkumpul dalam satu ruangan, seperti daiam PKR
221 perhatian Anda tanpa penghalang. Model PKR 221 sangat cocok untuk dua
materi yang saiing berkaitan, sedangkan Model PKR 222 sangat cocok untuk
materi pelajaran yang tidak berkaitan dan memerlukan perhatian khusus dari
masing-masing kelas.
8

PKR 333 : PKR Modifikasi


Tiga Kelas, Tiga Mata Pelajaran, Tiga Ruangan.
Langkah waktu
Kelas IV

Kelas V

Kelas VI

IPS

IPA

MAT

Penduduk

Makhluk
Hidup Dan
Lingkungan

Pecahan

1. Pendahuluan(10)
Pengantar dan pengarahan umum diberikan secara bersama
yang salah satu ruangan penjelasan skenario dan hasil belajar
yang ingin di capai pada dua jam pelajaran tersebut

2. Kegiatan Inti 1 (15)


Kerja kelompok
(Gunakan LKM)

Penjelasan guru

Kegiatan individual

Kerja kelompok
(Gunakan LKM)

Tanya Jawab

Kegiatan individual

3. Kegiatan Inti II (15)

4. Kegiatan Inti III (15)


Tanya Jawab

Kerja kelompok
(Gunakan LKM)

Kegiatan Pasangan
(Tutor Sebaya)

5. Kegiatan Inti IV (15)


Kegiatan Individual

Kerja kelompok
(Gunakan LKM)

Tanya Jawab
(Tutor Sebaya)

6. Penutup (10)
(S 80 menit)
reviu, penguatan, komentar dan tindak lanjut persiapan
jam berikutnya

Dalam Model PKR 333, Anda sebagai guru menghadapi 3 kelas, dalam hal
ini Kelas 4, 5, dan 6, untuk mengajar tiga mata pelajaran yang berbeda. Di Kelas 4
mata pelajaran IPS dengan topik Penduduk, di Kelas 5 IPA dengan topik Makhluk
Hidup dan Lingkungan, dan di Kelas 6 Matematika dengan topik Pecahan. Ketiga
topik satu sama lain tidak ada kaitannya secara langsung. Proses pembelajaran
berlangsung dalam tiga ruangan berjejer yang satu sama lain terhubungkan
dengan pintu penghubung.
Model PKR 333, sama dengan Model PKR 222, merupakan Model PKR
Modifikasi karena prinsip keserempakan tidak terkendalikan dengan utuh secara
tatap muka mengingat terdapat batas fisik. Dampaknya perhatian tatap muka
sebagai wahana pedagogis kontrol guru terhadap kelas tidak dapat berlangsung
terus menerus karena masing-masing kelas harus menunggu hadirnya guru secara
fisik. Waktu tunggu tentunya jauh lebih lama lagi karena guru harus berpindahpindah di antara 3 ruangan. Model ini tidak dianjurkan untuk sering digunakan
karena kurang efektif. Model ini hanya digunakan apabila memang secara fisik
tidak dimungkinkan penerapan Model PKR 222.
Dalam menerapkan model ini Anda perlu mengikuti petunjuk sebagai
berikut.
1. Pada kegiatan Pendahuluan 10 menit pertama kumpulkan siswa Kelas 4,
5, dan 6 di salah satu ruangan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan
pengantar dan pengarahan sepertii yang Anda lakukan dalam Model PKR
222. Apabila tidak mungkin menyatukan siswa dalam satu ruangan,

10

kumpulkan siswa Kelas 4, 5, 6 di halaman berbaris per kelas, seperti


dalam Upacara Bendera. Berikan pengantar dan pengarahan serta prosedur
kegiatan belajar yang akan dijalani pada pertemuan itu.
2. Pada kegiatan Inti 60 menit terapkan aneka metode belajar dengan
memanfaatkan aneka sumber belajar yang tersedia. Penggunaan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dan atau Lembar Tugas Siswa (LTS) sangat dianjurkan
agar kegiatan belajar siswa lebih bersifat mandiri. Artinya, kegiatan belajar
siswa tidak banyak tergantung pada hadirnya guru di muka kelas. Perlu
Anda catat bah'\va dalam melaksanakan Model PKR 333 Anda sebagai
guru harus berpindah-pindah secara teratur antar 3 ruangan. Tidak dapat
dihindari akan terdapat waktu tunggu pada setiap kelas. Hal itu dapat
diperkecil dengan meningkatkan kadar kemandirian belajar siswa. Proses
saling bimbing antarsiswa atau tutor sebaya perlu digalakkan. Ada saat di
mana Anda berdiri di pintu penghubung untuk memantau kegiatan belajar
dalam 2 ruangan yang berhubungan. Dalam model ini pun prinsip-prinsip
wittiness, alertness, dan overlappingness sejauh mungkin perlu diterapkan.
3. Pada kegiatan Penutup 10 menit terakhir adalah reviu untuk dua kelas
dengan menempatkan diri Anda di pintu penghubung ruang satu dan dua
atau ruang 2 dan 3. Berikan penguatan dan tindak lanjut untuk dua kelas
itu. Setelah itu, Anda berpindah ke ruangan yang tersisa. Lakukan
kegiatan penutupan, seperti di 2 ruangan sebelumnya.
4. Sebagai catatan, memang Model PKR 333 ini termasuk yang lebih rumit
dalam pengelolaannya. Sebagai guru, Anda dituntut untuk memiliki
mobilitas (daya gerak) pedagogis yang tinggi. Keunggulan model ini
terletak pada intensitas kemandirian belajar setiap kelas dan terbebas dari
situasi belajar kelas lainnya.

Untuk Membantu anda mengelola kegiatan belajar dalam 3 ruangan, denah


tempat duduk dalam ruangan dapat di atur sebagai berikut .

11

Daftar Pustaka
Djalil Aria, dkk. 2009. Pembelajaran Kelas Rangkap. Jakarata : Universitas
Terbuka.
Susilowati, dkk. Pembelajaran Kelas Rangkap (Bahan Ajar Cetak). Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

12

Anda mungkin juga menyukai