Home Visit HT Gery
Home Visit HT Gery
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent
Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan
gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny
Sustrani, dkk, 2004).
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi esensial atau
hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi sekunder.
Hipertensi esensial meliputi kurang lebih 90 % dari seluruh penderita
hipertensi dan sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Dari golongan
hipertensi sekunder hanya 50 % yang dapat diketahui sebabnya, oleh karena
itu upaya untuk penanganan hipertensi esensial lebih mendapatkan prioritas.
B. TUJUAN
Laporan kegiatan kunjungan rumah (home visit) ini bertujuan
untuk:
1. Mengidentifikasi
permasalahan
kesehatan
anggota
keluarga
yang
MANFAAT
Pelaksanaan kunjungan di rumah ini diharapkan akan memberikan
manfaat berupa:
1. Lebih meningkatkan pemahaman dokter terhadap pasiennya.
2. Lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien.
3. Lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien.
4. Lebih meningkatkan kepuasan pasien.
5. Meminimalisasi kemungkinan penyebaran penyakit menular.
6. Mendorong pasien dan keluarganya untuk mengecilkan pengaruh faktor
pemicu penyakitnya.
No RM
: 15027169
: Tn. L
Tingkat
Paraf
Paraf
Pemahama
Pembimbing
Keterangan
: Tn. L
: Jalan Kebonagung RT 08/RW 02, Kecamatan
Sukodono, Kabupaten Sidoarjo
Bentuk Keluarga
: nuclear family
1
2
3.
4.
Nam
Keduduka
a
Tn. L
Ny. T
Sdr. F
An. B
L/P
Umur
Pendidika
Pekerjaa
(tahun
keluarga
)
Tamat SD
Tamat SD
Sopir
Ibu rumah
T
Y
Kuliah
SMP
tangga
Mahasiswa
Pelajar
T
T
KK
Istri
Anak
Anak
L
P
L
L
60
55
21
13
Penderit
Ket
a Klinik
-
PENDAHULUAN
A.
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny T
Umur
: 46 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Pekerjaan
Pendidikan
: Tamatan SD
Agama
: Islam
Alamat
Suku
: Jawa
Tanggal periksa
: 08 April 2015
C. ANAMNESIS ( Autoanamnesis)
1.
2.
: Tidak ada
Occupation
Diet
(-)
2.Kepala
5.Telinga
7.Tenggorokan
8.Pernafasan :
10. Gastrointestinal :
(-)
BAK lancar
12. Neuropsikiatri
Neurologik
: kejang (-),
lumpuh (-)
Psikiatrik
: emosi stabil,
mudah marah (-)
13. Muskuloskeletal :
kaku sendi (-), nyeri tangan
dan kaki (-), nyeri otot (-)
14. Ekstremitas
Bawah
E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Baik, kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6
2. Tanda Vital dan Status Gizi
Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90mmHg
Nadi
Atas
:92x/menit, reguler
Pernafasan : 24x/menit
:36,5 oC
Suhu
: 60 kg
TB
: 150 cm
: Sawo matang
Kepala
: Kesan normal, tidak ada luka, rambut (+) tipis tidak mudah
dicabut, warna hitam.
4. Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), warna
kelopak (coklat kehitaman), secret (-/-), IOL (+/-)
5. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)
6. Mulut
Bibir pucat (-)
7. Telinga
Kesan normal
8. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
9. Leher
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
10. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
- Cor : I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis teraba ICS V Midclavicular line sinistra
P : batas kiri atas
Ektremitas:
palmar eritema(-/-)
10
G. RESUME
Seorang penderita perempuan dewasa berusia 46 tahun dengan keluhan
hipertensi. Penderita terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi sejak 5 tahun
yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan makan-makanan yang asin dan
berlemak. Pasien memiliki riwayat minum obat amlodipin 5mg 1x1 dan
neurobion 2x1 tablet
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran komposmentis, keadaan
umum baik. Vital sign, tekanan darah: 140/90mmhg, nadi: 92x/menit,
respiration rate 24x/menit, suhu 36.5oc.
11
: Ny.T
Tanggal
08/4/2015
Tekanan
darah
140/90
Nadi
RR
92
24
12
Keadaan
penyulit
Pola
Penangana
n
Motivasi
makan
yang
kurang
sehat
2
10/4/2015
140/90
88
pentingnya
makanan
tinggi serat
rendah
lemak
24
BAB 3
IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA
A.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri dari penderita,dan istrinya, mereka saling
membantu dan menasehati.
2. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis yang dinilai dalam laporan home visit ini adalah
penderita. Ny. T tinggal serumah dengan suami (Tn. L), Hubungan
keluarga mereka terjalin cukup akrab, permasalahan-permasalahan yang
dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. Hubungan diantara mereka
cukup dekat antara satu dengan yang lain. Anak mereka sudah bekerja
namun masih sempat meluangkan waktu bersama penderita beserta ibu.
Sehari-hari penderita lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
membersihkan rumah dan memasak.
Permasalahan yang timbul dalam keluarga didiskusikan bersama
Tn. L, dipecahkan secara musyawarah dan dicari jalan tengah, serta
13
dibiasakan sikap saling tolong menolong baik fisik, mental, maupun jika
ada salah seorang di antaranya yang menderita kesusahan.
3. Fungsi Sosial
Dalam masyarakat, penderita dan suami hanya sebagai anggota
masyarakat biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam
masyarakat. Penderita lebih sering keluar kerja, dan istri penderita lebih
sering di rumah. Dalam kesehariannya penderita bergaul akrab dengan
masyarakat di sekitamya seperti halnya anggota masyarakat yang lain.
Penguasaan
Masalah
dan
Kemampuan
Beradaptasi
Penderita termasuk orang yang terbuka sehingga bila mengalami
kesulitan atau masalah penderita sering bercerita kepada istrinya.
B.
APGAR SCORE
14
ADAPTATION
Penderita selalu menceritakan apa yang dikeluhkan kepada suami, dan selalu
mendapat dukungan dari seluruh anggota keluarganya atas masalah yang dihadapi
penderita, baik dukungan moral, spiritual, dan memberi motivasi untuk rajin minum
obat dan kontrol ke puskesmas, sekaligus meyakinkan penderita bahwa penyakitnya
bisa dikontrol sehingga pasien tetap bisa beraktifitas.
PARTNERSHIP
Penderita kerap membicarakan dengan suami dan anak-anaknya. Begitu pula
bila suami maupun anak-anak penderita mengalami masalah selalu dibicirakan
dengan penderita.
GROWTH
Penderita juga senang dengan berbagai ide-ide pemacahan masalah yang
dikemukakan oleh keluarga penderita pada penderita
.AFFECTION
Penderita merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga
cukup baik meskipun ia sering juga sempat berselisih pendapat mengenai hal-hal
sepele, namun selalu bisa diselesaikan dengan baik.
RESOLVE
Penderita merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan
dari keluarganya walaupun waktu yang tersedia tidak banyak karena kedua anak
harus bekerja diluar kota.
APGAR Ny. T Terhadap Keluarga
A
keluarga saya bila saya menghadapi masalah
15
P Saya
P Saya
16
bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki Tn.B dan anggota keluarganya dalam
keadaan baik. Hubungan antar individu dalam keluarga tersebut terjalin baik.
C.
SCREEM
SUMBER
PATHOLOGY
KET
Sosial
Cultural
Religius
Agama menawarkan
pengalaman spiritual yang baik
untuk ketenangan individu
yang tidak didapatkan dari
yang lain
17
Ekonomi
Edukasi
Medical
Pelayanan kesehatan
puskesmas memberikan
perhatian khusus terhadap
kasus penderita
D.
: Jalan
raya
Kebonagung
RT08/RW02,
18
Kecamatan
= Meninggal
= Meninggal
= Penderita
E.
19
Keterangan :
: hubungan baik
: hubungan tidak baik
Hubungan antara Tn.L dan keluarganya baik dan dekat. Antara penderita dengan
anak-anaknya juga dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau
hubungan buruk antar anggota keluarga.
F. Pertanyaan Sirkuler
1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh suami
penderita dan anak-anak penderita?
Jawab :
Suami penderita menganjurkan untuk segera berobat ke puskesmas atau
ke RSUD. Anak penderita yang kedua juga kadang ikut mengantarkan
penderita berobat ke puskesmas. Ketika suami bertindak seperti itu apa
yang dilakukan penderita?
Jawab :
Ny. T mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya. Penderita juga
bersedia untuk ditemani suami untuk berobat
2. Ketika ibu dan ayah seperti itu apa yang dilakukan anggota
keluarga yang lain?
Jawab :
Ikut mendukung dan membantu apa yang telah diputuskan. Bila perlu ikut
ke puskesmas menemani penderita.
3. Kalau butuh dirawat/operasi ijin siapa yang dibutuhkan?
Jawab :
Dibutuhkan ijin Tn. L sebagai kepala keluarga. jika tidak ada Ny. T dapat
menggantikan untuk memberikan ijin.
4. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderita?
Jawab :
Anggota keluarga yang dekat dengan penderita adalah Tn. L.
5. Selanjutnya siapa?
20
Jawab :
Selanjutnya adalah anak-anak.
6. Siapa yang secara emosional jauh dari penderita?
Jawab : tidak ada
21
BAB 4
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
A.
22
yang ada di bagian belakang rumah yang sempit dan tidak ada ventilasi
membuat asap dari memasak bercampur didalam rumah. Pembuangan limbah
keluarga sudah memenuhi sanitasi lingkungan karena limbah keluarga
dialirkan ke septic tank. Sampah keluarga dibuang ditempat pembuangan
sampah yang ada di sekitar rumah dan dibakar.
B. Identifikasi Lingkungan Rumah
Gambaran Lingkungan
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah di perkampungan berukuran 15 x
10m2 yang berdempetan dengan rumah tetangganya.Memiliki teras yang
berukuran 2x2 m2di depan rumahnya yang digunakan untuk garasi mobil.
Terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi yang memilki
fasilitas jamban.Terdiri dari 1 pintu keluar di depan. Jendela di ruang tamu
ada 4 buah.Untuk kamar tidur dan dapur kurang pencahayaan. Sehingga
ventilasi dan pencahayaan masih kurang. Lantai rumah sudah diubin semua.
Atap rumah tersusun dari plafon. Dinding rumah terbuat dari tembokdan
dicat. Perabotan rumah tangga lengkap. Sumber air untuk kebutuhan sehariharinya keluarga ini menggunakan mesin pompa air. Secara keseluruhan
kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan
kompor gas dengan tabung 12kg.
23
24
BAB 5
DAFTAR MASALAH
A. Masalah aktif :
1. Hipertensi etcausal faktor makanan psikis
2. Tingkat ekonomi keluarga yang tergolong menengah ke bawah
3. Gaya hidup penderita yang masih kurang sehat
B. Faktor resiko :
1. Keinginan untuk makan-makanan yang tinggi garam
2. Tekanan stres saat tidak ada teman dan aktifitas bersepeda
DIAGRAM PERMASALAHAN PENDERITA
(Menggambarkan
hubungan
antara
timbulnya
masalah
Kebiasaan
makanan tinggi
garam dan
konsumsi cafein
Ny.T (penderita)
25
BAB 6
PATIENT MANAGEMENT
ada.
c.Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan.
Pendekatan Spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
YME, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon hanya kepada
Tuhan YME.
Dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan merupakan hal
yang harus dilakukan. Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi
kondisi sosial, dapat dijadikan titik tolak program terapi psikososial.
2. Penentraman Hati
Menentramkan hati diperlukan penderita dengan problem psikologis
antara lain yang disebabkan oleh berkurangnya aktifitas rutin sehari-hari
yang dikarenakan purna tugas dan dikarenakan gangguan kesehatan.
Menentramkan
penderita
dengan
memberikan
edukasi
tentang
26
4. Pengobatan
Adapun penatalaksanaan penderita hipertensi sudah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya dengan prinsip farmakologis dan nonfarmakologis.
5. Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Hal yang tidak boleh terlupakan adalah pencegahan dan promosi
kesehatan yaitu dengan menyarankan penderita untuk mengikuti acara
kesehetan seperti posyandu lansia, agar bisa selalu mengkontrol tekanan
darah, dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular lainnya. Selain itu
juga membuat penderita memiliki banyak teman, sehingga membuat
penderita tidak tertekan karena sendirian.
27
BAB 7
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Segi Biologis :
a. Ny.T adalah penderita dewasa dengan hipertensi
b. Ny T memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung
garam dan lemak
2. Segi Psikologis :
a. Hubungan antara anggota keluarga yang terjalin cukup akrab, harmonis,
dan hangat.
b. Pengetahugan dan pelaksanaan akan pentingnya gaya hidup sehat masih
kurang
c. Intake makanan tinggi garam masih tinggi.
3. Segi Sosial :
a. Problem komunikasi menjadi faktor permasalahan dikeluarga ini.
4. Segi fisik :
a. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Ny. T cukup sehat.
B.
SARAN
1. Untuk masalah medis (Hipertensi) dilakukan langkah-langkah :
a. Preventif : untuk penderita penyakit hipertensi dapat dicegah dengan
menjaga jumlah makanan yang mengandung banyak garam. Serta
28
d.
29
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Bawazier,A. Lucky.2008. Lima Puluh Masalah Kesehatan Di Bidang
Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam. Pusat Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta
Doenges,Marilynn E. 2000, Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta.
Drs Kusno, Waluyo, 2001. Sistem Kardiovaskuler gangguan dan penyakitnya.
Puri Delco. Bandung
Mansjor Aris,2001, Kapita Selekta Kedokteran. EGC. Jakarta
Nursalam. 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan.Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrument
Penelitian Keperawatan. Selama medika. Surabaya.
Notoatmojo, Soekidjo.(2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka
Cipta
Prof. Dr. Sudarman Danim. 2003, Riset keperawatan, sejarah dan metodologi.
EGC. Jakarta
Robbins,2004. Buku Ajaran Patologi,ed 7, vol.2. EGC. Jakarta
Suryohidoyo, Purnomo, 2007. Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Mulekular.
PuriDelco. Bandung
Smeltzer, 2002, Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta.
Sutanto, 2010. Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol,
dan Diabetes. Yogyakarta : CV
Andi.Soekidjo,Notoatmodjo,2003, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta,
Rineka Cipta.
Wahyu, 2009. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia. Puri Delco. Bandung
30
31
LAMPIRAN
32
33