Anda di halaman 1dari 33

BAB 1

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan
nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent
Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan
gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Lanny
Sustrani, dkk, 2004).
Hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi esensial atau
hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, dan hipertensi sekunder.
Hipertensi esensial meliputi kurang lebih 90 % dari seluruh penderita
hipertensi dan sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Dari golongan
hipertensi sekunder hanya 50 % yang dapat diketahui sebabnya, oleh karena
itu upaya untuk penanganan hipertensi esensial lebih mendapatkan prioritas.

B. TUJUAN
Laporan kegiatan kunjungan rumah (home visit) ini bertujuan
untuk:
1. Mengidentifikasi

permasalahan

kesehatan

anggota

keluarga

yang

dikunjungi sesuai dengan penyakit dengan instrumen antara lain


Genogram, APGAR score dan sebagainya.
2. Menentukan prioritas faktor yang besar pengaruhnya terhadap kesehatan
pasiennya.
3. Memberikan solusi dengan orientasi kesehatan yang optimal.
C.

MANFAAT
Pelaksanaan kunjungan di rumah ini diharapkan akan memberikan
manfaat berupa:
1. Lebih meningkatkan pemahaman dokter terhadap pasiennya.
2. Lebih meningkatkan hubungan dokter-pasien.
3. Lebih menjamin terpenuhinya kebutuhan dan tuntutan kesehatan pasien.
4. Lebih meningkatkan kepuasan pasien.
5. Meminimalisasi kemungkinan penyebaran penyakit menular.
6. Mendorong pasien dan keluarganya untuk mengecilkan pengaruh faktor
pemicu penyakitnya.

Klinik Dokter Keluarga FK UWKS


Berkas Pembinaan Keluarga

No RM

Puskesmas Urangagung - Sidoarjo Nama KK

: 15027169
: Tn. L

Tanggal kunjungan pertama kali 08 April 2015,


Nama pembina keluarga: Yudi Siswanto Wijaya,S.ked
Tabel 1. CATATAN KONSULTASI PEMBIMBING (diisi setiap kali
selesai satu periode pembinaan )
Tanggal

Tingkat

Paraf

Paraf

Pemahama

Pembimbing

Keterangan

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Nama Kepala Keluarga
Alamat lengkap

: Tn. L
: Jalan Kebonagung RT 08/RW 02, Kecamatan
Sukodono, Kabupaten Sidoarjo

Bentuk Keluarga

: nuclear family

Tabel 2. Daftar Anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah


No

1
2
3.
4.

Nam

Keduduka

a
Tn. L
Ny. T
Sdr. F
An. B

L/P

Umur

Pendidika

Pekerjaa

(tahun

keluarga

)
Tamat SD
Tamat SD

Sopir
Ibu rumah

T
Y

Kuliah
SMP

tangga
Mahasiswa
Pelajar

T
T

KK
Istri
Anak
Anak

L
P
L
L

60
55
21
13

Sumber : Data Primer, April 2015

Penderit

Ket

a Klinik
-

LAPORAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA


BAB 2
STATUS PENDERITA

PENDAHULUAN

A.

Laporan ini berdasarkan kasus yang diambil pada penderita perempuan


dewasa berusia 46 tahun dengan Hipertensi yang berada di wilayah puskesmas
Kebonagung, Kabupaten Sidoarjo. Kasus hipertensi merupakan salah satu kasus
yang berhubungan dengan metabolik dan sering didapat pada usia tua, masih
sebuah problema apakah karena kesalahan gaya hidup atau memang adanya
riwayat turunan darah tinggi. Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk
memperhatikan dan mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai
pengalaman di lapangan.
B.

IDENTITAS PENDERITA
Nama

: Ny T

Umur

: 46 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Pendidikan

: Tamatan SD

Agama

: Islam

Alamat

: Jalan Kebonagung RT 08/RW 02,Kecamatan Sukodono,


Kabupaten Sidoarjo

Suku

: Jawa

Tanggal periksa

: 08 April 2015

C. ANAMNESIS ( Autoanamnesis)
1.

Keluhan Utama: Nyeri kepala

2.

Riwayat Penyakit Sekarang:

Penderita mengeluh nyeri kepala kambuh-kambuhan sejak 5 tahun


yang lalu, memberat sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan lainnya adalah nyeri
tengkuk dan badan pegal. Penderita mengalami hal ini pada saat terlalu lelah
dan banyak pikiran yang mengganggu,. Pada saat 1 tahun yang lalu penderita
mengalami nyeri kepala yang hebat lalu diperiksakan ke RSUD. Hasil dari
berobat ke RSU didapatkan tekanan darah pasien selalu tinggi 160/90.
3.

Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien tidak memiliki riwayat penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien


pernah melakukan pengobatan TB selama 6 bulan dan sudah sembuh. Riwayat
penyakit kencing manis, batuk lama disangkal oleh penderita.
4. Riwayat Penyakit Keluarga:
Ibu penderita memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Kakek penderita memiliki riwayat kencing manis.
Dua saudara kandung memiliki riwayat kencing manis
5. Riwayat Kebiasaan :
Penderita memiliki kebiasaan makan jenis makanan yang
mengandung garam dan lemak seperti makan masakan yang terlalu asin.
Penderita dulu pernah memiliki kebiasaan minum kopi, namun
akhir akhir ini sudah berhenti. Untuk kebiasaan meminum air putih
penderita meminum antara 2-4 gelas sehari.
Penderita tidak pernah olahraga

6. Riwayat Sosial Ekonomi :


Community : penderita tinggal disebuah rumah yang berada di dalam
daerah perkampungan berpenghuni 4 orang, Tn.L ,Ny S, Sdr F, An B

kondisi rumah berlantai keramik dan berdinding tembok, kebutuhan rumah


tangga tersebut dipenuhi dari hasil menjual sayur, pasien tidak bisa
menyebutkan berapa hasil yang didapatkan.
Neighborhood : keadaan tempat tinggal perumahan pasien adalah di
perkampungan, jarak antar rumah sempit.
Home

: sirkulasi udara baik, namun pencahayaan kurang,

kebersihan rumah terjaga


Hobby

: Tidak ada

Occupation

: Ibu Rumah Tangga

Diet

: Pasien mengatur pola makan namun tidak jarang pasien

tidak dapat mengontrol jenis makanan yang dikonsumsi.


D. ANAMNESIS SISTEM
1.Kulit

warna kulit sawo matang, kulit gatal

sakit kepala (-), pusing (-), rambut

(-)
2.Kepala

kepala tidak rontok, luka pada kepala (-), benjolan/borok


di kepala (-)
3.Mata

pandangan mata berkunang-kunang

(-), penglihatan kabur (-/+), ketajaman kanan lebih baik


daripada kiri
4.Hidung

tersumbat (-), mimisan (-)

5.Telinga

pendengaran berkurang (-), berdengung

(-), keluar cairan (-)


6.Mulut

sariawan (-), mulut kering (-), lidah

tidak terasa pahit

7.Tenggorokan

sakit menelan (-), serak (-)

8.Pernafasan :

sesak nafas (-), batuk lama (-), mengi

(-), batuk darah (-)


9.Kadiovaskuler

berdebar-debar (-), nyeri dada

10. Gastrointestinal :

mual (-), muntah (-), diare (-),

(-)

nafsu makan menurun (+), nyeri perut (-), BAB tidak


ada keluhan
11. Genitourinaria

BAK lancar

12. Neuropsikiatri

Neurologik

: kejang (-),

lumpuh (-)
Psikiatrik
: emosi stabil,
mudah marah (-)
13. Muskuloskeletal :
kaku sendi (-), nyeri tangan
dan kaki (-), nyeri otot (-)
14. Ekstremitas
Bawah

: bengkak (-), sakit (-)

E. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Baik, kesadaran compos mentis, GCS 4-5-6
2. Tanda Vital dan Status Gizi

Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90mmHg
Nadi

Atas

:92x/menit, reguler

Pernafasan : 24x/menit

: bengkak (-), sakit (-)

:36,5 oC

Suhu

Status Gizi (Indeks Masa Tubuh):


BB

: 60 kg

TB

: 150 cm

Status Gizi : 26,6


3. Kulit
Warna

: Sawo matang

Kepala

: Kesan normal, tidak ada luka, rambut (+) tipis tidak mudah
dicabut, warna hitam.

4. Mata
Conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), warna
kelopak (coklat kehitaman), secret (-/-), IOL (+/-)
5. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), deformitas hidung (-),
hiperpigmentasi (-), sadle nose (-)
6. Mulut
Bibir pucat (-)
7. Telinga
Kesan normal
8. Tenggorokan
Tonsil membesar (-), pharing hiperemis (-)
9. Leher
Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid

10. Thoraks
Simetris, retraksi interkostal (-), retraksi subkostal (-)
- Cor : I : ictus cordis tak tampak
P : ictus cordis teraba ICS V Midclavicular line sinistra
P : batas kiri atas

:ICS II Midclavicular line sinistra

batas kanan atas

:ICS II Parasternal line sinistra

batas kiri bawah

:ICS VI Midclavicular line sinistra

batas kanan bawah :ICS V Parasternal line sinistra


batas jantung kesan tidak melebar
A: S1,S2 tunggal, murmur (-)
- Pulmo:
I : pengembangan dada kanan sama dengan kiri
P : gerak nafas simetris
P : sonor/sonor
A: suara dasar vesikuler (+/+)
suara tambahan RBK (-/-), whezing (-/-)
11. Abdomen
I :flat
P :supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tak teraba
P :timpani seluruh lapang perut
A :peristaltik (+) normal
12.

Ektremitas:

palmar eritema(-/-)

13. Sistem genetalia: dalam batas normal


F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan

10

G. RESUME
Seorang penderita perempuan dewasa berusia 46 tahun dengan keluhan
hipertensi. Penderita terdeteksi memiliki tekanan darah tinggi sejak 5 tahun
yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan makan-makanan yang asin dan
berlemak. Pasien memiliki riwayat minum obat amlodipin 5mg 1x1 dan
neurobion 2x1 tablet
Pada pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran komposmentis, keadaan
umum baik. Vital sign, tekanan darah: 140/90mmhg, nadi: 92x/menit,
respiration rate 24x/menit, suhu 36.5oc.

G. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS


Diagnosis Biologis
Hipertensi JNC 7 grade 1
Diagnosis Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Kemauan mengatur porsi dan jenis makanan yang sehat masih rendah
2. Kemauan untuk berolahraga masih kurang
H. PENATALAKSANAAN
Prinsip penatalaksanaan penderita hipertensi adalah:
1. Modifikasi gaya hidup
Di samping pengobatan farmakologis, modifikasi kebiasaan hidup
selalu harus dilakukan pada pentalaksanaan penderita hipertensi,
meskipun cara ini tidak dapat dilakukan sebagai cara tunggal untuk
setiap derajat hipertensi, akan tetapi bermanfaat dalam menurunkan
TD, memperbaiki efikasi obat antihipertensi dan cukup potensial
dalam menurunkan faktor risiko kardiovaskuler, disamping murah dan
efek sampingnya minimal. Modifikasi kebiasaan hidup untuk
pencegahan dan penatalaksaan hipertensi adalah sebagai berikut :

11

1. Menurunkan berat badan ( index masa tubuh diusahakan 18,5-24,9


kg/m2) diperkirakan menurunkan TDS 5-20mmhg/10kg penurunan
berat badan
2. Diet dengan asupan cukup kalium dan kalsium dengan
mengkonsumsi makanan kaya buah, sayur, rendah lemak hewani
dan mengurangi asam lemak jenuh diharapkan menurunakn TDS
8-14mmhg
3. Mengurangi konsumsi natrium tidak lebih dari 100mmol/hari
(6gram Nacl)
4. Meningkatkan aktivitas fisik misalnya dengan berjalan minimal 30
menit
2. Pengobatan farmakologi
Menurut JNC 7, uji klinis dengan menggunakan berbagai obat
penurun tekanan darah termasuk penghambat ACE, antagonois
angiotensin, antagonis CA, penyekat beta dan diuretika golongan tiazid
ternyata semuanya dapat menurunkan komplikasi hipertensi. Diuretika
golongan tiazid terbukti dapat digunakan untuk prevensi komplikasi
kardiovaskuler pada penderita hipertensi, meningkatkan efikasi obat
anti hipertensi yang lain dan harganya lebih terjangkau. Sehingga
diuretika golongan tiazid dianjurkan sebagai pengobatan awal
hipertensi, sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan kelas obat
yang lain, kecuali jika ada indikasi untuk menggunakan obat kelas lain
sebagai pengobatan awal.
J. FLOW SHEET
Nama

: Ny.T

Diagnosis : Hipertensi grade 1


No

Tanggal

08/4/2015

Tekanan
darah
140/90

Nadi

RR

92

24

12

Keadaan
penyulit
Pola

Penangana
n
Motivasi

makan
yang
kurang
sehat
2

10/4/2015

140/90

88

pentingnya
makanan
tinggi serat
rendah
lemak

24

BAB 3
IDENTIFIKASI FUNGSI- FUNGSI KELUARGA

A.

FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis
Keluarga terdiri dari penderita,dan istrinya, mereka saling
membantu dan menasehati.
2. Fungsi Psikologis
Fungsi psikologis yang dinilai dalam laporan home visit ini adalah
penderita. Ny. T tinggal serumah dengan suami (Tn. L), Hubungan
keluarga mereka terjalin cukup akrab, permasalahan-permasalahan yang
dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. Hubungan diantara mereka
cukup dekat antara satu dengan yang lain. Anak mereka sudah bekerja
namun masih sempat meluangkan waktu bersama penderita beserta ibu.
Sehari-hari penderita lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
membersihkan rumah dan memasak.
Permasalahan yang timbul dalam keluarga didiskusikan bersama
Tn. L, dipecahkan secara musyawarah dan dicari jalan tengah, serta

13

dibiasakan sikap saling tolong menolong baik fisik, mental, maupun jika
ada salah seorang di antaranya yang menderita kesusahan.
3. Fungsi Sosial
Dalam masyarakat, penderita dan suami hanya sebagai anggota
masyarakat biasa, tidak mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam
masyarakat. Penderita lebih sering keluar kerja, dan istri penderita lebih
sering di rumah. Dalam kesehariannya penderita bergaul akrab dengan
masyarakat di sekitamya seperti halnya anggota masyarakat yang lain.

4. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


Penghasilan keluarga berasal dari penghasilan dari Tn. L yang bekerja
sebagai penjual sayur dan juga bantuan dari anak-anaknya.Penghasilan
tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan,
minum dan iuran listrik menggunakan uang yang ada. Untuk kebutuhan air
dengan menggunakan pompa air. Untuk memasak menggunakan kompor gas
dengan tabung gas LPG 12kg. Makan sehari-hari dengan lauk ayam, daging,
ikan, tahu, tempe, buah dan frekuensi makan 2-3 kali sehari. Penderita belum
memiliki kartu BPJS untuk berobat (sedang diurus) dan terkadang
menggunakan dana sendiri.
5. Fungsi

Penguasaan

Masalah

dan

Kemampuan

Beradaptasi
Penderita termasuk orang yang terbuka sehingga bila mengalami
kesulitan atau masalah penderita sering bercerita kepada istrinya.

B.

APGAR SCORE

14

ADAPTATION
Penderita selalu menceritakan apa yang dikeluhkan kepada suami, dan selalu
mendapat dukungan dari seluruh anggota keluarganya atas masalah yang dihadapi
penderita, baik dukungan moral, spiritual, dan memberi motivasi untuk rajin minum
obat dan kontrol ke puskesmas, sekaligus meyakinkan penderita bahwa penyakitnya
bisa dikontrol sehingga pasien tetap bisa beraktifitas.
PARTNERSHIP
Penderita kerap membicarakan dengan suami dan anak-anaknya. Begitu pula
bila suami maupun anak-anak penderita mengalami masalah selalu dibicirakan
dengan penderita.

GROWTH
Penderita juga senang dengan berbagai ide-ide pemacahan masalah yang
dikemukakan oleh keluarga penderita pada penderita
.AFFECTION
Penderita merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan keluarga
cukup baik meskipun ia sering juga sempat berselisih pendapat mengenai hal-hal
sepele, namun selalu bisa diselesaikan dengan baik.
RESOLVE
Penderita merasa cukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan
dari keluarganya walaupun waktu yang tersedia tidak banyak karena kedua anak
harus bekerja diluar kota.
APGAR Ny. T Terhadap Keluarga

Serin Kadang Jarang


g/sel -kadang /tidak
alu
Saya
puas
bahwa
saya
dapat
kembali
ke

A
keluarga saya bila saya menghadapi masalah

15

P Saya

puas dengan cara keluarga saya


membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
saya
A Saya puas dengan cara keluarga
mengekspresikan
kasih
sayangnya
dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan
saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 10 fungsi keluarga dalam keadaan baik


Setiap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga selalu
dipecahkan oleh penderita dan beserta istri.
APGAR Tn. L Terhadap Keluarga

Serin Kadang Jarang


g/sel -kadang /tidak
alu
A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke
keluarga saya bila saya menghadapi masalah

P Saya

puas dengan cara keluarga saya


membahas dan membagi masalah dengan
saya
G Saya puas dengan cara keluarga saya
menerima dan mendukung keinginan saya
untuk melakukan kegiatan baru atau arah
hidup yang baru
saya
A Saya puas dengan cara keluarga
mengekspresikan
kasih
sayangnya
dan
merespon emosi saya seperti kemarahan,
perhatian dll
R Saya puas dengan cara keluarga saya dan
saya membagi waktu bersama-sama

Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik


Ny. T tidak bekerja hanya menemani suami. Tn.L dengan suami selalu
memiliki banyak waktu untuk berkumpul dan berbincang dengan keluarga.
Total poin = 10, fungsi keluarga dalam keadaan baik
Secara keseluruhan total poin dari APGAR keluarga Tn.L adalah 35,
sehingga rata-rata APGAR dari keluarga Tn.L adalah 10 Hal ini menunjukkan

16

bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki Tn.B dan anggota keluarganya dalam
keadaan baik. Hubungan antar individu dalam keluarga tersebut terjalin baik.

C.

SCREEM
SUMBER

PATHOLOGY

KET

Sosial

Interaksi sosial yang baik antar anggota


keluarga juga dengan saudara partisipasi
mereka dalam masyarakat cukup.
Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya
baik, hal ini dapat dilihat dari pergaulan seharihari baik dalam keluarga maupun di
lingkungan, banyak tradisi budaya yang masih
diikuti. Sering mengikuti acara-acara yang
bersifat hajatan, sunatan, nyadran dll.
Menggunakan bahasa jawa, tata krama dan
kesopanan
Pemahaman agama cukup.

Cultural

Religius
Agama menawarkan
pengalaman spiritual yang baik
untuk ketenangan individu
yang tidak didapatkan dari
yang lain

17

Ekonomi

Edukasi

Medical
Pelayanan kesehatan
puskesmas memberikan
perhatian khusus terhadap
kasus penderita

D.

Ekonomi keluarga ini tergolong ekonomi


menengah, untuk kebutuhan primer sudah bisa
terpenuhi.
Pendidikan anggota keluarga sudah cukup
memadai, dengan terbukti semua anak-anak
penderita telah menyelesaikan pendidikan s1

Cukup Mampu membiayai pelayanan


kesehatan yang lebih baik. Dalam mencari
pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya
menggunakan Puskesmas atau langsung
berobat ke Puskesmas Sukodono

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA


Alamat lengkap

: Jalan

raya

Kebonagung

RT08/RW02,

Sukodono, Kabupaten Sidoarjo


Bentuk Keluarga : nuclear Family
Diagram 1. Genogram Keluarga Tn.B
Dibuat tanggal 08 April 2015

18

Kecamatan

Sumber : Data Primer,04 April 2015

= Meninggal

= Meninggal

= Penderita

E.

Informasi Pola Interaksi Keluarga

19

Keterangan :

: hubungan baik
: hubungan tidak baik

Hubungan antara Tn.L dan keluarganya baik dan dekat. Antara penderita dengan
anak-anaknya juga dekat. Dalam keluarga ini tidak sampai terjadi konflik atau
hubungan buruk antar anggota keluarga.
F. Pertanyaan Sirkuler
1. Ketika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh suami
penderita dan anak-anak penderita?
Jawab :
Suami penderita menganjurkan untuk segera berobat ke puskesmas atau
ke RSUD. Anak penderita yang kedua juga kadang ikut mengantarkan
penderita berobat ke puskesmas. Ketika suami bertindak seperti itu apa
yang dilakukan penderita?
Jawab :
Ny. T mendukung apa yang dilakukan oleh suaminya. Penderita juga
bersedia untuk ditemani suami untuk berobat
2. Ketika ibu dan ayah seperti itu apa yang dilakukan anggota
keluarga yang lain?
Jawab :
Ikut mendukung dan membantu apa yang telah diputuskan. Bila perlu ikut
ke puskesmas menemani penderita.
3. Kalau butuh dirawat/operasi ijin siapa yang dibutuhkan?
Jawab :
Dibutuhkan ijin Tn. L sebagai kepala keluarga. jika tidak ada Ny. T dapat
menggantikan untuk memberikan ijin.
4. Siapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderita?
Jawab :
Anggota keluarga yang dekat dengan penderita adalah Tn. L.
5. Selanjutnya siapa?

20

Jawab :
Selanjutnya adalah anak-anak.
6. Siapa yang secara emosional jauh dari penderita?
Jawab : tidak ada

21

BAB 4
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN

A.

Identifikasi Faktor Perilaku dan Non Perilaku Keluarga


1. Faktor Perilaku Keluarga
Ny. T adalah ibu rumah tangga, keseharian penderita membersihakn
rumah dan menyelesaikan tugas-tugas rumah yang lain.
Penderita juga memiliki kebiasaan yang kurang sehat yaitu dengan
makan-makanan yang asin-asin dan berlemak seperti goreng-gorengan, gulai
kambing dan sate kambing. Keluarga penderita mengetahui bahwa hal itu
sangat tidak sehat bagi penderita, suami juga sering memperingatkan kepada
penderita. Namun penderita tetap memakan makanan yang kurang sehat
seperti itu. Penderita berdalih tidak apa-apa makan yang berlemak namun
tidak setiap hari dan belum ada keluhan fisik.
Penderita minum kopi setiap hari. Penderita mengetahui bila
meminum kopi setiap hari tidak baik bagi kesehatan tubuh, namun penderita
tetap tidak muncul keluhan-keluhan tanda darah tinggi.
Selain itu penderita juga mengaku bila dirumah sedang sendirian atau
tidak ada teman untuk mengobrol, yang dilakukan hanya tidur, tidak bisa
bersepeda jauh lagi,penderita kerap mengeluh kepala sakit dan nyeri pada
tengkuk, dan jika diperiksa tensi penderita mengalami kenaikan tekanan
darah.
2. Faktor Non Perilaku
Dipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
ekonomi ke menengah ke bawah. Keluarga ini sumber penghasilan dari
berdagang yang harus cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Rumah yang dihuni keluarga ini sudah cukup memadai menurut
kesehatan, Pencahayaan ruangan kurang, sedikit ventilasi, Tempat memasak

22

yang ada di bagian belakang rumah yang sempit dan tidak ada ventilasi
membuat asap dari memasak bercampur didalam rumah. Pembuangan limbah
keluarga sudah memenuhi sanitasi lingkungan karena limbah keluarga
dialirkan ke septic tank. Sampah keluarga dibuang ditempat pembuangan
sampah yang ada di sekitar rumah dan dibakar.
B. Identifikasi Lingkungan Rumah
Gambaran Lingkungan
Keluarga ini tinggal di sebuah rumah di perkampungan berukuran 15 x
10m2 yang berdempetan dengan rumah tetangganya.Memiliki teras yang
berukuran 2x2 m2di depan rumahnya yang digunakan untuk garasi mobil.
Terdiri dari ruang tamu, 3 kamar tidur, dapur, kamar mandi yang memilki
fasilitas jamban.Terdiri dari 1 pintu keluar di depan. Jendela di ruang tamu
ada 4 buah.Untuk kamar tidur dan dapur kurang pencahayaan. Sehingga
ventilasi dan pencahayaan masih kurang. Lantai rumah sudah diubin semua.
Atap rumah tersusun dari plafon. Dinding rumah terbuat dari tembokdan
dicat. Perabotan rumah tangga lengkap. Sumber air untuk kebutuhan sehariharinya keluarga ini menggunakan mesin pompa air. Secara keseluruhan
kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan
kompor gas dengan tabung 12kg.

23

Gambar 3.1 Denah Rumah penderita


Sumber: Data Primer April 2015

24

BAB 5
DAFTAR MASALAH

A. Masalah aktif :
1. Hipertensi etcausal faktor makanan psikis
2. Tingkat ekonomi keluarga yang tergolong menengah ke bawah
3. Gaya hidup penderita yang masih kurang sehat
B. Faktor resiko :
1. Keinginan untuk makan-makanan yang tinggi garam
2. Tekanan stres saat tidak ada teman dan aktifitas bersepeda
DIAGRAM PERMASALAHAN PENDERITA
(Menggambarkan

hubungan

antara

timbulnya

masalah

kesehatan yang ada dengan faktor-faktor resiko yang ada dalam


kehidupan penderita)
Tingkat ekonomi
menengah kbawah

Kebiasaan
makanan tinggi
garam dan
konsumsi cafein

Ny.T (penderita)

Gaya hidup yang


kurang berolahraga,

25

BAB 6
PATIENT MANAGEMENT

A. PATIENT CENTERED MANAGEMENT


1. Support Psikologis
Penderita memerlukan dukungan psikologis dikarenakan penderita
sudah tidak memiliki kesibukan rutin tidak seperti saat muda dulu, Penderita
didukung dengan cara :
a.Memberikan perhatian pada berbagai aspek masalah yang
dihadapi.
b.

Memberikan perhatian pada pemecahan masalah yang

ada.
c.Memantau kondisi fisik dengan teliti dan berkesinambungan.
Pendekatan Spiritual, diarahkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
YME, misalnya dengan rajin ibadah, berdoa dan memohon hanya kepada
Tuhan YME.
Dukungan psikososial dari keluarga dan lingkungan merupakan hal
yang harus dilakukan. Bila ada masalah, evaluasi psikologis dan evaluasi
kondisi sosial, dapat dijadikan titik tolak program terapi psikososial.
2. Penentraman Hati
Menentramkan hati diperlukan penderita dengan problem psikologis
antara lain yang disebabkan oleh berkurangnya aktifitas rutin sehari-hari
yang dikarenakan purna tugas dan dikarenakan gangguan kesehatan.
Menentramkan

penderita

dengan

memberikan

edukasi

tentang

penyakitnya bahwa masalah yang dihadapinya dapat diatasi dengan cara


berkumpul dengan anak-anaknya atau mengikuti kegiatan kesehatan
seperti posyandu desa,sehingga memiliki banyak teman dan tidak merasa
kesepian.

26

3. Menimbulkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri


sendiri
Dokter perlu menimbulkan rasa percaya dan keyakinan pada penderita
bahwa ia bisa melewati berbagai kesulitan dan penderitaannya. Selain itu juga
ditanamkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan
dalam jadwal kontrol ke tenaga kesehatan yang dianjurkan dan hal-hal yang
perlu dihindari serta yang perlu dilakukan.

4. Pengobatan
Adapun penatalaksanaan penderita hipertensi sudah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya dengan prinsip farmakologis dan nonfarmakologis.
5. Pencegahan dan Promosi Kesehatan
Hal yang tidak boleh terlupakan adalah pencegahan dan promosi
kesehatan yaitu dengan menyarankan penderita untuk mengikuti acara
kesehetan seperti posyandu lansia, agar bisa selalu mengkontrol tekanan
darah, dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular lainnya. Selain itu
juga membuat penderita memiliki banyak teman, sehingga membuat
penderita tidak tertekan karena sendirian.

27

BAB 7
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
1. Segi Biologis :
a. Ny.T adalah penderita dewasa dengan hipertensi
b. Ny T memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang mengandung
garam dan lemak
2. Segi Psikologis :
a. Hubungan antara anggota keluarga yang terjalin cukup akrab, harmonis,
dan hangat.
b. Pengetahugan dan pelaksanaan akan pentingnya gaya hidup sehat masih
kurang
c. Intake makanan tinggi garam masih tinggi.
3. Segi Sosial :
a. Problem komunikasi menjadi faktor permasalahan dikeluarga ini.
4. Segi fisik :
a. Rumah dan lingkungan sekitar keluarga Ny. T cukup sehat.

B.

SARAN
1. Untuk masalah medis (Hipertensi) dilakukan langkah-langkah :
a. Preventif : untuk penderita penyakit hipertensi dapat dicegah dengan
menjaga jumlah makanan yang mengandung banyak garam. Serta

28

memperbanyak gerak aktifitas fisik, kemudian mengkontrol stres,


meningkatkan asupan buah dan sayur.
b. Promotif

: edukasi kepada pasien hipertensi adalah untuk selalu

mengukur tekanan darah secara berkala, sebab penyakit hipertensi


adalah penyakit sistemik yang memiliki resiko komplikasi pada
banyak organ.
c. Kuratif

: untuk penderita hipertensi, langkah-langkah penangaan

dengan cara medikamentosa dan non medikamentosa. Non


medikamentosa bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup,
kemudian untuk medikamentosa dianjurkan untuk meminum obat
hipertensi agar tekanan darah dapat selalu dijaga pada tekanan yang
aman.

d.

Rehabilitatif : Memberikan semangat kepada penderita, karena


penyakit ini merupakan suatu penyakit idiopatik dan bisa terkena
pada banyak orang, yang terpenting adalah untuk selalu menjaga
agar tekanan darah dalam batas yang aman.

2. Untuk masalah Sosial, dilakukan langkah-langkah :


a. Promotif : Memberikan saran dan dukungan kepada penderita, bahwa
sesudah pensiun dari kedinasan masih banyak pekerjaan yang bisa
dilakukan untuk mengisi waktu luang seperti mengikuti acara warga
yang berada di dekat rumah penderita. Memperbanyak komunikasi
dengan anak dan cucu, agar waktu-waktu luang dapat terisi dengan
berkomunikasi.

29

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Bawazier,A. Lucky.2008. Lima Puluh Masalah Kesehatan Di Bidang
Ilmu Kesehatan Penyakit Dalam. Pusat Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta
Doenges,Marilynn E. 2000, Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta.
Drs Kusno, Waluyo, 2001. Sistem Kardiovaskuler gangguan dan penyakitnya.
Puri Delco. Bandung
Mansjor Aris,2001, Kapita Selekta Kedokteran. EGC. Jakarta
Nursalam. 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan.Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrument
Penelitian Keperawatan. Selama medika. Surabaya.
Notoatmojo, Soekidjo.(2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka
Cipta
Prof. Dr. Sudarman Danim. 2003, Riset keperawatan, sejarah dan metodologi.
EGC. Jakarta
Robbins,2004. Buku Ajaran Patologi,ed 7, vol.2. EGC. Jakarta
Suryohidoyo, Purnomo, 2007. Kapita Selekta Ilmu Kedokteran Mulekular.
PuriDelco. Bandung
Smeltzer, 2002, Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta.
Sutanto, 2010. Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol,
dan Diabetes. Yogyakarta : CV
Andi.Soekidjo,Notoatmodjo,2003, Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta,
Rineka Cipta.
Wahyu, 2009. Sistem Peredaran Darah Pada Manusia. Puri Delco. Bandung

30

Azwar, A. 1996. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Jakarta: Yayasan


PenerbitIkatan Dokter Indonesia.
T i m F i e l d L a b F K U N S . 2 0 1 1 . Ketrampilan Kedokteran
Keluarga: Kunjungan Pasien di Rumah (Home Visit). Surakarta: FK UNS
Press.

31

LAMPIRAN

32

33

Anda mungkin juga menyukai