Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Sejarah PLTS tidak terlepas dari penemuan teknologi sel surya berbasis silikon pada tahun 1941.
Ketika itu Russell Ohl dari Bell Laboratory mengamati silikon polikristalin akan membentuk
buit in junction, karena adanya efek segregasi pengotor yang terdapat pada leburan silikon. Jika
berkas foton mengenai salah satu sisi junction, maka akan terbentuk beda potensial di antara
junction, dimana elektron dapat mengalir bebas. Sejak itu penelitian untuk meningkatkan
efisiensi konversi energi foton menjadi energi listrik semakin intensif dilakukan. Berbagai tipe
sel surya dengan beraneka bahan dan konfigurasi geometri pun berhasil dibuat.
Prinsip Kerja Sel Surya
Sel surya adalah dioda semikonduktor yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik dan
merupakan komponen utama dalam sistem PLTS.