Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
PSIK REGULER
1.
2.
3.
4.
5.
6.
115070200111021
115070200111023
115070200111027
115070200111029
115070200111031
115070200111033
115070200111035
115070200111037
115070200111039
dan
hubungan
dan
komunikasi
antar
perawat
dan
keluarga.
DEFINISI KOMUNIKASI
Komunikasi bisa diartikan sebagai sebuah proses pertukaran
perasaan, keinginan, kebutuhan, informasi, dan opini (McCubbin &
Dahl, 1985). Komunikasi keluarga merupakan sebuah hal simbolik,
proses transaksional untuk merancang dan membagi pengertian di
dalam keluarga (Galvin & Brommel, 1986). Komunikasi yang jelas dan
baik merupakan sarana penting untuk memelihara keutuhan lingkungan
keluarga. Sebaliknya, komunikasi yang tidak jelas dan tidak baik
diantara anggota keluarga akan turut menyumbang faktor gagalnya
suatu keluarga dalam mencapai tujuannya. Pada bagian ini akan
dibahas mengenai sesi yang berkaitan dengan komunikasi, yakni :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Elemen-elemen komunikasi.
Prinsip-prinsip komunikasi.
Saluran komunikasi.
Proses komunikasi fungsional dan disfungsional.
Pola komunikasi fungsional dan disfungsional.
Pelaku yang mempengaruhi pola komunikasi.
Komunikasi pada keluarga dengan masalah kesehatan.
Penerapan proses keperawatan pada komunikasi.
Prinsip
yang
pertama
dan
yang
paling
penting
adalah
dari
komunikasi.
Komunikasi
melibatkan
proses
sebuah
keluarga
meliputi
pengenalan
informasi
baru,
keempat
dari
komunikasi
yang
dideskripsikan
oleh
komunikasi
fungsional
dipandang
sebagai
inti
dari
suatu
isu
menjadi
lebih
spesifik
dan
PENERIMA FUNGSIONAL
Penerima pesan fungsional akan membuat pengkajian yang
akurat tentang maksud dari pesan yang dikirimkan. Dengan
melakukan hal tersebut, penerima pesan dapat mempertimbangkan
arti dari pesan yang dikirim oleh pengirim, dapat mengamati dan
mempertimbangkan secara tepat perilaku pengirim pesan, maksud,
dan perasaan yang diekspresikan dalam pesan. Mendengarkan
secara
efektif,
memberikan
umpan
balik,
dan
memvalidasi
kedua
dari
penerima
fungsional
adalah
komunikasi
fungsional,
juga
terdapat
komunikasi
pemikiran
pengirim
pesan
itu
sendiri
tanpa
prasangka
juga
terwujud
dalam
hal
lain
yakni
disfungsional
mungkin
akan
menampakkan
ofensif
dalam
komunikasi
menandakan
bahwa
pesan
biasanya
mencari
penjelasan
tambahan.
validasi
secara
menunjukkan
netral
(antara
bahwa
penerima tidak
setuju/tidak
setuju)
atau
dan
didemonstrasikan
sebagai
ketidakmampuan
untuk
bersal dari orang tua ke anak, bukan anak ke orang tua. Ekspresi
kelembutan dan kasih sayang tidak begitu nampak pada keluarga
disfungsional. Pada suatu studi dikonfirmasi bahwa penggunaan
ekspresi emosi (baik pada anak maupun orang tua akan berdampak
positif) yakni pada kehidupan sosial anak sendiri (Boyum & Parke,
1995).
Komunikasi afektif pesan verbal dari kepefulian dan nonverbal,
gestur fisik dari sentuhan, pegangan, dan pandangan juga dinilai
penting. Seperti yang didemonstrasikan oleh Bowlby (1966) , ekspresi
fisik kasih sayang pada infant dan anak-anak adalah penting untuk
perkembangan respon afeksional normal.
AREA KOMUNIKASI TERBUKA DAN PENGENALAN DIRI
Keluarga dengan pola komunikasi fungsional: adanya rasa saling
menghormati pikiran, ide, dan perasaan satu sama lain, berdiskusi
mengenai banyak sisi kehidupan, baik sisi personal maupun sosial.
Kejujuran dan pengenalan diri sendiri merupakan syarat ideal untuk
mencapai keluarga yang sehat. Pada sebuah penelitian yang dilakukan
kepada pasangan yang baru saja menikah, masih banyak dari
pasangan yang sudah puas dengan rumah tangga mereka, yang
menyembunyikan sesuatu dari pasangannya dengan alasan akan
melukai perasaan pasangannya, atau akan menciptakan stres pribadi
(McCubbin & Dahl, 1985).
Pertimbangan lain yakni budaya keluarga juga menjadi sangat
penting disini dimana normal budaya berfokus pada kesederhanaan.
privasi, dan seksual berperan sangat besar dalam mempengaruhi area
komunikasi baik yang terbuka maupun yang tertutup dalam sebuah
keluarga.
KEKUATAN PEMIMPIN DAN PERAN KELUARGA
Sistem keluarga didasarkan pada kekuatan pemimpin dimana
suatu
komunikasi
mengandung
perintah.
Komunikasi
kekuatan
2.
untuk menyatukan .
Konflik diperlukan untuk menjaga sebuah hubungan yang sedang berjalan
3.
4..
5.
disfungsional
sering
tidak
terlihat,
dan
maksud
dari
keegoisan, kebutuhan
mutlak
dan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
membangun
hubungan
dan
menciptakan
keakraban,
etnis
kronis
dan
penyakit
yang
mengancam
jiwa
dan
fokus
pada
klien
secara
individu
yang
tidak
mampu
muncul
misalnya
disfungsional
komunikasi
keluarga,
perawat
keluarga
mungkin
mengidentifikasi
masalah
Primer
Sekunder
Kekuatan Keluarga
Kekuasaan memiliki banyak arti ,diantaranya
kapasitas untuk
Ada lima unit yang berbeda yang dapat dianalisis dalam hal
karakteristik kekuasaan keluarga antara lain : marital or adult partner
power (kekuasaan pasangan dewasa yang telah menikah), parental
power (kekuasaan orang tua), spring power, sibling power (kekuasaan
saudara), kinship power (kekuasaan kekerabatan).
dasar dari mana kekuatan anggota keluarga berasal. Tipe dari dasar
kekuatan keluarga antara lain :
1) Legitimate power/authority (kekuatan yang sah/resmi)
Kekuasaan yang sah kadang disebut juga wewenang primer
dimana satu orang mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku
dari satu anggota keluarga lain, contohnya adalah kontrol
dominasi orang tua terhadap anak-anak. Hal ini merupakan
wewenag yang berdasar atas tradisi disini suami sebagai kepala
keluarga mengontrol seluruh anggota keluarga. Jika kekuasaan
sah ada, maka baik suami maupun istri sama-sama menerima
peran dominan, artinya sama-sama menunjukkan penerimaan
terhadap peran (Friedman, 1988).
memperoleh
banyak
kekuasaan
palsu
dalam
4) Resource power
Kekuasaan sumber adalah tipe dasar kekuasaan yang datangnya
dari sumber-sumber berharga dalam jumlah yang lebih banyak
dalam suatu hubungan. Jika kekuasaan didefinisikan sebagai
kemampuan untuk menekan atau mempengaruhi sumber
sumber atau atribut atribut tertentu, suasana, pemilikan
dipandang sebagai determinan utama kemampuan ini (Osmond,
1978) dikutip oleh Friedman, 1988. Misalnya suami dominan
karena ia mengontrol uang belanja / istri dominan karena istri
lebih praktis dan lebih terarah pada tujuan suami.
5) Expert power
Ketika sebuah keluarga memiliki anggota keluarga yang dianggap
expert atau ahli mereka akan lebih memutuskan untuk mengikuti
saran dari anggota keluarganya tersebut. Misalnya : salah satu
anggota keluarga adalah seorang perawat maka anggota
keluarga lainnya akan cenderung menunda berobat ke pelayanan
kesehatan (Friedman, 1988).
diyakinkan
oleh
kebenaran
dari
pesan
karena
terhadap
seorang
anggota
keluarga
dengan
Hasil Kekuatan/Kekuasaan
Bidang kedua dari pengkajian relative terhadap kekuasaan keluarga
adalah bidang dari hasil kekuasaan. Disini focus pada siapa yang
membuat keputusan akhir atau yang memiliki kendali utama. Sesuai
dengan kata-kata, siapa yang menang atau yang mengatakan
terakhir
(Cronvell
Pertanyaan
mendapatkan
khusus
dan
Olson,
dapat
informasi
ini.
1975;
ditanyakan
Sebagai
1975
Szinovacs,
tentang
contoh,
1987).
keluarga
untuk
seseorang
harus
segala hal
pembuatan
merujuk
pada
keputusan.
teknik
Pembuatan
interaksi
keputusan
keluarga
anggota
keluarga
dimana
menghadapi
perbedaan
yang
tidak
dapat
berjenjang.
Pria
sering
mengembangkan
atau
jenis
kelamin,
dan
kepribadian
anggota
keluarga
seseorang dapat mencari i penghubung skunder seperti anak lakilaki atau anak perempuan yang lebih tua yang bertindak sebagai
penghubung anak-anak yang lain dan ibu ( turner,1970).
5. Perbedaan jenis kelamin
Ada konsensus yang luas dalam literatur, khususnya literatur
feminis, bahwa hubungan gender didasarkan pada kekuasaan dan
bahwa perempuan biasanya memiliki kekuasaan yang lebih kecil
dalam keluarga dibandingkan laki-laki.
6. Faktor umur dan tahap perkembangan keluarga
Keputusan-keputusan yang dibuat oleh sebuah keluarga
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan siklus kehidupan
keluarga. Sebelum pasangan memiliki anak, pasangan cenderung
syncratic membahas dan saling memutuskan sebagian besar
keputusan utama antara diri mereka sendiri. kemudian dalam siklus
hidup keluarga, ketika anak-anak dibesarkan dan sistem yang lebih
kompleks, setiap pasangan biasanya telah jelas daerah kekuasaan
dan pengambilan keputusan, meskipun keputusan besar masih
bersama-sama dibuat. Dan pada orang tua (lansia) dalam keluarga
sering
mengalami
penurunan
kekuasaan,
karena
mereka
, laki-laki
dianggap sebagai
Ini
mencakup
kemampuan
untuk
berdebat
(1964)
dalam
studynya
menemukan
bahwa
ditemukan
pada
diantara
kelas
menengah
ke
bawah.
struktur
kekuatan
egalitarian,
tidak
mempunyai
Sebaliknya
dengan
keluarga
democratic,
modern,
terjadi
pergeseran
struktur
keluarga
dari
tradisional,
patriarchal ke arah yang lebih demokratis, egaliter. Namun peran lakilaki dan perempuan dalam keluarga dimediasi oleh social dan budaya
sehingga struktur keluarga berubah dengan perlahan. Pada system
egalitarian, penelitian menunjukkan bahwa pada system egalitarian
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang tinggi daro perempuan
sehingga perempuan memiliki kekuatan dalam keluarga.
Herbst (1954), klasifikasi lain dari kekuatan berdasarkan tipologi di
subsistem perkawinan atau keluarga adalah pembangunan. Herbst
membagi kekuatan perkawinan menjadi 3 pola yakni autocratic,
syncratic, dan autonomic. Autocratic merupakan pola dimana salah satu
naggota keluarga mendominasi keluarga sehingga pendominasi ini
menjadi pengambil keputusan untuk keluarga. Syncratic merupakan
pola dimana kedua anggota keluarga membuat keputusan dengan
melibatkan anggota keluarga. Autonomic merupakan pola dimana 2
orang berbagi kekuatan tetapi fungsi ini dilakukan secara independen
satu sama lain baik dalam pengambilan keputusan maupun kegiatan.
Lewis
(1976)
membangun
model
komprehensif
untuk
orang
tua.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
yang
lebih pada
ketika
kekuatan
orang
tua
lemah,
perawat
dapat
dalam
keluarga
dapat
diintervensikan
dengan
NILAI KELUARGA
hampir
beberapa
seluruh
nilai
aspek
lainnya
kehidupan
kurang
keluarga,
mempengarungi
kehidupan keluarga.
NILAI KELUARGA
Nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu sistem ide, perilaku,
dan kepercayaan tentang pentingnya harga kesatuan atau konsep
yang secara sadar maupun tidak mengikat anggota keluarga dalam
budaya yang sama. Warisan budaya keluarga merupakan sumber
utama dari sistem nilai dan norma. Sebaliknya, kelompok keluarga
merupakan sumber utama sistem kepercayaan anggota keluarga.
Sistem nilai dan norma mencakup sifat dan makna dari dunia
tempat mereka di dalamnya, dan bagaimana mencapai tujuan
pribadi dan aspirasi.
Konfigurasi nilai keluarga memaknai suatu kejadian krisis
tertentu dan pada saat yang sama memberikan jalan bagaimana
merespon situasi tersebut. Konfigurasi nilai ini memberikan definisi
dari suatu dimensi, yang terdiri dari konsep yang fokus pada
tanggung jawab dan harga dari individu dalam keluarga.
Nilai diperoleh dari para leluhur yang diturunkan secara turun
menurun.
Leluhur
menerima
nilai
sosial
dan
budaya
dan
dan
Bell
(1996)
menyatakan
bahwa
tempat
kita
dunia.
kepercayaan
merupakan
lensa
Kepercayaan
merupakan
dasar
dari
melihat
kebiasaan
kita.
Dan
biru
dari
kontruksi
hidup
yang
kita
bangun
dan
NORMA
Norma merupakan pola perilaku yang dianggap tepat dalam
suatu masyarakat tertentu dan, ditentukan berdasarkan sistem nilai
keluarga. Norma juga merupakan awal dari perilaku. Dengan kata
lain norma memberikan panduan kebiasaan yang sesuai untuk tiap
-tiap posisi dalam keluarga dan masyarakat khususnya bagaimana
hubungan timbal balik dapat dipertahankan.
ATURAN KELUARGA
Aturan keluarga secara spesifik lebih merefleksikan nilai
keluarga daripada norma keluarga. Aturan merupakan suatu
regulasi yang mengatur kebiasaan apa yang dapat dan tidak dapat
diterima dalam keluarga. Aturan keluarga merefleksikan tingkat
fungsiaonal dari keluarga. Whall(1986) menguatkan hubungan ini
dengan menyatakan bahwa secara umum adil untuk mengatakan
bahwa keluarga disfungsional memiliki aturan diafungsional karena
salah satu dapat menyebabkan yang lain.
PERBEDAAN DALAM SISTEM NILAI
1. Beragamnya nilai nilai social
Konflik yang tidak dapat dihindari di antara keluarga dan
masyarakat dikarenakan adanya banyak faktor dan pengalaman
yang dapat merubah nilai individu atau keluarga dan norma.
Masalah atau konflik yang belum terselesaikan sering terjadi karena
norma tradisional dan norma baru muncul secara bersamaan, baik
diluar maupun di dalam keluarga. Pada masyarakat atau individu
tertentu menolak norma norma baru dan melekat erat pada pola
yang lebih tradisional. Sebaliknya, beberapa madyarakat atau
individu tidak menerima konsep tradisional dan lebih condong pada
norma dan nilai yang baru. Hal inilah yang menyebabkan konflik.
2. Perselisihan nilai antara budaya dominan dan sub budaya atau
cultural
Sumber masalah lain dari konflik nilai adalah adanya
menyebutkan
bahwa
sosial
yang
semakin
meluas,
peningkatan
angaka
globalisasi
ekonomi,
dan
semakin
dengan
persetujuan
nilai
yang
dipegang
yang
uang
dan
barang
tidak
hanya
menjadi
dan
dirinya
sendiri.
Nilai
ini
disebut
sebagai
semakin
meningkatnya
upah
kerja
dan
semakin
pada
masyarakat
bawah
dan
keluarga
imigran.
Sedangan
persamaan
dalam
hal
kesehatan
yaitu
akan
masa
depan.
Orientasi
waktu
masyarakat
mereka.
Keragaman
juga
mencakup
keragaman
di
Amerika,
toleransi
akan
keragaman
semakin
meningkat.
NILAI KELUARGA
Sistem nilai keluarga
oleh nilai masyarakat , baik dari nilai subkultural keluarga dan kelompok
budaya tertentu.
Nilai keluarga didefinisikan sebagai suatu sistem ide, perilaku dan
kepercayaan tentang harga suatu kesungguhan /konsep tertentu yang
terbentuk baik secara disadari atau tidak disadari yang dipahami oleh
anggota keluarga dalam budaya umumnya.
Nilai keluarga dan sistem kepercayaan membentuk pola perilaku
yang
mempengaruhi
maslah
kesehatan.
Nilai
keluarga
dan
mereka.
mendengarkan
Anak-anak
mereka
diajari
bagaimana
suatu objek.
3. Lokasi Geografis( Urban, Suburban , rural )
Pada umumnya, penduduk perkotaan , populasi penduduk kota
bermacam-macam, umumnya terdiri dari spektrum kelas sosial
berdasarkan nilai-nilai etnik keluarga dan kelompok ras tersebut.
Keuangan, pendidikan dan faktor sosialekonomi berdampak pada
anggota keluarga dalam menerapkan nilai mereka.
4. Perbedaan Generasi
Sistem nilai generasi di Amerika, walaupun
nilai
mereka
faktor.
Klarifikasi nilai adalah suatu teknik atau proses yang digunakan
untuk meningkatkan kesadaran keluarga dalam memprioritaskan nilai
sesuai dengan derajat kongruensi dari setiap anggota keluarga, dari
perilaku,atittude
dll.
Nilai
ini
yang
mendasari
keluarga
dalam
adalah
segala
situasi
dimana
tuntutan
non-spesifik
baik, maka ia disebut mengalami distres. Pada gejala stres, gejala yang
dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik),
tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Tidak semua bentuk
stres mempunyaikonotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif,
hal tersebut dikatakan eustres.
Persepsi atau pengalaman individu terhadap perubahan besar
menimbulkan stres. Stimuli yang mengawali atau mencetuskan
perubahan disebut stressor. Stressor menunjukkan suatu kebutuhan
yang tidak terpenuhi dan kebutuhan tersebut bisa saja kebutuhan
fisiologis, psikologis, sosial, lingkungan, perkembangan, spiritual, atau
kebutuhan kultural.
Sterssor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor
internal atau eksternal. Stressor internal berasal dari dalam diri
seseorang
misalnya
demam,
kondisi
seperti
kehamilan
atau
peranan
dalam
terjadinya
reaksi
stres
akut
dan
keparahannya.
Koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan
masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, respons terhadap
situasi yang mengancam. Upaya individu dapat berupa perubahan cara
berfikir (kognitif), perubahan perilaku atau perubahan lingkungan yang
bertujuan untuk menyelesaikan stres yang dihadapi. Koping yang efektif
akan menghasilkan adaptasi. Koping dapat diidentifikasi melalui
melakukan
penanggulangan
dan
unit
keluarga
bisa
masa
depan,
bimbingan
antisipatif
serta
strategi
keluarga
terdistorsi
(Reiss,
Steinglass,%
Howe,
fase
pasca
mengembalikan
trauma,
keluarga
terdiri
ke
dari
strategi
keadaan
untuk
seimbang
ini
keluarga
perlu
bekerja
sama,
perasaan
saling
memiliki
dua
bagian. Yang
pertama
adalah
proposisi
yang
(1965)
menjelaskan
bahwa
proses
penyesuaian
dan
resiliencies
keluarga. Konsep
jelas
baru
atau
pandangan
dunia
keluarga. Variabel
mengatasi
ini
dapat
menjadi
sumber
kekuatan
dan
sangat
mengalami
membantu
trauma,
karena
ketika
keluarga
telah
anggota
keluarga
yang
peran
terutama
di
kalangan
pasangan,
konsep
bagaimana
keluarga
digunakan
dalam
keluarga
dengan
masalah
makna
masalah
dengan
reframing
dan
penilaian pasif.
Strategi bertahan kognitif ini ameliorates atau kognitif
menetralkan mengancam rangsangan yang dialami dalam
kehidupan . Interpretasi yang diberikan kepada peristiwa
dapat membuat perbedaan antara lebih menanggapi situasi
(dimana dalam keluarga mengalami stres besar), bereaksi
dengan cara yang realistis (dimana situasi terlihat obyektif,
dinilai akurat), dan di bawah bereaksi (dimana unsur
penyangkalan
mungkin
hadir
dan
kurang
stres
mencapai
konsensus
tentang
apa
yang
harus
Pemantauan
atau
pastikan
bahwa
tindakan
dilakukan
Mengevaluasi seluruh proses pemecahan masalah
itu
kehendak
dengan
tanggung
jawab
kesehatan
dan
untuk
menghilangkan
spontan,
jaringan
informal,
dukungan
tanpa
keuntungan
ini.
Caplan
(1976)
bimbingan
umpan
balik,
panduan
dan
bagi
istirahat
dan
penyembuhan
dan
dukungan
dan
perawatan,
beberapa
harus
menunjukkan
kemandirian
dan
swasembada
(Wals, 1998).
e. Saling membantu atau self-help group
Self-help atau saling mendukung kelompok didefinisikan
sebagai kelompok-kelompok kecil dari rekan-rekan yang
datang bersama-sama untuk berbagi masalah umum dan
melalui saling membantu untuk menyelesaikan atau
memperbaiki masalah ( Steiger & Lipson , 1985 ).
3. Dukungan Spiritual
Spiritualitas mengacu pada keyakinan menyeluruh, yang
melibatkan investasi aktif dalam nilai-nilai internal yang
membawa sebuah rasa makna, keutuhan batin dan hubungan
dengan orang lain. Ini mungkin melibatkan keyakinan pada
kondisi manusia utama atau set nilai ke arah mana kami
berusaha,
keyakinan
dalam
kekuasaan
tertinggi,
atau
alam
semesta
mempertahankan
(Walsh,
membantu
1998).
keluarga
Ini
keyakinan
untuk
bertahan
karena
meskipun
mengurangi
dengan
mengorbankan
kesehatan
mengorbankan
emosional
anggotanya.
dinamis
dalam
beberapa
keluarga
keluarga
bertindak
otonom,
fashion
dalam
hubungan
dengan
menambahkan
identitas
individu.
ancaman,
Seperti
keterpisahan
dengan
individu
atau
satu,
rasa
merdeka
karena
ketidakberdayaan
dan
ketergantungan
untuk
perasaan
dan
untuk
perpisahan,
atau
perceraian,
dan
psikososial
anggota
keluarga
melalui
anggota
kehilangan
tersebut,
dapat
kambing
mengakibatkan
hitam
kekerasan
dan
dalam
pada
anak
(pelecehan
anak
dan
penelantaran)
Pelecehan anak dapat fisik, emosional, atau seksual,
atau kombinasi dari dua atau tiga
c. kekerasan sesama saudara
Telah didefinisikan sebagai, bentuk kekerasan fisik,
mental, dan seksual yang ditimbulkan oleh satu anak
padaunit keluarga yang lain (Wallace, 1996)
d. kekerasan pada lansia
Melakukan yang menghasilkan fisik, psikologis, atau
bahan kelalaian, kerusakan, atau cedera pada seorang
lansia (Wallace, 1996)
e. kekerasan pada orang tua
Bentuk lain tersembunyi pelecehan adalah bahwa di
mana anak-anak yang sudah cukup dewasa sekarang
melakukan kekerasan terhadap orang tua mereka (Gelles,
2000)
f. kekerasan gay dan lesbian
dalam
hubungan
mereka
yang
dapat
Koping
TEORI
KONSEP
PEMBERIAN/P
PENDUK
PENGUKU
ENGELOLAAN
& SCORE
MODEL
Teori
kesehata
dukun
gan
untuk
orang tua
(McCubin
,
1981)
Kopng
keluarga
Koping
orang
social
Teori
stress
dkk,
45
dalam
keluar
asi
ga
Teori
perawat
koping
kesehat
tua
self-report
Skor tangan
menyelesaik
an
tua
Koping
komunik
KEKURAN
GAN
Perilaku
koping
KELEBIHAN
untuk
ini mengevalu
alat
untuk
asi
mendapatka
persepsi
n gambaran anak-anak
an
tentang
dalam
bagaimana
menolong
strategi
koping
an
membantu
keluarga
dapat
digunakan
sebagai
pretest
dan
posttest
dengan
program
intervensi
yang
bertujuan
untuk
meningkatka
Teori
penyakit
krisis
Teori
koping
pada
untuk
dengan
koping:
anak-
intervensi
anak yang
daftar
anak
Perseps
keperawatan
sakit kronis
Dampak
kekronisa
n dan alat
Dampak
untuk
orang
tua.
48 item
Skor tidak di
ketahui
kronis
pertanyaa
n
n koping
mengidentifi
CICI : PQ
digunakan
koping
hasil strategi
pengukuran
Model
sumber
(family
ABCDX
daya/inform
crisis
dobel
asi
yang
intervensi
Skala likert mengidentifikasi
30 item
Pemberian/
repertoar
perilaku koping
oriented
tersedia
pengelolaan
personal
dalam
evaluatio
keluarga
mudah
3
skala
dan
krisis
eksternal
keluarga
untuk
berorient
keluarga
asi pada
dalam
skala
menghadapi
evaluasi
krisis
pribadi
keluarga
(McCubin
,
.
dapat
stressor
Strategi
F-Copes
scale)
area untuk
dari
kasi
dkk,
1987)
Diagnosa Keperawatan Keluarga
Hanya
evaluasi
Pola koping
keluarga
internal
5
skala
evaluasi
pola koping
keluarga
eksternal
berlaku
hanya
dengan,
memberikan
konseling
pada
yang
keluarga
keluarga
mencakup:
- Mendorong perawatan oleh anggota keluarga selama hospitalisasi
persepsi,
perasaan,
kekhawatiran
dan
kepentingan mereka
Memfasilitasi komunikasi antara anggota keluarga yang
membuat mereka lebih terbuka, jujur, dan berbagi ide satu
sama lain.
Mengorientasi anggota keluarga pada lingkungan dan
kesehatan.
Memberikan advokasi bagi keluarga
internet
e. Ajarkan keluarga mengenai cara koping yang efektif
Program psikoedukasi merupakan program yang sangat
berguna untuk edukasi keluarga yang fokus pda sakit dan
koping
keluarga.
kebutuhan
Program
keluarga
untuk
ini
tidak
hanya
mendapatkan
mengenali
pengetahuan
perawatan
dan
kekhawatiran
keluarga
(Campbell,2000).
f. Dorong keluarga untuk menormalkan kehidupan keluarga dan
distress keluarga sebanyak mungkin
g. Bantu keluarga mendapatkan dukungan spiritual yang mereka
butuhkan
h. Rujuk keluarga yang mengalami krisis
i. Bantu keluarga meningkatkan dan memanfaatkan sistem
dukungan social mereka.
mencetuskan
dan
Anggota
Keluarga
Yang
Berisiko
Mengalami
Kekerasan
Tujuan ini dapat dicapai dengan:
a) Mengenali dan melaporkan penganiayaan anak
b) Mendukung dan merujuk pasangan, lansia, saudara kandung,
orang tua, homoseksual yang dianiaya, pelaku penganiayaan
dan unit keluarga
c) Mengkoordinasi perawatan
keluarga,
bekerja
secara
bagi
keluarga
kolaborasi
dan
anggota
dengan
petugas
DAFTAR PUSTAKA
Friedman,
M.
(2003).
Family
Nursing:
Research,