KESELAMATAN KERJA
NEFFRETY NILAMSARI
DEPARTEMEN K-3
FKM - UNAIR
Pengantar
Salah
satu
upaya
untuk
meningkatkan
produktivitas kerja adalah dengan memberikan
perlindungan pada buruh selama dia bekerja.
Perlindungan ini diberikan dengan maksud agar
buruh merasa aman dan nyaman bekerja di
lingkungan kerjanya. Perlindungan kepada buruh
selama
menjalankan
pekerjaan
dengan
mengikutsertakan buruh dalam program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja menjadi kewajiban yang
harus dilaksanakan oleh Pengusaha.
Pengertian :
Kesehatan Kerja .
Upaya-upaya yang ditujukan untuk memperoleh kesehatan yang
setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan memberantas penyakit
yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan kerja dan
menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Keselamatan Kerja.
Upaya-upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja; menjaga
keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan
bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan
melancarkan proses produksi.
Tempat Kerja.
Tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap dimana pekerja bekerja atau yang sering dimasuki untuk
keperluan pekerjaan.
Tujuan K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja bertujuan untuk :
1. Melindungi Kesehatan dan keselamatan pekerja
2. Meningkatkan kesejahteraan dan kinerja
3. Menjamin kesehatan dan keselamatan orang lain dalam
lingkungan kerja
4. Mengamankan sumber polutan
5. Menyehatkan lingkungan kerja
6. mengefisienkan kegiatan
Hak pengusaha :
1. Meminta pekerja untuk mentaati syarat-syarat dan petunjuk-petunjuk
K3
2. Tindakan Pidana Pelanggaran UU No. 1 Tahun 1970 dengan ancaman
hukuman maksimum 3 (tiga) bulan penjara atau denda setinggitingginya Rp 100.000,- (Pasal 15 ayat 2 UU No. 1/1970).
KESEHATAN KERJA
PENGERTIAN SEHAT
DEFINISI: SEHAT =
---UU no. 23/1992: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial
ekonomi
DEFINISI: SEHAT =
---WHO: suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial;
tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan saja.
PENGERTIAN PAK
DEFINISI PAK
An occupational disease may be defined simply as one that is
caused , or made worse , by exposure at work ( Cherry, 1999 ) . Di
sini menggambarkan bahwa secara sederhana sesuatu yang
disebabkan , atau diperburuk , oleh pajanan di tempat kerja .
Atau , An occupational disease is health problem caused by
exposure to a workplace hazard ( Workplace Safety and
Insurance Board a, 2005 ) , sedangkan dari definisi kedua
tersebut , penyakit akibat kerja adalah suatu masalah Kesehatan
yang disebabkan oleh pajanan berbahaya di tempat kerja.
Berdasarkan simposium internasional yang diselenggarakan ILO
di Linz, Austria dihasilkan definisi PAK sbb:
PENYAKIT AKIBAT KERJA (OCCUPATIONAL DISEASE)
Adalah penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau
asosiasi yang kuat dengan pekerjaan yang pada umumnya terdiri
dari satu agen penyebab yang sudah diketahui.
Contoh: Asbestosis
3. Faal, berupa :
Sikap badan yang kurang tepat pada waktu kerja dan
beban berat yang dapat menyebabkan keluhan di pinggang.
Kerja yang berdiri terus menerus yang dapat menyebabkan
varises pada tungkai bawah atau platvoet pada kaki.
4. Mental psikologik, berupa :
Pekerjaan yang tidak sesuai dengan bakat dan pendidikan
Beban dan tanggung jawab pekerjaan yang diluar batas
kemampuan.
Tidak dapat bekerjasama dengan rekan sekerja, atasan atau
bawahan.
5. Biologi, berupa :
Cacing yang dapat menyebabkan ankylostomiasis,
schitosomiasis.
Serangga (kutu, nyamuk dan lebah) yang dapat
menularkan penyakit malaria dan filariasis.
Bakteri antara lain penyakit anthrax yang
ditularkan oleh hewan.
Jamur yang dapat menyebabkan panu, fytyriasis,
versicolor dan blastomycosis.
Getah yang dapat menyebabkan penyakit kulit.
KESIMPULAN
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengidentifikasi,
menganalisa serta mengatasi penyakit akibat kerja, adalah
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja. Ketiga nya
memberikan andil yang sangat besar bagi timbulnya penyakit
akibat kerja.
Kapasitas kerja , beban kerja dan lingkungan kerja merupakan
tiga komponen utama dalam kesehatan kerja, dimana hubungan
interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan
menghasilkan kesehatan kerja yang baik dan optimal. Kapasitas
kerja yang baik seperti status kesehatan kerja dan gizi kerja yang
baik serta kemampuan fisik yang prima diperlukan agar seorang
pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.