Disusun Oleh :
LILIS AYUNINGSIH
NIIM : 201207096
Karya Tulis Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapat Gelar
Peofesi Ahli Madya Kebidanan Pada Prodi DIII Kebidanan Akbid Adila
Bandar Lampung
Disusun Oleh :
LILIS AYUNINGSIH
NIM: 201207096
INTISARI
Study Kasus ini membahas tentang Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir. Bayi baru lahir
disebut neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma
kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan
ekstrauterine. Penelitian menunjukan bahwa, 50 % kematian bayi terjadi dalam periode neonatal
yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Penyebab terjadinya kematian bayi adalah asfiksia (36 %)
,BBLR (35.%), kelainan kongenital (4,0 %), infeksi (2.0%), gangguan pencernaan (1,0%) , lainlain (22%). Berdasarkan kasus diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan rumusan
masalah yaitu Bagaimankah asuhan kebidanan pada bayi baru lahir terhadap By. Ny. A segera
setelah lahir di RB Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung Tahun 2015. Tujuan dilakukan
penulisan ini diharapkan dapat diperolehnya pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan
kebidanan pada bayi segera setelah lahir, sasaran dalam penelitian ini adalah bayi Ny. A, tempat
peneltian dilakukan di RB Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung, dan dilaksanakan pada
tanggal 2-3 April 2015. Metode penelitian yang diambil adalah metode diskriptif. Dari hasil
penelitian ini diperoleh bahwa tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
hal ini mencakup dalam identitas ibu dan penilaian pada bayi. Kesimpulan yang diambil adalah
penulis mampu memberikan asuhan kebidanan sesuai dengan menejemen kebidana 7 langkah
varney, dengan hasil evaluasi bayi tidak mengalami komplikasi dan dalam keadaan normal dengan
dilakukanya rawat gabung. Saran dari study kasus ini adalah diharapkan bagi lahan praktek bisa
dijadikan masukan bagi pengelola program kesehatan untuk mengembangkan pendidikan
kesehatan (penyuluhan) bagi masyarakat, sebagai upaya menurunkan angka kematian bayi.
Kata kunci
Kepustakaan
: 2005-2012
CURRICULUM VITAE
Nama
: Lilis Ayuningsih
NIM
: 201207096
Tempat/Tanggal Lahir
Agama
: Islam
Alamat
Angkatan
: VII
Biografi
:
1. SDN 1 Gerning kec Teginenemg Tahun 2000-2006
2. SMP 4 Natar Lampung Selatan Tahun 2006-2009
3. SMA Swadhipa Natar Lampung Selatan Tahun
2009-2012
4. Penulis terdafrat sebagai mahasiswa Akademi
Kebidanan Adila Bandar Lampung sejak tahun
2012 hingga sekarang
MOTTO
Kebahagiaan bukan berasal dari
sekeliling kamu tapi kebahagiaan
berasal dari kamu dan pikiran
kamu
PERSEMBAHAN
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan Study Kasus
ilmiah ini
Tak lupa shalawat dan salam kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar
MUHAMMAD SAW yang mengangkat derajat seorang muslim ke arah yang
lebih baik, dan kita nantikan syafaat nya kepada kita semua Amin...
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini
diharapkan.
Dalam penyusunan Study Kasus ini Penulis mengambil judul Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Terhadap Bayi Ny. A Segera Setelah Lahir
Di RB Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung Untuk itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. dr. Wasni adila M.PH, selaku Direktur Akademi Kebidanan Adila Bandar
Lampung.
2. Karsiyah, S.Kep, M.Kes dan Ratnawati S.ST selaku pembimbing yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberi bimbingan dengan sabar
selama penyusunan Study Kasus Ilmiah..
3.
Penulis
April
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ....................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah .................................................................. 4
1.3 TujuanPenelitian ................................................................... 5
1.4 RuangLingkup ....................................................................... 6
1.5 Manfaat ................................................................................. 6
1.6 MetodePengumpulan Data .................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TinjauanTeoriMedis .............................................................. 11
2.2 TinjauanTeoriAsuhanKebidanan .......................................... 43
2.3 LandasanHukumKewenanganBidan ..................................... 51
BAB III TINJUAN KASUS
3.1 Pengkajian ............................................................................. 53
3.2 Matriks .................................................................................. 57
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ............................................................................. 66
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
Bagan A Manajemenbayibarulahir.42
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi
psikologik. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menetukan masa
transisi kehidupanya ke kehidupan luar uterus berlangsung baik. Bayi baru
lahir juga membutuhkan asuhan yang dapat meningkatkan kesempatan
untuknya menjalani masa transisi dengan baik
nya dapat terjadi kerusakan otak. Pencegahan merupakan hal terbaik yang
harus dilakukan dalam penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai
organisme yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke
ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode neonetal
merupakan periode yang paling kritis dalam fase pertumbuhan dan
perkembanga bayi. proses adaptasi fisiologis yang dilakukan bayi baru
lahir perlu diketahui dengan baik oleh tenaga kesehatan khususnya bidan,
yang selalu memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu , bayi dan anak
(Wafi Nur Muslihatun,2010; h. 10-11).
Penelitian telah menunjukan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi
dalam periode neonatal yaitu dalam blan pertama kehidupan. Kurang
baiknya penanganan bayi yang lahir sehat akan menyebabkan kelainankelainan yang dapat menyebabkan cacat seumur hidup, bahkan kematian.
Misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold
stress
yang
selanjutnya
dapat
menyebabkan
hipoksemia,
atau
pada
waktu
persalinan
atau
pada
waktu
memandikan,
membersihkan bayi dengan bahan, atau cairan atau alat yang kurang bersih
(Sarwono Prawirohardjo,2009; h. 132).
Penulis melakukan survey di RB Kartini Kampung Sawah pada tanggal 23 April 2015 didapatkan 8 bayi baru lahir, 2 bayi mengalami asfiksia dan
1 bayi mengalami hipotermi dan sudah dapat tertangani.
Untuk
1.1.1
Rumusan Masalah
Bagaimanakah Asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir terhadap
bayi Ny. A di RB Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung Tahun
2015?
1.1.2
Tujuan Penelitian
1.1.2.1 Tujuan umum
Diperolehnya pengalaman nyata dalam melaksanakan Asuhan
Kebidanan pada bayi segera setelah lahir terhadap Ny.A di RB
Kartini Kampung Sawah Tahun 2015.
1.1.2.2 Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu untuk dapat melakukan pengkajian data pada
asuhan kebidanan bayi segera setelah lahir terhadap bayi Ny.A di
RB Kartini Kampung Sawah pada tahun 2015
b. Mahasiswa mampu untuk dapat menentukan diagnosa masalah dan
kebutuhan pada asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir
terhadap byi Ny. A di RB Kartini Kampung Sawah pada tahun
2015
c. Mahasiswa mampu untuk dapat mengidentifikasikan diagnosa
masalah potensial pada asuhan kebidanan pada bayi segera setelah
lahir terhadap bayi Ny. A di RB Kartini Kampung Sawah pada
tahun 2015
d. Mahasiswa mampu untuk dapat melakukan tindakan segera dan
mengantisipasi masalah dengan melakukan penanganan atau
1.1.3
Ruang Lingkup
1.1.3.1 Sasaran
Bayi segera setelah lahir By. Ny. A
1.1.3.2 Tempat
Di RB Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung
1.1.3.3 Waktu
Dilaksanakan pada tanggal 2-3 april 2015.
1.1.4
Manfaat Penelitan
1.1.4.1 Institusi Pendidikan
Hasil penelitian dapat menjadi sumber bacaan bagi mahasiswi
Akademi Kebidanan Adila Bandar Lampung dalam menerapkan
ilmu dan sebagai acuan penelitian berikutnya Khususnya pada
bayi segera setelah lahir.
1.1.4.2 Bagi Lahan Praktek
Hasil study kasus ini diharapkaan dapat membantu lahan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir dan
mengetahui perkembangan secara nyata dilapangan sesuai teori
yang ada serta dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk lahan.
1.1.4.3 Bagi Peneliti
Study kasus ini dapat meningkatkan pengetahuan yang didapat
selama perkuliahan serta mengaplikasikan tentang perawatan bayi
segera setelah lahir.
1.1.4.4 Bagi pasien
Hasil study kasus ini diharapkan dapat membantu pasien dalam
mencegah terjadinya komplikasi pada bayi seperti hipotermi dan
asfiksia dengan dilakukannya penanganan secara benar.
Metodologi penelitian
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan
metode deskriftif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan tujuan
langkah-langkah
pengumpulan
data,
klasifikasi,
Auto anamnesis
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada pasien
langsung
2.
Allo anamnesis
Adalah anamnesis yang dilakukan kepada keluarga
pasien untuk memperoleh data tentang pasien. (Ari
Sulistyawati, 2010; h. 165-166).
b. Observasi
Pengamatan (observasi) adalah sutau hasil perbuatan jiwa
secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya
rangsangan. Mula-mula ransangan dari luar mengenai indra
dan terjadilah pengindraan, kemudian apabila ransangan
tersebut menarik perhatian akan dilanjutkan dengan adanya
pengamatan. (Dr. Soekidjo Notoatmodjo,2005; h. 93)
1. Pengkajian fisik
Pengkajian fisik adalah suatu cara untuk mendapatkan
informasi
tentang
anak
dan
keluarganya
dengan
Pengkajian
fisik
bayi
baru
lahir
dan
tanggung
jawab
instansi
resmi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4
SAREC
di
swedia
tahun 1985
menganjurkan
Sesaat setelah bayi lahir bidan memantau bayi 2 tanda vital bayi
sesuai dengan SIGTUNA skor, yaitu upaya bayi untuk bernafas
dengan frekuensi jantung (dihitung selama 6 detik, hasil di kalikan
10 sama dengan frekuensi jantung sama dengan satu menit).
= Asfiksia berat
Kriteria
Pernafasan
Teratur
Megap-megap
Tidak ada
Denyut
>100
<100
Tidak ada
jantung
a. Menit ke 5 sampai ke 10
Segara setelah bayi lahir, bidan mengobservasi keadaan bayi
dengan berpatokan pada APGAR skor dari 5 menit hingga 10
menit (Ari Sulistyawati dan Esti Nugraheny, 2010; h. 118).
Table 2.2
(apgar score)
SKOR
TANDA
0
1. Appereance (warna
Tubuh merah
Seluruh tubuh
kulit)
atau pucat
ekstremitas biru
kemerahan
Tidak ada
< 100
3. Grimace (Refleks)
Tidak ada
> 100
4. Activity (Aktivitas)
Tidak ada
Sedikit gerak
Menangis kuat
5.Respiratory
Tidak ada
Lambat, tidak
Menangis
(Pernapasan)
teratur
interprestasi
a. Nilai 1-3 asfiksia berat
b. Nilai 4-6 asfiksia sedang
c. Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal) (Vivian Nanny Lia Dewi, 2010;
h. 2).
Tabel 2.3
Penaganan Bayi Baru Lahir Berdasarkan APGAR skor
Nilai APGAR lima
Penanganan
menit pertama
0-3
4-6
7-10
Pemberian oksigen
Resusitasi
Stimulasi
Rujuk
pemberian oksigen
stimulasi taktil
melingkarkan
kembali
benang
tersebut
dan
ibu
memberi
sentuhan
kepada
bayi
untuk
2. Bagi ibu
a) Meransang produksi oksitosin dan prolaktin
b) Meningkatkan produksi ASI
c) Meningkatkan jalinan kasih sayang ibu dan bayi
dalam setiap aspek (Eny Retna Ambarwati dan Diah
Wulandari, 2010; h. 37-38).
2.1.5.5 Penceahan Infeksi
Tindakan pencegahan infeksi tidak terpisah dari komponenkomponen lainya dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi.
Tindakan ini harus diterapkan dalam setiap asuhan untuk melindungi
ibu, bayi baru lahir keluarga, penolong persalinan dan tenaga
kesehatan lainnya dengan jalan menghindari transmisi penyakit yang
disebabkan oleh bakteri,
ada
dikulit
dan
saluran
pencernaan
bayi
dengan
Ketiga
prefarat
ini
efektif
untuk
mencegah
2.1.5.6 VIT K
Kejadian perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir
dilaporkan cukup tinggi, berkisar 0,25-0,5%. Untuk mencegah
terjadinya perdarahan tersebut, semua bayi baru lahir normal cukup
bulan perlu diberi vitamin K peoral 1mg/hari selama 3 hari,
sedangkan bayi resiko tinggi diberi Vitamin K parenteral dengan
dosis 0,5-1 mg IM (Sarwono Prawirohardjo, 2009; h. 135).
2.1.5.7 Antropometri
a. Pengukuran
Pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, panjang badan dan berat
badan bayi
kelainan,
waspada timbulnya kulit yang warnan yang tak rata. Ini dapat
disebabkan karena temperatur dingin, telapak tangan, telapak kaki,
atau kuku yang menjadi biru, kulit menjadi pucat, dan kuning,
bercak- bercak besar ynag terdapat disekitar bokong (mongolian
spot) akan menghilang pada umur 1 tahun, sampai 5 tahun (Ai
Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2012; h. 4).
9. Klavikula dan lengan tangan
Adakah fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari.
10. Genetalia
Laki- laki: panjang penis, testis sudah turun berada dalam skrotum,
orifisium uretra di ujung penis, kelainan (fimosis, hispospadia).
Perempuan : labia mayor dan labia minor, klitoris, orifisium
vagina, orifisium uretra, sekret, dan lain - lain
11. Tungkai dan kaki
Gerakan, bentuk simetris atau tidak, jumlah jari, gerakan
(Wafi Nur Muslihatun, 2010; h.33- 34).
12. Anus
Ada atu tidak, posisi, pengeluaran mekonium, abnormalitas
atresia, hisprung, obstruksi, pengeluaran darah (Dwi Maryanti, et.
all, 2012; h. 37).
b) Di kamar bersalin
1. Bayi memenuhi syaraat perawatan gabung dilakukan
parawatan bayi baru lahir, seperti biasa, kriteria yang
diambil sebagai patokan untuk dapat dirawat bersama
ibunya adaalah:
a. Nilai APGAR lebih dari 7
b. Berat badan >2500 gram dan<4000 gram
c. Masa kehamilan lebih dari 36 minggu dan kurang dari
42 minggu.
d. Lahir spontan
e. Tidak adaa infeksi intra partum
f. Ibu sehat
g. Tidak ada komplikasi persalinan baik pada ibu maupun
pada baayinya
h. Tidak ada kelainan bawaan yang berat
2. Dalam setengah jam sampai setelah lahir, bayi segera
disusukan kepada ibunya yang belum mendapat
pengeluaran ASI.
3. Memberikan penyuluhan mengenai ASI perawatan gabung
terutama bagi ibu yang belum mendapat penyuluhan
poliklinik.
4. Mengisi status secara lengkap dan benar
5. Persiapan agar ibu dan bayinya dapat bersama-sama
keruangan.
dengan
menggunakan
sendok/cangkir
/pipet/sonde lambung.
5. Ibu harus dibantu untuk menyusui bayi dengan baik, juga
merawat payudaranya.
6. Keadaan bayi sehari-hari dicatat dalam status.
7. Bila bayi sakit atu perlu observasi lebih teliti, maka bayi
dipindahkan keruang perawatan khusus bayi baru lahir.
8. Bila ibu dan bayi dan bayi sudah boleh pulang, sekali lagi
diberi penerangan tentang cara-cara merawaat bayi dan
memberikan ASI serta perawatan payudara dan makanan
ibu menyusui. Kepada ibu diberikan brosur yang
berhubungan dengan itu dan dipesan agar memeriksakan
yang diperlukan.untuk
merubah
memudahkan
ketergantungan
ibu
pada
petugas
dan
petugas
bisa
melakukan
pekerjaan
yang
b. Kerugian
1. Ibu kurang dapat istirahat terganggu oleh bayinya sendiri
atau bayi lain menangis
2. Bisa terjadi salah pemberian makan oleh karena pengaruh
rekan-rekannya.
3. Ibu-ibu yang sakit atu kurang tahu hygine/kebersihan
4. Bayi mendapatkan infeksi dari pengunjung
5. Pada pelaksanaan kadang-kadang ada hambatan-hambatan
teknis serta hambatan fasilitas (Dwi Maryanti, et. all 2011;
h. 30-31).
Perkembangan
24 hari
26-28 hari
6 minggu
12 minggu
24 minggu
Alveolus terbentuk
28 minggu
Surfaktan terbentuk
34-36 minggu
Ketika
struktur
matang,
ranting
paru-paru
sudah
bisa
bayi
lahir
paru
akan
berkembang
yang akan
b.
Konveksi
Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang
sedag bergerak (contoh : hilangnya panas tubuh bayi secra
konveksi ialah membiarkan atau menempatkan bayi di
pinggir jendela, membiarkan bayi baru lahir diruang yang
tepasang kipas angin) (Wafi Nur Muslihatun, 2010; h. 13).
c.
Radiasi
Panas dipancarkan dari bayi baru lahir, keluar tubuhnya ke
lingkungan yang lebih dingin ( pemindahan panas antara
dua objek yang mempunyai suhu berbeda )
Contohnya : bayi mengalami kehilangan panas secara
radiasi ialah bayi baru lahir dibiarkan di rungan dengan air
conditioner (AC) (Wafi Nur Muslihatun, 2010; h. 13).
Harus diingat bahwa bayi pada saat lahir mempunyai
suhu 0,5-1C lebih tinggi dibanding suhu ibunya.
Sayangnya tidak jarang bayi mengalami penurunan suhu
tubuh menjadi 35-35,5C dalam 15-30 menit karena
kecerobohan perawat di ruang bersalin. Sebagian besar
penyulit pada neonatus, seperti distress pernapasan,
hipoglikemi, dan gangguan pembekuan darah lebih sering
terjadi dan lebih berat bila bayi mengalami hipotermia.
Masalah tersebut dapat dicegah dengan melakukan
persiapan sebelum kelahiran dengan menutup semua pintu
dan jendela dikamar bersalin dan mematikan AC yang
Evaporasi
Panas hilang melalui proses penguapan tergantung kepada
kecepatan dan kelembaman udara (Wafi Nur Muslihatun,
2010; h. 13).
Mencegah kehilangan panas pada bayi.
1) Keringkan bayi dengan seksama
2) Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga
merupakan rangsangan taktil untuk membantu bayi
untuk memulai pernafasannya.
3) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan
hangat.
4) Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan
ketuban dengan selimut atau kain yang baru ( hangat,
bersih, dan kering )
5) Selimuti bagian kepala bayi
ibu
pada
tubuh
bayi
dapat
menjaga
2.1.6
bayi,
maka
jari-jarinya
akan
langsung
normal.
2.1.7
BAGAN A :
MANAJEMEN BAYI BARU LAHIR NORMAL
PENILAIAN :
a.
b.
c.
d.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jaga kehangatan
Bersihkan jalan nafas (bila perlu)
Keringkan dan tetap jaga kehangatan
Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapaun, kira
kira 2 menit* setelah lahir.
Lakukan inisiasi menyusui dini dengan cara kontak kulit bayi
dengan kulit ibu.
Beri salep mata antibiotik tetrasiklin 1% pada kedua mata.
Beri suntikan vitamin K1 1 mg intramuskular, dipaha kiri
anteroteral setelah inisiasi menyusui dini.
Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuskular, dipaha kanan
anterolateral, diberikan kira kira 1 2 jam setelah pemberian
vitamin K1
pemotongan dan pengikatan tali pusat pada bayi baru lahir normal,
dilakukan sekitar 2 menit setelah bayi lahir (atau setelah bidan
menyuntikan oksitosin kepada ibu), untuk memberi cukup waktu bagi tali
pusat mengalirkan darah kaya zat besi kepada bayi.
(JNPK, Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, 2008).
pemeriksaan
fisik
khusus
dan
pemeriksaan
dan
hasil
pemeriksaan
sehingga
dapat
Data Subjektif
1) Identitas Orang tua
a) Umur
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah
ibu dalam persalinan berisiko karena usia atau
tidak (Ari Sulistiyawati dan Esti Nugraheny,
2010 h; 220).
b) Agama
Memudahkan bidan melakukan pendekatan
dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
c) Pendidikan
Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan
untuk
mengetahui
intelektualnya.
sejauh
mana
tingkat
d) Suku/bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan
sehari-hari.
e) Pekerjaan
Gunanya untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh pekerjaan terhadapa permasalahan
kesehatan pasien.
f) Alamat
Ditanyakan untuk mempermudah kunjungan
rumah bila diperlukan (Dwana Estiwidani, et.
all, 2008; h. 140-141 ).
2) Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting
dan harus dikaji, adalah:
a) Faktor genetik, meliputi kelaianan/gangguan
metabolik pada keluarga dan sindrom genetik
b) Faktor maternal (ibu), meliputi adanya penyakit
jauntung, diabetes mellitus, penyakit ginjal,
penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin,
riwayat
penganiayaan,
riwayat
abortus,
RH/isoimunisasi.
c) Faktor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak,
adanya
infeksi,
riwayat
perdarahan,
perkembangan
preeklamsia,
janin
terlalu
besar/terganggu,
diabetes
gestasional,
poli/oligohidramnion.
d) Faktor perinatal, meliputi premature/postmatur,
partus
lama,
penggunaan
obat
selama
janin
bercampur
tidak
mekonium,
normal,
aor
ketuban
amnionitis,
ketuban
Data objektif
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan data yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir.
Pengkajian pada bayi baru lahir dibagi menjadi 2 bagian
yaitu pengkajian segera setelah lahir, dan pengkajian
keadaan fisik untuk memastikan bayi dalam keadaan
normal atau mengalami komplikasi (Varney. 1997) (Ai
Yeyeh Rukiyah dan Lia Yulianti, 2012; h. 5).
Pengkajian bayi baru lahir adalah sebagai berikut
1. Pernafasan/tangisan.
Pernapasan BBL normal 30-60 kali per menit,
tanpa retraksi dada dan tanpa suara merintih pada
baik
(Ari
Sulistyawati
dan
Esti
Pemeriksaan fisik
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami
masalah apa pun, lakukanlah pemeriksaan fisik yang
lebih lengkap.
a. Kepala:
Ubun-ubun,
sutura,
molase,
caput
labio/palatoskisis,
trush,
sianosis,
mukosa, kering/basah
g. Leher: pembengkakan dan benjolan
h. Klavikula dan lengan tangan: gerakan, jumlah jari
i. Dada: bentuk dada, putting susu, bunyi jantung
dan pernapasan.
j. Abdomen :penonjolan sekitar tali pusat, jumlah
pembuluh darah pada tali pusat, dinding perut
dan
adanya
benjolan,
distensi,
gastrskisis,
omfalokel, bentuk.
k. Genetalia:
kelamin
laki-laki:
testis
dalam
tim
kesehatan
lainya.
Walau
bidan
tidak
BAB III
TINJAUAN KASUS
Oleh
: Lilis Ayuningsih
NIM
: 201207096
Tanggal
: 03 April 2015
Pukul
: 05.55 WIB
Tempat
1. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
a) Identitas
Biodata Bayi
Nama
: Bayi Ny. A
Tanggal lahir
: 03 April 2015
Pukul
: 05.55 WIB
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Anak Ke
:2
Suami
Nama
: Ny. A
Tn. S
Umur
: 30 Tahun
33 Tahun
Agama
: Islam
Islam
Suku/bangsa
: Lampung
Lampung
Pendidikan
: SMA
SMA
Pekerjaan
: IRT
Wiraswasta
Alamat
: Kedamaian
Kedamaian
Bandar Lampung
Bandar Lampung.
b) Riwayat antenatal
G2 P1A0 umur kehamilan 38 minggu 5 hari
Riwayat ANC : Teratur TM1 1 ,TM2 2 ,TM3 2x
Imunisasi TT : Ya, 2x selama kehamilan.
TM 2
: Tidak ada
TM 3
: Tidak ada
Hepatitis
: Tidak ada
Tuber kulosis
: Tidak ada
HIV / AIDS
: Tidak ada
Kebiasaan
Minum obat / jamu
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
Komplikasi ibu
Hiperemesis
: Tidak ada
Pendarahan
: Tidak ada
Preeklmasia
: Tidak ada
Eklamsia
: Tidak ada
B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
: Baik
Warna kulit
: Kemerahan
Menangis
: Spontan
Tonus aktif
: Aktif
2. Data penunjang
Lahir tanggal
: 03 04 2015
Jam
: 05.55 WIB
Jenis persalinan
: Spontan
Penolong
: Bidan
Lama persalinan
Jumlah
:8 jam 55 menit
Komplikasi ibu
a. Hipertensi / hipotensi
: Tidak ada
b. Partus lama
: Tidak ada
c. Penggunaan obat
: Tidak ada
: Tidak ada
e. KPD
: Tidak ada
f. Pendarahan
: Tidak ada
Komplikasi janin
a. Prematur / postmatur
: Tidak ada
b. Malposisi / mal
: Tidak ada
c. Gawat janin
: Tidak ada
: Tidak ada
Tabel 3.1
MATRIKS
Hari
Tgl/
Jam
1. 03 04
2015,
pukul
05.55
WIB
Pengkajian
Ds:
ibu
mengatakan
senang
atas
kelahiran anak
keduannya
Do:
penilaian
selintas, warna
kulit
kemerahan,
menangis
spontan
Interprestasi
Data (diagnosa,
Masalah, Kebutuhan)
DX.: By. Ny. A Segera
setalah lahir cukup
bulan sesuai masa
kehamilan.
Dx potensial/
Masalah
potensial
asfiksia
Antisipasi /
Tindakan
Segera
Pecegahan
asfiksia
Intervensi
Implementasi
1.
Keringkan
bayi
dari
lendir dan
darah
2.
Lakukan
pemotongan
dan
pengikatan
tali pusat
1.
Ds:ibu mengatakan
UK 38 minggu 5 hari.
DO:Bayi lahir tanggal
03-04-2015
Pukul 05.55 WIB
JK : laki-laki
Masalah: tidak ada
Kebutuhan : asuhan
bayi segera setalah
lahir
2.
3. Berikan
kepada
bayi
ibu
Mengeringkan bayi
dari lendir dan
darah dengan cara
menggunakan kain
bersih
secara
seksama dari kepala
hingga kaki bayi
lalu
mengganti
dengan
handuk
kain yang baru.
Melakukan
pemotongan
tali
pusat dengan cara
mengurut tali pusat
5 cm kearah bayi
lalu klem 3cm dari
bayi
lalu
urut
kembali 5 cm dari
klem
pertama
kearaah ibu lalu
Evaluasi
1.
2.
dengan
teknik
skin to skin untuk
IMD
3.
4. Berikan
salep
mata pada bayi.
Memberikan bayi
kepada ibu dengan
teknik skin to skin
untuk melakukan
IMD dengan cara
ibu dan bayi tidak
memakai
buju,
tengkurapkan bayi
didada ibu agar
terjadi
sentuhan
kulit ibu dan bayi
dan
kemudian
selimuti keduanya
agar
tidak
kedinginan.
Anjurkan ibu untuk
memberikan
sentuhan
kepada
bayi
untuk
meragsang
bayi
mendekati puting
ibu lalu biarkan
3.
5.
bayi
mencari
sendiri puting susu
ibunya.
biarkan
kulit
bayi
bersentuhan
langsung
dengan
kulit
ibunya
minimal 1 jam
walaaupun proses
menyusui
telah
terjadi. Bila belum
terjadi
proses
menyusu hingga 1
jam, biarkan bayi
berada di dada ibu
sampai
proses
menyusui pertama
selesai. Dan saat
melakukan
IMD
dilakukan penilaian
reflek pada bayi
yang meliputi :
1. Rooting
(+),
pada saat bayi
menyusu
2. Sucking(+)
pada saat bayi
menyusu
3. Swallowing (+)
pada saat bayi
menyusu
Berikan Vit.
K pada bayi
6. Ukur atropometri
bayi
7. Lakukan
pemeriksaan
umum pada bayi
4.
Memberi
salep
4.
mata
dengan
tetracylin 1% .
pemberiannya
dengan
cara
memberi salep mata
dalam 1 garis lurus
mulai dari bagian
mata yang paling
dekat
dengan
hidung bayi munuju
keluar mata. Pada
saat
pemberian
ujung salep mata
tidak
boleh
menyentuh
mata
bayi dan jangan
menghapus salep
mata dari mata bayi
dan
anjurkan
keluarga
untuk
tidak
menghapus
salep mata tersebut.
diberikan ini untuk
mencegah
infeksi
pada mata bayi.
8. Lakukan
pemeriksaan fisik
secara head to
toe.
5.
5.
Memberikan injeksi
vitamin
K1(fetamenabion)
injeksi
1
mg
intramuskuler 1/3
paha kiri bayi untuk
mencegah
Vitamin K telah
diberikan.
terjadinya
perdarahan
pada
BBL
akibat
defisiensi vitamin
K yang dialami
oleh BBL.
6.
Mengukur
antropometri
bayi
6.
pada
BB :3600 gram
PB :52 cm
LK : 34 cm
LD : 33 cm
Lila : 11 cm
7.
Melakukan
pemeriksaan umum
pada bayi,
7.
Pernapasan : 40x/menit
suhu axila
: 36 ,5c
9. Lakukan
pembedongan
pada bayi
10. Lakukan
rawat
gabung pada ibu
dan bayi.
8.
Melakukan
pemeriksaan fisik
secara head to toe
8.
a.
Kepala
Ubun-ubun : datar
Caput succedaneum :
tidakada,
Cepal
haematoma:
tidak ada
b.
c.
Mata
Simetris
: simetris
kanan
dan
kiri
Kelopak mata : ada
Secret
: tidak ada
Konjungtiva : merah
Telinga
Simetris : simetris,
Lubang : ada
e.
Hidung
Palatoskisis : tidak
ada, Lubang : ada,
Septum : ada
f.
Mulut
Sianosis : tidak ada
Mukosa : lembab
Labioskisis : tidak ada
g.
Leher
tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan
tiroid.
h.
i.
Dada
Bentuk : simetris
Puting susu : ada
Auskultasi : tedengar
lup dup
j.
Abdomen
Tali pusat : tdak ada
perdarahan
Kelainan : tidak ada
k.
Genetalia
Laki-laki
Penis berlubang;ada
Testis dalam scrotum
:ada
l.
m. Anus : positif
n.
Punggung
Bentuk : simetris
Kelainan : tidak
ada
o.
Kulit
Venick caseosa : iya ,
Oedema : tidak ada
Kelainan : tidak ada
p.
Reflek
Moro :positif
Rooting : positif
Sucking :positif
Swalowing : positif
Graps : positif
Tonickneck : positif
Babinski : positif
9.
Melakukan
pembedongan pada
bagi
unutk
mencegah
hipotermi pada bayi
9.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Pada pengkajian yang dilakukan untuk menyimpulkan data dasar
tentang keadaan pasien pada By. Ny. A dengan Asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir terhadap By. Ny. A segera setalah lahir di RB
Kartini Kampung Sawah Bandar Lampung Tahun 2015, didapatkan
hasil sebagai berikut :
4.1.1 Data Subyektif
4.1.1.1 Identitas
1. Umur Bayi
a. Tinjuan Teori
Neonatus adalah bayi berumur 0 (baru lahir)
sampai dengan usia 1 bulan sesudah lahir.
Neonatus dini adalah bayi 0-7 hari. Neonatus
lanjut adalah bayi berusia 7-28 hari (Wafi Nur
Muslihatun, 2010).
b. Tinjuan Kasus
Dari kasus diatas By. Ny. A segera setelah lahir
(0 hari).
c. Pembahasan
Tinjauan Teori
Data ini ditanyakan untuk menentukan apakah
ibu dalam persalinan berisiko karena usia atau
tidak (Ari Sulistiyawati, 2010; h. 220).
b.
Tinjauan Kasus
Dari kasus ini Ny. A berumur 30 tahun
c.
Pembahasan
Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terdapat
kesenjangan
karena
berdasarkan
1. Faktor Antenatal
a. Tinjuan Teori
Faktor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak,
adanya riwayat perdarahan, preeklamsia,
infeksi,
perkembangan
besar/terganggu,
diabetas
janinterlalu
gestasional,
c. Pembahasan
Dari tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak
terdapat
kesenjangan
karena
minimal
melakukan kunjungan
2. Faktor Maternal
a. Tinjuan Teori
riwayat
abortus,
penyaniayaan,
RH/isoimunisasi
riwayat
(Wafi
Nur
kesenjangan
karena
dalam
3.
Riwayat Perinatal
a.
Tinjauan Teori
Faktor
perinatal,
prematur/postmatur,
meliputi
partus
lama,
Tinjauan Kasus
Dari kasus ini faktor perinatal yaitu By. Ny.
A lahir cukup bulan, tidak gawat janin posisi
dalam
keadaan
normal,
ketuban
tidak
Data Objektif
4.1.2.1 Penilaian Sekilas Pada Bayi Baru Lahir
1.
Warna Kulit
a.
Tinjauan Teori
Sesaat
setelah
bayi
baru
lahir
bidan
sesaat
setelah
lahir
dapat
kesenjangan
karena
menangis
spontan sesaat
segera lahir
bila tidak dilakukan nya penanganan yang baik dan benar pada bayi
baru lahir yaitu bayi Ny.A.
4.4 Identifikasi Tindakan Segera
a. Tinjauan teori
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter
dan/atau ada hal yang perlu dikonsultasikan atau ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan lain sesuai kondisi bayi (Wafi Nur
Muslihatun, 2010; h. 255).
b. Tinjauan kasus
Pada kasus By. Ny. A tindakan segera yang dilakukan yaitu
pencegahan asfiksia
c. Pembahasan
Dari tinjauan teori dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan
karena mengidentifikasi adanya asfiksia pada BY. Ny. A perlunya
tindakan segera oleh bidan yaitu pencegahan asfiksia pada BY. Ny.
A.
4.5 Perencanaan
a. Tinjauan kasus
Pada langkah ini di rencanakan asuhan yang menyeluruh, di
tentukan
oleh
langkah-langkah
sebelumnya.
Langkah
ini
Jaga kehangatan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
b. Tinjauan kasus
Pada kasus BY Ny. A telah diberikan beberapa perencanaan yaitu:
1. Keringkan bayi dari lendir dan darah
2.
3. Berikan bayi kepada ibu dengan teknik skin to skin untuk IMD
4. Berikan salep mata pada bayi.
5. Berikan Vit. K pada bayi
tinjauan
teori
seperti
pengukuran
antropometri,
2.
2cm
dari
klem
pertama,
pemotongan
tali
pusat
dan
lalu
menjepit
melakukan
tali
pusat
salep
mata
dengan
tetracylin
1%
salep
11.
12.
Melakukan
pembedongan
pada
bagi
unutk
c. Pembahasan
Dari tinjauan teori dan kasus tidak terjadi kesenjangan karena
pelaksanaan adalah Mengarahkan atau melaksanakan rencana
asuhan secara efisien dan aman. pada kasus By. Ny. A telah
melaksanakan perencanaan asuhan yang dibuat sesuai
kebutuhan By. Ny. A sehingga asuhan yang diberikan pada
By. Ny. A merupakan asuhan yang efisien dan aman.
4.7 Evaluasi
a.
Tinjauan Teori
Merupakan tahap terakhir dalam manajemen kebidanan, yakni
dengan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan
yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang
dilakukan secar terus menerus untuk meningkatkan pelayanan
secara komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau
kebutuhan klien (Moh Wildan dan A. Aziz Alimul, 2008; h. 38).
b. Tinjauan kasus
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.1.1
meliputi
Penulis
telah
menentukan
membuat
interprestasi
dan
dengan
5.1.4
5.1.5
5.1.7
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
saran sebagai berikut.
5.2.1
kesehatan
(penyuluhan)
bagi
masyarakat
5.2.4
Bagi pasien
Study kasus ini diharapkan dapat mencegah terjadinya
hipotermi dan asfiksia terhadap bayi baru lahir khususnya
By Ny. A.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Eny Retna dan Wulandari, Diah. 2010.Asuhan Kebidanan Nifas.
Jogjakarta: Nuha Medika
Buku Acuan Pelatihan Klinik, 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta:
JNPK
Buku Kesehatan Ibu Dan Anak.2011.Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung
Selatan
Dewi, Vivian Nany Lia. 2010. Asuhan Noenatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Estiwidani, dkk.2008.Konsep Kebidanan. Yogyakarta: fitramaya
Maryanti, Dwi, dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi Dan Balita. Jakarta:
Tim.
Muslihatun, wafi nur. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta:
Rineka
Cipta.
Prawirohardjo,Sarwono,2009.Buku
Acuan
Nasional
Pelayanan
Kesehatan
LAMPIRAN
JADWAL PENELITIAN
Kegiatan
1.
Mencari
Pasien
Konsul
Judul
Acc
Judul
Konsul
Studi
Kasus
ACC
BAB 1
ACC
BAB 2
2.
3.
4.
5.
6.
April
17
814
Mei
1521
2230
17
814
1521
2231
17
814
7.
8.
9.
10.
ACC
BAB 3
ACC
MATRIK
ACC
BAB 4
ACC
BAB 5
DOKUMENTASI