Anda di halaman 1dari 15

MODUL PRAKTIKUM

KOMUNIKASI DATA

DisusunOleh:

Tim Dosen Komunikasi Data

JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2015

TATA TERTIB DAN TATA LAKSANA PRAKTIKUM

TATA TERTIB
1. Praktikan WAJIB mengikuti semua modul praktikum.
2. Praktikan hanya boleh tidak mengikuti praktikum 1 (Satu) kali DENGAN ATAU
TANPA SURAT IZIN dari jumlah pertemuan praktikum.
3. Praktikan yang berhalangan mengikuti praktikum, diwajibkan melaporkan ke dosen
praktikum untuk menentukan jadwal praktikum sebagai pengganti jadwal yang
berhalangan.
4. Praktikan yang lebih dari 1 (satu) kali tidak mengikuti praktikum, tidak
diperbolehkan untuk mengikuti praktikum untuk modul-modul praktikum
selanjutnya dan NILAI AKHIR PRAKTIKUM adalah NOL.
5. Praktikan diberikan toleransi waktu keterlambatan selama 15 menit dan tidak ada
penambahan waktu praktikum.
6. Tidak diperbolehkan saling bekerja sama.
7. Dilarang menggunakan kaos oblong dan sendal selama praktikum. Bagi yang
melanggar poin ini, tidak diperbolehkan mengikuti ujian.

TATA LAKSANA :
1. Sebelum praktikum di mulai, setiap praktikum wajib mengumpulkan LAPORAN
HASIL PRAKTIKUM modul sebelumnya.
2. Jika praktikan tidak melaksanakan Tata Laksana poin 1, maka tidak diperbolehkan
mengikuti praktikum.
3. Setiap modul praktikum, akan dilakukan Pre-Test.
4. Format laporan meliputi :
Laporan Hasil Praktikum :
Halaman Depan
BAB I. Tujuan dan Landasan Teori
BAB II. Langkah Kerja
BAB III. Pembahasan
BAB IV. Kesimpulan
BAB V. Daftar Pustaka
BAB VI. Lampiran (Disertai laporan rencana praktikum modul sebelumnya)

5. Format Penulisan
Spasi
Font
Font Size
Margins
Kertas

: 1,5
: Times New Roman
: 12
: Top 3, Left 4, Right 3, Bottom 3
: A4

6. Penilaian Laporan Hasil Praktikum


BAB I. Tujuan dan Landasan Teori
BAB II. Langkah Kerja
BAB III. Pembahasan
BAB IV. Kesimpulan
BAB V. Daftar Pustaka
BAB VI. Lampiran

Nilai 20
Nilai 10
Nilai 40
ilai 15
Nilai 5
Nilai 10

Total

100

7. Praktikan yang mengabaikan format penulisan poin 5, akan dikurang 5 setiap


kesalahan.
8. Penilaian Akhir Praktikum
Pre-Test
Praktikum
Laporan Praktikum
Responsi
Total

: 15 %
: 30 %
: 20 %
: 35 %
100 %

9. Penilaian Akhir Mata Kuliah Komunikasi Data :


Tugas
: 20 %
UTS
: 30 % 50 %
Praktikum
: 50 %
UAS
:
50 %
Nilai Akhir

100 %

Modul
Simulasi Jaringan Peer to Peer

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami jaringan Peer to Peer.
2. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi Jaringan Peer to peer menggunakan cisco packet
tracer.
ALAT DAN BAHAN
1. PC (Personal Computer)
2. Perangkat Lunak Cisco Paket Tracer
DASAR TEORI
Jaringan peer-to-peer (P2P) merupakan salah satu model jaringan komputer yang
terdiri dari dua atau beberapa komputer, dimana setiap station atau komputer yang terdapat di
dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi.Masing-masing komputer akan
berperan sebagai server sekaligus client.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah jendela program cisco packet tracer.
2. Buatlah desain seperti pada gambar berikut.

Gambar 1.1 Peer to peer system


3. Hubungkan 2 PC tadi dengan kabel yang sesuai (cross) pada masing-masing port
Ethernet.

Gambar 1.2 Kabel cross


4. Berikan IP Address pada masing-masing PC, double click PC, Desktop>>IP
Configuration.

Gambar 1.3 Jendela IP Configuration


5. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui Command
Prompt. Double click PC 1, Desktop>>CommandPrompt.

Modul
Simulasi Jaringan Peer to Peer

Gambar 1.4 Jendela CommandPrompt


6. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui Command
Prompt. Double click PC 2, Desktop>>CommandPrompt.
7. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.

Modul
Simulasi Jaringan Client-Server

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami jaringan Client-Server.
2. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi Jaringan Client-Servermenggunakan cisco packet
tracer.
ALAT DAN BAHAN
1. PC (Personal Computer)
2. Perangkat Lunak Cisco Paket Tracer
DASAR TEORI
Jaringan client-server merupakan sebuah sistem jaringan yang terdiri dari dua bagian,
yaitu:
a. Client, mesin yang melakukan permintaan resources
b. Dedicated Server, mesin yang menyediakan resource dan memproses permintaan dari
client kemudian mengembalikan hasil proses tersebut kembali ke client yang
melakukan permintaan sebelumnya. Disebut dedicated karena mesin yang bertindak
sebagai server dioptimalisasi untuk secara tepat melayani permintaan dari client
jaringan dan menjamin sistem keamanan file dan direktori.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah jendela program cisco packet tracer.
2. Buatlah desain seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Jaringan Client Server


3. Berikan IP Address pada masing-masing PC, double click PC, Desktop>>IP
Configuration.

Gambar 2.2 Jendela IP Configuration


4. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui Command
Prompt. Double click PC 1, Desktop>>CommandPrompt.
3

Modul
Simulasi Jaringan Client-Server

Gambar 2.3 Jendela CommandPrompt


5. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui Command
Prompt. Double click Server, Desktop>>CommandPrompt.

Gambar 2.4 Jendela CommandPrompt


6. Berikan IP Address pada server, double click PC, Desktop>>IP Configuration.
7. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui Command
Prompt. Double click PC 1, Desktop>>CommandPrompt>>ping (alamat IP tujuan).

Gambar 2.5 Jendela CommandPrompt


8. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING PC ke PC dan PC
ke Server.
9. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.

Modul
Subnetting

TUJUAN
1. Mahasiswa memahami Format IP addressing versi 4.
2. Mahasiswa memahami subnetting pada jaringan komputer.
ALAT DAN BAHAN
1. PC (Personal Computer)
2. Perangkat Lunak Cisco Paket Tracer
DASAR TEORI
Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host
harusmempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini, IP yang
digunakanadalah IPv4 yang memiliki panjang 32 bit (4 byte).
IP address sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian network address
dannode/host address. IPv4 terdiri dari 5 class, yaitu A, B, C, D dan E. Kelas Ddigunakan
untuk multicasting, sedangkan kelas E untuk riset.
Tabel 3.1 Tabel Kelas IP Address
Kelas
Kelas A
Kelas B
Kelas C
Kelas D
Kelas E

IP Address
1.0.0.0-127.0.0.0
128.0.0.0-191.255.0.0
192.0.0.0-223.255.255.0
244.0.0.0-239.239.255255.255
240.0.0.0-254.0.0.0

Netmask Default
255.0.0.0
255.255.0.0
255.255.255.0
-

Subnetting adalah teknik atau metode yang digunakan untuk memecah network ID
yang dimiliki oleh suatu IP menjadi beberapa Subnetwork ID lain dengan jumlah anggota
jaringan yang lebih kecil.
Masking adalah proses mengekstrak alamat suatu physical network dari suatu IP
Address. Masking ini berupa angka biner 32 bit yang digunakan untuk:
a. Membedakan network ID dan host ID
b. Menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Masking yang digunakan untuk Subnetting disebut subnet mask.
Cara membuat Subnetting:
1. Tentukan berapa subnet yang akan dibuat atau dibutuhkan
2. Cari subnet mask-nya
3. Cari range alamat dari setiap subnet
Misal kita mempunyai 4 subnet dalam kelas C (default netmask)dengan network address
192.168.70.0, yang masing-masing berisi 60 host maka:
Subnet = 2n ; dengan n adalah jumlah digit 1 pada byte terakhir.
4 subnet, maka yang memenuhi 22=4
128
1

64
1

32
1

16
1

8
0

4
0

2
0

1
0

Modul
Subnetting
address
192.168.70.0

255.255.255.192
Subnet 1
Subnet 2
Subnet 3
Subnet 4

4-byte
11000000.10101000.01000110.00000000
11111111.11111111.11111111.11000000

:192.168.70.0 - 192.168.70.63
:192.168.70.64 - 192.168.70.127
:192.168.70.128 - 192.168.70.191
:192.168.70.192 - 192.168.70.255

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah jendela program cisco packet tracer.
2. Buatlah desain seperti pada gambar dengan ketentuan berikut.

Gambar 3.1 Subneting pada jaringan


3. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat hasilnya.
a. PC 0 PC 1
b. PC 0 PC 2
4. Buatlah desain seperti pada gambar dengan ketentuan berikut.

Gambar 3.2 Subneting dengan Router


5. Selanjutnya mengatur konfigurasi Router. Double Click pada Router,
config>>FastEthernet 1/0 . IP:192.168.70.1, Subnet Mask: 255.255.255.192.

Modul
Subnetting

6.
7.

8.
9.

Gambar 3.3 Pengaturan Router


Lakukan pengaturan pada FastEthernet lainnya yang terhubung dengan subnet, IP
address diisikan gateway dari masing-masing subnet.
Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat hasilnya.
a. PC 0 PC 1
b. PC 0 PC 2
c. PC 0 PC 4
d. PC 0 PC 6
Jelaskan fungsi router pada percobaan yang telah dilakukan.
Berikan kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.

Modul
Simulasi Jaringan Router

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menggunakan perangkat lunak jaringan berdasarkan fungsinya.
2. Mahasiswa dapat memahami fungsi router pada jaringan.
ALAT DAN BAHAN
1. PC (Personal Computer)
2. Perangkat Lunak Cisco Paket Tracer
DASAR TEORI
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol
tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan
data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan
penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah jendela program cisco packet tracer.
2. Buatlah desain seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.1 Jaringan komputer


3. Berikan IP Address pada masing-masing PC seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.
4. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING.
a. PC 0 PC 1
b. PC 1 PC 4
5. Buatlah desain seperti pada gambar berikut.

Gambar 4.2 Jaringan komputer dan Router


8

Modul
Simulasi Jaringan Router

6. Selanjutnya mengatur konfigurasi ip address untuk router pada interface fa 0/0 dan fa
0/1.
7. Berikan IP Address pada masing-masing PC seperti ditunjukkan pada gambar 3.2 dan
default gateway 192.168.1.10 (PC 0, PC 1, PC 2) serta default gateway 192.168.2.10
(PC 3, PC 4, PC 5).
8. Untuk fa 0/0 ip addressnya adalah 192.168.1.10 dengan subnet mask 255.255.255.0
9. Untuk fa 0/1 ip addressnya adalah 192.168.2.10 dengan subnet mask 255.255.255.0
10. Langkah selanjutnya, klik 2x pada router, masuk tab CLI, ketikkan ini yang pertama :
a. Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
b. Kemudian enter
c. Router>enable
d. Router#configure terminal
e. Router(config)#interface fa 0/0
f. Router(config-if)#ip address 192.168.1.10 255.255.255.0
g. Router(config-if)#no shutdown
h. Router(config-if)#exit
i. Router(config)#interface fa 0/1
j. Router(config-if)#ip address 172.168.2.20 255.255.0.0
k. Router(config-if)#no shutdown
l. Router(config-if)#exit
m. Router(config)#exit
n. Router#write
11. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING.
a. PC 0 PC 1
b. PC 1 PC 4
12. Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan.

Modul
Simulasi Jaringan Virtual Lan (VLAN)

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami aplikasi VLAN.
2. Mahasiswa dapat mengkonfigurasi VLAN pada switch CISCO.
ALAT DAN BAHAN
1. PC (Personal Computer)
2. Perangkat Lunak Cisco Paket Tracer
DASAR TEORI
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti
LAN,hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus
menuruti lokasi fisik peralatan.
VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk
mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang
mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database
(tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus
mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya
digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang
bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan
semua switch/bridge memiliki informasi yang sama. Switch akan menentukan kemana data-data
akan diteruskan dan sebagainya atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging
software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Bukalah jendela program cisco packet tracer.
2. Buatlah desain seperti pada gambar dengan ketentuan berikut.
Laptop terkoneksi melalui consule pada switch dan RS 232 pada laptop.

Gambar 5.1 Jaringan Vlan


3. Berikan IP Address pada masing-masing PC seperti ditunjukkan pada gambar dengan
default gateway 192.168.1.1.
4. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat hasilnya.
c. PC 0 PC 1
d. PC 0 PC 7
5. Double click pada laptop 0, desktop>>terminal.
a. Beri penaaman Vlan
Switch>en
Switch#configure terminal

10

Modul
Simulasi Jaringan Virtual Lan (VLAN)

Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name LabA
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#

b. Pengaturan pada masing-masing interface


Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 1/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 2/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 3/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit

6. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat hasilnya.
a. PC 0 PC 1
b. PC 0 PC 7
7. Double click pada laptop 1, desktop>>terminal.
a. Beri penaaman Vlan
Switch>en
Switch#configure terminal
Switch(config)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name LabA
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#vlan 20
Switch(config-vlan)#name LabB
Switch(config-vlan)#exit
Switch(config)#

b. Pengaturan pada masing-masing interface


Switch(config)#interface fastEthernet 0/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 1/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 10
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 2/1
Switch(config-if)#switchport mode access
Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fastEthernet 3/1

11

Modul
Simulasi Jaringan Virtual Lan (VLAN)

Switch(config-if)#switchport mode access


Switch(config-if)#switchport access vlan 20
Switch(config-if)#exit

8. Selanjutnya mengatur konfigurasi switch.


config>>ethernet6/1. Ubah mode Trunk.

Double

Click

pada

Switch,

Gambar 5.2 Konfigurasi Switch


9. Lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING dan catat hasilnya.
c. PC 0 PC 4
d. PC 0 PC 6
10. Berikan kesimpulan berdasarkan percobaan yang telah dilakukan.

12

Anda mungkin juga menyukai