komunitas yang bernama Silvagama Green Comunity, pada waktu itu memperingati hari BUMI 22 April 2011 . Karena kesadaran akan menanam pohon masih kurang, Comunitas ini berinisiatif berkampanye tentang penanaman pohon, dan pembagian bibit pohon perindang pada orang-orang yang lewat di KM 0 Jogja. Dan berkampanye agar menjaga dan menyayangi tumbuhan dengan cara Tree Climbing atau panjat pohon menggunakan alat-alat Mountaineering, dan hal yang saya terapkan dirumah adalah menyirami tanaman yang ada di rumah saya setiap sore agar tidak layu. Juga mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pohon seperti penanaman bakau di pantai samas, reboisasi di kopeng merapi, dan kegiatan reboisasi yang di adakan HMJ .
Saya mempunyai tetangga, tetangga saya
mempunyai motor yang sangat tidak ramah lingkungan, yaitu knalpot yang diganti tidak sesuai standar dan itu menyebabkan bunyi bising yang menggagu kenyamanan warga dan orang itu menjadi bahan pembicaraan para tetangga. Pernah diingatkan oleh RT setempat tp masih blm bsa berubah, kmdian saya sbg tenaga ahli kesehatan mencba untuk menjelaskan bgmn dampak negatif akibat hal tersebut, dan akhirnya orang tersebut sadar dan mengganti knalpotnya mjd knalpot standart.
Di desa saya terdapat pabrik minyak
cengkeh. Ketika pabrik itu sedang memproduksi minyak cengkeh, limbahnya keluar dari cerobong asap yang berupa asap dan limbah cairnya dibuang ke sungai progo dan merusak lingkungan sekitar.
Budi pekerti yangt berkaitan dengan lingkungan
biologi. Salah satu contohnya adalah merusak tanaman. Dulu waktu kecil, saya dan temanteman suka merusak tanaman, entah itu dipagar, kebun, bahkan pekarangan. Saya dan temanteman saya dulu suka merusak tanaman dengan cara mematah-matahkan ranting dan daun tanaman sehingga membuat tanaman itu layu kemudian mati. Entah apa yang ada dipikiran saya waktu kecil dulu. Mungkin dulu yang ada dipikiran saya yang penting membuat kita senang dan mengasyikan. Tapi setelah saya beranjak dewasa, saya sadar akan hal itu kalau tindakan yang saya lakukan waktu kecil dulu salah bahkan berdosa.
Tetangga samping rumah saya kebiasaan
membuang sampah di kebun samping rumah saya. Setelah sampah itu sudah menumpuk sampah tersebut di bakar. Pembakaran sampah tersebut sangat mengganggu karena asapnya masuk ke rumah saya dan abu dari sampah itu juga masuk ke dalam rumah.
Di desa saya masih terdapat orang yang
mempunyai kebiasaan untuk melakukan kegiatan MCK di sungai. Padahal warga sudah mempunyai jamban sendiri, tetapi tetap BAB, mandi, mencuci pakaian di sungai. Tinja dan air cucian akan menimbulkan pencemaran tanah dan membuat tidak enak untuk dilihat
Di dekat kos saya terdapat kandang babi,
kandang tersebut tidak memiliki septiktank sehingga kotorannya hanya di buang di dekatnya. Kotoran tersebut membuat bau yang tidak enak dan mengganngu warga yang tinggal di sekitarnya. Seharusnya kandang babi tersebut tidak terletak di dalam perkampungan karena menggangu warga sekitar dan seharusnya memiliki septiktank supaya kotorasnnya tidak mencemari lingkungan.
Ditempat dimana saya kost, pemilik kostnya adalah
pemilik laundry. Limbah laundry tersebut hanya dialirkan pada selokan biasa yang dialirkan ke selokan yang lain kemudian ke sungai,, keadaan seperti itu sangat tidak efektif karena disamping menimbulkan bau karena mampet juga menyebabkan pencemaran lingkungan yang akan mengotori sungai, yang bisa menyebabkan terganggunya ekosistem didalam sungai tersebut. Sya pernah mncba untuk memberi sdkit pngtahuan tntg hal tersebut, dmpak negatifnya untuk lingkungan, waktu demi waktu akhirnya dibuatlah penampungan untuk limbah itu, mskpun tdk spnuhnya mngatasi mslh, tp sdkit mngurangi dg tidak mengalirkannya ke sungai