Anda di halaman 1dari 27

Titrasi Oksidimetri

Titrasi
Permanganometri

Titrasi Iodimetri

Titrasi Iodometri

Oksidasi Reduksi
Oksidasi
mengacu pada setiap perubahan
kimia dimana terjadi kenaikan
bilangan oksidasi
Reduksi
digunakan untuk setiap penurunan
bilangan

Iodimetri
Iodimetri
merupakan titrasi redok yang
melibatkan titrasi langsung I2
dmn
menggunakan larutan
iodium
sebagai pentiter
Pada umumnya
larutan I2 distandarisasi dengan
menggunakan standar primer As2O3, As2O3
dilarutkan dalam natrium hidroksida dan
kemudian dinetralkan dengan penambahan
asam

Pembuatan
larutan Iodine
Disebabkan kelarutan iodine dalam air
nilainya kecil malarutan I2 dibuat
dengan
melarutkan I2 dalam larutan
KI,
dengan
demikian dalam
keadaan
sebenarnya yang dipakai
untuk titrasi adalah larutan I3-.
I2 + I -

I3-

Untuk tepatnya, semua persamaan yang


melibatkan reaksi-reaksi iod seharusnya
ditulis dengan I3- dan bukan dengan I2

I3- + 2S2O32-

3I- + S4O62-

akan lebih akurat daripada:


I2 + 2S2O32- = 2I- + S4O62-

Titrasi iodimetri
dilakukan dalam keadaan netral
atau dalam kisaran asam lemah
sampai basa lemah.
Pada pH tinggi (basa kuat) maka
iodine dapat mengalami reaksi
disproporsionasi menjadi
hipoiodat.
I2 + 2OH- <-> IO3- + I- + H2O

Sedangkan pada keadaan asam


kuat maka amilum yang dipakai
sebagai indicator akan
terhidrolisis, selain itu pada
keadaan ini iodide (I-) yang
dihasilkan dapat diubah menjadi
I2 dengan adanya O2 dari udara
bebas, reaksi ini melibatkan H+
dari asam.
4I- + O2 + 4H+ -> 2I2 + 2H2O

Warna larutan 0,1 N iodium adalah cukup kuat


sehingga iodium dapat bekerja sebagai
indikatornya sendiri.
Iodium juga memberi warna ungu atau merah
lembayung yang kuat kepada pelarut-pelarut
seperti karbon tetraklorida atau kloroform
dan
kadang-kadang hal ini digunakan untuk
mengetahui titik akhir titrasi.
Akan tetapi lebih umum digunakan suatu larutan
(dispersi koloidal) kanji, karena warna biru
tua dari kompleks kanji-iodium dipakai untuk
suatu uji sangat peka terhadap iodium.

Iodometri
Iodometri
adalah analisa titrimetrik yang
secara tidak langsung untuk zat
yang bersifat oksidator
Ex :
besi III, tembaga II,
dimana zat ini akan mengoksidasi
iodida yang ditambahkan
membentuk iodin. Iodin yang
terbentuk akan ditentukn dengan
menggunakan larutan baku
tiosulfat .

Oksidator + KI I2 + 2e
I2 + Na2 S2O3 NaI + Na2S4O6
Atau dasar reaksi
IO3- + 5 I- + 6H+ -> 3I2 + H2O
I2 + 2 S2O32- -> 2I- + S4O62Setiap mmol IO3- akan menghasilkan 3
mmol I2 dan 3 mmol I2 ini akan tepat
bereaksi dengan 6 mmol S2O32- (ingat 1
mmol I2 tepat bereaksi dengan 2 mmol
S2O32-) sehingga mmol IO3- ditentukan
atau setara dngan 1/6 mmol S2O32-.

Hal yang perlu diperhatikan


dalam melakukan titrasi
Iodometri
Penambahan amilum
sebaiknya dilakukan saat menjelang akhir
titrasi, dimana hal ini ditandai dengan
warna larutan menjadi kuning muda (dari
oranye sampai coklat akibat terdapatnya I2
dalam jumlah banyak)

Alasannya 1
kompleks amilum-I2 terdisosiasi sangat
lambat akibatnya maka banyak I2 yang
akan terabsorbsi oleh amilum jika amilum
ditambahkan pada awal titrasi amilum
Alasan 2 adalah
Biasanya iodometri dilakukan pada media asam
kuat sehingga akan menghindari terjadinya
hidrolisis

Titrasi harus dilakukan dengan cepat


untuk meminimalisasi terjadinya
P oksidasi iodide oleh udara bebas.
P
n Pengocokan pada saat melakukan titrasi
iodometri sangat diwajibkan untuk
e
t
menghindari penumpukan
n
n
tiosulfat pada area tertentu.
t
g
Penumpukkan konsentrasi tiosulfat dapat
i
menyebabkan terjadinya
n
dekomposisi tiosulfat untuk menghasilkan g
belerang.
Terbentuknya reaksi ini dapat diamati
dengan adanya belerang dan larutan

Pastikan jumlah iodide yang


ditambahkan adalah berlebih sehingga
semua analit tereduksi, dengan
demikian titrasi akan
menjadi
akurat.
Kelebihan iodide tidak akan
mengganggu jalannya titrasi redoks
akan tetapi jika titrasi tidak
dilakukan dengan segera
maka Idapat teroksidasi oleh udara menjadi
I2 .

Menstandarisasi larutan tiosulfat

Tiosulfat yang dipakai dalam titrasi


iodometri dapat distandarisasi dengan
menggunakan senyawa oksidator yang
memiliki kemurnian tinggi (analytical
grade) seperti
K2Cr2O7, KIO3, KBrO3, atau
senyawaan tembaga(II)

a
ir m h
i
e
T as
K

PERMANGANOMETRI

Oleh :
Zultiniar
Oleh
Zultiniar

Metoda titrimetri dg larutan


standard KMnO4
TE ditunjukkan oleh
perubahan warnanya
sendiri
ungu jambon tidak
berwarna.

Permanganometri adalah
penetapan kadar zat
berdasarkan hasil oksidasi
dengan KMnO4.
Metode permanganometri
didasarkan pada reaksi oksidasi
ion permanganat.
Oksidasi ini dapat berlangsung
dalam suasana asam, netral dan
alkalis.
MnO4- + 8H+ + 5e Mn

2+

+ 4H2O

Penggunaan KMnO4
1.SUASANA ASAM 0,1 N
MnO4- + 8H+ + 5eMnO4- + 8H3O+ + 5eMn7+ Mn2+

n=5

2.SUASANA NETRAL
MnO4- + 4H3O+ + 3eMn7+ MnO2 n = 3
3. SUASANA BASA KUAT
MnO4- + eMnO42-

Mn2+ + 4H2O
Mn2+ + 12H2O
Eo = 1,51 volt
MnO2 + 6H2O
Eo = 0,1695
volt
n = 1 Eo = 0,564
volt

Larutan KMnO4 dlm air tdk


stabil air teroksidasi
4.MnO4- + 2.H2O
4.MnO2
+ 3.O2 + 4.OH-

STANDARDISASI
KMnO4

Larutan (standrd 1o) utk


standardisasi KMnO4 :
Oksalat, Naoksalat
(banyak digunakan)
As2O3, K4[Fe(CN)6]3H2O,
logam besi dll

Hal yang perlu diperhatikan dalam


Permanganometri

Adanya Reaksi samping dalam Titrasi


Permanganometri sehingga akan
mempengaruhi penggunaan titran
anlisa menjadi tidak akurat
Contoh : pada penetapan Ferro dg permanganat.
5Fe2+ + MnO4- + 8H+

5Fe3+ + Mn2+ +
4H2O

Dari persamaan reaksi ion H+ dibutuhkan


harus dilakukan dalam suasana asam

Dalam praktek asam yang tepat dan benar


digunakan Asam sulfat
Bagaimana kalau digunakan HCl?

Reaksi yang terjadi dg adanya HCl


10Cl- + 2 MnO4- + 16H+

2Mn2+ + 8H2O + 5Cl2

Terlihat kebutuhan permanganat menjadi lbh


banyak
karena dibutuhkan untuk reaksi samping

Klor yang terbentuk dalam reaksi harus


mengoksidasi Fe2+ mengikuti reaksi
2Fe2+ + Cl2

2 Fe3+ + 2 Cl-

Jika semua klor ada di larutan,


banyaknaya besi yang teroksidasi
ekivalen dengan banyaknya permanganat
yg diperlukan dlm pembentukan reaksi
samping Cl2.

Namun dalam praktek beberapa klor


menguap dan ini
Mengakibatkan penggunaan
permanganat menjadi lbh
Banyak.

a
ir m h
i
e
T as
K

Anda mungkin juga menyukai