Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Balakang Masalah


Didalam ilmu keteknikan pasti akan selalu menyangkut dengan
semua ilmu dari bidang lainnya. Dapat kita contohkan, dalam dunia
teknik selalu ada ilmu untuk menghitung jumlah pemasukan dan
pengeluaran biaya produksi, itu hampir sama dengan ilmu dari bidang
ekonomi yang selalu berfikir untuk selalu mengefesiensikan biaya
agar pengeluaran tidak terlalu besar dari pemasukan. Dan dari ilmu
teknik pula kita wajib untuk mengetahui ilmu dari bidang komputer
dan komunikasi. Karena orang-orang yang berada dibidang teknik
harus selalu dituntut untuk bisa mengetahui ilmu-ilmu dari bidang
yang lainnya.
Karena itu dapat kita simpulkan bahwa ilmu teknik itu adalah
ilmu yang terlengkap dari semua bidang ilmu lainnya. Yang terlebih
utama adalah Ilmu Teknik Industri. Karena dalam teknik industri kita
dituntut untuk bisa mengatur dari mulai efesiensi waktu, manajemen
kerja mesin, manajemen tata cara kerja dan lain sebagainya. Untuk
itu

didalam

karya

Mengenalkan

ilmiah

sejak

ini

dini

saya

akan

membahas

fungsi-fungsi

dari

untuk
PLC

(Programmable Logic Controller) di dunia industri .


Didalam dunia industri saat ini, hampir seluruh industri-industri
yang ada didunia telah menggunakan kendali mesin produksi
menggunakan PLC. Mulai dari industri kecil sampai besar, dan baik
dari industri tekstil sampai otomotif sudah menggunakan kendali
mesin produksi menggunakan PLC. Karena pengendalian mesin
produksi menggunakan PLC lebih efesien di segala hal. Dalam hal
waktu kendali mesin produksi menggunakan PLC lebih cepat dan
tepat. Dalam hal biaya kendali mesin produksi menggunakan PLC juga
lebih hemat, karena tidak memerlukan operator yang banyak.

12

b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada karya ilmiah ini adalah melakukan
kegiatan-kegiatan yang bersifat pembelajaran bagi para mahasiswa
agar dapat memahami dan mengerti apakah yang dinamakan PLC
tersebut. Untuk terciptanya daya saing dari para mahasiswa dalam
bidang teknik di dunia industri.
c. Pembahasan Masalah
Dalam pembahasan masalah ini mahasiswa sebagai objek
dalam persaingan individual dunia industri. Untuk itu pengenalan ilmu
PLC itu adalah hal yang penting bagi kelangsungan karier dimasa
depan. Karena dalam ilmu PLC kita dapat mencerminkan manusiamanusia yang mengikuti zaman modernisasi dan memahami alat-alat
modern.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini agar para mahasiswa
mengetahui

sejak

dini

tentang

pengendalian

mesin

produksi

menggunakan PLC (Programmable Logic Controller). Karena kondisi


dunia industri saat ini sudah mewajibkan para karyawannya untuk
mengetahui apa-apa saja kegunaan PLC tersebut.
d. Manfaat Penelitian
Kita sebagai orang-orang yang terlibat dalam dunia teknik
haruslah selalu up to date dalam masalah teknologi. Karena kita
selalu akan dituntut untuk memahami teknologi. Mulai dari hal-hal
tentang mesin sampai kualitas dalam bekerja. Dunia teknik tidak akan
selalu berdiam ditempat, itu semua karena diakibatkan oleh zaman
yang semakin canggih dan modern. Jadi memahami pengendalian
mesin produksi menggunakan PLC adalah hal wajib untuk kita
ketahui.

BAB II

12

TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum kita mengetahui kegunaan-kegunaan apa saja yang


bisa kita lakukan dengan menggunakan PLC. Kita haruslah terlebih
dahulu mengenal apakah yang disebut dengan PLC tersebut. PLC (
Programmable Logic Controller ) adalah Suatu alat yang berfungsi
untuk mengendalikan motor listrik atau perangkat lainnya secara
otomatis baik untuk rangkaian yang sederhana maupun rangkaian
yang kompleks.
Pada karya ilmiah yang saya tulis ini akan membahas PLC,
dengan jenis PLC Omron CPM2A dan PLC ZEN Omron. Sebuah PLC (
Programmable Logic Controller ) terdiri dari bagian Hardware dan
Software. Hardware adalah semua komponen yang ada didalam
sebuah PLC ( Programmable Logic Controller ) baik komponen
elektronik maupun komponen mekanik, biasanya terdiri dari :
1. CPU ( Central Processing Unit ) adalah merupakan unit pusat
pengolahan data yang digunakan untuk melakukan proses
pengolahan data dalam PLC. Central Processing Unit ini
merupakan sebuah microprocessor.
2. Memory adalah merupakan bagian dari PLC yang dapat
membaca atau menyimpan data baik sementara maupun
tetap sesuai dengan jenis memorinya. Ada beberapa jenis
memori yaitu : RAM, ROM, EPROM dan EEPROM.
RAM ( Random Access Memory ) adalah memori yang

dapat dibaca dan ditulis.


ROM ( Read Only Memory ) adalah memori yang dapat

membaca.
EPROM ( Erasable Programmable read Only Memory )
adalah memori yang dapat diprogram dengan Eprom
Writer.

12

EEPROM ( Electrical Erasable Programmable Read Only


Memory ) adalah memori untuk penyimpanan yang

permanen dan sekaligus dapat diubah dengan mudah.


3. Input Interface atau Signal Input adalah berupa komponenkomponen yang berfungsi untuk memberitahukan kepada
PLC tentang status dari sistem yang dikontrol. Contoh
komponennya adalah limit switch, sensor, photoelectric
switch, proximity switch, push button dan lain sebagainya.
4. Output Interface atau Signal Output adalah berupa
komponen-komponen yang berfungsi sebagai komponen
yang akan diatur kerjanya. Contoh komponennya adalah
silinder pneumatik, motor listrik, heater, selenoid, lampu, led
display, motor starter dan lain sebagainya.
Software

adalah

Perangkat

lunak

yang

digunakan

untuk

melaksanakan pemrograman pada sebuah PLC ( Programmable Logic


Controller ). Dengan Software kita bisa menentukan program untuk
kondisi tertentu pada peralatan yang telah kita pasang. Dalam
bahasa pemrograman hal tersebut berarti menggambarkan kumpulan
dari hubungan-hubungan rangkaian logika.
Masing-masing program menjelaskan secara terpisah proses
kontrol untuk sistem dan sebelum dieksekusi ditransfer terlebih
dahulu kedalam memori khusus didalam CPU ( Central Proccesor
Unit ). Jika diperlukan kita dapat memodifikasi program tersebut.
Software

yang

digunakan

dalam

pemrograman

ini

adalah

CX

Programmer v.32 atau CX Programmer v.61 atau dapat juga


menggunakan software Syswin.
Untuk dapat melakukan

proses

pemrograman

kita

harus

mengetahui terlebih dahulu instruksi-instruksi dasar dari sebuah PLC (


Programmable Logic Controller ). Instruksi ( Perintah Program ) dari
setiap PLC biasanya hampir sama. Didalam sebuah PLC ada beberapa
jenis instruksi yang biasanya sama dengan gerbang logic pada ilmu
teknik elektronika.
Jenis-jenis instruksi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Instruksi LOAD (LD)

12

Instruksi LOAD dibutuhkan jika urutan kerja (sequence)


dari suatu sistem kontrol hanya membutuhkan suatu kondisi
logic saja dan dituntut harus mengeluarkan suatu output.

Logika dari LOAD adalah seperti kontak NO (Normally Open)


sebuah relay.

Simbol ladder diagram LOAD (LD)

2. Instruksi LOAD NOT (LD NOT)


Instruksi LOAD NOT

dibutuhkan

jika

urutan

kerja

(sequence) dari suatu sistem kontrol hanya membutuhkan


suatu kondisi logic saja dan dituntut harus mengeluarkan suatu
output. Logika dari LOAD NOT adalah seperti kontak NC
(Normally Close) sebuah relay.

Simbol ladder diagram LOAD NOT (LD NOT)

3. Instruksi AND
Instruksi AND dibutuhkan jika urutan kerja (sequence)
dari suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari satu kondisi
logic dan dituntut harus mengeluarkan suatu output. Logika dari
AND adalah seperti kontak NO (Normally Open) sebuah relay.

Simbol ladder diagram AND

4. Instruksi AND NOT


Instruksi AND

NOT

dibutuhkan

jika

urutan

kerja

(sequence) dari suatu sistem kontrol membutuhkan lebih dari


satu kondisi logic dan dituntut mengeluarkan suatu output.

12

Logika dari AND NOT adalah seperti kontak NC (Normally Close)


sebuah relay.

Simbol ladder diagram AND NOT

5. Instruksi OR
Instruksi OR dibutuhkan jika urutan kerja (sequence) dari
suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja dari
beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan suatu output.
Logika dari OR adalah seperti kontak NO (Normally Open)
sebuah relay.

Simbol ladder diagram OR

6. Instruksi OR NOT
Instruksi OR NOT dibutuhkan jika urutan kerja (sequence)
dari suatu sistem kontrol hanya membutuhkan salah satu saja
dari beberapa kondisi logic untuk mengeluarkan suatu output.
Logika dari OR NOT adalah seperti kontak NC (Normally Close)
sebuah relay.

Simbol ladder diagram OR NOT

7. Instruksi OUT
Instruksi OUT berfungsi untuk mengeluarkan output, jika
semua kondisi logic ladder diagram telah terpenuhi.

Simbol ladder diagram OUT

8. Instruksi OUT NOT

12

Instruksi OUT NOT berfungsi untuk mengeluarkan output,


jika semua kondisi logic ladder diagram tidak terpenuhi.

Simbol ladder diagram OUT NOT

9. Instruksi SET dan RESET


Instruksi SET adalah seperti OUT. Perbedaannya adalah
pada SET, bit yang menjadi operand-nya akan bersifat latching
atau mempertahankan kondisinya, artinya bit-nya tetap dalam
kondisi ON walaupun kondisi inputnya sudah OFF. Untuk
mengembalikan ke kondisi OFF harus menggunakan instruksi
RESET.

SET
RESET

Simbol ladder diagram SET dan RESET

10.

Instruksi AND LOAD (AND LD)


Instruksi AND LOAD (AND LD) digunakan untuk kondisi

logic ladder diagram khusus, seperti gambar dibawah ini :

Simbol ladder diagram AND LOAD

11.

Instruksi OR LOAD (OR LD)


Instruksi OR LOAD (OR LD) digunakan untuk kondisi logic

ladder diagram yang khusus, seperti gambar dibawah ini :

12

Simbol ladder diagram OR LOAD (OR LD)

Setelah kita mengetahui instruksi-instruksi untuk memprogram


suatu rangkaian PLC ( Programmable Logic Controller ). Haruslah kita
ketahui pula apa saja fungsi dari PLC tersebut. Sebagai contoh
sederhana adalah rangkaian untuk mengendalikan Traffic Light (
Lampu Lalu Lintas ). Bisa kita bayangkan apabila traffic light tersebut
harus diatur secara manual. Akan sangat sulit dan memboroskan
tenaga Man Power yang menjalankannya.
Akan tetapi apabila menggunakan alat Modern yang disebut
dengan PLC. Maka akan membuat pekerjaan tersebut lebih efektif
didalam

segala

hal.

Karena

traffic

light

tersebut

tidak

perlu

menggunakan Man Power untuk mengendalikannya. Dan tidak perlu


membuang-buang tenaga untuk mengendalikannya. Itu semua akan
terjadi bila kita membuat suatu rangkaian khusus dan diagram ladder
khusus untuk memberikan informasi kepada memori PLC agar
rangkaian bekerja sesuai diagram ladder tersebut.
Didalam

sebuah

rangkaian

kendali

mesin

produksi

menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) tidak hanya


sebuah PLC saja yang dipakai. Akan tetapi harus ada sebuah
rangkaian khusus yang akan membuat PLC menjalankan tugasnya
sesuai program yang diberikan. Didalam suatu rangkaian tersebut
terdapat

komponen-komponen

yang

satu

sama

lain

saling

ketergantungan (Integrasi).
Disetiap

melaksanakan

pekerjaan

tidak

selamanya

akan

berjalan dengan baik. Adakalanya menemui beberapa hambatan dan


kendala sehingga hal ini akan mengganggu proses dan hasil produksi.
Begitu juga waktu dan biaya yang menjadi tidak efisien. Jadi kita tidak
hanya harus dapat merangkai dan membuat suatu rangkaian PLC
saja. Akan tetapi kita juga harus bisa menganalisa masalah jika terjadi
suatu masalah pada rangkaian yang mengakibatkan rangkaian
tersebut tidak bisa bekerja sesuai program yang diberikan.

12

Tahap
menggunakan

awal
PLC

untuk
adalah

membuat

sebuah

mempersiapkan

rangkaian

kendali

komponen-komponen

yang dibutuhkan. Antara lain adalah :


1. Push Botton adalah komponen interface input yang berfungsi
untuk memberikan signal input kepada PLC atau untuk
memberikan instruksi kerja yang dikehendaki. Push Botton
sendiri ada beberapa jenis, contohnya jenis push botton NO
(Normally Open) dan push botton NC (Normally Close).
2. Lampu Indikator adalah komponen interface output yang
digunakan sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut
digunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk lampu
indikator pada panel petunjuk fasa R, S, dan T (Kabel
bertegangan listrik berwarna merah, kuning, hijau). Selain itu
juga lampu indikator kerja sebuah sistem kontrol misalnya
merah untuk lampu power, lampu kuning untuk over load
(beban berlebih), dan lampu hijau untuk lampu kerja.
3. Magnetic Contactor (Kontaktor Magnet) adalah komponen
interface output yang berfungsi untuk melayani motor
sebagai penggerak mesin produksi. Untuk motor-motor yang
memiliki daya yang besar tidak boleh langsung dihubungkan
dengan PLC, karena akan merusak bagian output.
4. Limit Switch adalah komponen interface input yang berfungsi
untuk memberikan instruksi kepada output sesuai program
yang dikehendaki. Kontruksi limit switch terdiri dari dua buah
kontak yaitu NO (Normally Open) dan NC (Normally Close).
Kemampuan kerja limit switch ditentukan oleh besarnya
Ampere kontak-kontaknya.
5. Thermal Over Load Relay (TOR) adalah komponen yang
berfungsi sebagai pengaman motor listrik penggerak mesin
produksi dari beban yang berlebihan. Ukuran besar kecilnya
ampere TOR disesuaikan dengan arus nominal dari motor
listrik.
6. Motor Circuit Breaker adalah komponen yang berfungsi
sebagai pengaman motor listrik beserta rangkaiannya dari

12

gangguan akibat adanya hubungan arus pendek listrik (Short


Circuit). Apabila tidak ada Motor Circuit Breaker maka dapat
menggunakan Miniatur Circuit Breaker (MCB) baik untuk
keperluan satu fasa atau tiga fasa.
Setelah komponen yang dibutuhkan telah tersedia. Kini
saatnya tahap kedua yaitu membuat suatu program pada software CX
Programmer v.32 atau CX Programmer v.61 dan dapat juga pada
software Syswin. Program dapat dibuat sesuai dengan perintah yang
akan kita berikan pada kerja mesin. Setelah pembuatan program
selesai, transfer (Up Load) program tersebut kedalam memori pada
PLC.

Maka

PLC

tersebut

akan

menyimpan

program

dan

mengaplikasikannya kedalam sebuah rangkaian.


Selain membuat program software untuk ditransfer pada PLC
kita juga harus kerjakan tahap ketiga yaitu membuat suatu diagram
kerja kelistrikan dan urutan pengoperasian mesin produksi. Didalam
diagram

kerja

tersebut

ada

yang

disebut

dengan

rangkaian

pengendali atau bisa disebut juga gambar alur kerja. Fungsi dari
rangkaian pengendali tersebut adalah untuk mempermudah kita
merangkai komponen-komponen menjadi suatu rangkaian yang akan
mengaplikasikan perintah dari program yang telah ditransfer pada
PLC.
Apabila diagram kerja atau rangkaian pengendali telah ada
sesuai apa yang diinginkan. Maka tahap keempat yaitu komponenkomponen yang tadi telah disediakan dapat dirangkaikan pada suatu
panel listrik atau panel kerja. Rangkaian komponen harus disesuaikan
dengan rangkaian pengendali karena apabila terjadi kesalahan pada
merangkai komponen dapat mengakibatkan kerja dari rangkaian
tersebut tidak akan berjalan sesuai program yang telah di up load ke
PLC (Programmable Logic Controller). Dan biasanya akan terjadi over
load (beban berlebih) pada rangkaian.

12

Jadi didalam membuat suatu program dan rangkaian untuk


mengendalikan sebuah mesin itu haruslah teliti dalam setiap
pengerjaannya. Setelah rangkaian pengendali dan program pada PLC
telah dipastikan sesuai dengan perintah yang dibuat. Kini untuk tahap
kelima adalah menguji program dan rangkaian tersebut. Pengujian
dapat dilakukan pada komputer, tetapi dapat pula langsung pada
mesin. Sebuah PLC akan menyimpan dan mengaplikasikan terus
program yang diterimanya sampai ada program baru yang ditransfer
pada memori PLC.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam
menggunakan

pembuatan

dan

langkah-langkah

penyusunan
dimulai

dari

karya

ilmiah

mencari

ini

referensi-

referensi dari berbagai sumber. Dan juga menurut dari pengalaman


pribadi

mengikuti

pelatihan

Mengoperasikan

Mesin

Produksi

Menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) yang diadakan


oleh Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kegiatan
tersebut bertempat di Balai Pengembangan Teknologi Pendidikan (
BPTP

Bandung-Jawa

Barat.

Kegiatan

itu

bertujuan

untuk

meningkatkan mutu dan daya saing pendidikan di Jawa Barat. Karena


itu saya mengulas kembali kegiatan ini kedalam karya ilmiah agar
para Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang Khususnya
Mahasiswa-Mahasiswi Teknik Industri dapat meningkatkan mutu dan
daya saing dalam bidang teknik dan dunia industri.

12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian ini mendapatkan pembahasan untuk sudah


saatnya

memberikan

pelatihan-pelatihan

khusus

bagi

para

mahasiswa. Semua itu ditujukan untuk kemajuan dan peningkatan


kualitas ilmu dan daya saing di dalam dunia teknik atau khususnya
dunia industri. Tetapi semua itu harus didukung pula oleh semua
pihak. Mulai dari pemerintah baik pemerintah pusat ataupun daerah
setempat yang wajib mendukung dan memfasilitasi mahasiswa agar
dapat memiliki kualitas ilmu yang baik. Dan dari universitas yang
seharusnya memperbanyak studi banding kepada universitas lain
yang memiliki fasilitas yang sudah cukup memadai atau pun bisa
dengan program kerja sama dengan suatu perusahaan untuk
mengadakan kuliah khusus yang diadakan langsung pada suatu
perusahaan. Serta peran penting yang wajib ada lainnya adalah

12

semangat belajar dari mahasiswa itu sendiri, karena tanpa semangat


belajar dan ingin mempunyai kualitas ilmu dan diri yang lebih baik
maka tidak akan ada manfaatnya pelatihan-pelatihan yang diadakan.
Didunia industri sendiri kualitas ilmu dan diri dari seorang
karyawannya adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi perusahaan.
Karena tidak banyak orang yang mempunyai kualitas baik dalam ilmu
teknik. Tidak ada kata terlambat untuk meningkatkan kualitas diri dari
sekarang, untuk itu kerja sama dari bidang pendidikan adalah strategi
paling ampuh untuk meningkatkan kualitas dari suatu daerah. Karena
dalam

bidang

pendidikan

itu

terdapat

suatu

rahasia

dibalik

kesuksesan. Hanya dengan ilmu kita dapat meraih sukses dalam


segala hal.

12

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penggunaan suatu alat modern adalah hal yang sangat


dibutuhkan di masa kini. Karena semakin hari teknologi akan semakin
canggih. Oleh sebab itu kita wajib untuk memahami dan mengerti
tentang teknologi terbaru. PLC (Programmable Logic Controller) pun
juga termasuk salah satu alat modern yang wajib kita ketahui. Apalagi
untuk

orang-orang

yang

berkecimpung

didunia

teknik.

Karena

semakin kita bisa mengikuti dan memahami zaman modernisasi


semakin banyak pula orang-orang yang membutuhkan kita.
Untuk itu sebagai orang teknik bukan hal kecil lagi kalau kita
mengenal PLC sejak kini. Dunia industri saat ini sangat membutuhkan
sekali orang-orang yang ahli di bidang teknik. Karena hanya ilmu
tekniklah yang mempelajari semua ilmu dalam satu bidang. PLC
adalah salah satu alat yang bisa membantu pekerjaan yang
semestinya membutuhkan banyak tenaga dan waktu, tetapi dengan
menggunakan PLC akan lebih mengefesiensikan semua hal.
Dalam pengerjaan pembuatan pengendalian mesin produksi
menggunakan PLC haruslah selalu teliti terhadap setiap tahaptahapannya. Karena bila ada sedikit saja yang tidak sesuai dengan
program yang telah dibuat, maka seluruh rangkaian tidak akan
bekerja sesuai dengan perintah program tersebut. Karena PLC tidak
akan bisa mengaplikasikan program yang telah ditransfer kedalam
rangkaian pengendalinya.

12

DAFTAR PUSTAKA

Hadi Prasetyo, Drs. 2002. Pengenalan dan Petunjuk Operasi


PLC. Bandung : Pusat Pengembangan Penataran Guru teknologi.
Anang Cahyono, 1997. Programmable. Surabaya : Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya ITS.
Afgianto Eko Putra, 2004. PLC Konsep, Pemrograman dan
Aplikasi. Yogyakarta : Gava Media.
Omron, 2006. CX Programmer Introduction Guide. Singapore :
Omron Asia Pasific PTE.LTD.
BPTP, 2008. Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali
PLC. Bandung : Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.

12

RIWAYAT HIDUP

Nama

Indra Caesar Susanto

Tempat, Tanggal Lahir

Purwakarta, 31 Desember 1991

Alamat

Perum Bumi Mutiara Indah Block

H2 No.3 RT 04/RW 19 Desa Dawuan Tengah


Cikampek, Karawang-Jawa Barat, Indonesia.
Sekolah/Universitas

Universitas

Singaperbangsa

Karawang
Fakultas/Prodi

Teknik Industri tahun ajaran 2010/2011

12

Anda mungkin juga menyukai