Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya kebutuhan akan minyak
bumi, maka produksi minyak bumi semakin hari
semakin perlu untuk ditingkatkan. Permasalahan
utama dalam peningkatan produksi minyak ini adalah
faktor menipisnya cadangan minyak bumi yang dapat
diproduksi secara ekonomis.
Minyak berat (heavy oil) merupakan salah satu
alternatif minyak yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Akan tetapi dikarenakan biaya produksinya
yang tinggi, maka diperlukan satu teknologi baru
untuk mengangkat minyak berat tersebut secara
ekonomis.
Beberapa metode telah dicoba digunakan untuk
mengangkat minyak berat. Misalnya metode injeksi
uap panas, electromagnetic heating, dan thermal
stimulation [1][2]. Akan tetapi cara yang paling
populer pada saat ini adalah dengan menginjeksikan
uap panas ke dalam sumber minyak [3-6]. Hyne dkk
melaporkan untuk pertama kali bahwa injeksi uap
panas akan menghasilkan reaksi antara uap panas dan
minyak berat yang dikenal dengan reaksi
aquathermolysis [3-7].
Cara untuk menginjeksikan uap panas dikenal
dengan metode Huff and Puff [8], seperti ditunjukkan
pada GAMBAR 1. Metode ini terdiri dari 3 tahap :
pertama, uap panas diinjeksikan ke dalam sumur
minyak. Kemudian setelah itu sumur ditutup dan
didiamkan selama beberapa hari untuk proses
aquathermolysis. Kemudian sumur dibuka kembali
dan minyak yang telah bereaksi dengan uap panas
tersebut diangkat ke permukaan (proses produksi).
(1)
(2)
Keterangan :
keff
: konduktivitas termal efektif
kf
: konduktivitas termal partikel fasa yang tidak
kontinu
kp
: konduktivitas termal fluida
KATALIS Fe2O3
Fe2O3 (maghemite) mempunyai struktur kristal
yang sama dengan magnetite dan juga termasuk ferit
spinel serta bagian dari feromagnetik. Mineral ini
mempunyai warna abu-abu (grey shade), putih dan
coklat. Fasa-fasa pada (Fe2O3) yaitu fasa alpha Fe2O3 memiliki struktur rhombohedral [13].
Penggunaan katalis besi oksida (Fe3+) untuk
mengurangi minyak berat sudah dilakukan oleh Wang
dkk, hasilnya menunjukkan kekentalan minyak berat
berkurang sampai 95,6% [6].
Zhong menggunakan Fe sebagai katalis dalam
peristiwa aquathermolysis minyak berat, hasilnya
menunjukkan kekentalan minyak berat berkurang
sampai 60%. Penelitannya juga menunjukkan bahwa
dengan ditambahnya konsentrasi Fe sebagai katalis,
menyebabkan semakin tinggi pula kekentalan minyak
berat berkurang.
KATALIS Co3O4
Katalis metal osida lainnya yaitu Co3O4 yang
diketahui dari percobaan Nassar dkk [14]. Mereka
memperoleh hasil bahwa pada suhu 300 oC uap dengan
katalis Co3O4 mereduksi asphaltene sebanyak 32 %.
Lebih banyak jika dibandingkan dengan katalis Fe3O4.
Sedangkan untuk mereduksi 30 % asphaltene katalis
ini memerlukan suhu 298 oC. Dengan mereduksi
asphaltene maka viskositas minyak berat berkurang.
Karena asphaltene merupakan salah satu kandungan
yang terdapat dalam minyak berat.
Pengaruh katalis terhadap reduksi asphaltene
ditunjukkan oleh grafik pada GAMBAR 2. Grafik
tersebut menunjukkann efek katalis NiO, Co3O4, dan
Fe3O4 pada proses reaksi aquathermolysis yang
dibandingkan dengan proses aquathermolysis pada
virgin asphaltenes tanpa katalis. Hasilnya, tanpa
katalis nanopartikel reaksi gasifikasi/pemecahan
asphaltenes terjadi di atas suhu 350 oC. Sedangkan
dengan katalis nano partikel, reduksi asphaltene terjadi
di atas suhu 200 oC.
KATALIS Fe3O4
Fe3O4 memiliki sifat magnetik yang lebih kuat
dibandingkan dengan Fe2O3. Nassar dkk telah
melakukan percobaan dengan menggunakan katalis
Fe3O4 [14]. Sama seperti yang dilakukan dengan
katalis NiO, kemampuan Fe3O4 sebagai katalis diuji
pada suhu 300 oC. Hasilnya Fe3O4 dapat mereduksi
aspalthene sebesar 21 %. Dan untuk mengkonversi
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas diketahui bahwa katalis
nano-nikel, NiO, Fe2O3, Fe3O4, dan Co3O4 sangat
3
REFERENSI
1. Hunter Herron. E, Heavy Oil : A solution to Dwindling
Domestic Oil Supplies, Petroleum Equities Inc, 2000.