Model Circ
Model Circ
PENDAHULUAN
1.1
Pemahaman
konsep.
mengidentifikasi dan
Siswa
mampu
mendefinisikan
konsep,
konsep.
(2). Prosedur. Siswa mampu mengenali prosedur atau proses menghitung
yang benar
rumusan
masalah
pada
makalah
MODEL
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.3 Tujuan
Tujuannya yaitu untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)
terhadap kemampuan pemecahan masalah. Makalah ini juga diharapakan
dapat menjadi bahan literatur bagi pembaca, baik diri sendiri maupun orang
lain.
BAB II
PEMBAHASAN
singkatan
dari Cooperative
Integrated
Reading
program komprehensif
pengajaran
membaca
atau
luas
dan menulis
dan
untuk
sekolah
dasar. Namun,
CIRC
dipakai
pada
pelajaran
lengkap
kelas-kelas
telah berkembang
bukan
yaitu
untuk
tinggi
hanya
model
pembelajaran
CIRC,
siswa ditempatkan
siswa yang
merasa
pandai,
sedang
cocok satu
kooperatif, diharapkan
atau
sama
lemah,
lain.
dan masing-masing
Dengan
pembelajaran
cara berfikir
terpadu ini sejalan dengan empat pilar pendidikan yang digariskan UNESCO
dalam kegiatan pembelajaran. Empat pilar itu adalah belajar untuk
mengetahui (learning to know), belajar untuk berbuat (learning to do), belajar
untuk menjadi diri sendiri (learning to be), dan belajar hidup dalam
kebersamaan (Learning to live together), (Depdiknas, 2002).
2.2 Dasar Pemikiran
Pengembangan CIRC dihasilkan dari sebuah analisis masalah-masalah
tradisional dalam pengajaran pelajaran membaca, menulis, seni berbahasa.
Isu-isu prinsipil yang ditujukan dalam proses pengembangan dibahas dalam
bagian berikutnya.
a. Tindak lanjut
Satu fokus utama dari kegiatan CIRC sebagai cerita dasar adalah
membuat penggunaan waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif : para
siswa yang bekerja di dalam tim-tim kooperatif dari kegiatan-kegiatan ini,
yang dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca, supaya
dapat
memenuhi
tujuan-tujuan dalam
pemahaman membaca, kosa kata, pembacaan pesan, dan ejaan. Para siswa
termotifasi untuk saling bekerja satu sama lain dalam kegiatan-kegiatan ini
atau rekognisi lainnya yang didasarkan pada pembelajaran seluruh anggota
tim.
b. Membaca Lisan
Membaca dengan keras merupakan bagian yang menjadi standar
dari sebagian besar program-program membaca. Penelitian terhadap
membaca lisan mengindikasikan bahwa ini memberikan pengaruh positif
terhadap kemampuan pembacaan pesan dan pemahaman, barangkali
karena hal ini dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk membaca
pesan dengan lebih otomatis dan oleh sebab itu lebih bisa fokus pada
pemahaman. Akan tetapi, dalam kelas-kelas yang diatur secara tradisional
para siswa hanya melakukan sedikit kegiatan membaca lisan.
membaca
cerita
tersebut
dengan
keras
besama
membaca
ceritanya
dan
mendiskusikannya
dalam
e. Tes
Pada akhir dari tiga periode kelas para siswa diberikan tes
pemahaman terhadap cerita, diminta untuk menuliskan kalimat-kalimat
bermakna untuk tiap kosa kata, dan diminta untuk membacakan daftar
kata-kata dengan terhadap guru. Pada tes ini siswa tidak diperbolehkan
saling membantu. Hasil tes dan evaluasi dari menulis cerita yang
bersangkutan adalah unsur utama dari skor tim mingguan siswa.
f. Pengajaran langsung dalam memahami bacaan
Satu hari dalam tiap minggu, para siswa menerima pengajaran
langsung dalam kemampuan khusus dalam memahami bacaan, seperti
mengidentifikasikan gagasan utama, memahami hubungan sederhana, dan
membuat kesimpulan. Setelah menyelesaikan tiap pelajaran, para siswa
melakukan kegiatan memahami bacaan sebagai sebuah tim. Pertama
berusaha meraih kesepakatan terhadap satu rangkaian soal dalam lembar
kegiatan dan kemudian saling menilai satu sama lain, serta mendiskusikan
masalah-masalah yang masih tersisa dalam rangkaian soal kedua.
g. Seni berbahasa dan menulis terintegrasi
Selama periode seni berbahasa, guru menggunakan kurikulum seni
berbahasa dan menulis yang dikembangkan khusus untuk CIRC. Pada
semua tugas menulis, para siswa membuat konsep karangan setelah
berkonsultasi dengan teman satu timnya dan kepada guru mengenai
gagasan-gagasan mereka dan rencana-rencana pengaturan, bekerja
bersama teman satu tim untuk merevisi isi karangan mereka, dan
kemudian saling menyunting pekerjaan satu sama lainnya dengan
menekankan kepada kebenaran tata bahasa dan mekanika bahasa.
h. Membaca independen dan buku laporan
Para siswa diminta untuk membaca buku yang ditukar sesuai
dengan pilihan mereka minimal sekitar 20 menit tiap malamnya. Para
siswa juga diminta untuk menyelesaikan buku laporan secara regular,
dimana mereka juga mendapat poin tim untuk tugas ini. Membaca dan
10
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
CIRC untuk melatih siswa meningkatkan keterampilannya dalam menyelesaikan soal cerita, maka langkah/sintaks yang ditempuh seorang guru mata
pelajaran matematika adalah sebagai berikut.
1. Guru menjelaskan suatu materi pokok dalam matematika dan memberikan
contoh soal yang terkait dengan materi tersebut.
2. Guru memberikan contoh soal matematika dalam bentuk soal cerita dan
cara menyelesaikannya.
3. Guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan siswanya
dalam menyelesaikan soal cerita melalui penerapan model pembelajaran
Cooperative Learning tipe CIRC.
4. Guru menyiapkan beberapa (2 atau 3) soal berbentuk soal cerita, untuk
diselesaikan siswa dalam kelompok.
5. Guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa (Learning Society)
yang heterogen. Setiap kelompok terdiri atas 4 atau 5 siswa.
6. Setiap kelompok diminta untuk menyelesaikan 2 atau 3 soal cerita, dengan
serangkaian kegiatan spesifik sebagai berikut.
2.4 Penggunaan metode CIRC dalam pembagian kelompok kelas
Cara untuk menentukan anggota kelompoknya adalah sebagai berikut:
a. Menentukan peringkat siswa
Dengan cara mencari informasi tentang skor rata-rata nilai siswa
pada tes sebelumnya atau nilai raport. Kemudian diurutkan dengan cara
menyusun peringkat dari yang berkemampuan akademik tinggi sampai
terendah.
12
13
14
penentuan hasil akhir. Hal ini merupakan tiga elemen yang menjadi
karakteristik dari model pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition ( CIRC ).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
CIRC
singkatan
dari Cooperative
Integrated
Reading
and
(Steven
dan
Slavin
program komprehensif
membaca
Namun,
pelajaran
Nur,
2000:8)
dan menulis
CIRC
dalam
untuk
kelas-kelas
telah berkembang
untuk
yaitu sebuah
pengajaran
tinggi sekolah
bukan
hanya
dipakai
dasar.
pada
model
pembelajaran
CIRC,
siswa
ditempatkan
siswa yang
pandai,
sedang
atau
lemah,
dan masing-masing
siswa merasa cocok satu sama lain. Tujuan utama dari CIRC adalah
menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari
kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas.
16
3.2 Saran
1.
2.
17
DAFTAR PUSTAKA
18