Kuliah Metopen
Kuliah Metopen
MATERI PEMBAHASAN
Pengertian, Struktur, Kriteria kebenaran, Netralitas sain, Tanggung-jawab
moral & sosial ilmuwan
BACAAN
1. Djawahir, 2004, Filsafat Ilmu Pengetahuan, Rencana Program dan
Kegiatan Pembelejaran Semester, Jurusan Teknik Geodesi FT-UGM,
Yogyakarta, hal..
2. Mustansyir, R., dan Munir, M., 2006, Filsafat Ilmu, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
3. Suriasumantri, J., 1994, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer,
4. ---------, Science, http://en.wikipedia.org/wiki/Science
5. ---------, Earth Science, http://en.wikipedia.org/wiki/Earth_sciences
6. ---------, Engineering, http://en.wikipedia.org/wiki/Engineering
PENGERTIAN
Pengetahuan: segala sesuatu yang diketahui
Pengetahuan Sain: pengetahuan tentang obyek-obyek empirik yang
diupayakan secara terus-menerus melalui penelitian ilmiah untuk
menemukan dan meningkat-kan pengetahuan manusia.
Obyek sain: empiris dalam ruang lingkup pengalaman manusia
Metode sain: penelitian ilmiah (logico hypothetico verifikatif)
Kriteria sain: rasional - empirik
Asusmsi dasar: tidak ada kejadian tanpa sebab (sebab dan akibat
berhubungan secara rasional)
Nilai: sain hanya memberikan nilai BENAR dan SALAH
ALIRAN FILSAFAT dan METODE ILMIAH
Humanisme: faham yang mengajarkan bahwa manusia mampu mengatur
dirinya dan alam untuk menjamin kehidupan yang teratur diperlukan
aturan; alam juga perlu diatur (dikontrol) untuk mempermudah
kehidupan manusia manusia harus membuat aturan untuk
mengatur manusia dan alam alatnya ialah yang ada dalam diri
manusia yaitu akal (rasio).
Rasionalisme: faham yang mengajarkan bahwa akal adalah alat pencari dan
pengukur pengetahuan namun, meskipun sama-sama logis, temuan
akal sering berbeda bahkan bertentangan satu dengan yang lain
(berfikir logis tidak menjamin diperoleh kebenaran yang disepakati
bersama) diperlukan alat lain untuk mengukur kebenaran yaitu
fakta-fakta emprik.
Empirisme: faham yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis dan
ada bukti empirik namun, logis dan empirik belum operasional
karena belum terukur diperlukan alat pengukur.
Positivisme: faham yang mengajarkan bahwa yang benar ialah yang logis,
ada bukti empiriknya, dan terukur metode ilmiah
dalam menentukan masalah yang akan ditelaah (dan untuk apa ilmu
dipergunakan), seorang ilmuwan sebenarnya secara sadar telah
menentukan pilihan moral.
ilmuwan, dengan kelebihannya dalam berpikir secara teratur dan
cermat, bertanggungjawab secara sosial memberikan perspektif yang
benar tentang untung-rugi dan baik-buruk penggunaan ilmu.
Sebagai penganalisis materi kebenaran ilmiah, ilmuwan memiliki
tanggungjawab moral dan sosial dalam proses menemukan kebenaran
secara ilmiah, seiring dengan upaya masyarakat menegakkan kebenaran.
Di bidang etika tanggungjawab sosial ilmuwan ialah memberikan
tauladan: bersikap obyektif, terbuka, menerima kritik dan pendapat orang
lain, teguh pendirian pada kebenaran, berani mengakui kesalahan.
Salah satu sendi/pilar penyangga masyarakat modern ialah ilmu dan
teknologi; berdirinya pilar penyangga ini menjadi tanggungjawab
ilmuwan.
PEMBENTUKAN KONSEP
Menurut Frederick Sontag (1984), konsep adalah suatu struktur pemikiran
yang dalam pembentukannya senantiasa meliputi empat komponen, yaitu
realitas (relity), teori, (theory), kata-kata (words), dan pemikiran (thought).
DITERIMA
PERUMUSAN
HIPOTESIS
induksi
koresponden
si
PENGUJIAN
HIPOTESIS
DITOLAK
4
PENELITIAN ILMIAH
Definisi
Lihat: Websters New Collegiate Dictionary: ...; T. Hillway: ....; Woody: ...
MATERI PEMBAHASAN
Latar belakang masalah, Identifikasi masalah, Pembatasan masalah,
Perumusan masalah, Tujuan penelitian (umum), Manfaat Penelitian.
BACAAN
Surisasumantri, J.S., 2005, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta.
UMUM
Metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode, jadi metodologi
penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan
dalam penelitian.
PENGAJUAN MASALAH
Penelitian ilmiah pada hakekatnya ialah operasionalisasi metode ilmiah yang
langkah-langkahnya dimulai dengan pengajuan masalah (lihat skema
Struktur Pengkajian Ilmiah). Pengajuan masalah dalam penelitian ilmiah
meliputi:
(1) Latar belakang masalah,
(2) Identifikasi masalah,
(3) Pembatasan masalah,
(4) Perumusan masalah,
6
HIPOTESIS
Perumusan hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan penelitian (secara operasional)
Tempat dan waktu penelitian
Metode penelitian
pengambilan sampel
pengumpulan data
analisis data
METODOLOGI
PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
Variable yang diteliti
Analisis data
Kesimpulan analisis data
Penafsiran kesimpulan analisis data
PENGUJIAN
HIPOTESIS
KESIMPULAN
METODOLOGI PENELITIAN
Salah satu metode yang harus ditetapkan dalam metodologi penelitian ialah
metode penelitian. Setiap penelitian ilmiah pada hakekatnya memiliki
metode penelitian masing-masing yang ditetapkan berdasarkan tujuan
penelitiannya. Sebagaimana dalam metode ilmiah, penelitian ilmiah
menyusun metodologi penelitiannya setelah perumusan hipotesis.
Penyusunan metodologi penelitian meliputi:
(1) Tujuan penelitian secara lengkap dan operasional dalam bentuk
pernyataan
yang
mengindentifikasikan
variabel-variabel
dan
karakteristik hubungan yang diteliti.
(2) Tempat dan waktu penelitian, yakni kondisi (ruang dan waktu) akan
dilakukannya generalisasi variabel-variabel yang diteliti.
(3) Metode penelitian yang dirancang berdasarkan tujuan penelitian dan
tingkat generalisasi yang diharapkan, meliputi:
a. Metode/teknik pengambilan contoh yang relevan dengan tujuan
penelitian, tingkat keumuman, dan metode penelitian.
b. Metode/teknik pengumpulan data yang meliputi identifikasi variable
yang akan dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran, instrumen,
dan teknik mendapatkan data.
c. Metode/teknik pengolahan dan analisis data yang meliputi langkahlangkah dan teknik analisis yang dipergunakan, yang ditetapkan
berdasarkan pengajuan hipotesis (sekiranya mempergunakan
statistika
maka
dikemukakan
hipotesis
nol
dan
hipotesis
alternatifnya).
Langkah pertama dalam menyusun metodologi penelitian ialah menyatakan
secara lengkap dan operasional tujuan penelitian yang mencakup:
(a) variabel-variabel yang akan diteliti,
(b)karakteristik hubungan yang akan diuji, dan
(c) tingkat keumuman dari kesimpulan yang akan ditarik seperti tempat, dan
waktu, kelembagaan, dan sebagainya.
Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti kemudian menyusun metode
penelitian yang meliputi teknik pengambilan contoh, teknik pengumpulan
data, dan teknik analisis data. Dalam hal ini metode dipandang sebagai
prosedur atau cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan
teknik adalah cara yang spesifik untuk memecahkan persoalan tertentu
dalam melaksanakan prosedur tersebut.
Teknik pengumpulan data sering mensyaratkan penggunaan instrumen
tertentu. Dalam hal ini maka instrumen tersebut harus diuji lebih dulu
keabsahannya (validitas) dan kehandalannya (reliabilitas) sebelum
dipergunakan. Pengujian instrumen ini termasuk bagian dari persiapan
proses pengujian, bukan merupakan variabel yang diuji dalam pelaksanaan
pengujian. Pada dasarnya pengumpulan data baru dilaksanakan setelah
instrumen memenuhi persyaratan secara apriori, bukan aposteriori. Oleh
12
14
15