PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui yang dimaksud dengan keluarga dengan anak usia prasekolah
1.3.4 Mengetahui tugas perkembangan pada keluarga dengan anak usia prasekolah
1.3.5 Mengetahui masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak usia pra
sekolah
1.3.6 mengetahui diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluarga dengan anak
usia prasekolah
1.3.7 mengetahui peran perawat pada keluarga dengan anak usia prasekolah
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi mahasiswa sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu tersebut atau
menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan
benar.
1.4.2 Bagi para pembaca, sebagai bahan bacaan dan referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Keluarga dengan anak usia prasekolah adalah tahap saat anak pertama berusia 2-5
tahun.Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah, Rasa keingintahuan tentang
hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola
sosialisasinya. Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri seperti mandi,
makan, minum, mengosok gigi, BAB dan BAK.
2.2 Tugas perkembangan dan Bimbingan Selama Fase Prasekolah
2.2.1 Usia 3 Tahun
Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan anak dalam hubungan yang
lebih luas.
Anjurkan untuk mendaftarkan anak ke TK.
Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu,
Anjurkan orangtua untuk menawarkan pilihan-pilihan ketika anak sedang
ragu/bimbang.
Perubahan pada usia 3 tahun : anak akan menjadi kurang koordinasi gelisah
dan menunjukkan perubahan tingkah laku seperti bicara gagap.
Orang tua harus memberikan perhatian yang extra sebagai refleksi dari
kegelisahan emosi anak dan rasa takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.
Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah dicapai pada usia 3 tahun
akan berubah menjadi tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
Antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan, seleksi makanan anak.
Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera.
1.
MANAJEMEN
MASALAH / PENYAKIT
TERAUPETIK
,KOMPLIKASI
Diare (Gastroenterologi)
Komplikasi :
N
KEPERAWATAN
- Memberikan cairan\
- Diatelik (pemberian
virus.
makanan)
Renjatan hipovelemik
Sumber :
Hypocalanta
Makanan basi,
Intoleransi
beracun, alergi
laktosa sekunder
Kejang
terhadap makanan
KEP
Masa Inkubasi :
Obat:
Anti sekresi
Anti spasmolitik
Pengeras tinja
Anti biotika
Manifestasi Klinis :
menjadicengeng,
gelisah,
mungkin
disertai
Kekhususan :
Lakukan isolasiketat
Agen pembawa :
Variacell Zooster
: Sekresi
primer
saluran pernafasan
dan
organ terinfeksi,
anakterinfeksi,
Varicella
Zooster immunoglobin
lesi
langsung
tinggiterinfeksi.
Diphenhidramin
Beri perawatan
atau
antihistamin
penularan.
untukmenghilangkan
gatal;
Masa Inkubasi :
ksi) dan
beresiko
Obat :
Kontak
1 mingusetelah terinfe
tinggi.
Transmisi :
vesikel mengering
(biasanya
(VZIG) setelahpembukaan
padatingkatan
Isolasi anak
dirumah sampai
resiko,tinggi
Sumber
dirumahsakit.
kulit;
mandi
danberganti
pakaiansetiap
hari,
beriolesan
lotion;calamine;
potongdan bersihkan
kuku.
Mengurangi
gatalgatal.
Komplikasi :
Masa Penularan :
Biasanya 1 hari setelah
erupsi lesi (masa awal)
sampai
hari
setelah
banyak
muncul
vesikel
Hindari mengupas
kulit kerak yang
menggosok dan
membuat iritasi.
Enchepalitis
Manifestasi Klinis :
Varicella Pneumoni
Tahap Awal :
Peredaran Varicella
Demam
ringan,
malaise,
makula,
cepat
trombositopenia.
menjadi
(dikelilingi
oleh
eritematosus
vesikel
dasar
menjadi
gelembung,mudah
dan
membentuk
pecah
(kerak).
Ketiga
tahapan
(Papula,
vesikel
berbeda
dalam
suhu
dari
Antitoksin (biasanya
3.
Difhteria
melalui
dengan
Manifestasi Klinis :
Bervariasi
dan
konjungtivauntuk
menurutlokasi mengetessensitifitas
anatomi
terhadapserum.
Nasal :
Menyerupai flu, nasal
testsensitifitas;
amati tanda-tanda
atau erythromycin).
sensitifitasterhadap
penisilin.
serosanguineous mukous
purulent tanpa gejala-gejala
itis)
Tracheostomy untuk
Penghambatan
pokok:
tampak sepertiepistaksis.
jalan udara.
Perawatan carrier dan
Tonsilar/pharyingeal :
Malaise,
anorexia,tenggorokan
sakit, sedikit
yang terinfeksi.
demam,
pulse meningkat
yang diharapkan
dari
Komplikasi :
selama Miokarditis
jika perlu
Beri perawatan
komplit
untukmemperolehbedre
st.
Atur kelembaban
untuk pencairan
optimum sekresi.
Amati respirasi
untuk tanda-tanda
penghambatan.
timbulnyalimfadenitis
jikapenyakitnya
septik syok,
pada
Antibiotik (penisillin
Bedrest
mengeluarkan
parah timbul
Berpartisipasi
Beri antibiotik,
Pseudomembran.
putih
Lakukan isolasi
toximea,
dan
Lharyngeal :
Demam
tanpa
serak, batuk,
ada tanda
awal,
potensial
penghambatan
jalanudara,
gelisah,cyanosis, retraksi
dyspnieu.
4.
Rubeola (campak)
yang
perlu
kecualiantipiretik
untuk
Sumber :
demam
Transmisi :
Periode penularan :
Dari 4- 5 hari setelah ruamruam
muncul
tetapi
terutama
selama
tahapan
vesikeladalah
suatuproses
penyakit yang alami
padaanak-anak
yangterinfeksi.
penyakit-penyakit menular
lembut
jika diperlukan
vesikel-
Gunakan
Masa inkubasi : 10 20
orangtua bahwa
enchepalitis, ataupurpura);
Yakinkan
sentuhan
awal(catharal).
Manifestasi klinis :
Fase prodromal :
Tidak dijumpai padaanakanak, namundijumpai pada
remaja
ditandai
dan
dewasa yang
dengan demam
ringan,
sakit kepala,
malaise,anorexia, konjungti
vitis ringan, coryza, sakit
kerongkongan,
batukdan
limfadenopaty.Paling
sedikit 1-5 hari,menghilang
1
harisetelah
terjadinya ruam.
Ruam :
Pertama kali muncul di
wajah dan dengan segera
menyebar keleher, lengan
batang
tubuh
dan
kaki.
Diakhiri
hari
pertama
ditutupi
dengan
bercak-
biasanya
hilang
5.
Pertusis
Pemberian antibiotik
Anjurkan untuk
Agent :
Eythromycin, ampisillin,
bedrest
Bordettela pertusis
kotrimaxazol,khloramfeni
Berikan kompres
kol,
Sumber :
Masuknya dari saluran
pernafasan dari seseorang
expextoransia
danmukolitik,
codein
diberikan bila
terdapat
yang terinfeksi.
Penularan :
Kontak
langsung
bronkop neumonia,
dandroplet.
ateletaksis, emfisema,
Masa inkubasi :
muntah-muntah berat,
emasiasi, prolapsusrectum,
kongesti dan
edema otak.
Perkembangan :
Yang paling besarselama
catharal (radang
selaput
lendir).sebelum munculnya
(kambuhnya
kembalidan
menghilang padaminggu ke
4
setelahmunculnya
kembali
gejala penyakit).
Manifestasi klinik :
Stadium kataralis
Batuk ringan padamalam
hari, anorexia
Stadium spasmodik
Batuk bertambah berat dan
terjadi paroximal berupa
batuk-batuk
khas,keringat,
dilatasipembuluh
darah
leher
muka,
dan
berkurang
nafsu makan
kembali,
timbul
ronchi
difus
mulaimenghilang.
6.
Parasitis
intestinalAskariasis
Agent
Askaris lumbricoides.
Sumber :
Faeces
Masa Inkubasi :
2-3 minggu
(combantrin)
6. Papain (fellardon
pada
orangtua pentingnya
menjaga higienis dan
sanitasi lingkungan.
Manifestasi Klinis :
Infeksi ringan
Asimptomatik
infeksi berat
anorexia, iritabilitas,ketakut
an, perut
besar,penurunan
berat badan,demam
dan kolik.
Infeksi parah
gangguan usus, ususbuntu,
perforasi
ususdengan
peritonitis,gangguan
empedu,
paru dan pneumonitis.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. PENGKAJIAN
a. Data Umum
Pekerjaan KK
Pendidikan KK
Komposisi keluarga
(Daftar nama-nama anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Nama,
Jenis Kelamin, Umur penderita, hubungan dengan Kepala Keluarga dan status
imunisasi serta Genogram. Garis keturunan atau silsilah keluarga dari tiga
generasi apakah ada yang menderita diare/diare kronis sebelumnya.)
Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah yang
terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.
Suku bangsa
Adat istiadat di tempat tinggal keluarga, suku bangsa, agama, sosial, budaya,
rekreasi, kegiatan pendidikan, kebiasaan makan dan berpakaian. Adanya
pengaruh budaya pada peran keluarga dan kekuatan struktur, bentuk rumah,
bahasa
yang
digunakan
sehari-hari,
komunikasi
dalam
keluarga,
susu
ibu
atau
makan/jumlahnya,
bulan,perubahan
formula,
pengenalan
berat-badan,
umur
disapih
makanan
lunak
masalah-masalah
(2
tahun),
pada
feeding
usia
jadwal
4-6
(vomiting,
gejala-gejalanya,
perjalanan
penyakit,
penyembuhan,
Karakteristik rumah
- Denah rumah
- Lingkungan : lingkungan sangat mempengaruhi pada pasien diare lingkungan
dengan ekonomi keluarga menengah kebawah.
- Macam lingkungan tempat tinggal : Tempat tinggal yang sempit, padat, s
anitasi yang tidak terjaga, lingkungan dengan keluarga ekonomi menengah ke
bawah.
Karakteristik tetangga dan komunitasnya
Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat. Yang
meliputi kebiasaaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk
setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.
Mobilitas geografis keluarga : Status rumah yang dihuni olehkeluarga apakah
rumah sendiri atau menyewa, sudah berapa lama tinggal di daerah tersebut,
dan pindah dari daerah mana.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan oleh keluarga untuk
beerkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada.
Sistem pendukung keluarga
Dukungan keluarga untuk meningkatkan status gizi pada balita sangat penting
karena kebutuhan gizi anak dapat di penuhi dengan dukungan dari keluarga
yang sangat peduli dengan gizi anak
d. Struktur keluarga
Struktur peran
Menjelaskan peran masing masing keluarga baik secara formal maupun
informal dan siapa yang menjadi model peran dalam keluarga dan apakah ada
konflik dalam pengaturan peran yang selama ini dijalani.
Nilai atau norma keluarga
Fungsi sosialisasi
Bagaimana interraksi atau hubungan dalam keluarga dan sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, norma, tahu budaya dan perilaku.
Fungsi pemenuhan (perawatan atau pemeliharaan) kesehatan
1.
yang
rendah
dapat
mengakibatkan
sulutnya
Fungsi afeksi
Mengkaji gambaran diri keluarga, perasaan dimiliki dan memiliki keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
f. Stres dan koping keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Yaitu stressor yang dialami keluarga dalam jangka waktu krang dari 6 bulan
atau lebih dari 6 bulan.
Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor.
Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan mengenai adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi masalah.
g. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
Pemeriksaan fisik
o Tanda-tanda vital
Suhu badan : mengalami peningkatan
Nadi : cepat dan lemah
Pernafasan : frekuensi nafas meningkat
Tekanan darah : menurun
o Antropometri
Pernafasan
Biasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak
ditemukan bunyi nafas tambahan.
o Cardiovasculer
Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah.
o Pencernaan
Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut
kering, peristaltik usus meningkat, anoreksia, BAB lebih 3x dengan
konsistensi encer
o
Perkemihan
Volume diuresis menurun.
Muskuloskeletal
Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan
Integumen
lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jelek
Endokrin
Tidak ditemukan adanya kelaianan.
Penginderaan
Mata cekung, Hidung, telinga tidak ada kelainan
Reproduksi
Tidak mengalami kelainan.
Neurologis
Dapat terjadi penurunan kesadaran.
Riwayat Psikososial
Anak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada
kedua orang tuanya dan sangat histeris jika dipisahkan dengan orang
Aktivitas Sehari-Hari
Pada usia 3 tahun sudah diajarkan toilet training.
Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
Motorik Kasar
Sudah bisa naik/turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan
bantuan, mulai bisa bersepeda roda tiga.
Motorik Halus
Menggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi
Personal Sosial
Sudah belajar bermain dengan teman sebayanya.
h. Harapan keluarga
Diuraikan tentang masalah kesehatan dan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan.
3.2 Diagnosa Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah
serta intake terbatas (mual).
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi
nutrien dan peningkatan peristaltik usus.
c. Nyeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
d. Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya
nutrisi
terpenuhi
dengan
kriteria
terjadi
peningkatan
berat badan
Intervensi
1. Pertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut.
mulai
pemberian
makanan
per
oral
setelah
kondisi
klienmengizinkan.
3. Bantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet
4. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi
Rasional
1. Menurunkan kebutuhan metabolic
2. Pembatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut
untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi.
3. Pemberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis
klien memungkinkan.
4. Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
5. Mengistirahatkan kerja gastrointestinal, mengatasi/mencegahkekurangan
nutrisi lebih lanjut
c. Nyeri (akut) b/d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
Tujuan
Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal
Intervensi
1. Atur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi.
2. Lakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti
masase punggung dan kompres hangat abdomen
3. Bersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi
dan berikan perawatan kulit
4. Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi
5. Kaji
keluhan
nyeri
dengan
Visual
Analog
Scale
(skala
1-5),
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tahap perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga yang mencakup perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggotanya di sepanjang waktu. Perkembangan keluarga tersebut di bagi menjadi
beberapa tahap. Di antaranya adalah tahap keluarga dengan anak usia pra sekolah. Tahap
ini dimulai saat anak pertama berusia 2 5 tahun. Pada usia ini anak mengalami
lompatan kemajuan yang menakjubkan. Asuhan keperawatan keluarga merupakan salah
satu bentuk dari asuhan keperawatan yang bersifat komprehensip karena yang dikaji
adalah semua anggota keluarga dalam satu rumah. Asuhan keperawatan keluarga pada
anak usia prasekolah lebih mengkhususkan pengkajian pada anak usia prasekolah. Anak
usia prasekolah adalah usia yang rentan berbagai macam penyakit. Untuk itu pengawasan
pada anak usia prasekolah sangat penting agar anak tidak terkena penyakit.
4.2 Saran
Bagi mahasiswa, sebagai perawat nantinya bisa mengaplikasikan ilmu ini atau
menerapkannya dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan baik dan
benar.
http://www.nursingbegin.com
candra widyanto,faisalado. 2014. Keperawatan komunitas. Yogyakarta: nuha
medika