1. Pengertian
Katarak adalah kekeruhan lensa mata atau kapsul lensa yang mengubah gambaran yang
diproyeksikan pada retina. Katarak merupakan penyebab umum kehilangan pandangan
secara bertahap ( springhouse co ). Derajat distabilitas yang ditimbulkan oleh katarak
dipengaruhi oleh lokasi dan densitas keburaman. Katarak biasanya mempengaruhi kedua
mata tetapi masing-masing berkembang secara independen . perkecualian katarak traumatic
biasanya unilateral dan katarak congenital biasana stasioner.
Tindakan operasi mengembalikan pandangan pada kurang lebih 95 % klien. Tanpa
pembedahan katarak yang terjadi dapat menyebabkan kehilangan pandangan komplet.
2. Macam katarak
Katarak terbagi menjadi jenis menurut perkembangan ( katarak congenital ) dan menurut
proses degenerative ( katarak primer dan katarak komplikata).
a. Katarak congenital
Katarak congenital adalah kekeruhan pada lensa yang timbul pada saat pembentukan
lensa. Kekeruhan sudah terdapat pada waktu bayi lahir. Katarak ini sering ditemukan
pada bayi yang lahir oleh ibu yang menderita rubella,diabetes mellitus, toksoplasmosis,
hipoparatiroidisme, galaktosemia.adapun yang menyertai kelaianan bawaan pada mata
seperti mikroftalmus, aniridia, koloboma, keratokonus, ektopia lentis, megalokornea,
heterorokronia iris, kekeruhan dapat dijumpai dalam bentuk arteri hialoidea yang
persisten, katarak Polaris anterior, posterior , katarak aksiasis, katarak zonularis, katarak
stelata, katarak totalis, dan katarak kongenita membranasea.
b. Katarak primer
Katarak primer menurut umur ada tiga golongan yaitu katarak juvenilis ( umur < 20 tahun
), katarak presenilis ( umur sampai 50 tahun ), dan katarak senilis ( umur >50 tahun ).
Pembagian menurut stadium :
1. Stadium insipient
Jenis katarak ini stadium dini .visus belum terganggu dengan koreksi masih bisa 5/55/6 . kekeruhan terutama terdapat pada bagian perifer berupa bercak-bercak seperti
jari-jari roda.
2. Stadium imatur
atopic.
Trauma tumpul, pukulan, benda asing didalam mata, terpajan panas yang
berlebihan , sinar x, radioaktif, terpajan sinar matahari, toksik kimia.
Merokok meningkatkan resiko berkembangnya katarak , demikian pula dengan
peminum berat . kadang kadang katarak terjadi lagi setelah operasi jika kapsul
lensa ditinggalkan utuh selama operasi katarak.
3. Komplikasi katarak
Pada hordeolum yang besar dapat disertai selulitis dari palpebra atau orbita sehingga
keadaan umumnya lebih terganggu
a. Uveitis terjadi karena masa lensa merupakan benda asing untuk jaringan uvea
sehingga menimbulkan reaksi radang /alergi
b. Glaucoma , terjadi karena masa lensa menyumbat sudut bilik mata sehingga
mengganggu aliran cairan bilik mata depan.
4. Patofisiologi
Lensa berisi 65 % air , 35 % protein dan mineral penting .katarak merupakan kondisi
penurunan ambilan oksigen , penurunan air , peningkatan kandungan kalsium dan
berubahnya protein yang dapat larut menjadi tidak dapat larut.pada proses penuaan , lensa
secara bertahap kehilangan air dan mengalami peningkatan dalam ukuran dan
densitasnya. Peningkatan densitas diakibatkan oleh kompresi sentral serat lensa yang
lebih tua. Saat serat lensa yang baru diproduksi di korteks, serat lensa ditekan menuju
sentral. Serat-serat lensa yang padat lama-lama menyebabkan hilangnya transparasi lensa
yang tidak terasa nyeri dan sering bilateral. Selain itu, berbagai penyabeb katarak diatas
menyebabkan gangguan metabolisme pada mata. Gangguan metabolisme ini,
menyebabkan perubahan kandungan bahan-bahan yang ada didalam lensa yang pada
akhirnya menyebabkan kekeruhan lensa. Kekeruhan dapat berkembang diberbagai
bagian lensa atau kapsulnya. Pada gangguan ini sinar yang masuk melalui kornea
dihalangi oleh lensa yang buram/ keruh. Kondisi ini mengaburkan bayangan semu yang
sampai pada retina. Akibatnya, otak menginterpretasikan sebagai bayangan yang
berkabut. Pada katarak yang tidak diterapi , lensa mata menjadi putih susu kemudian
berubah kuning , bahkan menjadi cokelat atau hitam dank lien mengalami kesulitan
dalam membedakan warna.
5. Intervensi bedah
1. Indikasi operasi katarak :
a. Pada bayi <1 tahun jika fundus tidakterlihat
b. Pada umur lanjut :
Indikasi klinis : jika timbul komplikasi glaucoma atau uveitis, meskipun visus
prolaps dari isi bulbus okuli seperti iris ,badan kaca dan lensa
Periksa visus
Keadaan umum harus baik ; tidak ada hipertensi , diabetes mellitus , batuk
makanan lunak .
pertahankan posisi semi-fowler atau sesuai advis.
Enam jam pascaoperasi baru kepala boleh bergerak dan tidur miring
hari
Gunakan analgetik sesuai program
memasang dan melepas . potensi infeksi dan abrasi kornea, implantasi lensa
intaokuler, distorsi bayangan minimal 1-3% segera kembali kebinokular vision.
Kerugian resiko tinggi komplikasi, kemungkinan penolakan lensa dan biaya
mahal.
6. Proses keperawatan
1. pengkajian
a. anamnesis
umur, katarak bisa terjadi pada semua usia tetapi umumnya lansia
riwayat trauma, trauma tembusan ataupun tidak tembusan dapat merusak
kapsul lensa
riwayat pekerjaan , pada pekerja laboratorium atau berhubungan dengan
membaca
Jika klien mengalami kekeruhan sentaral, klien mungkin melaporkan
dapat melihat lebih baik pada cahaya suram daripadaterang , karan katarak
yang terjadi ditengah dan padasaat pupil dilatasi klien dapat melihat
tanpa lensa.
Katarakhipermature dapat membocoprkan protein lensa ke bolamata, yang
Inspeksi dengan penlight menunjukan pupil putih susu dan pada katarak
lanjut terdap[at areaputih keabu abuan di belakang pupil.