Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI KESATUAN


EKONOMI
MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PEMBIMBING : SYAIFUL BACHRI

OLEH :

GOLONGAN C
PROGRAM STUDI GIZI KLINIK

JURUSAN KESEHATAN

POLITEKNIK NEGERI JEMBER


2014

KATA PENGANTAR
Pertamatama kami ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberkati kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan
fakta pada makalah ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sempurna. Begitu pula dengan makalah ini yang kami selesaikan. Tidak semua hal dapat
kami diskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Dimana kami juga
memiliki keterbatasan kemampuan tetapi semua itu kami minimalisir untuk kesalahan
itu.
Maka dari itu seperti yang telah di jelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan
dan juga kekuranga, kami bersedia menerima kritik dan saran dari penilai yang
budiman. Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan
yang dapat memperbaiki makalah kami di masa datang. Sehingga semoga makalah
berikutnya dan makalah lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat di petik dan diambil dari makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
membentuk kami lebih baik lagi.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Jember. 5 Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .......................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 Latar Belakang....................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan dan Kegunaan.........................................................................

4
5
5

BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara..........................................................


2.2 Wawasan Nusantara sebagai Kehidupan Ekonomi.............................
2.3 Prinsip-Prinsip Implementasi Wawasan Nusantara dlm Bid. Eko .....
2.4 Untuk Mengetahui Perwujudan Wawasan Nusantara sbg Satu Kesatuan

6
7
7

Ekonomi .............................................................................................

BAB III. PENUTUP..........................................................................................

3.1 Kesimpulan.............................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................

9
9

TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................

10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografisnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pelaksanaannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah
dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Menurut Kelompok Kerja LEMHANAS 1999, bahwa wawasan
nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti
posisi khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, serta
memiliki jumlah penduduk yang cukup besar . oleh karena itu, implementasi
dalam kehidupan harus berorientasi pada sector pemerintahan , pertanian, dan
perindustrian. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan
keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah
dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi, dan pembangunan ekonomi
harus melibatkan partisipasi rakyat. Seperti dengan memberikan fasilitas kredit
mikro dalam pengenbangan usaha kecil.

1.2.

Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini rumusan masalah yang akan di kaji
diantaranya:
a. Apa yang dimaksud dengan Wawasan Nusantara?
b. Apakah Wawasan nusantara sebagai kehidupan ekonomi ?
c. Apa sajakah prinsip-prinsip Implementasi wawasan nusantara dalam bidang
ekonomi?
d. Apa sajakah perwujudan Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Ekonomi?

1.3.

Tujuan dan Kegunaan


Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
a. Untuk lebih mengetahui arti dari Wawasan Nusantara.
b. Untuk mengetahui nusantara sebagai kehidupan ekonomi.
c. Untuk mengetahui prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara dalam
bidang ekonomi.
d. Untuk mengetahui perwujudan Wawasan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
Ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN
5

2.1.

Pengertian Wawasan Nusantara


Secara Etimologi kata wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa)

yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi, ditambahkan akhiran


(an) bermakna cara pandang, cara tincau atau cara melihat. Dari kata wawas
muncul kata mawas yang berarti; memandang, meninjau atau melihat. Wawasan
artinya; pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi, atau cara pandang
atau cara melihat.
Selanjutnya kata Nusantara terdiri dari kata nusa dan antara. Kata nusa
artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara menunjukkan letak antara dua
unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua
yakni Asia dan Australia dan dua samudera yakni; samudera Hindia dan
samudera Pasifik.
Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah
cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan Iingkungannya yang
serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang
tinggi di segala bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional dari pada kepentingan orang perorangan, kelompok,
golongan, suku bangsa/daerah.
Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi, dorongan serta
rambu-rambu dalam segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan,
baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa.

2.2.

Wawasan Nusantara Sebagai Kehidupan Ekonomi


a. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi
khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil
tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah

cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus
berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
b. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
c. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

2.3.

Prinsip-Prinsip Implementasi Wawasan Nusantara Dalam


Bidang Ekonomi
a. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah
modal dan milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh
wilayah Indonesia secara merata.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh
daerah tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah masingmasing dalam pengembangan kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi
kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya.
Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi
diantaranya dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan
keluarnya Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang semula hampir 80%
anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasilhasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah
menjadi :
1. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90%
untuk daerah.
2. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80%
untuk daerah.
3. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan
80% untuk daerah.
4. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70%
untuk pusat dan 30% untuk daerah.

Bahkan, porsi daerah ditambah lagi dengan adanya Dana Alokasi


Umum yang dialokasikan untuk daerah-daerah dengan perimbangan tertentu,
yang jumlah totalnya adalah 25% dari penerimaan dalam negeri APBN, sebagai
perimbangan.

2.4.

Untuk Mengetahui Perwujudan Wawasan Nusantara Sebagai


Satu Kesatuan Ekonomi
a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah
modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari
harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh
daerah, tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam
pengembangan kehidupan ekonominya.
c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu
kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan
utuh dalam satu kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka
diperlukan suatu paham geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara

dan diwujudkan sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
keamanan.
Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan dengan cara desentralisasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan.

3.2. Saran
a. Kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi yaitu pemerataan ekonomi
dan pembangunan di semua daerah.
b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya yaitu

mengeksplorasi ragam budaya dengan cara promo budaya ke manca negara.


c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan

keamanan diperlukan tindakan yang tegas jika terjadi suatu ancaman daerah,
misal dari yang terkecil, yaitu mengadakan penjagaan desa secara bergilir,
melakukan kerjasama antar negara dengan cara latihan gabungan. Sehingga akan
terciptanya suatu wilayah satu kesatuan Indonesia yang utuh.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, taufik. 2013. Pengertian Hakekat dan Kedudukan.
http://welcome-taufikhidayat.blogspot.com/2013/05/pengertianhakekat-dan-kedudukan.html . [7 Maret 2014].
Hermawan, Boby. 2011. Wawasan Nusantara Kesatuan.
http://bobyhermawan.blogspot.com/2011/03/wawasan-nusantarakesatuan.html
. [7 Maret 2014].

Rasifah, Echa. 2012. Wawasan nusantara di Indonesia.


http://echarasifah.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantaradalam-bidang.html. [8 Maret 2014].
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawasan_Nusantara

10

Anda mungkin juga menyukai