Makalah Neuro II Kel 3
Makalah Neuro II Kel 3
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt yang mana
berkat rahmat dan hidayahnya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang diajukan pada mata kuliah SISTEM NEUROBEHAVIOR II. Shalawat
beserta salam marilah kita curahkan selalu kepada baginda alam yakni nabi
Muhammad saw.
Makalah ini adalah sebuah karya yang kami susun berkat kerja sama dan
bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Maka dari itu kami mengucapkan banyak
terimakasih pada semua pihak yang ikut berperan aktif dalam terwujudnya
makalah ini.
Makalah yang kami susun ini bukanlah sesuatu yang sempurna, akan
tetapi makalah ini terlahir dari kerja keras kami. Dalam penyusunan makalah ini
tentunya masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus di perbaharui maka
dari itu, kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran supaya dalam pembuatan makalah yang selanjutnya bisa menjadi lebih baik
lagi. Terimakasih.
Billahitaufiq wal hidayah
Wassalammualaikum Wr.Wb.
Kubu Raya, 14 September 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................3
1
2
3
Latar Belakang........................................................................................3
Tujuan......................................................................................................3
Rumusan Masalah ..................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................5
1
2
Pengertian ...............................................................................................5
Etiologi ...................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk
melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting)
(Nurjannah, 2004).
Tanda dan Gejala :
Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit
tempatnya
Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak membersihakan
diri dengan baik setelah BAB/BAK.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa ammpu mengetahui dan memahami pengertian,
etiologi, dan manifestasi klinis serta intervensi yang dapat di terapkan pada
pasien dengan ganguan Defisit Perawatan Diri Dan dapat menjadikan materi
Defisit Perawatan Diri sebagai bahan ajar untuk menambah pengetahuan
tentang Defisit Perawatan Diri.
1.3 Rumusan masalah
1.3.1 Apakah Pengertian Defisit Perawatan Diri ?
1.3.2 Apa Sajakah Etologi dari Defisit Perawatan Diri ?
1.3.3 Apa Tanda dan Gejala pasien dengan Defisit Perawatan Diri ?
1.3.4 Bagaimana Manifestasi Klinik pasien dengan Defisit Perawatan Diri ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kurangnya perawatan diri pada pasien gangguan jiwa terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan
aktivitas perawatan diri menurun, kurang perawatan diri ketidakmampuan
merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri,
dan toileting (Buang Air Besar atau Buang Air Kecil) (Mukhripah, 2008).
Defisit Perawatan Diri gangguan kemampuan melakukan aktivitas
yang terdiri dari mandi, berpakaian, berhias, makan, toileting atau
kebersihan diri secara mandiri (Nanda, 2006). Keadaan individu mengalami
kerusakan fungsi motorik atau fungsi kognitif, yang menyebabkan
penurunan kemampuan untuk melakukan masing-masing dari kelima
aktivitas perawatan diri
(makan,
mandi
atau
higiene,
berpakaian
3. Dampak
yang
sering
timbul
pada
masalah
personal
hygiene
Gangguan pemeliharaan
kesehatan
Isolasi sosial :
menarik diri
makan
secara
mandiri,
ditandai
dengan
diri
secara
mandiri,
dengan
batasan
karakteristik
untuk
ketidakmampuan
diri
klien
sendiri,
dengan
batasan
karakteristik
pakaian,
menggunakan
kaos
kaki,
mempertahankan
mendapatkan
makanan,
membuka
container,
yang
dinaungi
oleh
luas, juga
menggunakan kreativitas
lingkungan
untuk
sosial
yang
lebih
mengekspresikan stress
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Masalah Keperawatan
Menurut Keliat (2006) Diagnosa keperawatan yang muncul untuk
kasus ini adalah :
1. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
2. Isolasi Sosial
3. Defisit Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan, BAB/BAK
3.2
Intervensi Keperawatan
1. Diagnosa 1
: Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Tujuan Umum : Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk
memperhatikan kebersihan diri
Tujuan Khusus :
TUK I : Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.
Intervensi
a. Berikan salam setiap berinteraksi.
b. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat dan tujuan perawat
c.
d.
e.
f.
g.
h.
berkenalan.
Tanyakan nama dan panggilan kesukaan klien.
Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi.
Tanyakan perasaan dan masalah yang dihadapi klien.
Buat kontrak interaksi yang jelas.
Dengarkan ungkapan perasaan klien dengan empati.
Penuhi kebutuhan dasar klien.
komunikasi terapeutik.
Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri dengan cara
10
11
: Isolasi sosial
: klien tidak terjadi perubahan sensori persepsi
:
: Klien dapat membina hubungan saling percaya
Intervensi
a.
b.
c.
Intervensi
a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab
menarik diri atau mau bergaul
b. Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul
c. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
TUK III : Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang
lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
Intervensi
A. Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan
dengan orang lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain
12
b.
13
c.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan
untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias,
makan, toileting). Rentang respon defisit perawatan diri : pola
perawatan diri seimbang, kadang perawatan diri kadang
tidak, tidak melakukan perawatan diri. Jenis-jenis perawatan
diri
:
kurang
perawatan
diri
:
mandi/kebersihan,
pakaian/berhias, makan, toileting.
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2000), Penyebab
kurang perawatan diri adalah sebagai berikut :
Kelelahan fisik
Penurunan kesadaran
Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi
menjadi 2 (Stuart & Sundeen, 2000) yaitu :
4.2 Saran
Untuk pembuatan makalah ini kami menyadari masih
banyak kekurangan, kami berharap bagi pembaca untuk
mengkritik guna untuk menyempurnakan makalah ini.Terima
kasih
DAFTAR PUSTAKA
15
16