Radiasi Dan Keselamatan Kerja
Radiasi Dan Keselamatan Kerja
Puji
syukur
kehadirat
Allah
SWT,
yang
telah
Yogyakarta, 27 Oktober
2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 1
BAB I...................................................................................................... 3
PENDAHULUAN....................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................3
1.3 Tujuan............................................................................................... 3
BAB II..................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................4
2.1 Pengertian Radiasi...........................................................................4
2.2 Sumber Radiasi................................................................................4
2.3 Jenis Radiasi..................................................................................... 4
2.4 Sifat Radiasi..................................................................................... 5
2.5 Aplikasi Radiasi Pada Tekhnologi Industri atau Kedokteran..............5
2.6 Dampak Radiasi terhadap Manusia..................................................8
BAB III..................................................................................................... 9
PEMBAHASAN......................................................................................... 9
3.1 Prinsip Dasar Penggunaan Radiasi...................................................9
3.2 Pembagian Daerah Kerja..................................................................9
3.3 Proteksi Radiasi dalam Pekerjaan...................................................11
3.4 Langkah Proteksi Radiasi................................................................11
3.5 Pembatasan Dosis..........................................................................12
3.6 Tindakan Penanggulangan Darurat................................................14
3.7 Pengawasan Kesehatan Serta Tujuannya.......................................15
3.8 Tanggung Jawab atas Pengawasan Kesehatan...............................15
BAB IV.................................................................................................. 18
PENUTUP.............................................................................................. 18
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 18
4.2 Saran.............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Pembatasan Dosis
Tindakan Penanggulangan Keadaan Darurat
Pengawasan Kesehatan serta Tujuannya
Tanggung Jawab Atas Pengawasan Kesehatan
1.3 Tujuan
Tujuan utama dari makalah ini adalah :
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kesehatan
keselamatan kerja(K3) terkait radiasi serta impact/dampak dari
penggunaan radiasi bagi pekerja, pencegahan dan penanganan
yang efektif apabila terjadi kecelakaan kerja pada pekerja
dengan tingkat paparan radiasi pekerjaan yang tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Radiasi
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam
bentuk partikel atau gelombang. Radiasi dalam istilah fisika ,
pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energy dari
sumber energy ke lingkungan tanpa membutuhkan medium.
Radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi bergerak
melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh
benda lain. Orang awam sering menghubungkan kata radiasi
ionisasi (misalnya, sebagaimana terjadi pada senjata nuklir,
reaktor nuklir, dan zat radioaktif), tetapi juga dapat merujuk
kepada radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, cahaya
inframerah, cahaya tampak, sinar ultra violet, dan X-ray), radiasi
akustik, atau untuk proses lain yang lebih jelas. bahwa energy
pemancaran radiasi bergerak ke luar dalam garis lurus ke
segala arah. Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup
untuk mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini melibatkan
sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron,
yang akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering
mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan
mutasi dan kanker. Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah
radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah radioaktif.
2.2 Sumber Radiasi
Radiasi alam
sumber radiasi kosmik(meteor), sumber radiasi
(primordial), sumber radiasi dari dalam tubuh manusia
terestrial
Radiasi buatan
radionuklida buatan, pesawat sinar-X, reaktor nuklir, akselerator
2.3 Jenis Radiasi
Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi:
a.
Radiasi Elektromagnetik :
adalah radiasi yang tidak
memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio,
gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-X, sinar
gamma dan sinar kosmik.
b.
Radiasi partikel adalah radiasi berupa partikel yang
memiliki massa, misalnya partikel beta, alfa dan neutron.
2.
a.
2.5 Aplikasi
Kedokteran
Radiasi
Pada
Tekhnologi
Industri
atau
Bidang Kedokteran
Di bidang kedokteran, radioisotop banyak digunakan sebagai alat
diagnosis dan alat terapi berbagai macam penyakit.
Diagnosa
Radioisotop merupakan bagian yang sangat penting pada proses
diagnosis suatu penyakit. Dengan bantuan peralatan pembentuk
citra (imaging devices), dapat dilakukan penelitian proses
biologis
yang
terjadi
dalam
tubuh
manusia.
Dalam
penggunaannya untuk diagnosis, suatu dosis kecil radioisotop
yang dicampurkan dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh
dimasukkan ke dalam tubuh, kemudian aktivitasnya dalam tubuh
dapat dipelajari menggunakan gambar 2 dimensi atau 3 dimensi
yang disebut tomografi. Salah satu radioisotop yang sering
digunakan adalah technisium-99m, yang dapat digunakan untuk
mempelajari metabolisme jantung, hati, paru-paru, ginjal,
sirkulasi darah dan struktur tulang.
Terapi
Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling
banyak adalah untuk pengobatan kanker, karena sel kanker
sangat sensitif terhadap radiasi. Sumber radiasi yang digunakan
dapat berupa sumber eksternal, berupa sumber gamma seperti
Co-60, atau sumber internal, yaitu berupa sumber gamma atau
beta yang kecil seperti Iodine-131 yang biasa digunakan untuk
penyembuhan kanker kelenjar tiroid.
Sterilisasi Peralatan Kedokteran
b.
Umumnya
radiasi
timbul
tidak
begitu
c.
Ada penyembuhan spontan, ter-gantung kepada tingkat
keparahan
d.
2.
b.
c.
d.
e.
Peluang atau kemungkinan terjadinya tergantung pada
besarnya dosis radiasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Prinsip Dasar Penggunaan Radiasi
Prinsip proteksi radiasi berdasarkan
Standard (BSS) terdiri atas 3 unsur yaitu:
Basic
Safety
Justifikasi
Justifikasi adalah semua kegiatan yang melibatkan paparan
radiasi hanya dilakukan jika menghasilkan nilai lebih atau
memberikan manfaat yang nyata (azas manfaat). Justifikasi dari
suatu rencana kegiatan atau operasi yang melibatkan paparan
radiasi dapat ditentukan dengan mempertimbang- kan
keuntungan dan kerugian dengan menggunakan analisa untungrugi untuk meyakinkan bahwa akan terdapat keun- tungan lebih
dari dilakukannya kegiatan tersebut.
Optimasi
Pada optimasi semua paparan harus diusahakan serendah yang
layak dicapai (As Low As Reasonably Achievabl-ALARA)
dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. Syarat
ini menyatakan bahwa kerugian/kerusakan dari suatu kegiatan
yang melibatkan radiasi harus ditekan serendah mungkin dengan
menerapkan peraturan proteksi. Dalam pelaksanaannya, syarat
ini dapat dipenuhi misalnya dengan pemilihan kriteria desain
atau penentuan nilai batas/tingkat acuan bagi tindakan yang
akan dilakukan.
Pembatasan
Pada pembatasan semua dosis ekivalen yang diterima oleh
seseorang tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang
telah ditetapkan. Pembatasan dosis ini dimaksud untuk
menjamin bahwa tidak ada seorang pun terkena risiko
radiasi baik efek sotakastik maupun efek deterministik akibat
dari penggunaan radiasi maupun zat radioaktif dalam keadaan
normal.
3.2 Pembagian Daerah Kerja
Daerah pengawasan
Daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis radiasi
kurang dari 15 mSv (1.500 mrem) dalam satu tahun dan bebas
kontaminasi.
Daerah pengawasan dapat dibagi lagi menjadi:
Daerah radiasi sangat rendah
Yaitu daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis 1
mSv atau lebih dan kurang dari 5 mSv dalam satu tahun. Daerah
radiasi rendah yaitu daerah yang memungkinkan seseorang
menerima dosis 5 mSv atau lebih dan kurang dari 15 mSv dalam
satu tahun.
Daerah pengendalian
Daerah yang memungkinkan seseorang menerima dosis radiasi
15 mSv atau lebih dalam setahun. Daerah pengendalian, dibagi
lagi menjadi:
1) Daerah radiasi:
Daerah radiasi sedang, yaitu daerah yang memungkinkan
seseorang menerima dosis 15 mSv atau lebih dan kurang dari
50mSv dalam satu tahun untuk seluruh tubuh atau nilai yang
sesuai untuk organ tertentu.
Daerah radiasi tinggi, yaitu daerah yang memungkinkan
seseorang menerima dosis 50 mSv atau lebih dalam satu tahun
atau nilai yang sesuai terhadap organ tertentu.
2) Daerah Kontaminasi
Kontaminasi radioaktif dapat didefinisikan sebagai adanya zat
radioaktif yang tidak terwadahi dan yang tidak dikehendaki
berada di suatu lokasi atau tempat tertentu. Daerah kontaminasi
dibagi menjadi:
Daerah kontaminasi rendah
yaitu daerah kerja dengan tingkat kontaminasi yang besarnya
lebih kecil dari 0,37 Bq/cm2 (10-5mCi/cm2) untuk pemancar alfa
dan lebih kecil dari 3,7 Bq/cm2 (10-4 mCi/cm2) untuk pemancar
beta.
Daerah kontaminasi sedang
yaitu daerah yang tingkat kontaminasi radioaktifnya 0,37 Bq/cm2
(10-5 mCi/cm2) atau lebih, dan kurang dari 3,7 Bq/cm2 (10-4
mCi/cm2) untuk alfa dan 3,7 Bq/cm2 (10-4mCi/cm2) atau lebih,
dan kurang dari 37 Bq/cm2 (10-3 mCi/cm2) untuk beta, sedang
kontaminasi udara tidak melebihi sepersepuluh.
Batas Turunan Kadar Zat Radioaktif di udara.
Daerah kontaminasi tinggi, yaitu daerah dengan tingkat
kontaminasi 3,7 Bq/cm2 atau lebih untuk alfa dan 37 Bq/cm2
atau lebih untuk beta, sedang kontaminasi udara kadang-kadang
lebih besar dari sepersepuluh batas turunan udara.
Pekerja yang bekerja di daerah radiasi sebagaimana pembagian
daerah kerja di atas perlu diklasifikasikan sebagaimana berikut
ini:
Kategori A
Pekerja radiasi yang mungkin menerima dosis sama dengan atau
lebih besar dari 15 mSv (1.500 mrem) per tahun.
Kategori B
Pekerja radiasi yang mungkin menerima dosis kurang dari 15
mSv (1.500 mrem) per tahun.
3.3 Proteksi Radiasi dalam Pekerjaan
tahun
mungkin
diperlukan
pada
yang
digunakan,
dan
pengaturan
dosimetri
juga
harusdinyatakan. Perhatian perlu diberikan pada langkah isolasi
pada daerahinstalasi yang terkena akibat dan menjamin bahwa
tidak ada orang yang tidakberkepentingan dapat memasuki
daerah tersebut.
yang
dibutuhkan
untuk
menghindari
harus
meneliti
kesehatan
pekerja
dan
gangguan
untuk
mendiskusikan
keselamatan
kerja,
DAFTAR PUSTAKA
jtptunimus-gdl-yulihendra-5638-3-babII.PDF
RS-G-1.2 Occupational Radiation Protection.PDF
Jurnal Kesehatan:Dampak Radiasi Terhadap KesehatanPekerja Radiasi
Di Rsud Arifin Achmad Rs. Santa Maria Dan Rs. Awal Bros
Pekanbaru.PDF
Pusat Pendidikan dan Pelatihan(Pusdiklat) BATAN: Proteksi Radiasi,
chapter 23-5.PDF
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_
radiasi/2-3.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Radiasi.html
Anies.2009.Cepat
Komputindo.
Tua
Akibat
Radiasi.Jakarta:Elex
Media