Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Perkembangan di era globalisasi saat ini memaksa setiap pihak untuk dapat bergerak

dengan cepat dan aktif. Setiap aktivitas dijalankan dengan serba cepat dan tidak membuangbuang waktu yang ada. Kemudahan yang diinginkan oleh semua pihak menjadi tantangan
tersendiri bagi para perusahaan. Perusahaan yang baik dan melihat peluang tersebut berusaha
untuk menciptakan produk yang dapat menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi
konsumennya. Selain itu saat ini konsumen juga sudah mulai memperhatikan pentingnya
produk yang sehat dan higenis, produk ini tidak hanya berlaku bagi produk makanan dan
minuman melainkan juga produk industri non makanan dan minuman.
Semakin berkembangnya suatu teknologi informasi, dan disertai munculnya merekmerek lainnya terhadap air minum dalam kemasan. Pelanggan yang loyal pada umumnya
akan melanjutkan pembelian tersebut walaupun dihadapkan pada banyak alternatif merek
produk pesaing yang menawarkan karakteristik produk yang lebih unggul di pandang dari
berbagai sudut atributnya. Bila banyak pelanggan dari suatu merek masuk dalam kategori ini
berarti merek tersebut memiliki brand equity (Ekuitas Merek) yang kuat
Daya ingat konsumen tentang suatu produk tidak lepas dari peran suatu merek.
Karena merek dapat membedakan produk satu dengan yang lainnya. Merek yang kuat akan
menarik calon konsumen dalam mencari informasi suatu produk. Perlunya membangun
kekuatan terhadap merek di dalam benak konsumen. Konsumen akan mencari informasi
tentang produk yang akan dikonsumsi sebelum melakukan pembelian. Proses pencarian
informasi bisa melalui televisi, internet, koran, majalah, atau bahkan orang yang pernah
mengkonsumsi suatu produk tersebut.
Tabel 1.1 Air Minum Dalam Kemasan
Merk

AQUA
Club
VIT
Ades
Cleo

TBI 2013-2015
Top Brand
Index
(TBI) 2013
81,6%
3,7%
3,1%
2,3%

Top Brand
Index
(TBI) 2014
75.2%
3.4%
3.2%
2.2%

Top Brand
Index
(TBI)
2015
75.9%
5.0%
2.6%
2.6%

TOP

Market Share

TOP

Market Leader
Market Leader
Market Challenger
Market Challenger
Market Follower

Santri

Market Nicher

Total

Market Nicher
Sumber: www.topbrand-award.com dan modifikasi
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa air mineral dalam kemasan merek Aqua mengalami

penurunan Top Brand Index (TBI) pada periode 2013-2014. TBI air mineral kemasan
mengalami penurunan sebanyak 6,4% menjadi 75,2% pada tahun 2014 dan naik 0,7%
menjadi 75,9% pada tahun 2015. Hal tersebut menjadikan Aqua menduduki peringkat
pertama kategori air mineral dalam. Dan pada tahun 2013-2015 posisi Aqua menjadi market
leader dalam industri air mineral dalam kemasan.
Dengan keanekaragaman produk air minum mineral yang ada pada saat ini
mendorong konsumen untuk melakukan identifikasi dalam pengambilan keputusan saat
menentukan suatu merek yang menurut mereka memenuhi kriteria sebuah produk air minum
yang ideal. Proses identifikasi yang paling dasar dilakukan oleh konsumen untuk mengenali
produk-produk yang identik adalah melalui merek, dikarenakan merek dapat menjadi suatu
alat pembeda dan dapat juga menjadi kriteria utama dalam proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen dibandingkan manfaat objektif dari suatu produk itu sendiri.
Mengingat pentingnya brand awareness untuk mengetahui kesadaran merk maka
peneliti mengangkat konsep tersebut sebagai bahan penelitian dengan judul ANALISIS
BRAND AWARENESS AIR

MINERAL DALAM

KEMASAN

(AMDK)

PADA

MAHASISWA MANAJEMEN UIN MALIKI MALANG.


1.2

Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Brand Awareness (kesadaran merek) terhadap top minds
konsumen Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus Mahasiswa Uin Malang)?
2. Bagaimana pengaruh Brand Awareness (kesadaran merek) terhadap Keputusan
Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus Mahasiswa Uin Malang)?

1.3

Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh Brand Awareness (kesadaran merek) terhadap top minds
konsumen Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus Mahasiswa Uin Malang).
2. Untuk mengetahui pengaruh
Brand Awareness (kesadaran merek) terhadap
Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan (Studi Kasus Mahasiswa Uin
Malang).

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada Bulan Oktober sampai November 2015 pada
Mahasiswa UIN Maliki Malang.

3.2
3.2.1

Populasi dan sampel


Populasi
Populasi ialah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau
orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian
(Ferdinand, 2006). Hal ini sejalan dengan pendapat Emory (dalam Assegaf, 2009)
yang menyatakan populasi merupakan sekumpulan elemen yang dapat digunakan
untuk beberapa kesimpulan. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah

3.2.2

seluruh mahasiswa, dosen dan pegawai UIN Maliki Malang.


Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2004) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan
penelitian populasi dan aspek-aspeknya. Metode pengambilan sample dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara Accidental sampling yang merupakan bagian dari
teknik dari nonprobability sampling. Bentuk pengambilan sampel ini berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap
cocok menjadi sumber data akan menjadi sampel penelitian ini (Sugiyono, 2004).
Nama PTAIN
UIN Maliki

Status Responden Jumlah


Mahasiswa

Responden
10

Manajemen 2012
Mahasiswa

16

Manajemen 2013
Mahasiswa

25

Manajemen 2014
Total

3.3

Metode Pengumpulan Data

3.3.1

Kuesioner

51

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2004).
Dalam penelitian ini kuesioner dibuat dengan menggunakan pertanyaan tertutup dan
terbuka. Pengukuran variabel menggunakan skala interval, yaitu alat pengukur yang dapat
menghasilkan data yang memiliki rentang nilai yang mempunyai makna dan mampu
menghasilkan measurement yang memungkinkan perhitungan rata-rata, deviasi standar, uji
statistik parameter, korelasi dan sebagainya (Ferdinand, 2006).
Dalam kuesioner ini kami memberikan sejumlah angket semi berupa pertanyaan
terbuka dan tertutup. Hal ini dilakukan untuk memberikan keluasan dan kebebasan responden
dalam menyatakan pendapat.
3.4.

Metode Analisis Data


Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data tersebut diolah dan

dianalisis terlebih dahulu sehingga nantinya dapat dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan. Metode yang kami gunakan yaitu survey dengan pendekatan statistik deskriptif.
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan
penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna.. Pengklasifikasian
menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang
dilakukan. Dengan Statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan
ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari kumpulan data yang ada.
Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan
data, ukuran penyebaran data, serta kecenderungan suatu gugus data.

BAB III
PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang dapat dipercaya harus berdasarkan pada informasi yang dapat
dipercaya. Informasi yang akurat hanya dapat diperoleh apabila informasi penelitian yang
digunakan memenuhi kelayakan sebagai alat pengumpul data. Maka untuk memenuhi

persyaratan informasi yang akurat, kami melakukan langkah dengan menggunakan


pendekatan yang kuantitaf, yang mana bahan penelitian yang kami lakukan melalui media
angket (kuisioner), kemudian kami sebarkan kepada beberapa responeden mengenai barand
awareness dalam jumlah sample 51. Berdasarkan hasil dari kuisioner mendeskripsikan
sebagai berikut.
1. Tabel data dan diagram batang Brand Awareness AMDK Pada Mahasiswa UIN Maliki
Malang.
a) Tabel data Brand Awareness AMDK Pada Mahasiswa UIN Maliki Malang.
KELAS
A
B
C
Total Merk
Total Responden

AQUA CLUB
ADES
15
3
26
2
1
42
5

CLEO

SANTRI TOTAL
1
1

2
51

LE
MINERAL
1

1
1

b) Diagram batang Brand Awareness AMDK Pada Mahasiswa UIN Maliki Malang.

2. Tabel Data dan diagram batang Tingkat Konsumsi AMDK Pada Mahasiswa UIN
Maliki Malang.
a) Tabel Data Tingkat Konsumsi AMDK Pada Mahasiswa UIN Maliki Malang.
KELAS
A
B
C
Total Merk
Total Responden

LE
AQUA CLUB
ADES
CLEO
SANTRI TOTAL MINERAL
13
6
2
1
1
18
5
1
1
2
1
32
11
1
3
2
1
1
51

b) Tabel Data Tingkat Konsumsi AMDK Pada Mahasiswa UIN Maliki Malang.

Bila kita cermati mengenai brand awareness tentang AMDK, jadi bisa dilhat
bahwasanya untuk merek yang paling diingat oleh konsumen ialah aqua dengan total sebesar
42 responden. Kemudian untuk point merek paling banyak dibeli ialah aqua dengan total
sebesar 32 responden. Dalam penelitian mengenai brand awareness ini kita juga membagi
responden menjadi tiga kelas, yaitu kelas A, Kelas B dan Kelas C. Indikator tingkatan kelas
sebagai berikut:
a) Kelas A : Pendapatan mulai dari <1.000.000
b) Kelas B : Pendapatan mulai dari 1.000.000-2.000.000
c) Kelas C : > 2.000.000
Selanjutnya, kami mengidentifikasi kelas-kelas tersebut terhapap brand awareness
merk air mineral dalam kemasan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
a) Kelas A
Hasil kuisioner kelas ini mengenai merek yang paling diingat ialah merek aqua
dengan jumlah sebesar 15 responden, sedangkan untuk merek yang paling di beli
(konsumsi) untuk kelas ini ialah aqua dengan jumlah sebesar 13 responsen.
b) Kelas B
asil kuisioner kelas ini mengenai merek yang paling diingat ialah merek aqua dengan
jumlah sebesar 26 responden, sedangkan untuk merek yang paling di beli (konsumsi)
untuk kelas ini ialah aqua dengan jumlah sebesar 18 responsen.
c) Kelas C
asil kuisioner kelas ini mengenai merek yang paling diingat ialah merek aqua dengan
jumlah sebesar 1 responden, sedangkan untuk merek yang paling di beli (konsumsi)
untuk kelas ini ialah aqua dengan jumlah sebesar 1 responsen.

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
1. Ada pengaruh brand awareness terhadap top minds konsumen air mineral dalam
kemasan pada mahasiswa manajemen UIN Maliki Malang. Semakin kuat ingatan
akan suatu merk di benak konsumen, semakin tinggi prioritas merk yang akan
dijadikan referensi dan untuk dikonsumsi secara terus-menerus.
2. Ada pengaruh brand awareness terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa
manajemen UIN Maliki Malang. Semakin kuat ingatan akan suatu merk di benak
konsumen, semakin tinggi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian air
mineral dalam kemasan.

4.2

Saran

1. Produk yang berada pada posisi market leader sebaiknya mempertahankan posisinya
agar tetap terus berada dalam top minds konsumen
2. Produk yang berada pada posisi market challenger sebaiknya melakukan inovasi agar
dapat menyamai dan menduduki posisi market leader.
3. Produk yang berada pada posisi market follower sebaiknya melakukan strategi yang
tepat untuk belajar pada merk-merk produk diatasnya.
4. Produk yang berada pada posisi market nicher sebaiknya melakukan segmentasi,
targetting dan positioning yang tepat dalam mendapatkan celah pasar.

Anda mungkin juga menyukai