Anda di halaman 1dari 5

Standar Operasi dan Prosedur (SOP)

Belanja Tidak Langsung


Bendahara Gaji
Pengajuan
Dokumen

Perbaikan
kesalahan dan
kelengkapan
Dokumen

Pengiriman
kembali dokumen
hasil perbaikan

Perangkat PPSPM
Proses
SPP dan
SPM

Bend.Peng.

PPK

Tanda
Tangan
SPP

Verifikasi
dokumen

Validasi SPM

DPPKD

Finishing
dokumen

Mekanisme Pelaporan Pajak :


-

PPh Pasal 21 :
Gol I & II = 0 %
Gol III = 5 % (non NPWP : 5 % x 120 %)
Gol IV = 15 % (non NPWP : 15 % x 120 %)
PPh Pasal 21 yang tidak bersifat final (Contoh : gaji induk PNS) direkap dan dilaporkan setiap
bulannya oleh petugas pajak pada subag keuangan.
PPh Pasal 21 yang bersifat final (Contoh : tunda maupun honor-honor BTL yang ada pada
lingkungan subag keuangan) direkap dan dilaporkan setiap bulannya oleh petugas pajak pada
subag keuangan, sedangkan untuk honor-honor (Contoh : Honor panitia) atau honor lainnya yang
berada pada setiap kegiatan di rekap setiap bulannya oleh para Pelaksana Administrasi di
kegiatan untuk segera di sampaikan dan dilaporkan oleh petugas pajak pada subag keuangan.
Untuk setiap penyetoran pajak yang dilakukan melalui Kantor POS maupun Bank dilakukan olah
pihak kegiatan masing-masing.
Pelaksana Administrasi WAJIB melampirkan BUKTI POTONG pada setiap honor yang ada di
kegiatan yang di tanda tangani oleh Bendahara Pengeluaran.
Lembar SSP yang dikirimkan pada subag keuangan WAJIB Lembar 3 (Asli) dan Lembar 1
(Fotocopy) dan disertai dengan Rekap Daftar Honornya.

Mekanisme Pelaporan Pajak :


-

PPh Pasal 21 :
Untuk PPh Pasal 21 yang diberlakukan pada LS, PL mapun Lelang (Contoh : Konsultan
Perorangan) di rekap setiap bulannya oleh petugas pajak pada subag keuangan untuk
dilaporakan pada KPP Pratama Serang.
Setiap SSP di isi dengan JELAS sesuai dengan PEKERJAANNYA oleh masing-masing kegiatan.
Kode MAP Pajak agar di isi dengan benar dan Masa Pajak di catat sesuai dengan Bulan Masa
Pengerjaan Kontrak (SPK) dan bukan berdasarkan Bulan Pengajuan atau Pencairan.

Mekanisme Pelaporan Pajak :


-

PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23 :


PPh Pasal 22 dan PPh Pasal 23 yang mencakup transaksi pada GU, TU /
SPJ untuk di rekap setiap bulannya oleh para Pelaksana Administrasi yang
ada di setiap kegiatan untuk dilaporkan oleh petugas pajak pada subag
keuangan.
Untuk setiap penyetoran pajak yang dilakukan melalui Kantor POS maupun
Bank dilakukan olah pihak kegiatan masing-masing.
Setiap SSP di isi dengan JELAS sesuai dengan PEKERJAANNYA oleh
masing-masing kegiatan. Kode MAP Pajak agar di isi dengan benar dan
Masa Pajak di catat sesuai dengan Bulan Masa Pengerjaan Kontrak (SPK)
dan bukan berdasarkan Bulan Pengajuan / Pencairan atau masuk BKU
pada Keuangan.
Lembar SSP yang dikirimkan pada subag keuangan WAJIB Lembar 3 (Asli)
dan Lembar 1 (Fotocopy)

Mekanisme Pelaporan Pajak :


-

PPh Pasal Pasal 21, 22, 23 dan 4 ayat 2 :


Untuk PPh Pasal 21, 22, 23 dan 4 ayat 2 yang diberlakukan pada LS, PL
mapun Lelang di rekap setiap bulannya oleh petugas pajak pada subag
keuangan untuk dilaporkan pada KPP Pratama Serang.
Setiap SSP di isi dengan JELAS sesuai dengan PEKERJAANNYA oleh
masing-masing kegiatan. Kode MAP Pajak agar di isi dengan benar dan
Masa Pajak di catat sesuai dengan Bulan Masa Pengerjaan Kontrak (SPK)
dan bukan berdasarkan Bulan Pengajuan atau Pencairan.
Data untuk PPh yang diberlakukan pada LS, PL mapun Lelang didapat dari
aplikasi DTH (Daftar Transaksi Harian) maupun RTH (Rekap Transaksi
Harian) yang di instal oleh Pihak Pajak Pratama Serang dengan
mengkombinasikan pada aplikasi SIMDA Keuangan yang ada di subag
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai