Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. DEFINISI
Syok kardiogenik adalah kondisi perfusi jaringan tidak adekuat karena
disfungsi jantung. Terjadi penurunan cardiac output dan hipoksia jaringan
walaupun volume intravaskuler adekuat. Kondisi syok kardiogenik bila tidak
diterapi
dapat
menyebabkan
70-90%
mortality
rate,
dan
biasanya
kardiogenik
paling
sering
disebabkan
karena
infark
syok kardiogenik
- Ekokardiografi untuk mencari penyebab
c. Elektrokardiografi
- EKG merupakan tindakan yang harus segera dilakukan
- Dapat ditemukan tanda infark miokard atau iskemia miokard
- Bila ditemukan EKG normal, pasien harus tetap diawasi, karena
infark miokard masih mungkin terjadi
d. Pemeriksaan invasif
- Kateterisasi Swan-Ganz untuk menyingkirkan penyebab dan jenis
syok lainnya (misalnya karena penurunan volume atau syok
-
obtruktif)
Pengukuran pulmonary capillary wedge pressure (PCWP) lebih
C. ETIOLOGI
Etiologi syok kardiogenik dapat dibagi menjadi tiga penyebab berdasarkan
patofisiologinya, yaitu :
1. Iskemia ventrikel, yaitu karena infark miokard akut (eiologi paling sering),
cardiopulmonary arrest, dan operasi jantung
2. Masalah struktur, misalnya ruptur septum, ruptur otot papilari, ruptur
dinding jantung, aneurisma ventrikel, kardiomoipati, tumor jantung,
thrombus atrium, emboli paru, disfungsi katup, miokarditis, dan
tamponade jantung
3. Disritmia, yaitu bradidisritmia atau takidisritmia
D. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding syok kardiogenik diantaranya :
- Angina pectoris
- Sepsis
- Edema pulmo
- Syok distributif
- Syok hipovolemik
- Infark miokardium
- Miokarditis
- Emboli paru
- Syok septik
E. PATOFISIOLOGI
Patofisiologi syok kardiogenik dapat dijelasakan melalui bagan berikut :
F. TATA LAKSANA
1. Tata laksana umum syok kardiogenik adalah sebagai berikut :
a. Resusitasi cairan untuk memperbaiki hipovolemia dan hipotensi,
namun dikontradindikasikan bila terdapat edema pulmo
b. Terapi farmakologi untuk memperbaiki dan mempertahankan tekanan
darah dan cardiac output
c. Pengawasan di pelayanan intensif (ICU atau ICCU)
d. Tindakan untuk restorasi segera dan definitive aliran darah koroner,
tindakan ini diperlukan bila syok disebabkan karena iskemik
miokardium
e. Koreksi kelainan elektrolit dan asam basa lainnya (misalnya
hipokalemia, hipomagnesia, asidosis)
2. Terapi invasif (dilakukan sesuai indikasi)
a. Pemasangan infus vena sentral, untuk mempercepat resusitasi cairan,
dan melakukan pemantauan terhadap tekanan vena sentral
b. Pemasangan arterial line untuk memantau tekanan darah secara terus
menerus dengan tepat
c. Pemasangan pompa balon intra-aorta untuk tindakan persutaneous
coronary intervention (PCI0 atau coronary artery bypass grafting
(CABG)
3. Terapi farmakologi
a. Aspirin dan heparin untuk sindrom koroner akut
b. Obat-obatan inotropic dan/atau vasopressor pada kondisi inadekuat
perfusi jaringan namun volume intravaskuler adekuat, untuk
mempertahankan mean arterial pressure 60 atau 65 mmHg
1) Dopamine
- Obat pilihan untuk meningkatkan kontraktilitas jantung pada
-
miokardium
- Dosisnya 2-20 mcg/kg/menit IV
3) Noerpinefrin