Anda di halaman 1dari 18

e Endocrinology of Human Pregnancy and Fetoplacent

Neuroendocrine Development

Oleh :
Dr Adi Setyawan Prianto Sp.OG K.FER
Konsultan FER

Sub Divisi Fertilitas dan Endokrinologi Reproduksi (FER)


Laboratorium Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan UNSOED Purwokerto
2012

KELAHIRAN SATU BAYI SEHAT TERGANTUNG :

Berhasilnya implantasi embryo.

Berhasilnya adaptasi fisiologi maternal terhadap allograft fetal, serta terjaminny


kebutuhan nutrisi, metabolik, dan kebutuhan fisik janin.

Sistem neuroendokrin fetal yang berkembang sempurna.

Timing persalinan yang tepat, sehingga fetal terlahir cukup matur.

EKSISTENSI KEHAMILAN

NDAHULUAN

ali kehamilan terjadi, maka fetus, plasenta dan ibu memulai dan mempertahank
u sistem komunikasi via endocrine system.

ocrine milieu didominasi oleh hormon-hormon plasenta, guna menjamin


tumbuhan dan perkembangan fetus.

a step akhir, sistem endokrin meregulasi interaksi antara fetus, plasenta dan ibu,
a menginduksi persalinan.

RECEPTIVITAS ENDOMETRIUM

elama siklus menstruasi, hormon steroid ovarium yaitru estrogen dan progestero
kan menginduksi perubahan-perubahan endometrium , yang berperan sangat
enting dalam proses implantasi dan eksistensi kehamilan.

elama Fase Luteal dibawah pengaruh utama Progesteron, akan merubah


ndometrium proliferatif menjadi sekretorik, yaitu memiliki tebal (5 6 mm); spo
aya vaskularisasi.
ga : mengandung banyak chemokine, growth factors, serta molekul sel adhesi.

mplantasi hari ke 20 24 haid tingkat keberhasilannya 85%,


edangkan > hari ke 25 implantation rate rendah (11%).

ada hari ke 20 24, epitel endometrium tumbuh pinopodes,


imana satu area embryo akan melekat

Endometrial Receptivity

MPLANTASI

uensing pembelahan dan diferensiasi embryo tidak tergantung


a hormonal milieau tuba falopii atau uterus, terbukti secara in vitro.
ke 3-4 post fertilisasi, embryo berbentuk solid-ball (Morulla).

ke 4 5 ; terdapat cairan dalan rongga, disebut blastocele,


bryonya dinamakan blastocyst.

a manusia, blastocyst memasuki uterus sekitar hari ke 5 post-fertilisasi,


ta melayang didalam rongga uterus selama 2-3 hari.

udian selama itu embryo mengalami hatched , yaitu saat optimal untuk implant

plantation of a blastocyst into the endometrium lining:


otrophoblast of blastocyst contacts endometrium epithelial layer and
aches and invades into the decidual cells of the endometrium.
maternal blood vessels develop into lacuna,
ch is intervillous space that surrounds the embryo.
order called the chorionic villus forms between the maternal and fetal blood.

ESIDUALISASI ENDOMETRIUM :

ometrium desidua merupakan hostile to implantation.

ekatnya blastocyst pada epitel endometrium akan mengakselerasi proses


idualisasi, yang mempersempit window implantation sekaligus.

a pasien infertil, seringkali terjadi kegagalan desidualisasi ini.


a pada periode menstruasi, abortus dan partus.

idua pada kehamilan berhubungan dengan selaput membran janin, sehingga


upakan bagian dari organ hormon

mon-hormon yang diproduksi oleh desidua dapat beraksi di korion dan myometr
adi interaksi dengan fetus via cairan ketuban.

idua memproduksi hormon prolaktin, relaxin, dan prostaglandin yang berperan


am proses persalinan.
ena desidua bagian paling dekat dengan endometrium.

Schematic of proliferative and secretory humanendometrium

ASENTASI :

rata arterioles radii pada uterus wanita hamil 10x lebih besar daripada
pregnant
ngkatan aliran darah 10.000 x lebih besar, guna mendukung pertumbuhan janin.
dan dalamnya plasentasi merupakan hasil akhir dari invasif trophoblast dan
er kemikal dan fisikal desidua.
alans pada tahap ini berakibat gagalnya implantasi atau muncul kehamilan pato;
p angiogenik saat implantasi dan plasentasi merupakan faktor penting
embangnya gangguan hemodinamik, contohnya pre-eklampsia

ana;
sitotrophoblast mengalami rintangan, sehingga arteriol sprirale relatif masih utu
etap responsif terhadap pengaruh vasomotor maternal.
akibatkan implantasi dangkal, dan merubah suplai darah unit plasenta,
gga kompensasinya akan meningkatkan tekanan darah menuju
ah pre-eklampsia.

II. ENDOKRIN PLASENTA

mon plasenta mendominasi milieau endokrin pada wanita hamil.


enta tidak saja berfungsi sebagai alimentasi, pertukaran gas, serta ekskresi fetu
a sebagai organ endokrin utama yang memproduksi sebagian besar protein
okin dan growth factors), dan hormon steroid yang disekresikan ke dalam sirkul
ternal.
agian besar hormon yang diproduksi plasenta mirip sama dengan hormon
ng diproduksi pada wanita non-pregnant.

Steroidogenesis in maternal-placental unit

STEROID HORMONES AND THE FETOPLACENTAL UNIT


2 hal yang penting :
1. Formasi estrogen dan progesteron hasil interaksi antara
fetus , plasenta dan ibu.
2. Regulasi dan formasi hormon steroid dilakukan oleh janin.

senta merupakan organ yang memproduksi steroid inkomplit.

ak seperti adrenal, testis, atau ovarium, dimana prekusor berasal dari ibu maupu
enta manusia mengekpresikan ensim-ensim cholesterol side-chain cleavage (P4
3-hydroxysteroid dehidrogenase (3HSD), tetapi
ang terhadap 17-hydroxylase/17-20-lyase (P450c17).

oidogenesis berasal dari cholesterol berakhir menjadi progesterone.

Biosynthesis pathway in steroid hormone formation

THE PROCESS OF HUMAN PARTURITION

es persalinan melibatkan :

Transformasi myometrium dari kondisi quiescent menjadi kontraktil.


Remodeling serviks uteri menjadi lebih lunak dan membuka guna memfasilitasi
lewatnya janin.
Ruptur fatal membrane.

elama masa kehamilan, myometrium dalam kondisi relaksasi dan relatif insensiti
rhadap stimulasi uterotonin, seperti prostaglandin dan oksitosin.

se ini dikendalikan uterotropin, ( faktor-faktor yang memodulasi fungsi


an pertumbuhan uterus). Serta uterotonin (faktor-faktor yang memodulasi kontra
erus) seperti : Progesteron; -adrenergic agents, prostacyclin (PGI2),
laxin, CRH, parathyroid hormone-related peptide, serta nitric oxide.

kipun kontrol persal;inan meiliki mekanisme yang kompleks,


un terdapat kemiripan peran interaksi beberapa hormon pada semua spesies
parous, yakni :

nisiasi persalinan oleh progesterone withdrawal dan estrogen activation.

Peran serta fetoplasental unit terhadap kontrol hormon kehamilan guna


mendeteksi keterkaitan antara sudah maturnya organ fetal dengan tibanya
timing persalinan.

Adanya peran uterotonin, terutama prostaglandin dan oksitosin pada


tahap induksi dan kemajuan persalinan.

PROGESTERONE WITHDRAWL AND ESTROGEN ACTIVATION


IN HUMAN PARTURITION

nset persalinan pada kebanyakan spesies didahului penurunan dramatis kadar


rogesteron maternal, serta diiringi dengan peningkatan estradiol maternal.

mun demikian, progesterone withdrawl dan estrogen activation tidak terbukti te


rubahan kadar sirkulasi estrogen dan progesteron, dimana masih tetap tinggi se
la I maupun Kala II persalinan.
tuk menjelaskan fenomena ini, maka pada manusia terdapat perubahan fungsio
ri progesterone di myometrium dan perubahan tingkat responsivitas estrogen.

nitiate the Human Parturition Cascade by Inducing Functional Progestrone Withdr


n the Myometrium

Anda mungkin juga menyukai