Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Bayu Laksono
2. Unilatin Nikma
(14201.06.14004)
(14201.06.140043 )
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
Kanker kolon
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar
Sistem pencernaan
Mengetahui,
Dosen Mata Ajar
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini, dan sholawat serta salam semoga selalu tercurah
limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang tangguh yang tak gentar
menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas di
STIKES Hafshawaty, kami susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA
KLIEN KANKER COLON dan dengan selesainya penyusunan makalah ini,
kami juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...............................................................................................
Halaman Pengesahan........................................................................................
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 TujuanManfaat
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
Pada zaman purbakala, kanker sudah dikenal oleh orang-orang yang mahir
melaksanakan observasi dan mereka menyebutnya cancer (crab) , artinya
kepiting . diartikan demikina karena dapat mengadakan penyebarab seperti
kepiting yang punya banyak kaki. Istilah cancer juga dipakai untuk menjelaskan
suatu kelompok penyakit yang berjumlah 270, yaitu ketika sel dan penyakit ini
mengalami perkembangbiakan tanpa kendali, merusak sel sel-sel normal ,
mengancam nyawa individu
menyebabkan rasa cemas dan takut lebih berat daripada kanker. Dampak fisiologis
dan psikologis pada pasien dan keluarganya begitu besar,sehingga dapat
mengubah pola hidup mereka.
Kanker dapat menyebabkan mutilasi dan kematian pada individu . dahulu ,
fokus kanker dalah incurability( tidak dapat disembuhkan) sehinggu timbul
perasaan tidak berdaya dan putus asa. Sekarang sudah banyak kemajuan yang
dilakukan dengan pencegahan ,pendeteksian dini, dan pengobatan kanker banyak
riset yang dilakukan terus-menerus. Perawat juga dapat mempunyai perasaan
negative terhadap kanker. Sangat dianjurkan agar perawat memeriksa perasaan
mereka sendiri dan mencoba menambah pengetahuan mereka tentng kanker dan
pengobatan yang ada sekarang. Mereka perlu juga mengungkapkan perasaan
dengan teman sejawat. Perawat berhasil menangani perasaan terhadap kanker, akn
lebih mampu membantu pasien kanker.
1.2 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
kanker kolon adalah keganasan yang terjadi di usus besar. American
cancer society(2009) memperkirakan bahwa 148.810 orang akan dapat
didiagnosis dengan kanker kolorektal dan 49.960 akan mati karena penyakit ini di
amerika sserikat pada tahun 2008. Pada tahun 2003, organisasi kesehatan dunia
memperkirakan bahwa sekitar 940.00 individu dapat didiagnosis dengan kanker
kolorektal di seluruh dunia dan 492.000 meninggal pada tahun tersebut.
Kanker kolorektal merupakan beban kesehatan utama di seluruh dunia .
kejadian dan kematian dari kanker kolon mengalami penuruan yang lambat
selama 20 tahun di amerika serikat. Namun , kanker kolon tetep penyebab ketiga
kanker yang berhubungan dengan kematian pada tahun 2008(ACS,2009)
Faktor usia menjadi factor resiko kanker kolorektal, seperti bagi banyak
tumor solid lain. Puncat timbulnya kanker kolorektal pada sekitar usia 65 tahun
( desch,2005).
Stadium II
Tumor
menginvasi
muskularis (T3) atau organ
NO
dan struktur jaringan sekitar
(T4)
Stadium IIA
T3
NO
Stadium IIB
T4
NO
Stadium IIIA
T1-4
N1
Stadium IIIB
T1-4
N2-3
Stadium IV
T1-4
NI-3
Sumber american cancer society . colorectal cancer. Facts and figure
73%
MO
MO
MO
MO
MO
MO
2008-2009.
menyebabkan
kanker
usu
besar
kanker
biasanya
terjadi
kanker
COLORETAL CANCER),
kolorektal(HNPCC=HEREDITARY
NONPOLYPOSIS
kanker
65%
51%
49%
15%
5%
lalu
( agrawal,2008).
3.
Obesitas telah diidentifikasi sebagai factor resko kanker usus besar
(Gittens,2009) .
4. Merokok telah jelas di kaitkan dengan resiko y ang lebih tinggi untuk
kanker usus besar.
Apakah diet memainkan peran dalam mengembangkan kanker usus
besar telah di periksa . studi menunjukkan bahwa melakukan olahraga dan
diet kaya buah-buahan serta sayuran dapat membantu mencegah kanker
usus besar(Cummings, 1998).
Penelitian efek obat menjukkan bahwa terapi pengganti estrogen
dan OAINS seperti aspirin dapat mengurangi resiko kanker kolorektal
(Chan,2002)
2.3. Patofisiologi
Secara genetic , kanker kolon meruapakn penyakit yang kompleks.
Perubahan genetic sering dikaitkan dengan perkembangan dari lesi
premaligma (edenoma) untuk adenokarsinoma invasive. Rangkaian
peristiwa molekuler dan genetic yang menyebabkan transformasi dari
keganasan polip adenomatosa. Proses awal adalah mutasi
APC
( adenomatosa polipis gen) yang pertama kali ditemukan pada individu
dengan keluarga adenomatosa polipis (FAP= familial adenomatous
polypis). Protein yang di kodekan oleh APC penting dalam aktivasi
onkogen c-myc dan siklin D1yang mendorong pengembangan menjadi
fenotipe ganas (Vogelstin 1988).
Selain mutasi ,proses epigenetic seperti metilasi DNA yang
abnormal juga dapat menyebabkan penekanan gen supreor tumor atau
aktivasi dari onkogen, kondisi ini mengembangkan proses kompromi
keseimbangan genetic dan akhirnya megarah ke tranformasi maligna
(Dragovich, 2009).
PATHWAY
Merokok
Faktor Genetik
Kolitis ulserasif,
Penyakit crohn
Kontak agen
Karsinogenik
Obesitas
Polip
adenomatosa
Kanker kolon
Invasi jaringan dan efek kompresi oleh tumor
Anoreksia
Respon psikologis
Nyeri
DPL
Analisis feses lengkap DPL
Analisis feses lengkap
Pertanda tumor
Endoscopi saluran cerna bagian bawah
Biopsi
USG abdomen
2.6. Penatalaksanaan
Pasien dengan gejala obstruksi kusus di obati dengan cairan IV dan pengisapan
nasogastric. Apabila terjadi perdarahan yang cukup bermakna tetapi,komponen dapat di
berikan. Pengobatan tergantung pada tahap penyakit dan komplikasi yang berhubungan .
endoskopi ultrasonografi dan laparoskopi telah terbukti berhasil dalam penahapan kanker
kolon. Pada periode propeotif.
a. Sistemik kemoterapi
5-fluororasil tetap manjadi rejimen kemoterapi pilihan untuk kanker usus besar,
baik dalam pengaturan ajuvan dan metastasis . dalam 10 terakhir , kombinasi regimen
tersebut pemberian tingkat kemanjuran dan meningkatkan perkembangan masa hidup
pada pasien metastasis kankker usus besar. Selain 5-fluororasil , fluoropyrimidines
seperti capecitabine (xeloda) dan tegafur digunakan sebagai monoterapi atau
dikombinasikan dengan oxaliplatin (Eloxatin) dan irinotecan. Beberapa rejimen
kombinasi standart menggunakan infus terus berkempanjangan yang mengandung
fluorourasil tau capecitabine. Ketersediaan kelas baru obat-obatan dan produk
biologis aktif untuk kanker kolon di harapkan dapat menambah kelangsungan hidup
untuk pasien dengan penyakit metastasis dari 12 bulan pada 2dekade yang lalu
menjadi sekitar 22 bulan saat ini (Kim 2009).
b. Ajuvan ( pascaoperasi) kemoterapi
Terapi standar kanker kolon stadium II akhir dan stadium III diberikan
kombinasi fluorourasil dan levamisole seperti dalam bentuk leucovorin.
Pendekatan ini telah di uji beberapa uji acak yang besar dan telah terbukti
mengurangi individu 5 tahun resiko kanker kambuh dan kematian oleh sekitar
30% ( Arkenau,2008)
Meskipun informasi tentang hasil terapi ajuvan dalam tahap II dan III
kanker kolon terbatas , suatu kumpulan data dikumpulkan oleh ajuvan colon
cancer grup endpoint dengan fluorourasil berbasis terapi ajuvan baru-baru ini
dianalisis. Para penulis menyimpulkan bahwa kometerapi ajuvaaan penyakit
signifikan memberikan manfaat kelangsungan hidup karena mengurangi tingkat
kekambuhan terutama dalam 2 tahun pertama terapi ajuvan, tetapi dengan
beberapa keuntungan di tahun 3-4 ( Sargent,2009)
c. Agen biologis
Lebih baru dan lebih selektif cara pemberian terapi radiasi seperti stereotactic radio terapi
( Cyberknife) dan tomotherapy saat ini sedang diselidiki dan dapat memperpanjang indikasi
untuk radio terapi dalam pengolahan kanker usus besar di masa depan (Dragovich,2009)
e.Terapi bedah
Pembedahan adalah satu-satunya modalitas kuratif untuk kanker kolon ( tahap IIII) dan berpontensi memberikan satu-satunya pilihan bagi pasien dengan metastasis di hati
dan atau paru-paru ( penyakit stadium IV) . Prinsip-prinsip umum untuk semua termasuk
operasi pengangkatan tumor primer dengan margin yang memadai termasuk daerah
drainase limfatik.
Untuk Lesi di sekum dalam kolon kanan , diindikasi untuk hemikolektomi kanan;
untuk lesi di proksimal kolon transversus atau tengah, dilakukan hemikolektomi
kanan;untuk lesi di lienalis fleksura dan kolon sebelah kiri , hemicolectomy kiri. Pada
setiap lesi kolon sigmoid , maka akn dilakukan intervensi sigmoid colectomy yang sesuai
dengan kondisi klinis. Total abdominal colectomy dengan anastomosis ileorectal mungkin
diperlukan untuk pasien yang telah didiagnosis dengan hereditary nonpolyposis colorectal
cancer (HNPCC). Adenomatosa polipis familiar, dan kanker methachronous di segmen
usus yang ter pisah atau kondisi keganasan usus akut dengan status tidak diketahui pada
bagian proksimal usu ( Dragovich,2009).
2.7 Komplikasi
Intervensi
Rasional
Jelaskan dan bantu pasien dengan tindakan pereda nyeriPendekatan dengan menggunakan relaksasi dan
nonfarmokologi dan noninvasive.
nonfarmokologi
lainnya
telah
menunjukkan
peringatan
yang
perlu
perawat
oksigen
yang
diperlukan
untuk
Ajarkan teknik relaksasi pernapasan dalam padaMeningkatkan intake oksigen sehingga akan
saat nyeri muncul
Distraksi
menurunkan stimulus
Analgetik
diberikan
(pengalihan
perhatian)
untu
dapat
membantu
Intervensi
Intervensi nonbedah :
Anjurkan pasien makan dengan perlahan dan
Rasional
Makanan dapat lewat dengan mudah ke lambung
Membantu merangsang nafsu makan
Dapat membentuk massa feses yang optimal dan
menurunkan kondisi diverkulosis menjadi
divertikulis. Komponen buah-buahan dan
sayuran dapat meningkatkan asupan tinggi serat.
Untuk mengukur keefektifan nutrisi dan
dukungan cairan.
dianjurkan.
Intervensi ini untuk menurunkan risiko infeksi
oral
Ahli gizi harus terlibat dalam penentuan
Intervensi
Rasional
catat
kesesuain
respons
verbal
Bantu pasien meningkatkan citra tubuh dan beripasien memerlukan dukungan empatis dalam
kesempatan pasien mengugkapkan perasaannya mencoba menyesuaikannya.
Berdiskusi dengan individu yang berhasil
menghadapi kolostomi sering membantu
menurunkan kecemasan pasien prabedah.
Hadirkan
pasien
yang
pernah
kolostomi
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Penulis berharap semoga penyusunan makalah tentang Askep pada Kanker kolon ini
dapat memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bidang pendidikan dan praktik
keperawatan. Dan juga dengan makalah ini dapat menjadi acuan untuk tindakan proses
keperawatan.
Daftar Pustaka