Et Kep
Et Kep
Kelompok Khusus
4 Juni 2011 dazspecta Tinggalkan komentar Go to comments
Rate This
1.
Pengertian
a.
Kelompok khusus
Adalah sekelompok masyarakat atau individu oleh karena keadaan fisik, mental, sosial,
budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan
asuhan keperawatan, karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara
kesehatan dan keperawatan terhadap dirinya sendiri.
b.
Adalah suatu upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada
kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan
kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan secara terorganisasi
dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat kesehatannya,
mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan
rehabilitatif yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti dan kepada kelompokkelompok yang ada di masyarakat, diberikan oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan
pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
2.
a.
Tujuan Umum
Adalah untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan kelompok untuk dapat
menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu tergantung kepada pihak lain.
b.
Tujuan Khusus
1)
Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus sesuai dengan
macam, jenis dan tipe kelompok.
2)
3)
4)
Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam pemeliharaan kesehatan mereka
sendiri.
5)
Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam pemeliharaan dan
perawatan diri sendiri.
6)
7)
3.
a.
1)
Pelayanan terhadap lembaga-lembaga sosial kemasyarakataa yang menyelenggarakan
pemeliharaan dan pembinaan kelompok-kelompok khusus tertentu:
a)
Panti Wreda
b)
Panti Asuhan
c)
d)
Penitipan Balita
2)
Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di institusi adalah
meliputi :
a)
Penghuni panti
b)
Petugas panti
c)
Lingkungan panti
b.
Dilakukan melalui kelompok-kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif
masyarakat.
Klasifikasi akibat pertumbuhan dan perkembangannya:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan
diantaranya adalah :
a)
b)
c)
d)
4.
5.
B.
Tahap Persiapan
Sebelum perawat melakukan proses keperawatan pada kelompok tertentu, perawat harus
mengetahui otonomi klien/masyarakat, tidak memaksakan dalam melakukan tindakan.
Tahapan persiapan tersebut diantaranya:
1. Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yang ada di masyarakat dan jumlah panti
atau pusat-pusat rehabilitasi yang ada disuatu wilayah binaan.
2. Mengadakan pendekatan sebagai penjajagan awal pembinaan kelompok khusus yang
ada di masyarakat.
3. Identifikasi masalah kelompok khusus di masyarakat dan di panti/institusi melalui
pengumpulan data.
4. Menganalisa data kelompok khusus di masayarakat dan di institusi.
5. Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan keperawatan kelompok
khusus di masyarakat dan diinstitusi.
1. Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan masalah
dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok khusus melibatkan
kader kesehatan dan petugas panti.
6. 2.
Tahap Perencanaan
Perawat melakukan perencanaan terhadap apa yang akan dilakukan dalam kelompok tertentu,
menjaga tidak menimbulkan cedera/bahaya bagi masyarakat (nonmalefesiensi).
Tahap perencanaan menyangkut:
1. Jadwal kegiatan
2. Jadwal kunjungan
1. Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan
3. 3.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, perawat menggenggam penuh prinsip kejujuran, dan keadilan dalam
memberikan sebuah tindakan keperawatan kepada kelompok khusus. Perawat berkomitmen
bahwa tindakannya adalah penuh demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tapi
terkadang, beberapa produk kesehatan yang dipromosikan perawat atau petugas kesehatan
ada yang bertentangan dengan norma dan budaya masyarakat tertentu. Seperti permasalahan
KB.
Tahap pelaksanaan itu diantaranya:
1. Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti
2. Pelayanan kesehatan dan keperawatan
3. Penyuluhan kesehatan
4. Imunisasi
5. Penemuan kasus dini
6. Rujukan bila dianggap perlu
7. Pencatatan dan pelaporan
4.
Tahap Penilaian