Anda di halaman 1dari 3

1.

Lignoselulosa adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut suatu bahan yang
mengandung (utamanya) lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Bahan lignoselulosa adalah
komponen penyusun dinding sel tanaman terutama pada bagian batang dan penggunaan
istilah lignoselulosa ini lebih banyak mengarah kepada limbah tanaman pertanian atau
perkebunan seperti pucuk daun tebu,
2.

jerami padi, bonggol jagung, dsb. Pada lignoselulosa, senyawa yang sebetulnya ingin
dimanfaatkan adalah hemiselulosa dan utamanya selulosa. Hemiselulosa dan selulosa
sebagai polisakarida bisa dipecah menjadi monosakarida (gula sederhana) yang nantinya
bisa digunakan sebagai bahan utama pembuatan bahan kimia (glukosa, xilosa, cilitol,
furfural, dll), bahan bakar (bioetanol), biopolimer (selulosa dan turunannya), bahan
pakan, dan produksi enzim. Ketersediaan bahan lignoselulosa yang melimpah di dunia
membuat kajian mengenai pemanfaatan bahan ini menjadi sangat menarik. Lignuselulosa
dilihat sangat berpotensi menjadi sumber daya alam terbarukan yang cukup menjanjikan
untuk bisa menggantikan bahan bakar fosil dan juga untuk pemanfaatan lainnya.
Hemiselulosa dan selulosa pada struktur bahan lignoselulosa terikat (diselubungi) oleh
lignin. Struktur lignin sendiri sangat rapat dan kuat sehingga menyulitkan bagi enzim
pemecah hemiselulosa dan selulosa untuk bisa masuk ke dalam dan bekerja memecah
hemiselulosa dan selulosa menjadi gula sederhana. Untuk membantu kerja enzim, maka
terlebih dulu harus dilakukan pretreatment atau perlakuan pendahuluan untuk memecah
atau melonggarkan struktur lignin sehingga enzim dapat masuk ke dalam untuk memecah
hemiselulosa dan selulosa. Selain lignin, faktor lain yang juga dapat menghambat kerja
enzim adalah struktur selulosa itu sendiri. Struktur selulosa terbagi menjadi dua yaitu
crystalline region (struktur selulosa lurus dan rapat) dan amorphous region (struktur
selulosa lebih renggang). Struktur kristalin selulosa adalah salah satu yang dapat
menghambat kerja enzim. Selain merusak struktur lignin, pretreatment juga dapat
mengubah struktur kristalin selulosa menjadi struktur yang lebih renggang (amorph).

3. Gugus yang aktif pada lignin dan selulosa adalah Berbeda dengan selulosa yang
terbentuk dari gugus karbohidrat, struktur kimia lignin sangat kompleks dan tidak berpola

sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang saling dihubungkan dengan
rantai alifatik, yang terdiri dari 2-3 karbon. Proses pirolisis lignin menghasilkan
senyawa kimia aromatis berupa fenol, terutama kresol.
Penggunaan lignin pada saat sekarang dan masa depan merupakan bidang yang luas dan
semakin meningkat kepentingannya. Lignin dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan
kimia karena lignin mempunyai gugus aktif yang dapat direaksikan dengan gugus lain
sehingga menghasilkan senyawa baru dengan struktur dan manfaat berbeda dari struktur
kimia senyawa asalnya. Senyawa baru (turunan lignin) diperoleh dengan melakukan
modifikasi struktur lignin dengan proses lebih lanjut.
Senyawa-senyawa golongan fenil propanoid membentuk suatu senyawa dimer dengan
struktur lignin.Senyawaan lignan memiliki struktur dasar (struktur induk) yang terdiri
dari 2 unit fenil propanoid yang tergabung melalui ikatan tertentu. Ikatan khas ini
digunakan sebagai dasar penamaan lignan6. Penggabungan 2 unit fenil propanoid dapat
pula terjadi melalui ikatan selain membentuk 8-8, yang digolongkan ke dalam neolignan.
Sedangkan jika 2 unit fenil propanoid bergabung melalui atom O, senyawa yang
terbentuk tergolong dalam oxineolignan6. salah satu zat komponen penyusun tumbuhan.
Komposisi bahan penyusun ini berbeda-beda bergantung jenisnya. Lignin terutama
terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohondan semak. Pada batang, lignin
berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon
bisa berdiri tegak.
Berbeda dengan selulosa yang terbentuk dari gugus karbohidrat, struktur kimia lignin
sangat kompleks dan tidak berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang
saling

dihubungkan

Proses pirolisis lignin

dengan

rantai alifatik,

menghasilkan

yang

terdiri

senyawa kimia

dari

2-3 karbon.

aromatis berupa fenol,

terutama kresol.
cincin aromatik dengan rantai samping terdiri dari 3 atom karbon. Golongan
fenil propanoid yang paling tersebar luas adalah asam hidroksi sinamat, yaitu
suatu senyawa yang merupakan bangunan dasar lignin. Empat macam asam
hidroksi sinamat banyak terdapat dalam tumbuhan. Keempat senyawa tersebut
yaitu asam ferulat, sinapat, kafeat dan p-kumarat5. Radikal fenoksi dari senyawa ini
umumnya mengalami pengkopelan di posisi atom C8, membentuk struktur dengan
jembatan 8-8 .

4. Pati kentang mengandung pati sekitar 79,60%, kadar air 19,22% material Nitrogen
0,69% dan 0,33 % ( Bailliere, Tindal and Cox, 1952). Pada dasarnya pati merupakan
polimer glukosa dengan ikatan (1,4) glukosa. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas. Fraksi yang tidak larut dalam air disebut amilopektin dan
fraksi yang dapat larut dalam air disebut amilosa

Anda mungkin juga menyukai