BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Kelurahan Mantuil adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Banjarmasin
Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia. Nama lama
Mantuil/Pantuil adalah schans van Thuyl, terletak pada titik selatan pulau Tatas,
dimana sebuah benteng dinamakan van Thuyl yang dibangun tahun 1819.
Adapun batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Barito dan Kecamatan Banjarmasin
Barat
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Banjar
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Barito
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Basirih Selatan

2. Distribusi Responden Menurut Karakteristik

Hasil pengumpulan data dari bapak-bapak dan ibu-ibu yang digunakan
sebagai responden melakukan wawancara dalam bentuk kuesioner di Kelurahan
Mantuil dapat disajikan dalam bentuk sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Responden Menurut Tingkat Usia
Di Kelurahan Mantuil Bulan September Tahun 2015

Usia
1
2
3
4
5
6

20 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
41 - 50 Tahun
51 - 60 Tahun
61 - 70 Tahun
71 - 80 Tahun
Jumlah

Frekuensi
24
23
31
5
10
3
96

Responden
Persen (%)
25,00
23,96
32,29
5,21
10,42
3,12
100

Dari tabel 5.1 terlihat bahwa sebagian besar responden adalah berusia
antara 41-50 tahun (32.29%) yang kemudian berusia antara 20-30 tahun (25%),
usia 31-40 tahun (23.96%), usia 61-70 tahun (10,42%), usia 51-60 tahun (5,21%),
dan usia 71-80 (3,12%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Responden Menurut Jenis Kelamin
Di Kelurahan Mantuil Bulan September Tahun 2015
No

Jenis Kelamin

1
2

Pria
Wanita
Jumlah

Frekuensi
67
29
96

Responden
Persen (%)
69,79
30,21
100

Dari tabel 5.2 terlihat bahwa sebagian besar responden adalah Pria
(69,79%) dan selebihnya adalah Wanita (30,21%)

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Distribusi Responden Menurut Pendidikan di

Kelurahan Mantuil Bulan September Tahun 2015
No
1

Pendidikan
Tidak Tamat SD

Frekuensi
11

Responden
Persen (%)
11,46

2
3
4
5

SD / Sederajat
SMP / Sederajat
SMA / Sederajat
Perguruan Tinggi
Jumlah

21
18
33
13
96

21,87
18,75
34,38
13,54
100

Dari tabel 5.3 terlihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan

SMA (34,48%), kemudian SD (21,87%), SMP (18,75%), Perguruan Tinggi
(13,54), dan Tidak Tamat SD (11,46%).

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Responden Menurut Jenis Pekerjaan
Di Kelurahan Mantuil Bulan September Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis Pekerjaan
Tidak Bekerja
PNS
Wiraswasta
Karyawan Swasta
Petani
Petugas Keamanan
Supir
Jumlah

Frekuensi
26
8
29
13
12
6
2
96

Responden
Persen (%)
27,08
8,33
30,21
13,54
12,50
6,26
2,08
100

Dari tabel 5.4 terlihat bahwa sebagian besar responden berprofesi

Wiraswasta (30,21%), kemudian Tidak Bekerja (27,08%), Karyawan Swasta
(13,54%), Petani (12,50%), PNS (8,33%), Petugas Keamanan (6,26%), dan Supir
(2,08%).
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Responden Menurut Pendapatan
Keluarga Di Kelurahan Mantuil Bulan September Tahun 2015
No
1
2

Jenis Pekerjaan
Rp.1.870.000, Rp.1.870.000,-

Responden
Frekuensi
Persen (%)
16
16,67
80
83,33

Jumlah

96

100

Dari tabel 5.5 terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki

pendapatan keluarga Rp.1.870.000,- (83,33%) dan selebihnya Rp.1.870.000,(16,67%).

3. Pengetahuan Responden
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Jawaban Responden Pada
Pertanyaan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan 3M di Kelurahan
Mantuil RT. 03 Bulan September Tahun 2015
No
1
2
3

Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Responden
Frekuensi
Persen (%)
18
37,5
18
37,5
12
25
48
100

Dari tabel 5.6 terlihat bahwa tingkat pengetahuan responden hampir sama
di RT. 03, yaitu Baik (37,5%), Sedang (37,5%) dan Kurang (25%).

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Jawaban Responden Pada

Pertanyaan Pengetahuan Tentang Pelaksanaan 3M di Kelurahan
Mantuil RT 18 Bulan September Tahun 2015
No
1
2
3

Pengetahuan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Responden
Frekuensi
Persen (%)
34
70,83
10
20,83
2
8,34
48
100

Dari tabel 5.7 terlihat bahwa sebagian besar tingkat pengetahuan

responden di RT 18 adalah Baik (70,83), kemudian Sedang (20,83), dan Kurang
(8,34).

4. Sikap Responden
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Jawaban Responden Pada
Pertanyaan Sikap Tentang Pelaksanaan 3M di Kelurahan Mantuil RT
03 Bulan September Tahun 2015
No
1
2
3

Sikap
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Responden
Frekuensi
Persen (%)
18
37,5
30
62,5
0
0
48
100

Dari tabel 5.8 terlihat bahwa sebagian besar sikap responden adalah
Sedang (62,5%), kemudian Baik (37,5%) dan yang bersikap kurang tidak ada.

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Jawaban Responden Pada

Pertanyaan Sikap Tentang Pelaksanaan 3M di Kelurahan Mantuil RT
18 Bulan September Tahun 2015
No
1
2
3

Sikap
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Frekuensi
38
10
0
48

Responden
Persen (%)
79,1
20,9
0
100

Dari tabel 5.9 terlihat bahwa sebagian besar sikap responden adalah Baik
(79,1%), kemudian Sedang (20,9%) dan yang bersikap kurang tidak ada.

5. Tindakan Responden
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Jawaban Responden Pada
Pertanyaan Tindakan Tentang Pelaksanaan 3M di Kelurahan Mantuil
RT 03 Bulan September Tahun 2015
No
1
2
3

Tindakan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Responden
Frekuensi
Persen (%)
33
68,7
15
31,3
0
0
48
100

Dari tabel 5.10 terlihat bahwa sebagian besar tindakan responden adalah
Baik (68,7%), kemudian Sedang (31,3%), dan yang bertindakan kurang tidak ada.

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi dan Persentasi Jawaban Responden Pada

Pertanyaan Tindakan Tentang Pelaksanaan 3M di Kelurahan Mantuil
RT 18 Bulan September Tahun 2015
No
1
2
3

Tindakan
Baik
Sedang
Kurang
Jumlah

Responden
Frekuensi
Persen (%)
26
54,2
20
41,7
2
4,2
48
100

Dari tabel 5.11 terlihat bahwa sebagian besar tindakan responden adalah
Baik (54,2%), kemudian Sedang (41,7%), dan yang bertindakan Kurang (4,2%).

B. Pembahasan
1. Identitas Responden
Dalam penelitian ini pada tabel 5.1 terlihat bahwa kelompok responder
terbesar berumur antara 41 tahun sampai 50 tahun (32,29%). Kemudian berusia
antara 20-30 tahun (25%), usia 31-40 tahun (23.96%), usia 61-70 tahun (10,42%),
usia 51-60 tahun (5,21%), dan usia 71-80 (3,12%).
Pada tabel 5.2 terlihat bahwa kelompok responden yang terbesar adalah
kaum pria (69,79%). Selebihnya adalah Wanita (30,21%)
Pada tabel 5.3 terlihat bahwa kelompok responden terbesar adalah
berpendidikan SMA (34,48%). Kemudian SD (21,87%), SMP (18,75%),
Perguruan Tinggi (13,54), dan Tidak Tamat SD (11,46%).
Pada tabel 5.4 terlihat bahwa kelompok responden bekerja sebagai
wiraswasta (30,21%). Kemudian Tidak Bekerja (27,08%), Karyawan Swasta
(13,54%), Petani (12,50%), PNS (8,33%), Petugas Keamanan (6,26%), dan Supir
(2,08%).
Dari tabel 5.5 terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki
pendapatan keluarga Rp.1.870.000,- (83,33%) dan selebihnya Rp.1.870.000,(16,67%).

2. Pengetahuan Responden
Pengetahuan responden terhadap upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk
(PSN-DBD) khususnya pelaksanaan 3M (Menutup, Mengubur, dan Menguras

Tempat Penampungan air) adalah untuk mengetahui sejauh mana responden

mengetahui tentang adanya penyakit DBD tersebut disekitarnya dan sampai
sejauh mana ia mengetahui cara-cara untuk memberantasnya sehingga penyakit
tersebut dapat dihindari.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner di
Kelurahan Mantuil RT 03 sebagaimana terlihat pada tabel 5.6 menunjukkan
bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap pelaksanaan 3M sebagian besar
adalah baik (37,5%), tingkat pengetahuan sedang (37,5%) dan tingkat
pengetahuan kurang (25,0%). Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan
menggunakan kuesioner di Kelurahan Mantuil RT 18 sebagaimana terlihat pada
tabel 5.7 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap
pelaksanaan 3M sebagian besar adalah baik (70,83), tingkat pengetahuan sedang
(20,83) dan tingkat pengetahuan kurang (8,34). Hal ini didukung dengan 2
penelitian sebelumnya yakni penelitian Meutia di Kelurahan Padang Bulan Medan
pada 2009 dan Laksmono di Kelurahan Grondol Wetan Semarang pada 2008.
Pada Penelitian Meutia didapatkan tingkat pengetahuan responden terhadap
pelaksanaan 3M sebagian besar adalah sedang (54.5%) dan pada penelitian
Laksmono menyatakan yakni sebagian besar reponden 72,3 % dari total
responden memiliki pengetahuan yang cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat pengetahuan masyarakat mengenai 3M belum dikatakan cukup baik
khususnya bagi masyarakat yang berada di luar daerah perkotaan (Kelurahan)
karena akses informasi mengenai 3M belum diterima oleh masyarakat tersebut.

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa factor internal yakni

pendidikan, pengalaman, intelegensia, usia dan pekerjaan serta factor eksternal
yakni lingkungan, tingkat ekonomi dan media massa.
Tingkat pendidikan Dilihat dari distribusi jenjang pendidikan terakhir, responden
terbanyak adalah lulusan SMA (34.48%).

5.2.3 Sikap Responden

Pada tabel 5.8 terlihat bahwa sebagian besar sikap responden di Kelurahan
Mantuil RT 03 terhadap upaya pelaksanaan 3M sebagian besar sedang (62,5%),
sikap baik (37,5%) dan sikap kurang tidak ada ditemukan pada seluruh responden
sedangkan pada table 5.9 menunjukkan bahwa sikap responden di Kelurahan
Mantuil RT 18 didapatkan sebagian besar sikap responden adalah baik (79,1%),
sikap sedang (20,9%) dan yang bersikap kurang tidak ditemukan. Hasil

ini

didukung oleh Meutia dengan penelitian yang dilakukan di Kelurahan Padang

Bulan pada tahun 2009 yang menyatakan bahwa sikap masyarakat paling
banyak tergolong

pada kategori

baik

yakni sebanyak

56,6%.

Menurut

laksmono 2008 dengan penelitian yang dilakukannya di Kelurahan Srondol

Wetan menyatakan bahwa sebanyak 71.8% dari total respoden menunjukkan
sikap yang masih terbilang cukup mendukung.
Terkadang

lingkungan sekitar

mempengaruhi seseorang

dalam

memperoleh pengetahuan misalnya yang terjadi pada responden yang tidak

bekerja, pada umumnya mereka akan berada dirumah saja dan lebih banyak
waktu

untuk

saling

bertukar

informasi

dengan

warga

lain sehingga

kesempatan untuk mendapat informasi baru. Hal ini sesuai dengan teori WHO
yang menyatakan bahwa
sikap

salah satu alasan pokok seseorang menunjukkan

dalam hal memperoleh kesehatan adalah sosio budaya (culture) yang

sangat berpengaruh terhadap terbentuknya sikap dan perilaku seseorang.

5.2.4 Tindakan Responden

Tindakan responden terhadap upaya pelaksanaan 3M (Mengubur barang
bekas, Menutup dan Menguras tempat penampungan air) adalah sudah atau
belum dilaksanakannya perilaku kesehatan berupa tindakan tentang pencegahan
dan penanggulangan penyakit DBD yakni dengan cara 3M dalam kehidupan
sehari hari.
Pada tabel 5.10 didapatkan bahwa sebagian besar tindakan responden
adalah Baik (68,7%), tindakan sedang (31,3%), dan yang bertindakan kurang
tidak ada sedangkan Pada tabel 5.11 didapatkan bahwa sebagian besar tindakan
responden adalah baik (54,2%), kemudian sedang (41,7%), dan bertindakan
Kurang (4,2%).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meutia pada tahun
2009 di Kelurahan Padang Bulan Medan dan Laksmono tahun 2008 di Kelurahan
Srondol Wetan Semarang yang menyatakan bahwa sebagian besar responden
memiliki

tindakan yang cukup. Tindakan seseorang dipengaruhi oleh factor

dukungan dari warga sekitar, misalnya keluarga, kerabat, tokoh masyarakat dan
sebagainya. Dalam hal ini tindakan masyarakat mantuil sangat dipengaruhi oleh

tokoh masyarakat yakni ketua RT setempat, dimana Ketua RT rutin mengadakan

gotong royong bersama masyarakat setempat, sehingga tidak heran tindakan
masyakat setempat terhadap upaya 3M plus baik.