NAMA : JUWARSIH
NPM : 051423087
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberlakuan sistem desentralisasi akibat pemberlakuan UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Pemerintahan Daerah,
memberi dampak terhadap pelaksanaan pada manajemen pendidikan yaitu
manajemen yang memberi ruang gerak yang lebih luas kepada pengelolaan
pendidikan untuk menemukan strategi berkompetisi dalam era kompetitif
mencapai output pendidikan yang berkualitas dan mandiri. Kebijakan
desentralisasi akan berpengaruh secara signifikan dengan pembangunan
pendidikan. Setidaknya terdapat dampak positif untuk mendukung kebijakan
desentralisasi pendidikan, diantaranya adalah peningkatan mutu, yaitu dengan
kewenangan yang dimiliki sekolah maka sekolah lebih leluasa mengelola dan
memberdayakan potensi sumber daya yang dimiliki
Salah satu yang harus ditingkatkan adalah kemampuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), karena IPTEK penting dalam kehidupan
manusia dan diperlukan sebagai alat dalam pengembangan teknologi dan
industri. Salah satu mata pelajaran yang membutuhkan pengembangan ilmu
pengetahuan adalah mata pelajaran Kimia. Mata pelajaran Kimia mempunyai
peranan yang cukup besar dalam memberikan berbagai kemampuan berpikir
dan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan
zat-zat kimia yang sering dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
1
terungkap bahwa siswa beranggapan belajar Kimia itu sulit. Siswa cenderung
belajar pasif sehingga ketercapaian rata-rata hasil belajar siswa tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Kenyataan ini mungkin disebabkan sifat abstrak
kimia. Mungkin pula karena selama ini siswa hanya cenderung diajar untuk
menghafal teori dan konsep saja, tanpa disertai pemahaman yang baik.
Kondisi yang memprihatinkan tersebut harus terus diupayakan untuk
diperbaiki dan kondisi itu tidak hanya disebabkan oleh kesulitan yang
bersumber dari diri siswa sendiri, melainkan ada pula yang bersumber dari
luar diri siswa, misalnya cara sajian pelajaran atau suasana pembelajaran yang
dilaksanakan. Dari hasil obsrvasi awal tersebut diperoleh juga informasi
bahwa guru kurang termotivasi untuk mengubah pola mengajarnya disebabkan
masih minimnya pengetahuan guru tentang penerapan model-model
pembelajaran. Guru perlu pendidikan dan pelatihan dalam menerapkan
berbagai model pembelajaran dalam proses belajar mengajar di kelas. Oleh
karena itu, perlu dilakukan suatu pembaharuan atau perbaikan pembelajaran
karena kegiatan pembelajaran merupakan faktor penting yang perlu mendapat
perhatian. Guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama
dalam meningkatkan hasil belajar siswa, misalnya dengan
memilih
pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang
akan diajarkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
melaksanakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composation (CIRC). Dalam model pembelajaran CIRC, siswa ditempatkan
dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4 atau 5
siswa. Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin, suku/bangsa,
atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya ada siswa
yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok satu
sama lain. Dengan pembelajaran kooperatif, diharapkan para siswa dapat
meningkatkan cara berfikir kritis, kreatif dan menumbuhkan rasa sosial yang
tinggi..
Berdasarkan hasil observasi awal di lapangan diperoleh informasi
bahwa dasar implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated
Reading and Composation (CIRC) ini adalah bertitik tolak pada kesulitan
siswa dalam mengkonstruksi konsep-konsep Kimia, sehingga dalam proses
pembelajaran siswa diajarkan untuk menemukan sendiri konsep-konsep Kimia
melalui membaca dari beberapa referensi yang ada baik di Perpustakaan
maupun Internet, kemudian siswa menuliskan konsep-konsep dasar kimia
yang sudah mereka baca untuk kemudian didiskusikan bersama. Implementasi
Model Pembelajaran CIRC tersebut sudah dilakukan oleh guru-guru Kimia di
SMA Negeri 4 Palembang, namun kualitas hasil belajar siswa belum mencapai
100%. Hal ini tergambar pada tabel di bawah ini.
Tabel 1
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Kimia
Sebelum dan Sesudah Menerapkan Model Pembelajaran CIRC
Tahun Pembelajaran 2013/2014
No
Kelas
1
2
3
X
XI
XII
Sebelum Menggunakan
Metode CIRC
Jumlah Siswa % Rata-rata
(Sampel)
Keberhasilan
38
75,25 %
38
70.87 %
38
79,63 %
Sesudah Menggunakan
Metode CIRC
Jumlah Siswa
% Rata-rata
(Sampel)
Keberhasilan
38
82,53 %
38
75,37 %
38
87,49 %
Sumber : Data Diambil Secara Random Dari Hasil Ulangan Semester Ganjil Tahun 2013/2014
siswa
dalam
kehidupan
sehari-hari,
dan
lain-lain.
Materi
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian pada latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalahnya
sebagai berikut :
1. Masih belum optimalnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kimia di
SMA Negeri 4 Palembang, kendatipun guru sudah mengimplementasikan
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composation
(CIRC).
2. Guru kurang memahami penerapan model pembelajaran.
3. Guru belum kuat komitmennya dalam menjalankan tugas pokok dan
fungsinya sebagai pendidik.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumusan masalahnya
adalah : Bagaimanakah Implementasi Model Pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composation (CIRC) di Sekolah Menengah Atas
Negeri Kecamatan Plaju Kota Palembang ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi
model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composation
(CIRC) di Sekolah Menengah Atas Negeri Kecamatan Plaju Kota Palembang.
E. Manfaat Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis, yaitu:
1. Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan :
a. Pengembangan
ilmu
administrasi
publik,
khususnya
dalam
pembuktian
bahwa
implementasi
model
pembelajaran
2. Secara Praktis
a. Hasil pembelajaran sebagai umpan balik untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran
b. Mendorong untuk meningkatkan profesionalisme dan kreativitas guru
guna meningkatkan kinerja guru, serta menumbuhkan wawasan
berfikir ilmiah di kalangan guru.
c. Meningkatkan kualitas atau mutu sekolah melalui peningkatan
prestasi siswa dan kinerja guru
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Implementasi atau Pelaksanaan
Pengertian Implementasi atau pelaksanaan menurut Westa (1985 :
17) merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau wadah
secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Pelaksanaan atau Implementasi merupakan aktifitas atau
usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan
kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi
segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan,
dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus
dilaksanakan.
Pengertian Pelaksanaan atau Implementasi merupakan aktifitas
atau usaha-usaha yang dilaksanakan yang dikemukakan oleh Abdullah
(1987 : 5) bahwa Pelaksanaan atau Implementasi adalah suatu proses
rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan
ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang strategis
maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai
sasaran dari program yang ditetepkan semula.
Dari pengertian yang dikemukakan di atas dapatlah ditarik suatu
kesimpulan bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program yang telah
8
10
ditetapkan oleh pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu
di lapangan maupun di luar lapangan. Yang mana dalam kegiatannya
melibatkan beberapa unsur disertai dengan usaha-usaha dan didukung oleh
alat-alat penunjang.
Selain itu perlu adanya batasan waktu dan penentuan tata cara
pelaksanaan. Berhasil tidaknya proses pelaksanaan atau implementasi,
Menurut Edward, yang dikutip oleh Abdullah (1987 : 40), dipengaruhi
oleh faktor-faktor yang merupakan syarat terpenting berhasilnya suatu
proses implementasi. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan
dengan baik apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut
proses penyampaian informasi, kejelasan informasi dan konsistensi
informasi yang disampaikan.
b. Resouces (sumber daya), dalam hal ini maliputi empat komponen yaitu
terpenuhinya lumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan
guna pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna
melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan.
c. Disposisi, Sikap dan komitmen daripada pelaksanaan terhadap
program
11
b.
c.
Unsur
pelaksana
baik
organisasi
maupun
perorangan
yang
bahwa
guru
wajib
memiliki
kualifikasi
akademik,
12
melaksanakan
tugas
keprofesionalan,
guru
harus
13
publik
ini
selain
berkaitan
dengan
peranan
institusi
14
15
peraturan-peraturan
kebijakan
publik
selalu
atau
dekrit-dekrit
dihubungkan
pemerintah.
dengan
Karena
kegiatan-kegiatan
16
fungsi
perencanaan
pemanfaatan
moswl
17
atau
perbaikan
jika
diperlukan.
Setelah
memiliki
Integrated
Reading
and
Composition
(CIRC)
18
19
20
21
6). Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian kegiatan bersama yang spesifik
7). Setiap kelompok bekerja berdasarkan kegiatan pokok CIRC. Guru
mengawasi kerja kelompok
8). Ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan kelompoknya
9). Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota
telah memahami, dan dapat mengerjakan soal pemecahan masalah
yang diberikan
10). Guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyajikan
temuannya
11). Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator
12). Guru memberikan tugas/PR secara individual
13). Guru membubarkan kelompok dan siswa kembali ke tempat
duduknya
14). Guru mengulang secara klasikal tentang strategi penyelesaian soal
pemecahan masalah
15). Guru memberikan kuis
22
5. Hasil Belajar
Untuk mengetahui berhasil tidaknya seorang belajar sudah tentu
memerlukan ukuran. Dengan mengukur hasil belajar maka seseorang akan
dapat diketahui tingkat penguasaan tentang materi pelajaran yang
dipelajari. Hasil dari pembelajaran itu disebut hasil belajar. Hasil belajar
dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu
hasil dan belajar. Pengertian hasil (product) menunjuk kepada suatu
perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah
perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw
materials) menjadi barang jadi (finished goods). Hal yang sama berlaku
untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil
23
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
CIRC
dalam
24
25
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir penelitian merupakan suatu model konseptual yang
digambarkan berupa suatu diagram maupun ditulis dalam bentuk persamaan
matematis tentang bagaimana teori-teori dikaitkan dengan berbagai faktor
yang telah teridentifikasikan sebagai masalah peneliti. Jadi, kerangka berpikir
penelitian akan memberikan manfaat berupa persepsi yang sama antara
peneliti dan pembaca terhadap alur pikiran peneliti dalam rangka membentuk
resume penelitiannya. Berdasarkan kajian tentang implementasi model
pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composation (CIRC), di
bawah ini akan dicantumkan tentang kerangka berpikir yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti.
PERENCANAAN
SILABUS
RPP
BAHAN AJAR
26
PENERAPAN
PEMBELAJARAN
PMR
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
PENGAWASAN
Sumber : Handoko (2005)
Gambar 1
Kerangka Berpikir Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
SDM PELAKSANA
STRUKTUR ORGANISASI
MEMBENTUK KELOMPOK.
GURU MEMBERIKAN WACANA
SISWA MENDISKUSIKAN
SISWA MEMPRESENTASIKAN HASIL
DISKUSI
GURU MENYIMPULKAN BERSAMA SISWA
MONITORING
PELAPORAN
27
C. Variabel Penelitian
1.
Klasifikasi Variabel
26
28
2. Definisi Konseptual
Definisi konsep dalam penelitian ini meliputi :
a. Implementasi adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau
wadah secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan
yang diharapkan.
b. Model Pembelajaran CIRC adalah model pembelajaran kooperatif
terpadu membaca dan menulis.
c. Implementasi Model Pembelajaran CIRC adalah penerapan model
pembelajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis.
3. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini yang menjadi indikator pengukurannya adalah
implementasi model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composation (CIRC) di SMA Negeri Kecamatan Plaju Kota Palembang,
yang mengadopsi fungsi-fungsi manajemen pendapat Handoko (2005),
seperti pada tabel di bawah ini.
29
Tabel 2
Definisi Operasional
Variabel
Implementasi
Model
Pembelajaran
Cooperative
Integrated
Reading and
Composation
(CIRC)
Dimensi
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
Indikator
4. Pengawasan
Silabus
RPP
SDM pelaksana
Struktur organisasi
Membentuk kelompok
Guru memberikan wacana /
kliping sesuai dengan topik
Siswa bekerja sama saling
membacakan dan menemukan
ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana /
kliping dan ditulis pada lembar
kertas
Mempresentasikan hasil kerja
kelompok
Guru membuat kesimpulan
bersama
Monitoring
Pelaporan
D. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah organisasi yaitu : SMA Negeri
4 Palembang.
E. Informant
Informan adalah orang yang dinilai paling mengetahui tentang objek
permasalahan yang sedang diteliti yaitu : Pengawas Mata Pelajaran Kimia,
Kepala SMA Negeri 4 Palembang, Wakil Bidang Kurikulum, Guru Kimia, dan
Siswa.
30
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan dua jenis, yaitu :
a. Data Primer
Data Primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
secara langsung di SMA Negeri 4 Palembang sebagai sumber data.
Sumber data primer dalam penelitian ini didapat dari sumber data
utama yaitu informan kunci (key informant), dokumentasi, hasil
wawancara dan observasi langsung ke SMA Negeri 4 Palembang.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain atau
data yang telah diolah pihak lain seperti buku, dokumen, peraturan,
jurnal dan literatur lainnya dan dianggap relevan dengan penelitian ini.
31
32
33
Pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
BAB II :
Tinjauan pustaka, yang berisi landasan teori yang digunakan dalam pembahasan penelitian ini.
34
BAB III : Metodologi penelitian, yang berisi perspektif pendekatan penelitian, ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, unit analisis,
informan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, dan rencana sistematika laporan.
BAB IV : Deskripsi wilayah penelitian, yaitu gambaran umum dari lokasi
penelitian.
BAB V : Hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian, merupakan inti
dari penulisan laporan penelitian ini.
BAB VI
: Kesimpulan dan saran, yang merupakan bagian akhir dari penulisan laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abudinata. 2009. Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana
35
36